Menyetujui
SekrEtaris Daerah
Kabupaten Kapuas Hulu
Ketua Tim Penyusun
Kepala Pelaksana BPBD
Kabupaten Kapuas Hulu
Gunawan, S.Sos
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19730307 199803 1 010
Mengetahui
Bupati Kapuas Hulu
Daftar Singkatan
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara geografis, Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu Daerah Tingkat II di
provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Putussibau,
memiliki luas wilayah 29.842,03 km² sebesar 20% luas Kalimantan Barat dengan
jumlah penduduk 253.740 data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu Tahun
2022. Secara astronomis Kabupaten Kapuas Hulu terletak antara 0,50° Lintang Utara
sampai 1,40° Lintang Selatan dan antara 111,40° Bujur Timur sampai 114,10° Bujur
Timur. Dengan luas wilayah sebesar 29.842 km². Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005
tentang Pembentukan Kelurahan, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu terbagi atas 23
kecamatan, empat kelurahan dan 154 desa. Adapun batas Kabupaten Kapuas Hulu
adalah: Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Sintang dan Provinsi Kalimantan
Tengah; Bagian utara berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur;Bagian barat
berbatasan dengan Kabupaten Sintang; Bagian timur berbatasan dengan Provinsi
Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah.
Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu keadaan topografinya bervariasi dari sistem dataran
alluvial, perbukitan sampai pegunungan. Bentuk permukaan lahan datar seluas 798.240
Ha dengan kemiringan 0% - 2% umumnya berada di wilayah dataran rawa daerah aliran
Sungai Kapuas, sedangkan lahan yang tersebar di daerah-daerah kaki perbukitan di
Kecamatan Selimbau, Badau, Kecamatan Batang Lupar, Jongkong, Hulu Gurung, Pengkadan
dan Empanang bagian Utara. mempunyai kemiringan 2% - 15%.
Gambaran risiko bahaya kebakaran hutan dan lahan biasanya disebabkan oleh factor
manusia seperti membuka lahan pertanian baru dengan cara pembakaran baik dilakukan
dengan cara perorangan maupun kelompok dengan menyalahi aturan yang ada. Tentu saja
dapat menyebabkan bencana asap yang merupakan efek dari kebakaran hutan dan lahan
yang akan menjadi masalah nasional yang mengancam setiap tahun. Dampak yang
ditimbulkan asap sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan, selain itu sangat menganggu
aktivitas berbagai sektor. Asap dengan kadar ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara)
> 200 ppm dari aspek kesehatan akan berakibat pada kondisi kesehatan masyarakat
yang berisiko, sedangkan dari aspek transportasi dilihat dari sisi jarak pandang
yang akan berdampak pada kelancaran transportasi terutama untuk penerbangan.
Berdasarkan intensitas kejadian, cakupan area bencana, dan implikasi yang
ditimbulkan, maka bencana asap yang disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan
paling luas cakupan wilayah yang terkena dampak asap tersebut, dan lama serta
intensitas kejadian yang paling sering. Kajian ancaman bencana kebakaran hutan dan
lahan di Kabupaten Kapuas Hulu ditekankan pada zona rawan kebakaran hutan dan lahan
dengan zona kualitatif, yaitu dengan menggunakan jenis data hutan dan lahan.
2. Landasan Hukum
Dokumen Rencana Kontingensi Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kapuas Hulu ini
disusun berdasarkan landasan hukum yang berlaku di Indonesia, Provinsi Kalimantan
Barat, dan Kabupaten Kapuas Hulu. Landasan hukum tersebut antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Lembaga Asing dalam
Penanggulangan Bencana;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2020 tentang Aksesibilitas Terhadap
Permukiman, Pelayanan Publik, dan Perlindungan dari Bencana Bagi Penyandang
Disabilitas;
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Penanggulangan
Bencana 2020-2044;
14. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 Standar Pelayanan Minimum
Sub Urusan Penanggulangan Bencana;
16. SNI 7937:2013 tentang Layanan Kemanusiaan dalam Bencana;
17. SNI 8751:2019 tentang Perencanaan Kontingensi;
18. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
19. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 31 Tahun 2011 tentang Prosedur Tetap
Penanganan Tanggap Darurat Bencana Provinsi Kalimantan Barat;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 4 Tahun 2022 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023;
21. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 51 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pembukaan
Lahan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal bagi Masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu;
22. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kapuas Hulu;
23. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 107 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
24. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 43 Tahun 2022 tentang Standar Biaya dan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kapuas
Hulu Tahun Anggaran 2023, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Kapuas
Hulu Nomor 62 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor
43 Tahun 2022 tentang Standar Biaya dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2023;
25. Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 77 Tahun 2022 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023;
C. Kebijakan dan Strategi
1. Kebijakan
Kebijakan penanganan darurat bencana adalah arahan/pedoman umum yang bersifat
mengikat bagi para pihak yang terlibat sesuai dengan tugas dan fungsinya serta
Struktur Komando Penanganan Darurat Bencana dalam melaksanakan tugas pokok dan
operasinya. Mengacu pada Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Kapuas Hulu. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:
* Menetapkan koordinasi pelaksanaan Penanggulangan Bencana (PB) secara terencana,
terpadu dan menyeluruh;
* Memberikan perlindungan pada masyarakat terdampak;
* Optimalisasi pos anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD tahun berjalan untuk
Penanggulangan Kedaruratan Bencana (PKB);
* Mengajukan pendampingan dan fasilitas Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah
Pusat melalui BNPB;
* Membuka jejaring bantuan dari masyarakat, swasta, lembaga non pemerintah, dan
luar negeri;
* Melibatkan masyarakat, relawan dan pemberi bantuan dalam pencarian dan
pertolongan;
* Membebaskan seluruh biaya pelayanan kesehatan untuk masyarakat terdampak bencana;
* Melaksanakan sosialisasi dan pendampingan pemenuhan kebutuhan masyarakat pasca
bencana;
* Melakukan monitoring dan evaluasi penanganan penanggulangan bencana.
2. Strategi
Strategi penanganan kedaruratan bencana adalah pedoman pelaksanaan umum bagaimana
kebijakan diimplementasikan selama operasi guna mencapai efektifitas kebijakan.
Strategi-strategi tersebut adalah:
* Mengaktifkan Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana (SKPDB);
* Meningkatkan akses informasi satu data dalam penanganan penanggulangan bencana;
* Melaksanakan pencarian dan pertolongan jiwa yang terdampak;
* Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak;
* Perbaikan sarpras vital serta pemulihan fungsi layanan umum dan layanan
pemerintahan di wilayah terdampak bencana;
* Pembuatan pos komando, pos lapangan, pos pendamping;
* Pengerahan personil pencarian dan pertolongan yang terlatih, sarana pencarian dan
evakuasi yang mencukupi dengan melibatkan masyarakat, relawan dan pemberi bantuan;
* Pemanfaatan semua fasilitas umum yang aman milik pemerintah atau masyarakat
sebagai tempat evakuasi;
* Pengobatan gratis bagi korban bencana dan Psychological First Aid;
* Mendistribusikan cadangan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
terdampak bencana;
* Monitoring dan evaluasi penanganan penanggulangan bencana di semua sektor
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rencana kontinjensi ini mencakup hal-hal yang perlu dilaksanakan
untuk menghadapi kemungkinan terjadinya darurat bencana dan peristiwa bencana,
antara lain:
* Pengumpulan data dan informasi dari berbagai unsur baik Pemerintah, Swasta,
Lembaga Non Pemerintah, dan Masyarakat;
* Pembagian peran dan tanggung jawab antar sektor;
* Proyeksi kebutuhan lintas sektor;
* Identifikasi, inventarisasi dan penyiapan sumber daya dari setiap sektor;
Pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan–kesepakatan dan komitmen untuk melakukan
peninjauan kembali/kaji ulang Rencana Kontinjensi, jika tidak terjadi bencana,
termasuk dilaksanakan geladi sebagai metode/alat uji coba rencana kontinjensi.
G. Umpan Balik
Untuk memastikan rencana kontingensi sesuai dengan situasi dan kondisi yang
terbarukan maka diperlukan masukan-masukan terutama terkait data-data, sehingga
perlu dilakukan dengan lokakarya atau rapat konsultasi. Rapat konsultasi telah
dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu pada hari
Senin 04 September 2023 bertempat di Ruang Rapat Bupati Kabupaten Kapuas Hulu.
H. Masa Pemutakhiran
Dokumen rencana kontingensi kebakaran hutan dan lahan akan dilakukan pemutakhiran
per 3 tahun sekali dan 6 bulan dilakukan evaluasi, sekali agar rencana kontingensi
sesuai dengan situasi terbaru misalnya perubahan dinamika skala bencana, perubahan
besaran dan bentuk atau jenis kerentanan, perubahan kapasitas atau kemampuan sumber
daya maka dapat dilakukan kaji ulang atau update sesuai kebutuhan.
Rencana kontingensi ini menjadi dasar dalam menyusun rencana operasi penanganan
kedaruratan kebakaran hutan dan lahan. Aktivasi rencana kontingensi dilakukan
setelah mendapatkan data dan analisis kaji cepat bencana.
BAB II SITUASI
1. Karakteristik Bahaya
Bahaya adalah suatu situasi, kondisi, dan karakteristik bilogis, geografis, sosial,
ekonomis, polit, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk
jangka waktu tertentu yang berpotensi menimbulkan korban dan kerusakan. Bahaya
ditentukan dari hazard atau ancaman yang pernah dan yang akan terjadi dengan
menggunakan penilaian dari probabilitas kejadian dan dampak yang diakibatkannya.
Kajian bahaya suatu kawasan diperoleh berdasarkan analisis indeks bahaya untuk
seluruh potensi bencana. Potensi bencana diperoleh dari sejarah kejadian dan
kemungkinan terjadi suatu bencana di kawasan tersebut. Dari potensi bencana,
diperkirakan besaran luas bahaya yang akan terjadi di kawasan tersebut dan kelas
bahayanya. Untuk penentuan luas wilayah yang terdampak bencana, data luas wilayah
menggunakan data dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2015. Adapun hasil kajian bahaya
untuk seluruh potensi bencana di Kabupaten Kapuas Hulu dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.1 Potensi Bahaya Kabupaten Kapuas Hulu
JENIS BENCANA
BAHAYA
LUAS (Ha)
KELAS
1
BANJIR
661.830
TINGGI
2
BANJIR BANDANG
54.386
TINGGI
3
GEMPABUMI
3.124.553
RENDAH
4
KEKERINGAN
3.124.553
TINGGI
5
CUACA EKSTRIM
926.369
TINGGI
6
TANAH LONGSOR
1.264.636
SEDANG
7
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
2.255.426
SEDANG
Sumber: Hasil Analisa Tahun 2016
Tabel di atas menunjukkan luas daerah terdampak dan kelas bahaya seluruh potensi
bencana di Kabupaten Kapuas Hulu. Berdasarkan tabel tersebut terlihat kelas bahaya
rendah hanya gempabumi, kelas sedang adalah tanah longsor dan kebakaran hutan dan
lahan untuk jenis bencana lainnya termasuk ke dalam kelas bahaya tinggi.
Pengkajian bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kapuas Hulu dilakukan
berdasarkan parameter bahaya kebakaran hutan dan lahan, yaitu:
1. Jenis hutan dan lahan, data yang digunakan adalah peta penutupan/penggunaan
lahan dengan sumber data KEMENLHK Tahun 2015
2. Iklim, data yang digunakan adalah peta curah hujan tahunan dengan sumber data
NOAA Tahun 1998- 2015
3. Jenis tanah, data yang digunakan adalah peta jenis tanah dengan sumber data
BBSDLP Tahun 1998
Dari parameter bahaya kebakaran hutan dan lahan tersebut, maka dapat ditentukan
potensi luas wilayah terpapar bencana kebakaran hutan dan lahan di setiap kecamatan
terpapar bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Tabel 2.2 Potensi Bahaya di Kebakaran Hutan dan Lahan Per Kecamatan
di Kabupaten Kapuas Hulu
KECAMATAN
BAHAYA
LUAS (Ha)
KELAS
1. BADAU
46.048
SEDANG
2. BATANG LUPAR
92.654
SEDANG
3. BIKA
39.517
SEDANG
4. BOYAN TANJUNG
46.701
SEDANG
5. BUNUT HILIR
49.177
SEDANG
6. BUNUT HULU
111.742
RENDAH
7. DANAU SENTARUM
54.710
RENDAH
8. EMBALOH HILIR
63.615
SEDANG
9. EMBALOH HULU
148.208
RENDAH
10. EMPANANG
40.169
SEDANG
11. HULU GURUNG
29.837
SEDANG
12. HULU KAPUAS
433.726
RENDAH
13. JONGKONG
23.732
SEDANG
14. KALIS
185.782
RENDAH
15. MENTEBAH
55.003
RENDAH
16. PENGKADAN
24.677
SEDANG
17. PURING KENCANA
28.600
SEDANG
18. PUTUSSIBAU SELATAN
7.192
SEDANG
19. PUTUSSIBAU UTARA
453.956
RENDAH
20. SEBERUANG
41.340
SEDANG
21. SELIMBAU
43.988
RENDAH
22. SEMITAU
64.939
SEDANG
23. SILAT HILIR
68.096
SEDANG
24. SILAT HULU
71.351
RENDAH
25. SUHAID
30.666
SEDANG
KABUPATEN KAPUAS HULU
2.255.426
SEDANG
Sumber: Hasil Analisa Tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas diketahui hasil kajian bahaya kebakaran hutan dan lahan
di Kabupaten Kapuas Hulu. Total luas bahaya bencana kebakaran hutan dan lahan yaitu
2.255.426 Ha. Total bahaya kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Kapuas Hulu
merupakan hasil rekapitulasi penjumlahan seluruh wilayah terdampak bencana di
Kabupaten Kapuas Hulu. Dari total potensi bahaya diperoleh kelas bahaya setiap
wilayah. Kelas bahaya Kabupaten Kapuas Hulu berdasarkan pada kelas bahaya maksimal
dari seluruh kecamatan/wilayah terpapar kebakaran hutan dan lahan, yaitu kelas
sedang. Total potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan dilihat berdasarkan besarnya
luas wilayah berpotensi kebakaran hutan dan lahan dari hasil kajian.
Berdasarkan Peta Studi Mitigasi Rawan Bencana Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021
terdapat 140 desa yang tersebar di 21 kecamatan yang bersumber dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah di Kapuas Hulu dan sebaran Desa/ Kelurahan Rawan
Karhutla di 21 Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Sumber : Peta Studi Mitigasi Rawan Bencana Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021
Sumber : Peta Studi Mitigasi Rawan Bencana Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021
Sumber : Peta Studi Mitigasi Rawan Bencana Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021
2. Skenario Kejadian
Skenario kejadian Karhutla Kabupaten Kapuas Hulu secara umum disusun berdasarkan
data ilmiah dan potensi bencana terbaru di Kabupaten Kapuas Hulu. Pengembangan
skenario kejadian bencana karhutla Kabupaten Kapuas Hulu meliputi waktu kejadian,
lokasi, kategori, posisi, sumber, keterangan dan penyebab. Asumsi dampak pada
kajian ini digunakan untuk prakiraan dampak negatif yang mungkin timbul akibat
suatu karhutla di Kabupaten Kapuas Hulu yang melanda, yang dimana kondisi yang
diperkirakan terjadi akibat kejadian sesuai skenario yang sudah disusun sebelumnya.
Gambar 2.1 Peta Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kapuas Hulu
Sumber : Dokumen KRB Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2017-2021
3. Asumsi Dampak
Asumsi dampak memuat tentang perkiraan akibat atau dampak langsung dari kejadian
bencana sesuai Skenario Kejadian yang ditetapkan. Identifikasi akibat/dampak
langsung dituangkan dalam 5 aspek, yaitu kependudukan, fisik/infrastruktur,
ekonomi, lingkungan, dan layanan publik/pemerintahan. Identifikasi dampak langsung
menjadi pertimbangan penyusunan sektor-sektor atau bidang dan kegiatan penanganan
kedaruratan. Asumsi dampak dapat disajikan dalam format Tabel 2.5.
1. Aspek Kependudukan, yaitu perkiraan tentang jumlah dan kondisi (meninggal, luka,
mengungsi). Detail data terpilah sebaiknya dirincikan dalam Lampiran Proyeksi
Wilayah dan Penduduk Terdampak. Data pilah penduduk dapat disajikan berdasarkan
jenis kelamin, usia, kerentanan; bayi, balita, bumil, busui, sakit, lansia,
difabel, maupun penduduk dengan komorbid.
2. Aspek Fisik/Infrastruktur, yaitu perkiraan jenis dan jumlah kerusakan atau
perubahan fisik infrastruktur. Selain permukiman penduduk, bagian ini juga
merincikan jenis infrastruktur publik vital yang mengalami kerusakan, seperti
jalan, jembatan, jaringan listrik, jaringan air, fasilitas energi, jaringan
komunikasi, tempat ibadah, sarana pendidikan, tempat pelayanan kesehatan, dan
lainnya. Bentuk kerusakan dinilai dalam 3 kategori, yaitu ringan, sedang, dan
berat/hilang.
3. Aspek Ekonomi, yaitu perkiraan bentuk-bentuk kehilangan aset dan gangguan fungsi
ekonomi yang rusak atau tidak berfungsi.
4. Aspek Lingkungan, yaitu bentuk kerusakan/gangguan lingkungan hidup, baik
kuantitas maupun kualitasnya. Elemen lingkungan, meliputi air, udara, tanah,
vegetasi dan lainnya.
5. Aspek Layanan Publik/Pemerintahan, yaitu perkiraan gangguan fungsi layanan
publik vital. Layanan publik tersebut meliputi; layanan administrasi pemerintahan
desa/kelurahan/daerah, layanan kesehatan, layanan pendidikan,layanan ibadah dan
lainnya
Tabel 2.4 Asumsi Dampak
Aspek Kependudukan
Total penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu 259.512 jiwa (Data Kependudukan
Pencatatan Sipil, 2022) penduduk di 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu dengan
rincian sebagai berikut :
Kecamatan Putussibau Utara
Jumlah penduduk terpapar : 2.051 Jiwa
• Jumlah Meninggal : 0 Jiwa
• Jumlah Penduduk Belum Ditemukan : 0 Jiwa
• Penduduk Luka-Luka
- Luka Berat (1%) : 21
- Luka Sedang (1%) : 21
- Luka Ringan (1%) : 21
• Jumlah Penduduk yang Mengungsi : 0 Jiwa
Kecamatan Kalis
Jumlah penduduk terpapar : 1.204 Jiwa
• Jumlah Meninggal : 0 Jiwa
• Jumlah Penduduk Belum Ditemukan : 0 Jiwa
• Penduduk Luka-Luka
- Luka Berat (1%) : 12
- Luka Sedang (1%) : 12
- Luka Ringan (1%) : 12
• Jumlah Penduduk yang Mengungsi : 0 Jiwa
Kecamatan Mentebah
Jumlah penduduk terpapar : 510 Jiwa
• Jumlah Meninggal : 0 Jiwa
• Jumlah Penduduk Belum Ditemukan : 0 Jiwa
• Penduduk Luka-Luka
- Luka Berat (1%) : 5
- Luka Sedang (1%) : 5
- Luka Ringan (1%) : 5
• Jumlah Penduduk yang Mengungsi : 0 Jiwa
BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI POKOK ORGANISASI KOMANDO PENANGGULANGAN DARURAT
BENCANA
3.2. Sasaran
Dalam melaksanakan tugasnya, Komando Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di
Kabupaten Kapuas Hulu, menargetkan:
1. Terselenggaranya koordinasi yang melibatkan 100% stakeholder
terkait dalam tanggap darurat;
2. Tersedianya data sumberdaya 100% pada masing-masing pihak terkait
kedaruratan yang tertuang dalam satu data;
3. Terorganisirnya perencanaan sektoral sesuai kebijakan dan
strategi yang ditetapkan dalam penanganan Penanggulangan Darurat Bencana;
4. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan dasar minimal 65% (estimasi,
melingkupi mekanisme, prosedur serta sistem pencairan BTT dan DSP).
BAB IV PELAKSANAAN
1. Readiness/ Kesiapan
D. Transisi
Darurat
* Melakukan pengumpulan bahan keterangan pada lokasi terjadi
kebakaran, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kebakaran, pelaku
pembakaran, luas areal yang terbakar, pemilik lahan (status lahan), dll;
* Setelah diketahui status lahan maka disesuaikan dengan kewenangan
penegak hukum untuk dilakukan proses hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Komandan dan Wakil Komandan Penanganan Darurat Bencana, menjalankan fungsi komando,
kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi dibantu secara tetap oleh unit
sekretariat dan humas, perwakilan lembaga/instansi, unit fungsi keamanan dan
keselamatan. Penjabaran umum tugas-tugas kelima fungsi ini, adalah sebagai berikut:
3. Perencanaan
Bertugas dan bertanggung jawab atas pengumpulan, evaluasi, analisis data dan
informasi yang berhubungan dengan penanganan tanggap darurat bencana serta
menyiapkan dokumen Rencana Operasi Tanggap Darurat (ROTD).
4. Operasi/Pos Lapangan
Bertugas dan bertanggung jawab atas semua pelaksanaan operasi penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana dengan cepat, tepat,
efisien dan efektif berdasarkan satu kesatuan rencana tindakan penanganan tanggap
darurat bencana.
5. Logistik
Penyediaan fasilitas, jasa, dan bahan-bahan serta perlengkapan tanggap darurat;
melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan transportasi bantuan
logistik dan peralatan; melaksanakan penyelenggaraan dukungan dapur umum, air
bersih dan sanitasi umum; mengkoordinasikan semua bantuan logistik dan peralatan
dari lembaga/ organisasi yang terkait.
Pelatihan kepada
masyarakat sekitar
Pemasangan
peralatan deteksi dini
Pemantauan rutin
terhadap wilayah
rawan kebakaran
Tim penanggulangan
kebakaran hutan dan
lahan
Menjaga agar jalur evakuasi
tidak tertutupi oleh
rerumputan atau benda lain
yang dapat menghalangi
akses evakuasi
Memberikan pelatihan
kepada masyarakat sekitar
tentang cara mengatasi
kebakaran hutan dan lahan,
serta tata cara evakuasi
dalam situasi darurat
Memasang peralatan
deteksi dini untuk
mendeteksi kebakaran sejak
dini
Melakukan pemantauan
rutin terhadap wilayah yang
rawan kebakaran, termasuk
cuaca dan kondisi hutan
Menyiapkan tim
penanggulangan kebakaran
hutan dan lahan yang siap
bertindak ketika terjadi
kebakaran
3. Tanggap Darurat
Pemadaman api
Evakusi
Penanganan korban
dan pemulihan
kawasan
Menangani dan
memadamkan api sesegera
mungkin setelah kebakaran
terdeteksi
Memberikan pertolongan
dan bantuan kepada korban
kebakaran hutan dan lahan
serta melakukan pemulihan
kawasan agar kembali
seperti semula
Kelompok Kegiatan
Lain
Peningkatan
komunikasi dengan
pihak terkait
Menjalin kerjasama yang
baik dengan pihak terkait
seperti dinas kehutanan,
pemadam kebakaran, dan
pihak desa setempat untuk
mempercepat respon
terhadap kebakaran
Penyediaan alat
komunikasi darurat
Menyiapkan alat
komunikasi darurat seperti
HT atau telepon satelit
untuk memudahkan
koordinasi dan komunikasi
selama penanganan
kebakaran
Penyediaan
perlengkapan
keselamatan
Menyediakan perlengkapan
keselamatan seperti helm,
masker, dan baju tahan api
untuk relawan yang terlibat
dalam penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan
5.1. Administrasi
Bagian ini menjabarkan mekanisme administrasi dan keuangan dalam penanganan
kedaruratan. Mekanisme administrasi dalam pendukungan penanganan darurat bencana
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut:
1. Pada saat awal kejadian bencana, seluruh sumber daya lokal
Kabupaten Kapuas Hulu di optimalkan baik dari sektor pemerintah, lembaga usaha,
lembaga sosial dan juga masyarakat (seperti APBD, membuka rekening donasi dari
Aparatur Sipil Negara (ASN), swasta, lembaga sosial dan masyarakat umum).
2. Jika sumberdaya keuangan Kabupaten Kapuas Hulu tidak mencukupi
dalam penanganan bencana maka Kabupaten Kapuas Hulu dapat meminta bantuan pada
Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat.
3. Pemerintah Pusat, melalui BNPB, dapat memberikan instruksi pada
pemerintah kabupaten terdekat yang memiliki kapasitas untuk membantu penanganan
darurat bencana di Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dapat meminta dukungan
penanganan darurat bencana ke Pemerintah Provinsi terkait dana Belanja Tidak
Terduga maupun Pusat terkait Dana Siap Pakai (DSP), Belanja Tidak Terduga (BTT),
pendampingan administrasi kegiatan, serta logistikdan peralatan yang tidak dapat
dipenuhi oleh Kabupaten Kapuas Hulu.
5. Mekanisme pencairan Belanja Tidak Terduga (BTT) berdasarkan
Permendagri No 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah:
1. Penetapan SK Tanggap Darurat.
2. Penetapan SK Struktur Komando Penanggulangan Darurat.
3. Penetapan SK Pengguna Anggaran dan bendahara penerima
4. BPBD Kabupaten Kapuas Hulu mengajukan surat permohonan dan
rencana kebutuhan belanja kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)
selaku Bendahara Umum Daerah (BUD).
5. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) selaku Bendahara
Umum Daerah (BUD) mencairkan dana kebutuhan belanja kepada BPBD Pemerintah
Kabupaten Kapuas Hulu.
6. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) selaku Bendahara
Umum Daerah (BUD) mencairkan dana kebutuhan belanja paling lambat 1 hari kerja
terhitung sejak menerimanya rencana kebutuhan belanja.
6. Mekanisme pe ncairan Dana Siap Pakai (DSP) berdasarkan Perka BNPB
No 6A Tahun 2011tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai :
1. Penetapan SK Tanggap Darurat
2. Penetapan SK Struktur Komando Penanggulangan Darurat.
3. Surat Usulan Gubernur tentang bantuan Dana Siap Pakai (DSP) ke
BNPB.
4. Penetapan SK Pengguna Anggaran dan bendahara penerimah
5. Surat pernyataan siap menerima dana hibah.
6. Kwitansi dan berita acara penyerahan bantuan.
7. Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu berwenang mengelola bantuan
Dana Siap Pakai (DSP).
Adapun jenis sumber keuangan Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
di Provinsi Kalimantan Barat terdapat pada Tabel 5.1 :
5.2. Logistik
Bagian ini menjelaskan mekanisme logistik sumber daya yang akan dikerahkan.
Mekanisme logistik dalam mendukung penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan
lahan di wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan buffer stock (persediaan/cadangan) kebutuhan dasar
yang disiapkan oleh Dinas Sosial untuk mendukung operasi penanganan di Kabupaten
Kapuas Hulu.
2. Melakukan koordinasi ke instansi Kabupaten Kapuas Hulu yang
terkait.
3. Memfasilitasi dan mengkoordinir kerjasama multipihak untuk
pengadaan logistik.
4. Memfasilitasi dan mengkoordinir bantuan dengan kabupaten/kota
terdekat.
5. Permintaan bantuan ke kabupaten/kota terdekat (kebutuhan dasar
dan peralatan)
6. Mendistribusikan kebutuhan tepat sasaran dan tepat waktu.
7. Memastikan penerimaan bantuan dan relawan masuk dalam satu pintu
tercatat dan termonitor dalam sistem Posko.
8. Menjaga alur penerimaan bantuan dan relawan dengan membangun
mekanisme pelaporan ke Posko.
9. Sistem pelaporan dan pencatatan di lapangan agar memisahkan antar
relawan dan bantuan barang kemanusiaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas
laporan.
10. Memberikan laporan kegiatan kepada Komandan Penanganan Darurat
Bencana Kabupaten Kapuas Hulu.
BAB VI PENGENDALIAN
1. Komando
Komando Operasi Penanganan Darurat Bencana Kebakaran hutan dan lahan Kabupaten
Kapuas Hulu dipimpin Bupati atau Komandan yang ditunjuk oleh Bupati.
1. Pos Komando
Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kapuas Hulu, selanjutnya disebut Pos
Komando (Posko) berfungsi sebagai pusat komando operasi darurat bencana untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan penanganan
darurat bencana yang berkedudukan di kantor BPBD Jalan Danau Luar Nomor 2
Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu
2. Pos Lapangan
Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana Kabupaten Kapuas Hulu, selanjutnya disebut
Pos Lapangan PDB, berfungsi sebagai pelaksana operasi pendukungan penanganan
darurat bencana, berkedudukan dan lebur dalam Pos Kecamatan.
Tabel 6.1 Pos Lapangan Penanganan Darurat Bencana Kabupaten Kapuas Hulu
KECAMATAN
POS LAPANGAN
KOORDINAT
Putussibau Utara
Kantor Camat Putussibau Utara
Putussibau Selatan
Kantor Camat Putussibau Selatan
Silat Hulu
Kantor Camat Silat Hulu
Silat Hilir
Kantor Camat Silat Hilir
Hulu Gurung
Kantor Camat Hulu Gurung
Pengkadan
Kantor Camat Pengkadan
Boyan Tanjung
Kantor Camat Boyan Tanjung
Bunut Hulu
Kantor Camat Bunut Hulu
Bunut Hilir
Kantor Camat Bunut Hilir
Pengkadan
Kantor Camat Pengkadan
Jongkong
Kantor Camat Jongkong
Seberuang
Kantor Camat Seberuang
Selimbau
Kantor Camat Selimbau
Semitau
Kantor Camat Semitau
Suhaid
Kantor Camat Suhaid
Kalis
Kantor Camat Kalis
Mentebah
Kantor Camat Mentebah
Bika
Kantor Camat Bika
Embaloh Hulu
Kantor Camat Embaloh Hulu
Embaloh Hilir
Kantor Camat Embaloh Hilir
Batang Lupar
Kantor Camat Batang Lupar
Badau
Kantor Camat Badau
Empanang
Kantor Camat Empanang
Puring Kencana
Kantor Camat Puring Kencana
3. Pos Pendukung
Pos Pendukung Kabupaten Kapuas Hulu yang selanjutnya disebut sebagai Pos Pendukung
berfungsi memperlancar akses masuk, keluar, dan mobilisasi/distribusi bantuan
penanganan darurat bencana, baik bantuan dari dalam maupun dari luar negeri.
Tabel 6.2 Pos Pendukung Kabupaten Kapuas Hulu
POS PENDUKUNG
LOKASI
TITIK KOORDINAT
Pos Pendukung 1
GOR Uncak Kapuas
Pos Pendukung 2
Polres Kabupaten Kapuas Hulu
Pos Pendukung 3
Polsek Kecamatan Badau
Pos Pendukung 4
Polsek Kecamatan Hulu Gurung
4. Pos Pendamping
Pos Pendamping Nasional, selanjutnya disebut Pospenas atau Pos BNPB berfungsi untuk
mempermudah akses dan efektivitas terhadap sumber daya untuk penanganan tanggap
darurat, berkedudukan di Kantor BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Jalan Danau Luar Nomor 2
Putussibau.
6.2. Kendali
Komandan PDB melaksanakan fungsi pengendalian untuk pengerahan sumber daya manusia,
peralatan, logistik, dan operasi penanganan darurat bencana. Sebagai komandan
penanganan darurat bencana, pengendalian dan penanganan kedaruratan bencana
kebakaran hutan dan lahan adalah tugas yang sangat penting. Berikut adalah
penjabaran mengenai pengendalian dan penanganan kedaruratan bencana kebakaran hutan
dan lahan:
1. Pemantauan dan Deteksi Dini:
* Mengembangkan sistem pemantauan yang efektif untuk mendeteksi
kebakaran hutan dan lahan sejak dini, seperti menggunakan satelit, pengawas
lapangan, dan teknologi sensor lainnya.
* Memperkuat jaringan komunikasi dengan pihak terkait, termasuk
pihak berwenang setempat, petugas kehutanan, dan masyarakat sekitar.
2. Koordinasi dan Pemobilisasi Tim:
* Membentuk tim penanggulangan kebakaran yang terlatih dan terampil,
termasuk personel pemadam kebakaran, petugas medis, dan relawan.
* Mendirikan pusat komando untuk mengoordinasikan operasi dan
memantau perkembangan situasi.
* Melakukan pemobilisasian cepat tim dan sumber daya yang
diperlukan, termasuk alat pemadam kebakaran, peralatan pelindung diri, kendaraan,
dan perlengkapan evakuasi.
3. Evakuasi dan Penyelamatan:
* Menentukan daerah yang terancam dan memutuskan evakuasi jika
diperlukan.
* Memberikan peringatan dini kepada penduduk setempat dan memberikan
informasi mengenai rute evakuasi yang aman.
* Mengorganisir tim penyelamatan untuk membantu orang yang terjebak
atau terluka dalam kebakaran.
4. Pemadaman Kebakaran:
* Mengkoordinasikan upaya pemadaman dengan pihak terkait, termasuk
pemadam kebakaran, petugas kehutanan, dan sukarelawan.
* Menentukan strategi pemadaman yang efektif berdasarkan evaluasi
terhadap sumber daya yang tersedia, kecepatan dan arah angin, serta kondisi
topografi.
* Menggunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai, seperti helikopter
pengangkut air, selang pemadam kebakaran, dan peralatan pemadaman lainnya.
5. Rehabilitasi Pasca-Kebakaran:
* Mengkoordinasikan upaya pemulihan lahan dan hutan pascakebakaran.
* Melakukan evaluasi kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran,
termasuk kerugian lingkungan dan kerugian ekonomi.
* Menggalakkan reboisasi dan pemulihan ekosistem yang terkena dampak
kebakaran.
6. Pencegahan dan Edukasi Masyarakat:
* Mengadakan kampanye penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat
mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan, serta tindakan pencegahan yang perlu
dilakukan.
* Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan terhadap
kebakaran dan melaporkan secara cepat jika ada kejadian kebakaran yang
mencurigakan.
* Mengembangkan kebijakan dan regulasi yang mendukung upaya
pencegahan kebakaran dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Pengendalian dan
penanganan kedaruratan bencana kebakaran hutan dan lahan membutuhkan kerjasama dan
koordinasi yang baik antara pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga penegak
hukum, petugas kehutanan, pemadam kebakaran, dan masyarakat setempat. Upaya ini
harus dilakukan secara berkelanjutan untuk melindungi lingkungan, mengurangi
kerugian, dan menjaga keamanan masyarakat.
6.3. Koordinasi
Koordinasi melibatkan perwakilan seluruh SKPDB yang bersifat wajib. Pertemuan
koordinasi ini dipimpin oleh seorang komandan dan dilaksanakan di Pos Komando
Tanggap Darurat 1 (satu) kali setiap hari selama masa darurat dan diselenggarakan
pada waktu yang disepakati. Pertemuan koordinasi membahas laporan perkembangan dari
setiap bidang operasi dan mendiskusikan alternatif-alternatif solusi.
Mekanisme koordinasi yang efektif antara para pihak terlibat dalam penanganan
darurat bencana kebakaran hutan dan lahan sangat penting untuk memastikan informasi
yang akurat dan terkini tentang perkembangan penanganan. Berikut adalah beberapa
mekanisme yang dapat digunakan untuk mengupdate
perkembangan penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan:
1. Pusat Komando dan Komunikasi:
* Membentuk pusat komando darurat yang berfungsi sebagai pusat
koordinasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi tentang
penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan
lahan.
* Memastikan adanya saluran komunikasi yang efektif antara berbagai
pihak terkait, termasuk tim penanganan darurat, lembaga pemerintah, organisasi
bantuan, dan kelompok relawan.
* Menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, seperti sistem
komunikasi darurat, jaringan komputer, dan media sosial, untuk berbagi informasi
secara real-time.
2. Pertemuan Rutin:
* Mengadakan pertemuan rutin antara pihak-pihak terkait, baik
secara fisik maupun melalui konferensi telepon atau video, untuk membahas
perkembangan terkini dalam penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
* Pertemuan ini dapat melibatkan perwakilan dari lembaga
pemerintah, penegak hukum, petugas medis, relawan, dan organisasi bantuan lainnya.
* Memprioritaskan pertukaran informasi, evaluasi situasi terkini,
dan perencanaan langkah-langkah selanjutnya.
3. Sistem Pelaporan Berkala:
* Menerapkan sistem pelaporan berkala yang memungkinkan pihak-
pihak terkait untuk mengirimkan laporan tentang perkembangan penanganan darurat
bencana kebakaran hutan dan lahan secara teratur.
* Laporan ini dapat mencakup informasi tentang jumlah korban,
kerusakan infrastruktur, sumber daya yang digunakan, serta tantangan atau kebutuhan
yang mendesak.
* Menetapkan batas waktu untuk pengumpulan laporan dan memastikan
bahwa laporan tersebut diverifikasi dan disebarkan kepada semua pihak yang
terlibat.
4. Sistem Informasi Geografis (SIG):
* Menggunakan sistem informasi geografis untuk memetakan dan
memvisualisasikan perkembangan penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan
lahan.
* SIG dapat memberikan gambaran yang jelas tentang lokasi
kejadian, titiktitik kritis, sumber daya yang tersedia, dan interaksi antara
berbagai elemen dalam penanganan darurat.
* Informasi yang disajikan melalui SIG dapat diakses secara
online oleh semua pihak terkait, memudahkan pemantauan dan evaluasi situasi secara
real-time.
5. Konferensi Pers dan Publikasi:
* Mengadakan konferensi pers secara teratur untuk menyampaikan
informasi kepada media massa dan masyarakat umum tentang perkembangan penanganan
darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
* Menyediakan rilis pers, publikasi, dan siaran langsung melalui
saluran media untuk memperbarui perkembangan terkini dan langkah-langkah yang
diambil dalam penanganan darurat
6.4. Komunikasi
Sarana dan prasarana Komunikasi merupakan salah satu fasilitas komando darurat
bencana untuk mengatur jalur informasi, mendukung arus komunikasi, kendali,
koordinasi secara internal maupun eksternal. Komandan melakukan komunikasi kepada
semua unsur organisasi, Pos Lapangan, para pihak yang terkait. Komandan PDB
bertanggung jawab atas kejelasan arus komunikasi untuk mendukung efektivitas
operasi darurat kebakaran hutan dan lahan dan menyampaikan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan dibantu oleh Bagian Data Informasi melalui media dan
alat komunikasi. Moda komunikasi dalam komando penanganan darurat bencana kebakaran
hutan dan lahan Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
1. Pos Komando
9. Telepon
ii. Telepon genggam/HP/Whatsapp
iii. Radio
1. Frekuensi Radio HF/SSB
Frekuensi Radio HF yang dialokasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
untuk BNPB adalah 11.473.5 MHz. Penggunaan frekuensi ini diperuntukan bagi BNPB dan
BPBD.
2. Frekuensi Radio VHF
Frekuensi Radio VHF yang dialokasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
untuk BNPB adalah 171.300 MHz, dengan frekuensi repeater 170.300 MHz untuk RX dan
165.300 MHz untuk TX dengan Tone TX 123. Penggunaan frekuensi diperuntukan bagi
BNPB dan BPBD.
4. Telepon:
5. Email:
6. Faksimile:
7. Website:
1. Pos Lapangan
9. Telepon genggam/HP/Whatsapp
10. Radio
1. Frakuensi radio : ……………….MHZ
2. Frekuensi cadangan: ………….MHZ
6.5. Informasi
Dalam penanggulangan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan, mekanisme yang
efektif untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi sangat
penting agar tindakan yang tepat dapat diambil dengan cepat. Berikut adalah
langkah-langkah dalam mekanisme tersebut:
1. Pengumpulan Informasi:
* Menentukan sumber informasi yang relevan, seperti pemantauan
satelit, pengawas lapangan, drone, laporan dari masyarakat setempat, dan tim
penanggulangan darurat yang ada di lapangan.
* Mengumpulkan data dan informasi dari sumber-sumber tersebut
secara teratur dan sistematis untuk memastikan adanya pembaruan yang akurat dan
real-time mengenai perkembangan
kebakaran hutan dan lahan.
1. Integrasi dan Agregasi Informasi:
* Mengintegrasikan dan menggabungkan berbagai sumber informasi
menjadi satu sistem informasi yang terpadu.
* Menganalisis dan mengagregasi data dari berbagai sumber
untuk memahami kondisi secara menyeluruh dan mendapatkan gambaran lengkap tentang
luas kebakaran, titik api yang aktif,
daerah terdampak, serta tingkat ancaman.
1. Menganalisis Informasi:
* Menggunakan teknologi analisis data dan sistem informasi
geografis (SIG) untuk menganalisis data yang terkumpul.
* Mengevaluasi kondisi cuaca, arah angin, kondisi tanah,
dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan kebakaran hutan dan lahan.
* Menerapkan model peramalan untuk memprediksi potensi
perluasan kebakaran dan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.
1. Komunikasi dan Koordinasi:
* Mendistribusikan informasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam penanggulangan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan, termasuk
pemadam kebakaran, petugas kehutanan,
lembaga pemerintah terkait, relawan, dan masyarakat setempat.
* Menyediakan saluran komunikasi yang efektif, seperti
platform online, konferensi telepon, atau rapat terjadwal, untuk berbagi informasi
secara cepat dan tepat.
* Menjaga koordinasi yang kuat antara semua pihak terkait
untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil berdasarkan informasi yang sama dan
tujuan yang seragam.
1. Penerapan Sistem Peringatan Dini:
* Berdasarkan analisis informasi yang ada, memicu system
peringatan dini kepada masyarakat setempat tentang potensi kebakaran hutan dan
lahan.
* Memberikan informasi kepada masyarakat tentang
langkahlangkah pencegahan dan evakuasi yang harus diambil jika diperlukan.
1. Pemantauan dan Evaluasi Terus-Menerus:
* Melakukan pemantauan dan evaluasi terus-menerus
tentang perkembangan penanggulangan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
* Memperbarui informasi dan analisis secara berkala
untuk memastikan tindakan yang diambil selalu sesuai dengan kondisi terkini.
Dengan menerapkan mekanisme ini, para pihak yang terlibat dalam penanggulangan
darurat bencana kebakaran hutan dan lahan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang situasi, memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dan penanganan yang
efektif.
2. Latihan Kesiapsiagaan
Setelah disusun dan dikaji ulang, rencana kontingensi perlu diuji dengan berbagai
cara di bawah ini. Uji latih kesiapsiagaan ini bertujuan memastikan bahwa rencana
kontingensi sesuai untuk dilaksanakan. Dengan demikian, para pemangku kepentingan
memahami apa saja peran mereka dan mengetahui kapan dan bagaimana mereka
menjalankan peran tersebut.
1. Simulasi Rapat Koordinasi
Simulasi Rapat Koordinasi ini merupakan agenda finalisasi Rencana Kontingensi di
tingkat daerah yang memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Dipimpin oleh Kepala Daerah/Sekretaris Daerah.
b. Situasi yang akan dihadapi sesuai skenario dalam rencana kontingensi.
c. Kesiapan masing-masing bidang terhadap situasi tersebut.
d. Menyiasati kemunculannya kesenjangan sumber daya
e. Sebagai catatan untuk menyesuaikan rencana kontingensi
2. Kegiatan Uji POsko/Geladi Posko
Kegiatan uji posko atau geladi posko diikuti oleh setiap unsur pemangku kepentingan
yang terlibat dalam Rencana Kontingensi sesuai dengan bidang masing-masing. Uji
posko/geladi posko ini bertujuan memastikan:
* Jalur komunikasi sesuai dengan yang tercantum dalam
rencana kontingensi, baik perangkat, lebar pita, maupun frekuensi radio yang
digunakan. Lihat lampiran C - Jaring Komunikasi.
* Jalur transportasi untuk mobilitas dan evakuasi sesuai
dengan situasi sebenarnya, untuk menghitung waktu tempuh dan jenis rekayasa lalu
lintas apa yang harus diterapkan, jika diperlukan.
3. Kegiatan Uji Lapangan/Geladi Lapang
Kegiatan uji lapang atau geladi lapang adalah Latihan di lapangan yang bertujuan
untuk menguji atau mengevaluasi perencanaan bidang operasi. Geladi lapang ini
dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat serta sumber daya lokal yang ada di Kab.
Kapuas Hulu. Tujuannya, agar masyarakat mengetahui bahwa di wilayahnya sudah ada
rencana kontingensi, serta masyarakat juga tahu jika terjadi kedaruratan, mereka
harus kemana dan siapa yang dapat dihubungi.
________________
LAMPIRAN
Lampiran 1. Konversi Rencana Kontingensi menjadi Rencana Operasi: Penyusunan
Rencana Operasi Penanganan Darurat
Berdasarkan Formulir 8. Perka No 24 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Operasi
Darurat Bencana. Disesuaikan.
RENCANA OPERASI
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
.
Nomor : ...........................................................................
..........
PENUNJUKAN:
1. Peta : Nasional/Wilayah/Daerah
2. Skala : .................................................(skala
peta)
3. Tahun : ......................................................
(tahun pengeluaran peta)
4. Daerah Waktu : ..........................WIB / WITA / WIT
5. Landasan Hukum : (landasan hukumpembuatan Rencana Operasi)
6. Dokumen : Rencana
Kontingensi................................................................
DAERAH WAKTU : WIB / WITA / WIT
SANDI OPERASI :
SUSUNAN TUGAS :
1. Situasi
a. Macam/ jenis bencana yang telah terjadi terdiri dari: (tulis informasi dari
Informasi Bencana)
1. Macam/ jenis bencana, tanggal waktu kejadian, lokasi/ daerah bencana, korban
manusia, kerusakan bangunan, sarana, prasarana umum, ekonomi dan dampak sosial.
2. Informasi lanjutan tentang perkembangan situasi bencana dan informasi dukungan
bantuan kemanusiaan.
b. Kebijakan Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah.
2. Tugas Pokok
Lihat Bab III
3. Pelaksanaan
a. Konsep Operasi dan Sasaran Operasi
Lihat BAB IV SUB BAB 4.1
b. Struktur Organisasi dan Penjabaran Komando Tanggap Darurat Bencana
Lihat BAB IV SUB BAB 4.2 dan SUB BAB 4.3
c. Instruksi dan Koordinasi
Lihat BAB IV SUB BAB 4.4
d. Administrasi dan Logistik
Lihat BAB V
e. Pengendalian
Lihat BAB VI
f. Penutup
Tanggal ....................................................(penetapan)
Ditetapkan oleh: Komandan Darurat Bencana
Lampiran :
A. Surat Penetapan Status Darurat Gubernur
B. Struktur Organisasi dan Susunan Pejabat Operasi
C. Penjabaran tugas pejabat operasi
D. Jaring Komunikasi
E. Rencana Dukungan Anggaran
Lampiran 2. Proyeksi Wilayah dan Penduduk Terdampak
Lampiran ini menyajikan proyeksi/estimasi wilayah dan penduduk terdampak bencana
sesuai skenario kejadian. Lampiran ini merupakan penjabaran dari BAB II . Asumsi
Dampak. Detail pilah proyeksi penduduk terdampak tergantung pada ketersediaan data
pilah dari organisasi perangkat daerah (OPD) pemangku wali data.
Aspek Kependudukan
Total penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu 259.512 jiwa (Data Kependudukan
Pencatatan Sipil, 2022) penduduk di 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu dengan
rincian sebagai berikut :
Kecamatan Kalis
Jumlah penduduk terpapar : 1.204 Jiwa
• Jumlah Meninggal : 0 Jiwa
• Jumlah Penduduk Belum Ditemukan : 0 Jiwa
• Penduduk Luka-Luka
- Luka Berat (1%) : 12
- Luka Sedang (1%) : 12
- Luka Ringan (1%) : 12
• Jumlah Penduduk yang Mengungsi : 0 Jiwa
Kecamatan Mentebah
Jumlah penduduk terpapar : 510 Jiwa
• Jumlah Meninggal : 0 Jiwa
• Jumlah Penduduk Belum Ditemukan : 0 Jiwa
• Penduduk Luka-Luka
- Luka Berat (1%) : 5
- Luka Sedang (1%) : 5
- Luka Ringan (1%) : 5
• Jumlah Penduduk yang Mengungsi : 0 Jiwa
TIM KOMANDAN
NOMOR
NAMA/INSTANSI
KEDUDUKAN DALAM TIM
1
2
3
1.
BUPATI KAPUAS HULU
KOMANDAN
2.
WAKIL BUPATI KAPUAS HULU
WAKIL KOMANDAN
3.
KEPALA KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
WAKIL KOMANDAN
4.
KOMANDAN DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
WAKIL KOMANDAN
5.
KEPALA KEJAKSAAN NEGERI KAPUAS HULU
WAKIL KOMANDAN
6.
KETUA PENGADILAN NEGERI PUTUSSIBAU
WAKIL KOMANDAN
7.
KOMANDAN BATALYON RAIDER KHUSUS 644 WALET SAKTI
WAKIL KOMANDAN
8.
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
WAKIL KOMANDAN
9.
KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
WAKIL KOMANDAN
TIM SEKRETARIAT
NOMOR
NAMA/INSTANSI
KEDUDUKAN DALAM TIM
1
2
3
1.
SEKRETARIS PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
SEKRETARIS
2.
WAKIL KEPALA KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
KEPALA SEKSI DATA, PELAPORAN DAN HUMAS
3.
KEPALA SEKSI HUMAS KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
ANGGOTA SEKSI DATA, PELAPORAN DAN HUMAS
4.
PERWIRA SEKSI TERITORIAL KOMANDO DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
ANGGOTA SEKSI DATA, PELAPORAN DAN HUMAS
5.
KEPALA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK KABUPATEN KAPUAS HULU
KEPALA SEKSI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
6.
KEPALA BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA SEKSI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
7.
KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN APARATUR PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA SEKSI DATA, PELAPORAN DAN HUMAS
8.
ANALIS KEBENCANAAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS
HULU (MUHAMMAD YUNUS, S,E)
ANGGOTA SEKSI DATA, PELAPORAN DAN HUMAS
9.
ANALIS KEBIJAKAN AHLI MUDA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
KAPUAS HULU (MASLIUN, S.E.)
ANGGOTA SEKSI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
10.
BENDAHARA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
(PATRISIA MASLIN)
ANGGOTA SEKSI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
NOMOR
NAMA/INSTANSI
KEDUDUKAN DALAM TIM
1
2
3
SATUAN TUGAS BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
1.
KEPALA STAF KOMANDO DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
2.
KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KAPUAS HULU
WAKIL KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
3.
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
4.
KAPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
5.
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
6.
KEPALA SATUAN BIMBINGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
7.
PERWIRA SEKSI TERITORIAL KOMANDO DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
1
2
3
8.
KEPALA SATUAN SAMAPTA BHAYANGKARA KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
9.
ANALIS KEBAKARAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS
HULU (SUFINAH, S.E.)
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
10.
PELAKSANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
11.
DIREKTUR OPRASIONAL PT. ANNISA SURYA KENCANA PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
SATUAN TUGAS BIDANG PENEGAKKAN HUKUM
12.
KEPALA SATUAN RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
KEPALA BIDANG SATUAN TUGAS PENEGAKKAN HUKUM
13.
KEPALA SATUAN INTELIJEN KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
WAKIL KEPALA BIDANG SATUAN TUGAS PENEGAKKAN HUKUM
14.
PERWIRA SEKSI INTELIJEN KOMANDO DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS PENEGAKKAN HUKUM
15.
KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS PENEGAKKAN HUKUM
16.
KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS PENEGAKKAN HUKUM
BIDANG OPERASI DARAT, BIDANG OPERASI SUNGAI DAN BIDANG OPERASI UDARA
NOMOR
NAMA/INSTANSI
KEDUDUKAN DALAM TIM
1
2
3
SATUAN TUGAS BIDANG OPERASI DARAT
1.
PERWIRA SEKSI OPERASI KOMANDO DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
KEPALA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
2.
KEPALA BAGIAN OPERASI KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
WAKIL KEPALA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
3.
KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
4.
PERWIRA SEKSI OPERASI KOMANDO BATALYON RAIDER KHUSUS 644 WALET SAKTI
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
5.
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
6.
KEPALA UPT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH KAPUAS HULU UTARA
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
7.
KEPALA UPT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH KAPUAS HULU SELATAN
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
8.
KEPALA BIDANG TEKNIS KONSERVASI TAMAN NASIONAL BETUNG KARIHUN DAN DANAU
SENTARUM
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
9.
KEPALA UPT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH KAPUAS HULU TIMUR
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
10.
KETUA TARUNA SIAGA BENCANA/ MASYARAKAT PEDULI API/KELOMPOK MASYARAKAT KAPUAS
HULU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
11.
KETUA YAYASAN PEMADAM KEBAKARAN BHAKTI SUCI PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
12.
KETUA TIM REAKSI CEPAT PRAMUKA PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI DARAT
SATUAN TUGAS BIDANG OPERASI SUNGAI
13.
KEPALA SATUAN KEPOLISIAN AIR RESOR KAPUAS HULU
KEPALA SATUAN TUGAS BIDANG OPERASI SUNGAI
14.
KEPALA BIDANG ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN PADA DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG SATUAN TUGAS OPERASI SUNGAI
SATUAN TUGAS BIDANG OPERASI UDARA
15.
KEPALA BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BETUNG KARIHUN DAN DANAU SENTARUM
KEPALA BIDANG OPERASI UDARA
16.
KEPALA STASIUN METEOROLOGI PANGSUMA KAPUAS HULU
WAKIL KEPALA BIDANG OPERASI UDARA
17.
KEPALA BANDARA PANGSUMA PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG OPERASI UDARA
BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN, BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN BIDANG TRANSISI
DARURAT KE PEMULIHAN
NOMOR
NAMA/INSTANSI
KEDUDUKAN DALAM TIM
1
2
3
SATUAN TUGAS BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
1.
ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
KAPUAS HULU
KEPALA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
2.
KEPALA BIDANG REHABILITASI DAN KEDARURATAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
WAKIL KEPALA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
3.
KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
4.
KEPALA SEKSI LOGISTIK KOMANDO DISTRIK MILITER 1206 PUTUSSIBAU
ANGGOTA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
5.
KEPALA BAGIAN LOGISTIK KEPOLISIAN RESOR KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
6.
ANALIS KEBENCANAAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS
HULU (AGUSTINUS RIDWAN, S.E.)
ANGGOTA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN
1
2
3
SATUAN TUGAS BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
7.
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS HULU
KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
8.
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ACHMAD DIPONEGORO PUTUSSIBAU
WAKIL KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
9.
KETUA IKATAN DOKTER INDONESIA KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
10.
KETUA PALANG MERAH INDONESIA KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
SATUAN TUGAS BIDANG TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN
11.
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KAPUAS HULU
KEPALA BIDANG TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN
12.
KEPALA BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMULIHAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KAPUAS
HULU
WAKIL KEPALA BIDANG TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN
13.
ANALIS KEBENCANAAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS
HULU (WIWIT WALASRI, S.T.,M.T.)
ANGGOTA BIDANG TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN
14.
PELAKSANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU
ANGGOTA BIDANG TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN
1
Sekretariat
10
BPBD
2
Operator
3
Kantor Diskominfo
3
Relawan Kantor ( Personil Kantor )
67
Kantor Bappeda
4
Pengurus
11
Markas PMI Kapuas Hulu
Dapat dimobilisasi
5
Koordinasi dengan desa terdampak
1
DPMD
6
koordinasi terkait penetapan SK tanggap darurat
1
SETDA Bagian Hukum
7
koordinasi dengan kecamatan terdampak
1
SETDA Bagian Tata Pemerintahan
8
Struktural
10
Dinas Pendidikan
9
Unit Pelaksana Tekhnis P2TP2A
3
P2TP2A
10
Staf Administrasi
4
DPUPR KP Kapuas Hulu
Publikasi dan Informasi
11
Tim Publikasi dan Dokumentasi
3
Kantor Diskominfo
12
Tim IT
4
Kantor Diskominfo
13
Media
5
Media Sosial Diskominfo Kabupaten Kapuas Hulu
14
Fotografer
2
16
Perencanaan Perumahan
2
DPPP
17
Seksi PK
5
BPBD
18
Pusdalops
10
BPBD
19
Datin
5
Diskominfo
Penilaian Awal
20
Seksi Damkelog
5
BPBD
21
TRC
15
BPBD
22
Asesmen
3
Markas PMI Kapuas Hulu
Dapat dimobilisasi
23
Tim Gerak Cepat
20
Dinas Kesehatan
24
Tim Gerak Cepat
360
UPT Puskesmas
25
Medical First Responder
4
Pos SAR Kapuas Hulu
27
SAR
15
Polres
28
SAR
5
Polsek
29
Water Rescue
15
Basarnas Kalbar
30
Jungle Rescue
10
Basarnas Kalbar
31
Under Water
10
Basarnas Kalbar
32
High Angle Rescue Teknik
8
Basarnas Kalbar
33
Rescue
4
Basarnas Kalbar
34
Pemadam Kebakaran
30
BPBD
35
Relawan BPBD (Forum)
20
BPBD
36
Tagana
35
Kabupaten kapuas hulu
37
TKSK
23
15 Kecamatan
38
Evakuasi
50
TAGANA
39
Evakuasi
3
Markas PMI kapuas hulu
Dapat dimobilisasi
40
TSR
30
PMI Kalbar
Dapat dimobilisasi
41
SIBAT
50
Markas PMI kapuas hulu
Dapat dimobilisasi
42
Pramuka
10
TRC Pramuka
43
KSR PMI
15
UKM PMI
44
Anggota Polres
100
Polres kapuas hulu
45
Bantuan Fisik
46
Kodim 1206/Pts
100
Kodim dan Koramil
47
Pengawas Sekolah
2
Korwil Kecamatan/Kabupaten
48
Pemilik Paud
20
Korwil Kecamatan
49
Kepala Paud
30
Lembaga Paud
50
Kepala SD
30
Satuan Pendidikan SD
51
Kepala SMP
6
Satuan Pendidikan SMP
52
Koordinator Penyuluh
23
(DP2KBP3A) Berada di 15 Kecamatan
53
Driver
1
Kantor Dishub
54
Mekanik
1
DPUPR Kapuas Hulu
55
Driver Dumptruck
2
DPUPR Kapuas Hulu
56
Operator Alat Berat
5
DPUPR Kapuas hulu
Pelayanan Kesehatan
57
Dokter umum
1
Pkm Boyan Tanjung
58
Dokter umum
1
Pkm Seberuang
59
Dokter umum
1
Pkm Silat Hulu
60
Dokter umum
1
Pkm Silat Hilir
61
Dokter umum
1
Pkm Hulu Gurung
62
Dokter umum
1
Pkm Boyan Tanjung
63
Perawat
4
Pkm Seberuang
64
Perawat
3
Pkm Silat Hulu
65
Perawat
3
Pkm Silat Hilir
66
Perawat
3
Pkm Hulu Gurung
67
Perawat
2
Pkm Boyan Tanjung
77
Perawat
2
Pkm Seberuang
78
Bidan
2
Pkm Silat Hulu
79
Bidan
3
Pkm Silat Hilir
80
Bidan
2
Pkm Seberuang
81
Bidan
2
Pkm Boyan Tanjung
82
Bidan
3
Pkm Seberuang
83
Bidan
2
Pkm Silat Hulu
84
Kesling
1
Pkm Silat Hilir
85
Kesling
1
Pkm Hulu Gurung
90
Gizi
1
Pkm Semitau
91
Gizi
1
Pkm Boyan Tanjung
92
Gizi
1
Pkm Silat Hilir
93
Gizi
1
Pkm Hulu Gurung
94
Gizi
1
Pkm Semitau
95
Gizi
1
Pkm Boyan Tanjung
96
Promkes
1
Pkm Seberuang
97
Promkes
1
Pkm Silat Hulu
98
Promkes
1
Pkm Silat Hilir
99
Promkes
1
Pkm Hulu Gurung
100
Promkes
1
Pkm Semitau
101
Promkes
1
Pkm Boyan Tanjung
102
Analis laboratorium
1
Pkm Seberuang
103
Analis laboratorium
1
Pkm Silat Hulu
103
Analis laboratorium
1
Pkm Silat Hilir
104
Analis laboratorium
1
Pkm Hulu Gurung
105
Analis laboratorium
1
Pkm Semitau
106
Apoteker
1
Pkm Seberuang
107
Apoteker
1
Pkm Silat Hulu
108
Apoteker
1
Pkm Silat Hilir
109
Apoteker
1
Pkm Hulu Gurung
110
Apoteker
1
Pkm Semitau
111
Apoteker
1
Pkm Boyan Tanjung
112
Pel. Obat
1
Pkm Seberuang
113
Pel. Obat
1
Pkm Silat Hulu
114
Pel. Obat
1
Pkm Silat Hilir
115
Pel. Obat
1
Pkm Hulu Gurung
116
Pel. Obat
1
Pkm Semitau
117
Pel. Obat
1
Pkm Boyan Tanjung
118
ADM
2
Pkm Seberuang
119
ADM
1
Pkm Silat Hulu
120
ADM
1
Pkm Silat Hilir
121
ADM
2
Pkm Hulu Gurung
122
ADM
2
Pkm Semitau
123
ADM
1
Pkm Boyan Tanjung
124
OB
1
Pkm Seberuang
125
OB
1
Pkm Silat Hulu
126
OB
1
Pkm Silat Hilir
127
OB
2
Pkm Hulu Gurung
128
OB
3
Pkm Semitau
129
OB
1
Pkm Boyan Tanjung
130
Driver
1
Pkm Seberuang
131
Driver
1
Pkm Silat Hulu
132
Driver
1
Pkm Silat Hilir
133
Driver
1
Pkm Hulu Gurung
134
Driver
1
Pkm Semitau
135
Driver
1
Pkm Boyan Tanjung
136
Crew Ambulan
3
Markas PMI Kapuas Hulu
Dapat dimobilisasi
137
Restoring Family Liks ( Pemulihan Hubungan Keluarga)
3
Markas PMI Kapuas Hulu
Dapat dimobilisasi
Pengungsian
138
Shelter
3
Kantor Kecamatan
Dapat dimobilisasi
139
Pengelolaan Posko
5
PMI
140
Wash
10
PMI
141
Dapur Umum
3
TAGANA
142
Dapur umum
3
PMI
Dapat dimobilisasi
143
Dapur Umum
2
MDMC Pandeglang
Logistik
144
Logistik
20
TAGANA
145
Logistik
3
Markas PMI
Dapat dimobilisasi
146
Relief dan distribusi
3
Markas PMI
Dapat dimobilisasi
Pasca Bencana
147
Seksi RR
5
BPBD
148
Teknik Sipil
3
Universitas Tanjung Pura
Peralatan
No
Peralatan
Jumlah
Kondisi
Lokasi
Kontak
Keterangan
Kendaraan Roda 4
1
Mobil Doubel Cabin (Hilux)
1
Baik
DPPP Pts
2
Mobil Damkar
3
Baik
BPBD
2
Minibus (Kijang)
1
Baik
DPPP Pts
3
Mobil Truck
1
Baik
Dinas Sosial
4
Toyota Hilux pickup
1
Sedang
Kantor Diskominfo Kapuas Hulu
5
Pick Up
9
Baik
Kantor DLH Kapuas Hulu
6
Dumtruk
2
Baik
Kantor DPUPR
7
Truck armroll
2
Baik
Kantor DLH Kapuas Hulu
8
Mobil Truk Dalmas
3
Baik
Polres
9
Mobil Dobel Cabin
1
Baik
Polres
10
Mobil Pickup
Baik
Dinas Perhubungan
12
Truck Stooring
Baik
13
Truk Personil
10
Baik
Polres/Kodim/Kompi
15
Kendaraan Roda 4
2
Baik
Dinas Sosial
16
Kendaraan roda 4
6
Baik
Dinas KKPA
17
Mobil TRC
1
Baik
BPBD Kapuas Hulu
18
Mobil Lapangan
5
Baik
DLHK Kapuas Hulu
19
Mobil Oprasional
2
Baik
Dinas Pendidikan
20
Molin (mobil perlindungan perempuan dan anak)
1
Baik
di kantor DP2PAS
Alat Berat
21
Excavator
Baik
22
Bulldozer
Baik
23
Forklift
Baik
24
Pemadam
6
Baik
BPBD Kapuas Hulu, Yayasan Bakti Suci
25
Mobil Tengki Air
2
Baik
Pemda Kapuas Hulu
27
Mobil Dapur Umum
1
Baik
Dinas Sosial
27
Ambulance
23
Baik
Per Kecamatan
28
Ambulance
1
Baik
Kompi 644
Kendaraan Roda 2
29
Motor Trail (KLX)
5
Baik
Dinas Sosial
30
Motor Trail
10
Baik
BPBD Kapuas Hulu
31
Kendaraan Roda 2
5
Baik
Kantor Bappeda
32
Motor Trail
Baik
Basarnas
Kendaraan Air
33
Perahu Karet
1
Baik
BPBD Kapuas Hulu
34
Perahu Viber
2
Baik
BPBD Kapuas Hulu
35
Perahu Karet
1
Baik
TAGANA
Dapat dimobilisasi
36
Perahu Viber
1
Bagus
TAGANA
37
Perahu
1
Baik
Polres dan Polsek
38
Perahu Karet
2
Baik
Polres
Peralatan Penyelamatan
39
Pelampung
10
Baik
Kantor BPBD
40
Pelampung
20
Baik
TAGANA
41
Pelampung
30
Baik
Polres dan Polsek
42
Water Treatment
1
Baik
Kantor BPBD
43
Life Jaket
10
Baik
Polres
44
Life Jacket
30
Baik
Kantor BPBD
45
Genset
5
Baik
Polres, Diskominfo
46
Penerangan
1
Baik
BPBD
47
Kantong Mayat
Cukup
Baik
6 Puskesmas
Peralatan Pengungsian
48
Tenda
1
Baik
Kantor BPBD
49
Tenda
2
Baik
PMI Kapuas Hulu
Dapat dimobilisasi
50
Tenda Pantau
10
Baik
Polres
51
Tenda Ton
1
Baik
Yonof 644
52
Tenda Gulung
2
Baik
Dinas Sosial
53
Peralatan Dapur Umum
1
Baik
PMI Kapuas Hulu
Dapat dimobilisasi
54
WRS News Generation (0 - lebih )
1
Baik
Kantor BPBD
55
Alat komunikasi Radio
1
Baik
Pos SAR
56
Radio HT
15
Baik
BPBD, Polsek, Polres
57
Drone
1
Baik
Polres
58
Camera LSR
1
Baik
Diskominfo
59
Kamera SLR
1
Baik
Kantor BPBD
60
Tripod
1
Baik
Diskominfo
61
Tripod
1
Baik
Kantor BPBD
62
Peralatan Liputan /Dokumentasi
3
Baik
Diskominfo
63
Sound System
1
Baik
BPBD
64
Puskesmas Rawat Jalan
23
Baik
65
Rumah Sakit Umum Daerah
1
Baik
RSUD A. Diponegoro
Gedung
66
Aula Serba Guna
2
25x60
m
Silat Hilir dan Silat Hulu
67
Gedung, Kantor, Aula dan Mushola
15
Baik
Komplek Pemerintahaan
68
Satuan Pendidikan Paud
10
Baik
Korwil Kecamatan
69
Satuan Pendidikan SD
12
Baik
Korwil Kecamatan
70
Satuan Pendidikan SMP
6
Baik
Korwil Kecamatan
71
Kantor penyuluh
23
Baik
di 23 Kecamatan
Alat Pemadaman
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Jet Shooter
16
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Kamera Digital
2
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
GPS
1
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baju Pemadam Kebakaran
38
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Senter Personil
40
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Chainsaw
2
Baik
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Obat Obatan
1
Obat Diare
Cukup
Baik
6 Puskesmas
2
Obat Gatal
Cukup
Baik
6 Puskesmas
3
Obat ISPA
Cukup
Baik
6 Puskesmas
4
Obat P3K
Cukup
Baik
6 Puskesmas
5
Cairan RL
Cukup
Baik
6 Puskesmas
Pangan
6
Makanan siap saji
100
Paket
Baik
Dinas Sosial
7
Makanan anak
110
Paket
Baik
Dinas Sosial
8
Cadangan Beras Pemerintah (CBP)
100
Ton
Baik
Dinas Sosial
untuk darurat
bencana kebutuhan 1 tahun
9
Cadangan Beras Reguler
5
Ton
Baik
Dinas Sosial
kebutuhan 1 tahun
10
41
Ton
Baik
Dinas Ketahanan Pangan
Perlengkapan
11
Foodware
60
Paket
Baik
Dinas Sosial
12
Kidware
75
Paket
Baik
Dinas Sosial
13
Kasur
70
Lembar
Baik
Dinas Sosial
14
Peralatan Dapur
50
Paket
Baik
Dinas Sosial
15
Selimut
25
Lembar
Baik
Dinas Sosial
16
Family kids
30
Paket
Baik
Dinas Sosial
Persediaan Alat
17
Jembatan beli
80
Meter
Baik
Pandeglang
18
Ransum
30
Baik
Yonif 644
SIAGA DARURAT
No
.
TUGAS/KEGIATAN
SUMBERDAYA
Keterangan**
KATEGORI
JENIS
KEMAMPUAN*
KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN
KESENJANGAN
1
Berkoordinasi dengan BMKG
Manusia:
PUSDALOPS BPBD
Kompetensi pada bidang nya masing-
masing
10 orang
10 orang
-
Peralatan:
Hp, Radio, HT, Komputer, ATK
1 unit
1 unit
Bahan:
2
Menetapkan struktur
organisasi tanggap darurat (Peraturan
Manusia:
Sekretaris BPBD
dan Kasi Damkelog
Kompetensi pada
bidang nya masing- masing
2 orang
2 orang
-
Bahan:
3
Menyiapkan personil
Manusia:
- Kodim 1208 dan
Kompetensi pada
untuk menduduki
Yonif 644
bidang nya masing-
struktur Organisasi PB
- Polres
masing
karhutla sesuai
- BPBD
kecakapan yang di
- Dishub
berikan oleh
- Dinsos
stakeholder Kab.
Kapuas Hulu
Diskomsantik
- DPUPR
- Dinkes
- FPRB
BASARNAS
- DLH
- Satpol PP
- Koramil
- Polsek
- Kecamatan
- Desa
- Pramuka
Peralatan:
Bahan:
4
Menyiapkan Sumber daya manusia untuk melakukan operasi sesuai jumlah personil
yang tersedia
Manusia:
BASARNAS BPBD
Polsek Polres Yonif 644
Dinas Sosial (Tagana)
Kompetensi dibidang SAR
(24) BASARNAS
(30) BPBD
(5) Polsek
(15) Polres
(37) Yonif 644
(214) Dinas Sosial (Tagana)
350 0rang
13 orang
325 orang
Peralatan:
ATK, Form personil
Bahan:
5
Pemetaan jalur evakuasi bencana karhutla
Manusia:
SDM
Kompetensi di bidang pemetaan
10 org BPBD
4 org IT Diskominfo 2 org/Desa
2 org/kecamatan
5 org terdiri dari 2 org BPBD, 1 org Diskominfo, 1 org desa, 1 org
Kecamatan
Peralatan:
Drone, Komputer/laptop, printer, Alat tulis
Kantor
Memudahkan dalam perencanaan pemetaan
Drone 3 unit, Komputer/laptop 10 unit, printer 4
unit
Drone 1 unit, computer/laptop 1 unit, printer 1
Unit
Bahan:
-
-
-
-
-
6
Pemetaan titik kumpul dan tempat evakuasi bencana karhutla
Manusia:
SDM
Kompetensi dibidang pemetaan
10 org BPBD
4 org IT Diskominfo 2 org/Desa
2 org/kecamatan
5 org terdiri dari 2 org BPBD, 1 org Diskominfo, 1 org desa, 1 org
Kecamatan
Peralatan:
Drone, Komputer/laptop, printer, Alat tulis
Kantor
Memudahkan dalam perencanaan pemetaan
Drone 3 unit, Komputer/laptop 10 unit, printer 4
unit
Drone 1 unit, computer/laptop 1 unit, printer 1
Unit
Bahan:
-
-
-
-
7
Menyusun langkah- langkah pencarian dan penyelamatan
Manusia:
BASARNAS BPBD
Polsek Polres Yonif 644
Dinas Sosial (Tagana)
Kompetensi dibidang SAR
(24) BASARNAS
(30) BPBD
(5) Polsek
(15) Polres
(37) Yonif 644
(214) Dinas Sosial (Tagana)
325 orang
350 0rang
13 orang
Peralatan:
Peta jalur evakuasi, peta titik kumpul dan tempat evakuasi,
ATK
Bahan:
8
Menempatkan Pos Komando (Posko) di Kecamatan Silat Hulu
Manusia:
SDM
Pemangku kebijakan
Kepala Daerah, Kodim 1208, Kapolres Putussibau
Kepala Daerah, Kodim 1208, Kapolres
Putussibau
Peralatan:
Alat Komunikasi
Untuk memudahkan memberikan komando
16 unit
5 unit
Bahan:
10
Menempatkan Pos Lapangan (Poslap) di lokasi yang ditunjuk sesuai kebutuhan
terdampak karhutla
Manusia:
SDM
Mampu mengkoordinir pelaksana dilapangan
Kepala Dinas/Kepala badan/Kesekretari atan BPBD,
Kapolsek dan Danramil
Kepala Dinas/Kepala badan/Kesekret ariatan BPBD
Peralatan:
Alat Komunikasi
Untuk memudahkan menerima komando dan meneruskan kepada
personil di lapangan dan di Posdam
16 unit
5 unit
Bahan:
11
Menyiapkan alat bantuan R-2/R-4 alat berat, alat kesehatan, sanitasi, SDE,
alat komunikasi, dapur umum, dan air
Manusia:
SDM
Mampu mengoperasikan, menggunakan peralatan
Driver/operator Alat Berat 14 org , Alat kesehatan 2 org/puskesmas, alat
komunikasi 16 org, Sanitisi dan air 19 org, Alat dapur 26 org
Driver/operator Alat Berat 4 org
, Alat kesehatan 2
org/puskesmas, alat komunikasi 4 org, Sanitisi dan air 6 org,
Alat dapur 5 org
Peralatan:
Exavator, Bulldozer, wiloder,
save loder,Forklip,
Layak untuk digunakan, dioperasikan
R4 alat berat 14 unit, kendaraan
air 6 unit, alat
R4 alat berat 2 unit, kendaraan
air 6 unit, alat
Bahan:
Obat-obatan
12
Menyiapkan Data
Manusia:
SDM
Kompetensi dalam
menyiapkan dan mengolah data
29 org
10 org
Peralatan:
Seperangkat alat computer/laptop dan printer
Bahan:
13
Menyiapkan kebutuhan dasar logistik dan obat- obatan
Manusia:
SDM
Kompetensi dalam bidang kesehatan
Dokter, perawat, bidan, apoteker Dinas Kesehatan
Dokter 4 org,
perawat 4 org,
bidan 2 org,
apoteker 4 org
Peralatan:
Kendaraan R2 dan R4
Layak digunakan/dioperasikan
38 unit R2, 39 unit R4
10 R2 dan 4 R4
Bahan:
Sembako dan obat-obatan
Layak konsumsi
Gudang Buffer
stok dinsos dan gudang farmasi
Menyesuaikan kebutuhan
14
Menyiapkan mobilisasi SDM, peralatan dan logistik
Manusia:
SDM
Kompetensi dalam
bidang perencanaan
Peralatan:
Truck Personil Mobil Lapangan Truck Dalmas Mobil Double Cabin
Truck NPS
Mobil Rescue dan Truck
(1) BASARNAS
(5) BPBD
(4) Polres
(3) Yonif 644
(2) Dinsos
15 unit
20 unit
5 unit
Bahan:
Menyiapkan anggaran
Manusia:
SDM
Kompetensi dalam bidang keuangan
Peralatan:
ATK, Komputer
Bahan:
15
Menempatkan Pos Pendamping (Posdam) sesuai kebutuhan
Manusia:
SDM
Mampu mengkoordinir pelaksana dilapangan
Komandan/koodi nator lapangan BPBD, Bimas, Babinsa
Komandan/koo dinator lapangan
BPBD, Bimas, Babinsa
Peralatan:
Alat Komunikasi, Kend. R2 Trail (KLX) dan R4 Doubel Cabin
(Hilux)
Memudahkan berkomunikasi/berkoordi nasi dan monitoring ke lapangan
Alat komunikasi 16 unit, R2 14 unit, R4 4 unit
Alat komunikasi 2 unit, R2 4 unit, R4 1 unit
Bahan:
16
Menyiapkan personil keamanan di Posko, Poslap, Posdam, lokasi terdampak
karhutla dan gudang logistik
Manusia:
SDM
Kemampuan dalam mengamankan
Anggota Polres Putussibau, Kodim, koramil,
polsek, Pol PP
Anggota Polres Putussibau, Kodim, koramil,
polsek, Pol PP
Peralatan:
Alat Keamanan
Bahan:
17
Menyiapkan Shelter
Manusia:
SDM
Mampu dalam mendirikan tenda shelter
38 org dari BPBD, Dinsos, Polres Putussibau, Kodim 1208, PMI,
Tagana
20 org
Peralatan:
Tenda
Menampung 50 – 100 org
32 tenda pleton
5 tenda pleton
Bahan:
Anti Air
18
Menyiapkan Gudang Logistik
Manusia:
SDM
Kompetensi dalam pengelolaan gudang
2 org dari BPBD dan 2 org dari
Dinsos
2 org dari
BPBD dan 2 org dari Dinsos
Peralatan:
Bangunan/Gudang
Kayak digunakan untuk menyimpan logitik
2 gudang (1 gudang di BPBD dan 1 di Dinsos)
2 gudang (1 gudang di
BPBD dan 1 di Dinsos)
Bahan:
TANGGAP DARURAT
NO.
TUGAS/KEGIATAN (* KEGIATAN POKOK)
SUMBERDAYA
KETERANGAN
KATEGORI
JENIS
KEMAMPUAN
KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN
KESENJANGAN
1
Mendata korban bencana karhutla
Manusia:
SDM
Peralatan:
Alat Tulis
Bahan:
2
Menghitung jenis dan jumlah kebutuhan dasar sesuai jumlah pengungsi
Manusia:
SDM
Kompetensi dalam menghitung kebutuhan
dasar
26 orang
10 orang
Peralatan:
Bahan:
3
Menetapkan SK Bupati terkait tanggap darurat bencana
Manusia:
SDM
SETDA Bagian Hukum
1 orang
1 orang
-
Peralatan:
Bahan:
4
Memindahkan korban ke tempat yang aman (tinggi)
Manusia:
SDM TRC, SAR
Kompetensi dalam SAR
1000 org terdiri dari BPBD, Tagana, Polres Putussibau, Kodim 1208,
NGO
100 org
Peralatan:
Kendaraan air, kendaraan R4, pelampung
Layak untuk dioperasikan/digunakan
39 R4, 23
kendaraan air, 27 pelampung
5 R4, 10 Kend.
Air, 160
pelampung
Permohonan peminjaman 133 pelampung ke
BPBD provinsi, Dinsos Provinsi
Bahan:
5
Menyediakan Gedung/tempat pengungsian/evakuasi sementara
Manusia:
SDM
Peralatan:
Gedung
Layak huni sementara
Gedung-gedung terdekat lokasi bencana karhutla
Menyesuaikan kebutuhan jumlah
pengungsi
Bahan:
6
Pendirian tenda pengungsian
Manusia:
SDM
Mampu dalam mendirikan tenda shelter
38 org dari BPBD, Dinsos, Polres Putussibau, Kodim 1208, PMI,
Tagana
20 org
Peralatan:
Tenda
Menampung 50 – 100 org
97 tenda
5 tenda pleton
Bahan:
Anti Air
7
Menyediakan makanan dan air minum (pangan)
Manusia:
SDM
Ahli pangan
62 orang terdiri dari Dinsos,
Tagana, PMI
50 orang
Peralatan:
Tanki air minum
Bahan:
Air minum dan bahan makanan
Peralatan:
Wash, tanki air bersih
Bahan:
Air bersih
Persediaan di PDAM
Menyesuaikan jumlah
pengungsi
9
Menyediakan pelayanan kesehatan
Manusia:
SDM Dinas Kesehatan, Tagana, PMI,
Ahli di bidang kesehatan
20 org dokter,
161 perawat, 11
apoteker. 8 ahli
gizi, 10 kesling,
255 bidan
20 org dokter,
161 perawat, 11
apoteker. 8 ahli
gizi, 10 kesling,
255 bidan
Peralatan:
Alat medis
Bahan:
Obat-obatan
Ketersediaan di Gudang Farmasi Pandeglang
Menyesuaikan dengan kebutuhan pengobatan
bagi penyitas
10
Menyediakan bantuan sandang
Manusia:
SDM Dinsos
Peralatan:
Kendaraan R2 dan R4
Layak digunakan/dioperasikan
38 unit R2, 39 unit R4
10 R2 dan 4 R4
Bahan:
Pakaian dewasa laki-laki dan perempuan, pakaian anak- anak, balita,
selimut, pakaian lansia
25 selimut
Menyesuaikan dengan jumlah penyitas
Mengajukan bantuan tambahan kepada Dinsos Provinsi
11
Menyediakan energi dan penerangan
Manusia:
SDM PLN, DPKPP
Kompetensi di biadang
elektro/kelistrikan
25 org dari PLN
dan DPKPP
5 orang
Peralatan:
Jenset
Layak digunakan
3 unit dari BPBD, 10 unit dari Polres Putussibau
2 unit
Bahan:
Bahan bakar minyak
Menyesuaikan dengan
kebutuhan
12
Pengelompokkan kelompok rentan, kelompok ibu hamil, balita, lansia,
disabilitas, korban bencana asap akibat karhutla positif Covid-19
Manusia:
SDM Dinsos, Dinkes, BPBD dan
DP2KBP3A
Kompetensi dibidang Peksos lansia,
disabilitas
35 orang
15 orang
Peralatan:
Bahan:
13
Memberikan layanan kesehatan kepada korban
Manusia:
SDM dari Dinkes,PMI
Kompetensi di bidang kesehatan
35 orang
5 orang
Peralatan:
Alat medis
Steril dan layak digunakan
Menyesuaikan dengan
kebutuhan
Bahan:
Obat-obatan
Tidak kadarluarsa
Stok dalam Gudang Farmasi
Pandeglang
Menyesuaikan dengan
kebutuhan
16
Pembersihan dan pembukaan akses jalan
Manusia:
SDM DPUPR,
Perkim, DLH
194 orang
150 orang
Peralatan:
Mobil pengangkut sampah
Layak Pakai
30 unit
10 unit
Bahan:
Bahan bakar
Minyak
Menyesuaikan
kebutuhan
17
Manusia:
SDM BPBD,
DPKAD, Setda,
400 orang
50 orang
BAPPEDA, TAGANA
Peralatan:
Kendaraan R4
30 unit
5 unit
Bahan:
18
Memberikan jaminan keamanan atas asset korban tim keamanan
Manusia:
SDM Dinsos, Pol PP, Polres Putussibau,
Kodim 1208
200 orang
20 orang
Peralatan:
Bahan:
19
Melakukan patroli keamanan asset korban
Manusia:
SDM Polres Putussibau,
Kodim 1208, Pol. PP
150 orang
50 orang
Peralatan:
Bahan:
TRANSISI DARURAT
NO.
TUGAS/KEGIATAN (* KEGIATAN POKOK)
SUMBERDAYA
KETERANGAN
KATEGORI
JENIS
KEMAMPUAN
KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN
KESENJANGAN
1
Monitoring dan evaluasi bencana karhutla
Manusia:
SDM BPBD,
kepala daerah
Pemangku kepentingan
4 orang
4 orang
Peralatan:
Komputer/laptop dan printer
Layak pakai
10 unit laptop, 4 printer
1 unit laptop, 1 unit printer
Bahan:
2
Menyiapkan surat keputusan pengakhiran status tanggap darurat daerah
Manusia:
SDM BPBD,
Sekda
10 orang
4 orang
Peralatan:
Komputer/laptop dan printer
Layak pakai
10 unit laptop, 4 printer
1 unit laptop, 1 unit printer
Bahan:
Lampiran 6
LEMBAR KOMITMEN
Pada Hari ini Kamis tanggal 7 Bulan September Tahun XXXX, Kami yang
bertanda tangan di bawah ini, menyatakan akan melaksanakan langkah-langkah sebagai
tindak lanjut dari penyusunan Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana
Kebakaran Hutan dan Lahan di kabupaten Kapuas Hulu dengan kegiatan sebagaimana
dimaksudpada tabel di bawah ini:
NO
JENIS KEGIATAN
1
Diseminasi Rencana Kontingensi
2
Uji coba Rencana Kontingensimelalui simulasi dan gladi
3
Pemutakhiran data secara berkala Rencana Kontingensi setidak- tidaknyasekali
setiap tahun
4
Perpanjangan masa berlaku suatu Rencana Kontingensi apabila sampai pada akhir
masa berlakunya bencana yang direncanakan tanggapandaruratnya tidak terjadi
5
Aktivasi dengan penyesuaian Rencana Kontingensi menjadi Rencana Operasi
Penanganan Darurat Bencana padasaat terjadi bencana bukan yang direncanakan
tanggapan daruratnya tetapi mempunyai karakteristik tanggapandarurat yang serupa
6
De-aktivasi Rencana Kontingensi dengan menyatakannya tidak berlaku jika
sampai pada akhir masa berlakunya tidak terjadi bencana direncanakan
tanggapandaruratnya dan menjadikannya sebagai lampiran RencanaPenanganan
Kedaruratan Bencana
7
Aktivasi kembali Rencana Kontingensi yang telah dinyatakan
ERA YASIRA
Kepala Bappeda
Kab. Kapuas Hulu
Anggi Sassiska P
Kepala Dinas PUPR
Kab. Kapuas Hulu
Fitri Doyo Y
Kepala BMKG Bandara Pangsuma
Erna Fitriani
Kepala Dinas Pertanian
Kab. Kapuas Hulu
Faraz Sumaya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kab. Kapuas Hulu
6
Purwadi
Kepala Dinas Pendidikan
Kab. Kapuas Hulu
ERA YASIRA
Kepala Bappeda
Kab. Kapuas Hulu
Anggi Sassiska P
Kepala Dinas PUPR
Kab. Kapuas Hulu
Fitri Doyo Y
Kepala BMKG Bandara Pangsuma
Erna Fitriani
Kepala Dinas Pertanian
Kab. Kapuas Hulu
Faraz Sumaya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kapuas Hulu
Purwadi
Kepala Dinas Pendikan
Kab. Kapuas Hulu
Lampiran 12. Profil Lembaga/Organisasi
Instansi
Jenis Lembaga
Personel
No. HP
Kompetensi
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu
Pemerintah
45
Pengamanan
wilayah,
keposkoan, dan
evakuasi
Pengamanan
wilayah,
keposkoan, dan
evakuasi
Dinas PUPR
Pemerintah
Pelayanan kesehatan
Dinas Sosial
Pemerintah
Pelayanan
dapur umum,
penanganan
pengungsi, dan
perlindungan
Publikasi