Penanggulangan
Pariwisata
Bencana
3. 1. 6.
RUMAH SAKIT/
PUSKESMAS
HUNIAN/
RUMAH
KANTOR • 7 Obyek Ketangguhan Bencana (BNPB)
7.
2. FASILITAS
SEKOLAH/ VITAL
MADRASAH
KSPN Bromo Tengger Semeru
1. Cuaca Ekstrem (Angin Kencang)
2. Banjir
Kekeringan?
3. Banjir Bandang
4. Longsor
5. Kebakaran Lahan dan Hutan
6. Erupsi Gunungapi Bromo,
7. Erupsi Gunungapi Semeru dan Bahaya Susulannya Lahar Hujan)
8. Epidemi/Wabah Penyakit
Kerangka Pikir
Penyelenggaraan Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana pada
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru (RPB
KSPN Bromo Tengger Semeru)
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)
Merupakan perencanaan yang memuat seluruh kebijakan, strategi,
dan pilihan tindakan untuk mencapai sasaran penyelenggaraan, tata
kelola penanggulangan bencana, dan/atau aksi pengurangan risiko
bencana pada tiap tahapan dalam siklus penanggulangan bencana;
pra-bencana, saat bencana, dan pascabencana.
Penyelenggaraan Bencana
Rencana & Kerangka Kerja
Rencana dalam pengertian umum dapat berarti kerangka kerja
(framework) dan rencana (plan). Kerangka kerja menyangkut tentang
pembagian tugas siapa melakukan apa dan bagaimana mekanismenya
(bersifat statis), sedangkan rencana menyangkut lebih rinci apa yang
dilakukan tentang kapan, di mana, berapa targetnya, berapa
pendanaannya dan apa output, outcome dan impact yang akan
dihasilkan (bersifat dinamis).
Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Bencana
Pencegahan
Rehabilitasi Rekonstruksi
Visi: Sektor Pariwisata Indonesia yang berkelanjutan, melalui peningkatan ketangguhan terhadap konsekuensi
peristiwa bencana yang disebabkan oleh bahaya alam dan nonalam
Tujuan: Untuk membangun budaya pengurangan risiko bencana dalam sektor Pariwisata di Indoesia untuk
meminimalkan potensi kematian, cedera, kehilangan harta benda, mata pencaharian, kegiatan ekonomi, dan
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bahaya alam dan nonalam melalui penguatan kapasitas untuk
mitigasi, kesiapsiagaan, respon. dan pemulihan.
Sasaran Manajemen Risiko Bencana untuk Sektor Pariwisata adalah untuk mengurangi kerentanan sektor
Pariwisata terhadap kejadian bahaya/peristiwa bencana melalui pengintegrasian/pengarusutamaan manajemen
bencana yang komprehensif.