Anda di halaman 1dari 20

Konsep Dasar PB-PRB dan PRBBK

Disampaiakan pada bimbingan teknis fasilitator program karang tangguh – nusa tenggara barat

Mataram, 24-27 September 2023


Tujuan materi
1. Peserta memahami tentang dasar-dasar manajemen bencana,
2. Peserta memahami tentang Karang Tangguh/ Destana sebagai
pelembagaan PRBBK.
3. Peserta memahami tentang prinsip dan bentuk implementasi
PRBBK dalam program ketangguhan masyarakat.

Alokasi waktu : 90 menit


BENCANA
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis

menurut pasal 1 UU 24/2007


Penyelenggaraan penanggulangan bencana
(pasal 1 point 5)
Serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang
berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat,
dan rehabilitasi
Makna penanggulangan bencana (PB) telah mengalami
evolusi seiring dengan berjalannya waktu. Dalam
kategorisasi yang mutakhir, istilah “penanggulangan
bencana” sering diartikan sebagai paradigma lama yang
merespons bencana secara reaktif, sering dipadankan
dengan terminologi pengelolaan kedaruratan.
•Perencanaan
PENYELENGGARAAN PB •Pencegahan
PRA SITUASI TIDAK •Pengurangan Risiko
•Pendidikan/Pelatihan
BENCANA ADA BENCANA •Penelitian
•Penataan Ruang

SITUASI TERDAPAT •Mitigasi


•Peringatan Dini
POTENSI BENCANA
•Kesiapsiagaan

•Kajian Cepat
•Status Darurat
PENANGGULANGAN SAAT •Evakuasi-penyelamatan
BENCANA TANGGAP •Pemenuhan Kebutuhan
DARURAT Dasar
•Perlindungan

•Prasarana & Sarana


REHABILITASI •Sosial-Ekonomi
•Kesehatan
PASCA •Keamanan & Ketertiban
BENCANA REKONSTRUKSI •Lingkungan
KONSEPSI BENCANA
PANDANGAN LAMA PANDANGAN HOLISTIK

Bencana adalah kejadian tidak Bencana dapat diduga


terduga yang tidak dapat sebelumnya sehingga dapat
dicegah dicegah.
Kesiapan dapat dilakukan untuk
mencegah dan mengurangi
risiko

7
MANAJEMEN PB
PANDANGAN LAMA PANDANGAN HOLISTIK

Tujuan manajemen PB adalah 1. Tujuan manajemen PB adalah


dengan seketika mengurangi dengan mengurangi kerentanan
penderitaan korban dan dan meningkatkan kapasitas
pemulihan kembali ke kondisi masyarakat
normal (bersifat utopis) 2. Target yang yang dicapai
menuju masyarakat yang
aman, bencana teratasi dan
komunitas menjadi lebih kuat

8
KONSEP BANTUAN
PANDANGAN LAMA PANDANGAN HOLISTIK

1. Penekanan semata pada 1. Orientasi pada aktivitas


respon kedaruratan (orientasi sebelum bencana yakni
dari satu emergency ke pencegahan, mitigasi,
emergency berikutnya) dan kesiapan dan peringatan dini
respon pemulihan semata. 2. Bantuan bersifat menyeluruh
2. Fokus pada bantuan fisik, (aspek fisikmaterial, sosial
material dan teknis semata kelembagaan dan sikap.
3. Fokus pada satu keluarga 3. Berfokus pada satuan
(individual households) keluarga dan komunitas

9
PRB
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals /
Komitmen PRB Global
SDGs)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPD)


atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
Sustainable Development Goals disingkat
dengan SDGs adalah 17 tujuan dengan 169
capaian yang terukur dan tenggat yang telah
ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia
pembangunan untuk kemaslahatan manusia
dan planet bumi. Tujuan ini dicanangkan
bersama oleh negara-negara lintas
pemerintahan pada resolusi PBB yang
diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai
ambisi pembangunan bersama hingga tahun
2030

9/24/2023
Prioritas Aksi SFDRR
1. Memahami Risiko Bencana; kebijakan dan praktek harus didasarkan
pemahaman tentang HVC
2. Penguatan Tatakelola Risiko; Tatakelola utk mendorong kerjasama
kemitraan, mekanisme, lembaga utk pelaksanaan PRB.
3. Investasi PRB untuk Ketangguhan; Investasi publik & swasta dlm
tindakan struktural dan non-struktural utk meningkatkan ketahanan sbg
pendorong inovasi dan pertumbuhan.
4. Meningkatkan manajemen risiko; Kesiap-siagaan, respon dan
pemulihan di semua tingkatan sbg kesempatan penting dalam PRB dan
integrasinya ke dalam pembangunan.
Pengelolaan Risiko Bencana (PRB) adalah konsep dan praktik
mengurangi risiko bencana melalui upaya sistematis untuk
menganalisa dan mengelola faktor-faktor penyebab dari bencana
termasuk dengan dikuranginya paparan terhadap ancaman,
penurunan kerentanan manusia dan properti, pengelolaan lahan
dan lingkungan yang bijaksana, serta meningkatkan kesiapsiagaan
terhadap kejadian yang merugikan
Komponen-komponen utama PRB meliputi:
1) Kesadaran tentang dan penilaian risiko, termasuk di dalamnya analisis ancaman serta analisis
kapasitas dan kerentanan
2) Pengembangan pengetahuan termasuk pendidikan, pelatihan, penelitian, dan informasi
3) Komitmen kebijakan dan kerangka kelembagaan, termasuk organisasi, kebijakan, legislasi,
dan aksi komunitas (yang bisa diterjemahkan di sini sebagai pengelolaan risiko bencana
berbasis komunitas (PRBBK))
4) Penerapan ukuran-ukuran PRB seperti pengelolaan lingkungan, tata guna lahan, perencanaan
perkotaan, proteksi fasilitas-fasilitas penting (critical facilities), penerapan ilmu dan
teknologi, kemitraan dan jejaring, instrumen keuangan
5) Sistem Peringatan Dini termasuk di dalamnya prakiraan, sebaran peringatan, ukuran-ukuran
kesiapsiagaan, dan kapasitas respons (UNISDR, 2004)
DEFINISI PENGELOLAAN RISIKO BENCANA BERBASIS
KOMUNITAS

Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) adalah


sebuah pendekatan yang mendorong komunitas akar rumput dalam
mengelola risiko bencana di tingkat lokal.
Upaya tersebut memerlukan serangkaian upaya yang meliputi
• Melakukan interpretasi sendiri atas ancaman dan risiko bencana
yang dihadapinya,
• Melakukan prioritas penanganan/ pengurangan risiko bencana
yang dihadapinya,
• mengurangi serta memantau dan mengevaluasi kinerjanya
sendiri dalam upaya pengurangan bencana.
• memobilisasi sumber daya yang dimiliki dan yang dikuasainya
serta merupakan bagian integral dari kehidupan keseharian
komunitas
Perbandingan Pendekatan PRBBK dan Pendekatan PB Konvensional
Prinsip dan Nilai Inti dari Gerakan PRBBK
1. Sentralitas peran berpusat pada masyarakat/komunitas di dalam PRBBK
2. Prioritas peran yang diberikan kepada kelompok rentan menjadi aktor lokal yang
dimampukan
3. Pengakuan atas persepsi yang berbeda dari risiko, ancaman, kerentanan dan
kapasitas yang dipahami oleh masyarakat/komunitas.
4. Pendekatan multisektor dan multidisiplin
5. Mengintregasikan PRBBK dengan proses pembangunan di tingkat lokal
6. PRBBK menjadi kerangka kerja yang terus berkembang dan dinamis
7. Pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim adalah proses, tujuan
tertinggi membangun ketangguhan masyarakat/komunitas melalui kapasitas
absortif, kapasitas adaptif dan kapasitas transformatif
8. RBBK mengintegrasikan dengan isu global – local seperti perubahan iklim dan
pembangunan berkelanjutan
Buatlah Ringkasan Sesuai dengan, Pembahasan di setiap Bab

Silakan baca, pelajari, diskusi, dan sarikan dalam pointers:


• Kelompok 1 : Buku 1 Bab 1 & Buku 2 Bab 1
• Kelompok 2 : Buku 1 Bab 2 & Buku 2 Bab 2
• Kelompok 3 : Buku 1 Bab 3 & Buku 2 Bab 3
• Kelompok 4 : Buku 1 Bab 4 & Buku 2 Bab 4
• Kelompok 5 : Buku 1 Bab 5 dan Bab 6

• Kelompok 6 : ?...resume ttg : Perka BNPB No 1 th 2012

Anda mungkin juga menyukai