Anda di halaman 1dari 60

PEMBENTUKAN FORUM

1 PRB
2
3
4
Filosofi Penanggulangan Bencana
5

 Menjauhkan masyarakat dari bencana

 Menjauhkan bencana dari masyarakat

 Kearifan Lokal – Living in harmony with risk disaster


.
KEBIJAKAN :
UU NO. 24 TAHUN 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Penanggulangan Bencana adalah urusan bersama, hak


dan kewajiban seluruh stakeholder diatur.

Pemerintah BNPB
BPBD Provinsi
BPBD Kab/KOTA

BERPARTNE
R
Untuk
mewujudkan
Tata Kelola
yang Baik
Lembaga Usaha Platform Nasional
dan Lembaga Masyarakat Platform Daerah
6 Internasional Platform Tematic
7

Urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakeholder diatur.


Pemerintah sebagai penanggung jawab PB dengan peran serta
aktif masyarakat dan lembaga usaha.
Merubah paradigma respons menjadi Pengurangan Risiko
Bencana.
Perlindungan masyarakat terhadap bencana dimulai sejak Pra
bencana, pada saat dan pasca bencana, secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan terpadu.
Membangun masyarakat yang tangguh/tahan dalam menghadapi
bencana.
Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal
melalui Kelembagaan yang kuat, pendanaan yang memadai.
Integrasi PB dalam Rencana Pembangunan (RKP/D, RPJM/D,
RPJP/D).
Landasan, Asas dan Tujuan PB
UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana

• Berlandaskan pada: Pancasila dan UUD 45


• Berasaskan pada
– kemanusiaan, keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan, keseimbangan-keselarasan-keserasian, ketertiban dan
kepastian hukum, kebersamaan, kelestarian lingkungan hidup dan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• Prinsip-prinsip:
– cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya
gunadan berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas,
kemitraan,pemberdayaan, nondiskriminatif dan non proletesi

8
Tanggungjawab Pemerintah Daerah
dalam PB
9

 Pemerintah Daerah bertanggungjawab dalam penyelenggaraan


penanggulangan bencana di wilayahnya.
 Bupati/Walikota sebagai penanggungjawab utama

 Gubernur memberikan dukungan perkuatan


 Tanggungjawab Pemerintah Daerah
 Mengalokasikan dana penanggulangan bencana

 Memadukan penanggulangan bencana dalam pembangunan


daerah
 Melindungi masyarakat dari ancaman bencana

 Melaksanakan tanggap darurat

 Melakukan pemulihan pasca bencana


Wewenang Pemerintah Daerah
dalam PB
10

 Merumuskan kebijakan PB di wilayahnya


 Menentukan status dan tingkat keadaan darurat
 Mengerahkan potensi sumberdaya di wilayahnya
 Menjalin kerjasama dengan daerah lain
 Mengatur dan mengawasi penggunaan teknologi
yang berpotensi menimbulkan bencana
 Mencegah dan mengendalikan penggunaan
sumberdaya alam yang berlebihan
 Menunjuk komandan penanganan darurat bencana
 Melakukan pengendalian bantuan bencana
 Menyusun perencanaan, pedoman dan prosedur
penyelenggaraan PB
Tata Kerja dan Koordinasi PB
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
KOORDI-
NASI KOORD.
KOMANDO KOORDI-
NASI
PELAKSANA

PENCEGAHAN
MITIGASI
PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT
REHABILITASI
REKONSTRUKSI

SEBELUM PADA SAAT SESUDAH

SEKTOR BPBD SEKTOR


11
Peran ICS dalam Tanggap Darurat secara Keseluruhan
Pembagian peran dalam masa darurat
bencana
Hukum, Pejabat, Eksekutif
Kebijakan, dan (Petugas yang Bertanggung
Kewenangan Jawab)

Satgas Penanggulangan
Koordinasi, Strategi, Bencana
Sumber Daya &
Dukungan Pusdalops

Komando Operasi Komandan


di Lokasi Tanggap Darurat

12
Pejabat yang Bertanggung Jawab

• Pejabat yang bertanggung jawab adalah


orang-orang yang memelihara otoritas /
sesuai perundang-undangan untuk
keselamatan umum dalam sebuah jurisdiksi.
• Pejabat Terpilih (Gubernur, Walikota, Bupati,
Kepala Distrik, Camat, Lurah, Pimpinan
Instansi)
• Memberikan arahan kepada Komandan
Tanggap Darurat

Dalam beberapa situasi, mungkin ada lebih dari satu Pejabat


yang Bertanggung Jawab yang terlibat dalam insiden.
(Misalnya: Walikota dan Direktur Kesehatan Umum) 13
14

CONTOH DI DIY
Bencana Prioritas di DIY
15

Tingkat Tingkat Kapasitas


Risiko
Tinggi Sedang Rendah

Rendah Gelombang Ekstrim dan


Abrasi, Epidemi dan Wabah
Penyakit, Kebakaran Hutan dan
Lahan, Kegagalan Teknologi
Tingkat Ancanam

Sedang Gempa Bumi, Letusan Gunung


Api, Tsunami

Tinggi Cuaca Ekstrim, Banjir,


Kekeringan, Tanah Longsor
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam PB
di DIY
16

 Kajian Risiko Bencana


 Keterbatasan sumberdaya
 Pembatasan kewenangan daerah
Kebijakan Penanggulangan Bencana di DIY
17

 Regulasi dan panduan


 Membuat Berbagai Peraturan Gubernur untuk
melaksanakan Perda DIY ttg PB (12 Perda)
 Menyusun SOP untuk operasi dilapangan
 Membuat MOU dgn bidang terkait PB
 Panduan Operasi Lapangan
 Kelembagaan
 Bekerjasama dengan SKPD lain dalam Penyelenggaraan
PB
 Memfasilitasi Forum PRB, Relawan dan Organisasi PB
Strategi dan Sasaran
18

 Penguatan Kerangka Kerja Institusional dan Administratif


 Penguatan Pembiayaan dan Sumberdaya
 Pengkajian Risiko Ancaman Majemuk
 Perlindungan, Peningkatan dan Ketangguhan Insfrastruktur
 Perlindungan Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
 Pembangunan regulasi dan Perencanaan Penggunaan Lahan
 Pelatihan, pendidikan dan Kesadaran Publik
 Perlindungan Lingkungan dan Perkuatan Ekosistem
 Penguatan Kesiapsiagaan, Perbaikan Sistem peringatan Dini dan
Perencaan Respon yang efektif
 Pemulihan dan pembangunan kembali komunitas

Turunan dr HFA
Strategi Generik
19

 Berlaku untuk seluruh jenis bencana


 Penguatan Regulasi dan Kapasitas Kelembagaan
 Perencanaan Penanggulangan Bencana Terpadu
 Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan
 Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat
Strategi Untuk Tiap Jenis Bencana
20

 Berdasarkan tahapan-tahapan kejadian bencana:


 Mitigasi dan pencegahan
 Kesiapsiagaan
 Tanggap darurat
 Pemulihan
Penguatan Regulasi dan Kapasitas Kelembagaan
21

 Memperkuat Peraturan ttg Sistem PB dan


Mekanisme Pendukung Penyelenggaraan PB
 Mekanisme pembagian kewenangan dan sumberdaya
(peran Provinsi dgn Kab/Kota)
 Mekanisme pengalokasian anggaran PB (mekanisme
partisipatif para pemangku kepentingan)
 Meningkatkan kapasitas BPBD dan Lembaga terkait
PB untuk Optimalisasi Operasi PB
 Perkuatan Kapasitas BPBD
 Optimalisasi Pusdalops PB
Perencanaan PB Terpadu
22

 Memperkuat Perencanaan PB Daerah Berdasarkan


Kajian Risiko Bencana
 kajian risiko semua jenis bencana dan diintegrasikan
dalam Perencanaan PB
 Membangun Sistem Kesiapsiagaan untuk bencana-
bencana Prioritas
 Pembangunan Sistim Peringatan Dini/EWS
 Perencanaan Kontinjensi Bencana
 Pembangunan Sistem Komando Tanggap Darurat/ICS
Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan
23

 Melakukan riset-riset kebencanaan


 Kerjasama dengan akademisi dan masyarakat
Peningkatan Kapasitas Masyarakat
24

 Perkuatan kemitraan Pemda dalam PRB


 Perkuatan Forum PRB dan Komunitas PB
 Membangun Desa Tangguh Bencana dan Sekolah
Siaga Bencana
 Mengkampanyekan Budaya Sadar Bencana
Perlindungan Masyarakat dari Bencana
25

 Pencegahan dan Mitigasi Bencana


 Tata Ruang
 Mitigasi Struktural dan Nonstruktural
 Kesiapsiagaan Bencana
 Peningkatan Kapasitas Evakuasi Masyarakat
 Pembangunan dan pemeliharaan sarpras kesiapsiagaan
bencana
 Gladi dan simulasi
MEKANISME PENGELOLAAN
PRB 26
Pengurangan Risiko Bencana
27

 Bahaya (hazard)
 Kerentanan (vulnerability)
 Kemampuan (capacity)
 Risiko (risk)
 Pencegahan (prevention)
 Mitigasi (mitigation)
 Kesiapan (preparedness)
 Kesiapsiagaan (readiness)
Sejarah Perkembangan PRB
28

 International Decade for Natural Disaster Reduction


(IDNDR), 1990-2000
 World Conference on Natural Disaster Reduction,
Yokohama, 1994
 International Strategy for Disaster Reduction (UN-
ISDR), 2000
 World Conference for Disaster Reduction (WCDR) in
Kobe, 2005
 Global Platform for Disaster Risk Reduction Geneva
(2007, 2009, 2011, 2013)
 Asian Ministerial Conference for DRR (2005, 2007,
2008, 2010, 2012)
KAJI
BERSAMA ANCAMAN
MEREDAM
RISIKO
KAJI
KERENTANAN

KUMPULKAN
SUMBER DAYA KAJI
KETANGGUHAN

SUSUN
RENCANA TENTUKAN
PRIORITAS TINGKAT
PENANGANAN RISIKO

29
Manajemen Risiko
30

 Penentuan konteks
 Identifikasi risiko (risk identification)
 Penilaian risiko (risk analysis)
 Pengkajian risiko (risk assessment)
 Evaluasi risk (risk evaluation)
 Penanganan risiko (risk treatment)
 Pemantauan risiko (risk monitoring)
 Komunikasi dan informasi (risk information)
Kerangka Kerja PRB
31

Merupakan kerangka konseptual dari


berbagai elemen yang dianggap dapat
mengurangi kerentanan dan risiko bencana
dalam suatu komunitas, untuk mencegah
(preventif) dan mengurangi dampak (mitigasi)
yang tidak diinginkan dari ancaman bahaya,
dalam konteks yang luas dari pembangunan
berkelanjutan (UN-ISDR, 2004)
DRR and DRM
32

DISASTER RISK REDUCTION


(CONCEPTUAL FRAMEWORK)

DISASTER RISK MANAGEMENT


(IMPLEMENTATION)
Kerangka Kerja PRB
Kaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan
Sosial Budaya
Fokus Pengurangan Resiko Bencana
PENCIPTAAN
KEWASPADAAN
FAKTOR RESIKO Mengubah Perilaku PENGEMBANGAN PENGETAHUAN
Kerentanan
· Informasi
· Sosial · Pendidikan & Latihan
· Ekonomi · Penelitian

Ekosistem/Lingkungan
· Fisik
· Lingkungan
Analisis Kerentanan / KOMITMEN POLITIK
Bahaya Kemampuan IDENTIFIKASI RESIKO & • Internasional, regional, nasional,
Politik

· Geologi Analisis Bahaya PENGKAJIAN DAMPAK daerah.


· Hidrometeorologi • Kelembagaan (pengaturan)
& Pemantauan - pengembangan kebijakan
· Biologi
· Teknologi - legislasi dan aturan
· Lingkungan - pengembangan organisasi
PERINGATAN DINI • Kegiatan Masyarakat

DAMPAK PENERAPAN UPAYA


PENGURANGAN RESIKO
BENCANA
• Pengelolaan lingkungan
KESIAPSIAGAAN
• Pengembangan Kegiatan Sosial and Ekonomi
(termasuk pengentasan kemiskinan, kehidupan,
mekanisme pembiayaan, kesehatan, pertanian,dll)
• Kegiatan fisk dan teknis
MANAJEMEN - penggunaan lahan dan tata ruang perkotaan
DARURAT PEMULIHAN - perlindungan fasilitas penting
• Jejaring dan kemitraan

Ekonomi 33
Bidang Kegiatan PRB
34

 Komitmen Politik dan Kerangka Kelembagaan


 organisasi, kebijakan, legislasi dan aksi masyarakat
 Pengkajian Risiko dan Peningkatan Kewaspadaan
 analisis ancaman, kerentanan dan kemampuan
 Pengembangan Pengetahuan
 pendidikan, pelatihan, penelitian dan informasi
 Upaya Penerapan
 pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan
perencanaan kota, perlindungan fasilitas penting,
penerapan iptek, kemitraan dan jejaring, serta
lembaga keuangan.
 Sistem Peringatan Dini
 Peramalan, penyebaran peringatan, upaya kesiapan
dan kemampuan tanggap darurat.
Components of DRM
35

 Policy, Legislation and Institutional Arrangement for


DRR
 Integrating DRR to Development Plan
 Risk Assessment
 Mitigation Planning
 Training Awareness, Drill, Exercises
 Preparedness Plan for Response and Recovery
 DRM at Local Levels
 Implementing DRM Projects
Kerangka Aksi Hyogo (2005 – 2015)
36

1) Memastikan bahwa PRB merupakan sebuah


prioritas nasional dan lokal dengan dasar
kelembagaan yang kuat untuk pelaksanaannya;
2) Mengidentifikasi, mengkaji dan memonitor risiko-
risiko bencana dan meningkatkan peringatan dini;
3) Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan
untuk membangun sebuah budaya keselamatan dan
ketahanan di semua tingkat;
4) Mengurangi faktor-faktor risiko mendasar;
5) Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi
respons yang efektif di semua tingkat
Aksi Strategis PRB di wilayah Asia Pacific
(dalam Deklarasi Yogyakarta 2012)
 Pengarusutamaan PRB dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam
perencanaan pembangunan nasional dan daerah
 Pelaksanaan kajian risiko dengan berbagai alternatif sumber
pendanaan termasuk dari swasta
 Penguatan tatakelola risiko melalui kemitraan antara pemerintah,
masyarakat dan swasta
 Pengembangan desa tangguh bencana untuk meningkatkan
kapasitas adaptasi dan respon masy. terhadap potensi risiko bencana
 Mengidentifikasi parameter akuntabilitas untuk meningkatkan
pelaksanaan investasi PRB
 Meredam faktor penyebab risiko dengan mengintegrasikan PRB
dalam perencanaan tata ruang, pengelolaan lingkungan hidup,
peningkatan kapasitas mitigasi (struktural dan non-struktural) dan
penyertaan masyarakat dalam proses pembangunan
37
Isu Strategis PRB di tingkat global
(Global Platform for DRR 2013)
 Frekuensi & risiko bencana (termasuk dampak perubahan iklim) akan
meningkat 100% pada th 2030, sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
terutama di perkotaan
 Isyu yang disampaikan negara peserta:
 PRB dan API harus terintegrasi dengan agenda pembangunan berkelanjutan
 Perlu upaya yang terukur untuk meredam faktor-faktor penyebab risiko di
daerah perkotaan yang disebabkan kemiskinan, kelaparan, buruknya pelayanan
kesehatan, tidak tersedianya akses pada pendidikan, konflik sosial,
pengangguran, migrasi dsb
 Menguatkan kapasitas pemerintah daerah untuk penanganan bencana lokal
 Mengeksplorasi kearifan lokal dan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan
 Kemitraan dengan sektor swasta dalam PRB, terutama pada kegiatan yang
mendorong pertumbuhan ekonomi
 Penyertaan masyarakat dlm perumusan strategi, program & penganggaran PRB
38
 Peningkatan pengetahuan & teknik analisa kebencanaan sbg bahan pertukaran
informasi
ROADMAP PENGURANGAN RISIKO
BENCANA DALAM RPJPN
Pengarusutamaan

Tertanamnya
Sistem PB budaya
Memantapkan keselamatan
Pemantapa
Pengembangan
pembangunan Mewujudkan masyarakat
n Secara menyeluruh dengan Indonesia yang
menekankan pembangunan mandiri, maju, adil dan
Keunggulan kompetitif makmur melalui
Memantapkan penataan perekonomian yang percepatan
kembali NKRI, meningkatkan berbasis SDA yang tersedia, pembangunan di
kualitas SDM, membangun SDM yang segala bidang dengan
Respon kemampuan iptek, berkualitas, serta struktur
memperkuat daya kemampuan iptek perekonomian yang
Saing perekonomian kokoh berlandaskan
keunggulan
kompetitif.

RPJMN-I RPJMN-II RPJMN-III RPJMN-IV


39
(2005-2009) (2010-2014) (2015-2019) (2020-2025)
PRB di Indonesia

UN ISDR Hyogo
Framework for
Framework Action UU 24/2007
(2000) (2005)

40
Action 1
Ensure DRR as national and local priority
41

 DRR institutional mechanism (national platform),


designated responsibilities
 DRR part of development policies & planning,
sector wise & multi-sector.
 Legislation to support DRR
 Decentralization of responsibilities & resources
 Assessment of human resources & capacities
 Foster political commitment
 Community participation
Prioritas Aksi 1
42

Capaian Tantangan
 Terbitnya UU 24/2007  Perbaikan/revisi UU
 Pembentukan BNPB  Desentralisasi PB
 Integrasi PRB dalam masih belum berjalan.
RPJMN  Sumberdaya manusia
 Meningkatnya APBN yg masih terbatas
– PB  Partisipasi
 Platform Nasional dan masyarakat masih
Forum PRB rendah
Landasan Hukum
43

 Pemerintah dan Pemerintah daerah menjadi penanggungjawab dalam


penyelenggaraan penanggulangan bencana. (Pasal 5)

 Tanggungjawab pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan


bencana meliputi:
 Pengurangan risiko bencana dan pemaduannya dengan program
pembangunan.
 dst. (Pasal 6 a)

 Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi tidak terjadi


bencana meliputi:
 Perencanaan penanggulangan bencana
 Pengurangan risiko bencana
 dst
(Pasal 35)
Peraturan Pemerintah Nomor 21/2008
44

 Pengurangan risiko bencana merupakan kegiatan mengurangi


ancaman dan kerentanan serta meningkatkan kemampuan
dalam menghadapi bencana.
 Pengurangan risiko bencana dilakukan melalui kegiatan:
 Pengenalan dan pemantauan risiko bencana
 Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana
 Pengembangan budaya sadar bencana
 Peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan bencana dan
 Penerapan upaya fisik, non fisik dan pengaturan penanggulangan
bencana
Peningkatan Komitmen Para Pelaku PRB
45

 Kebijakan dan Legislasi


 Memadukan PRB dalam Rencana Pembangunan
 Penentuan standar pelayanan minimum
 Pembentukan Forum Kerjasama antar lembaga
 Pembentukan kelembagaan yg kuat
 Penyediaan anggaran yang memadai
Perencanaan Partisipatif Penanggulangan
Bencana
46

 Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana


(Disaster Management Plan)
 Penyusunan Rencana Kontingensi (Contingency
Plan)
 Penyusunan Rencana Penanganan Darurat
(Emergency Response Plan)
 Penyusunan Rencana Pemulihan (Recovery Plan)
Action 2
Monitor risks and warning systems
47

 Risk assessments & mapping, multi-risk: elaboration &


dissemination.
 Indicators on DRR & vulnerability
 Data & statistical loss information
 Early Warning: people centered information systems,
public policy
 Scientific & technological development, data sharing,
space based observation, climate modeling &
forecasting early warning.
 Regional and emerging risk.
Prioritas Aksi 2
48

Capaian Tantangan
 Kajian Risiko  Kajian Risiko
Bencana Bencana utk beberapa
 Pemetaan Risiko hazard tertentu
Bencana (provinsi)  Pemetaan Risiko
 DIBI terbangun Bencana tingkat
 Ina-TEWS terbangun kabupaten/kota
 Multihazards EWS
 EWS hazards tertentu
Pengenalan dan
Pemantauan Risiko Bencana
49

 Identifikasi Risiko Bencana,


 Analisis Risiko Bencana,
 Indeks Risiko Bencana dan
 Pemetaan Risiko Bencana,
 Pemasangan alat peringatan dini,
 Pengamatan dan pemantauan 24/7
 Pengolahan dan analisis data.
 Pemberian peringatan bahaya (alert)
Action 3
Build culture of safety and resilience
50

 Information sharing & cooperation


 Network across disciplines & regions: dialogue
 Use of standard DRR terminology
 Inclusion of DRR into school curricula, formal &
informal education
 Training & learning on DRR community level, local
authorities, targeted sectors; equal access
 Research capacity: multi-risk, socio-economic;
application
 Public awareness and media
Prioritas Aksi 3
51

Capaian Tantangan
 Kampanye DRR, bulan  Kampanye PRB di
PRB daerah terbatas
 Konsorsium Pendidikan
Bencana
 Pelaksanaan
 Kurikulum Bencana di
pendidikan bencana di
Sekolah daerah masih sedikit
 Pasca Sarjana Disaster  Sosialisasi Sekolah
Management Aman
 Alokasi Penelitian untuk
bencana
Pengembangan Budaya Sadar Bencana
52

 Sosialisasi dan penyuluhan


 Pendidikan dan pelatihan
 Penelitian dan pengembangan
 Seminar dan lokakarya
 Kampanye melalui media (iklan)
 Pameran dan billboard
 Diskusi, FGD
 Kesenian masyarakat
Action 4
Reduce the underlying factors
53

 Sustainable ecosystems and environmental management


 DRR strategies integrated with climate change adaptation
 Food security in resilience
 DRR integrated into health sector & safe hospitals
 Protections of critical public facilities
 Recovery schemes & social safety nets
 Vulnerability reduction with diversified income options
 Financial risk-sharing mechanisms
 Public-private partnership
 Land-use planning & building codes
 Rural development plans and DRR
Prioritas Aksi 4
54

Capaian Tantangan
 Pendekatan dengan
 Kaitkan Peta Risiko
dengan RTRW
DNPI untuk API-PRB  Integrasi ARB dengan
 Mulai menerapkan AMDAL
asuransi bencana (risk  Safe Hospital
transfer) dan risk  Disaster and Food security
financing  Public private Partnership
 Building code di masih perlu ditingkatkan
beberapa tempat
Penerapan Upaya Fisik dan Non Fisik
55

 Fisik
 Membangun dam, tanggul, tahan gempa
 Membangun bangunan shelter
 Non Fisik
 Pengentasan kemiskinan, pemberian insentif, asuransi
 Regulasi
 Penetapan standar bangunan
 Pelarangan kegiatan tertentu yg berisiko tinggi
Action 5
Preparedness for effective response
56

 Disaster management capacities: policy, technical and


institutional capacities
 Dialogue, coordination & information exchange between
disaster managers and development sectors
 Regional approaches to disaster response with risk
reduction focus
 Review and exercise preparedness and contingency plans
 Emergency funds
 Voluntarism and participation
Prioritas Aksi 5
57

Capaian Tantangan
 Rencana Kontingensi di  Perlu dimutakhirkan
100 lokasi Renkon yg ada
 Pembangunan  Belum punya National
Pusdalops di beberapa Response
provinsi Plan/Framework
 Dana Siap Pakai tingkat  DSP di daerah masih
Nasional sangat minim
 Pelaksanaan TTX, FTX  Pelaksanaan TTX, Gladi
internasional tingkat daerah
National Platform for DRR
58

 A national mechanism for coordination and policy


guidance in DRR that need to be multi-sectoral, inter-
disciplinary in nature with public, private, and civil
society participation involving all concerned entities
within a country (include UN agencies at national
level).
 National platform represent the national mechanism
for the ISDR
Disaster Risk Reduction Forum
59

 Global Platform (bi annual meeting)


 Regional Platform (AMCDRR-biannual)
 National Platform (Planas PRB)
 Local Platform
 Provincial
 District
 Village
 Thematic Platform per hazard
TERIMA KASIH
60

Anda mungkin juga menyukai