Anda di halaman 1dari 57

Selamat Datang!

Community-Led Disaster Risk Management


Manajemen Risiko Bencana di Pimpin
Komunitas

Training Session I
Citeko, 28 - 29 Desember 2023
Risiko Bencana adalah:

Ancaman X Kerentanan

Kapasitas
ANCAMAN

ADA YANG TERKENA DAMPAK


PERINGATAN DINI:
• Pengamatan gejala bencana
• Analisis hasil pengamatan gejala bencana
• Pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang
• Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana
• Pengambilan tindakan oleh masyarakat
PENCEGAHAN
MITIGASI
Membuat
bangunan lebih
kokoh, konstruksi,
mengikuti kaidah
pembangunan yang
aman
Kegiatan Mitigasi
• Pelaksanaan penataan ruang
• Pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur,
tata bangunan
• Penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan
dan pelatihan
MENGHINDAR

AWAS!!!
HUJAN BATU
LARIII……..
TANGGAP DARURAT
TANGGAP DARURAT
• Pengkajian secara cepat dan tepat
terhadap dampak
• Penentuan status keadaan darurat bencana
• Penyelamatan dan evakuasi
• Pemenuhan kebutuhan dasar
• Perlindungan terhadap kelompok rentan
• Pemulihan dengan segera prasarana
dan sarana penting
PENGURANGAN risiko/DRR (Disaster Risk
Reduction)
Siklus Management Bencana
• Kebijakan, Peraturan, • Rencana Kontigensi
Hukum • EWS, Rencana Evakuasi
• Penilaian risiko • Pelatihan, Uji coba, Simulasi
Sebelum Bencana • Inventaris, Stock Barang
• Rencana DRRM
• Pengerukan, Pembersihan • Kesadaran Masyarakat
Pencegahan
• Konstruksi Infrastruktur Kesiapsiagaan
dan Mitigasi
Disaster
Event
• Relokasi
• Perbaikan struktur Pemulihan Response • Pelayanan Medis
• Keberlanjutan
• Dukungan Psikososial
Matapencaharian •
saat dan paska bencana Alternative Matapencaharian
• Rehabilitasi Infrastruktur
• Tempat penampungan
• Restorasi lanskap
sementara
• Opreasi Pengiriman Bantuan
4 PRIORITAS SENDAI FRAMEWORK UNTUK PRB

Priority 1 Priority 2
Memahami Risiko Bencana Memperkuat tata kelola kebijakan dalam
Pemetaan dan penilaian risiko partisipatif akan mengelola pengurangan risiko bencana
dimasukkan ke dalam proses CLDRM dan Pelibatan Lembaga pemerintah dalam kegiatan
meningkatkan pemahaman tentang risiko PRB
bencana di masyarakat sasaran.

Priority 3 Priority 4
Berinvestasi dalam Pengurangan Risiko Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana untuk
Bencana untuk menuju ketangguhan Respons yang Efektif dan untuk “Membangun
Kembali dengan Lebih Baik” dalam pemulihan,
Berbagai macam kegiatan mitigasi, pelatihan, rehabilitasi dan rekonstruksi
pemasangan rambu evakuasi, pembangunan
tempat evakuasi yang memenuhi standard, dll Membuat rencana kontijensi, rencana darurat,
rencana oprasi, ICS (Incident Command
System),
Resilien/Ketahanan
Mengacu pada kapasitas individu, rumah tangga,
kelompok masyarakat atau sistem untuk
mengantisipasi, menyerap, dan pulih dari bencana dan
atau pulih dari efek perubahan iklim dan tekanan lain.
Ketahanan tidak selalu tetap, sebuah proses berjalan
yang dinamis.
- USAID
Kapasitas Ketahanan
1. Absorptive: Kemampuan untuk meminimalkan keterpaparan
terhadap guncangan dan tekanan melalui tindakan pencegahan
dan strategi penanganan yang tepat untuk menghindari dampak
negatif yang permanen
2. Adaptive: Membuat pilihan proaktif dan terinformasi tentang
strategi mata pencaharian alternatif berdasarkan pemahaman
tentang kondisi yang telah berubah
3. Transformative: Mekanisme tata kelola, kebijakan / peraturan,
infrastruktur, jaringan komunitas, dan mekanisme perlindungan
sosial formal dan informal yang merupakan lingkungan
pendukung untuk perubahan sistemik
Menggunakan Formula Risiko Bencana, mari kita periksa risiko terkait
perlindungan khusus untuk individu dan kelompok rentan ...
Kerentanan
Ancaman •Tinggal di bantaran sungai, lereng gunung, pesisir
pantai
• Bencana alam/non alam •Akses: transportasi, input, pengetahuan
• Wabah •Penduduk tidak dapat memproduksi bahan pangan.
• Hama
• Konflik X •Terbatasnya peluang menghasilkan pendapatan dan
pinjaman.
risiko = •Terlantar
•Akses lahan yang tidak dapat diprediksi.
Kapasitas
•Pengetahuan dasar tentang pertanian/ pengalaman bertani
•Pengalaman usaha kecil
•Analisis keamanan lingkungan sendiri
•Kepemilikan asset
•Keterampilan dasar: kebencanaan, dapur umum, evakuasi
Tahapan dan Proses CLDRM
1 2
Fondasi yang Reach Out for
Tahap 1: Melibatkan Inklusif Buy-In

3 4 5 6
Memahami
Tahap 2: Penilaian risiko Memahami Siklus
Masa Lalu,
Sekarang &
Memahami
risiko risiko
dan Tren Akan datang Geografis Geografis

Stage 3: Mengembangkan dan 7 8 9 10


Menyusun Traking
Memahami Menyepakati
mentraking Rencana Aksi Tantangan Solusi
Rencana
Pencapaian
Untuk
Aksi Pembelajaran

+ Sumber Daya
Tahapan dan Proses CLDRM

Tahap 1 PROSES 1: MEMBANGUN FONDASI YANGB INKLUSIF UNTUK CLDRM


Mengikutsertakan
PROSES 2: REACH OUT FOR BUY-IN / Mempengaruhi kelompok
dimasyarakat untuk terlibat

PROSES 3: MEMAHAMI SIKLUS DAN TREN

PROSES 4: MEMAHAMI MASA LALU, SEKARANG DAN AKAN DATANG

Tahap 2
PROSES 5: MEMAHAMI risiko GEOGRAFIS
Penilaian risiko
PROSES 6: MEMPRIORITASKAN TANTANG MASYARAKAT

PROSES 7: MEMAHAMI MENDALAM TENTANG TANTANGAN

Tahap 3
PROSES 8: MENYEPAKATI SOLUSI
Menyusun dan Mentraking
Rencana Aksi
PROSES 9: MENYUSUSN RENCANA AKSI CLDRM

PROSES 10: MENTRAKING KEMAJUAN UNTUK PEMBELAJARAN


Proses CLDRM
Diagram Kalender Kajian
Venn Musim Ancaman

Pemetaan Prioritas Identifikasi Perencanaan


bahaya tantangan solusi

Mempertimbangkan praktik mata


percaharian yang berkelanjutan
Setiap Proses dalam Panduan memiliki:
Perkiraan Waktu
Tujuan
Material

Deskripsi Langkah-Langkah

Tips

Hasil Pertanyaan kunci untuk memandu


masyarakat – Analisa Terpusat
Proses 1: Membangun pondasi yang inklusif

Tujuan:
Untuk mempromosikan perencanaan dan implementasi CLDRM yang inklusif,
transparan dan berkelanjutan.

Hasil:
Proses ini menghasilkan terciptanya mekanisme partisipasi dan kesepakatan
tentang peran, tanggung jawab dan perilaku.
Proses 1: Membangun pondasi yang inklusif

Material

Membuat materi pengantar


tentang inisiatif CLDRM: grafik,
poster, ringkasan tertulis, dll.
Inklusif adalah memposisikan dirinya
ke dalam posisi yang sama dengan
orang lain atau kelompok lain

Inklusif sehingga membuat orang tersebut


berusaha untuk memahami
perspektif orang lain atau kelompok
lain dalam menyelesaikan sebuah
permasalahan.
• Dengan demikian masyarakat yang inklusif dapat diartikan
sebagai sebuah masyarakat yang mampu menerima berbagai
bentuk keberagaman dan keberbedaan serta
mengakomodasinya ke dalam berbagai tatanan maupun
infrastruktur yang ada di masyarakat. Adapun yang dimaksud
dengan berbagai bentuk perbedaan dan keberagaman
diantaranya adalah keberagaman budaya, bahasa, gender,
ras, suku bangsa, strata ekonomi, serta termasuk juga
didalamya adalah keberbedaan kemampuan fisik / mental
Pengertian yang selanjutnya kita sebut juga dengan disabilitas.

Inklusif • Pada intinya kita berada dalam lingkungan yang inklusif dan
harus mempunyai “sikap” yang inklusif, karena lingkungan
dalam Proyek inklusif adalah lingkungan sosial masyarakat yang terbuka,
ramah, meniadakan hambatan dan menyenangkan karena
setiap warga masyarakat tanpa terkecuali saling menghargai
dan merangkul setiap perbedaan. Bahwa dalam suatu
masyarakat inklusif yang terdiri dari beberapa perbedaan;
seperti agama, ras, suku dan budaya. Bagaimana kita
menerima dan menghargai perbedaan itu, sehingga kita
mampu disebut masyarakat inklusif.
Kriteria
• Inklusif
• Mau bekerja sama
• Memiliki jiwa kerelawanan
• Komitmen dan bertanggung jawab
• Dapat berkomunikasi
CLDRM yang inklusif

Paguyuban Lansia Kabupaten (30


anggota), Rosali, setiap hari 5-8 Petang
Pusat PLK

Orang dengan Kebutuhan Khusus,


Perhimpunan Perempuan Tingkat Kabupaten Cabang Kabupaten, (9 Anggota)
(96 Anggota).Agnes. Rumah ke 4, Gang 1. Andera, No HP
Dusun D

Komunitas
Dusun A (48 KK).
Perkumpulan Orang Muda Tingkat Berpartisipasi dalam Alberto No HP
Kabupaten (50-100 anggota). Jeniffer CLDRM
No Hp

Perkumpulan masyarakat dari DusunB (70 Anngota)


Kabupaten Tetangga yang berpindah ke Maria No HP
dalam Kabupaten (28 KK). Mira No HP

Dusun C (62 KK). Sam No HP


• Bagaimana memilih individu –
individu untuk menjadi
anggota kelompok (kriteria)
• Struktur organisasi CLDRM.
Note: selain ketua, sekertaris

Diskusi dan Bendahara. Minimal ada 3


bagian utama sesuai UU No
24/2007 yaitu kesiapsiagaan,
Kelompok tanggap darurat dan paska
bencana.
• Visi dan misi kelompok
• Bagaimana anda
memperkenalkan kelompok
anda ke Pemerintah dan
masyarakat
Sebelum Dirancang oleh staff Direview oleh manager

Direview oleh konsultan Disetujui oleh Direktur Yang diinginkan oleh


masyarakat
Proses 2: Pemetaan Kelembagaan
Tujuan :
Untuk mengidentifikasi apakah memetakan lembaga dan organisasi (termasuk peran dan
hubungannya dengan masyarakat) dapat berkontribusi pada manajemen risiko bencana di masyarakat.

Pesan Kunci:
Kegiatan pengurangan risiko bencana tidak dapat dilakukan secara sendiri–sendiri dan membutuhkan
kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Proses 2: Pemetan Kelembagaan
Persiapkan bahan yang sesuai dengan konteksnya. Diagram dapat
digambarkan dengan lingkaran besar atau kecil di atas kertas,
tanah/lantai, atau papan tulis

Hasil:
Hasilnya adalah poster, bagan atau foto kelembagaan/tokoh
berpengaruh di wilayah kerja yang menunjukkan komunitas di
tengahnya.
Nama Lembaga Type Peran Hubungan Pengaruh Lokasi
dengan Lembaga terhadap
lain masyarakat
Gereja lokal Lembaga Menyediakan makanan Kerjasama dengan Tinggi Di dalam masyarakat
keagamaan dan air bersih ketika banjir kantor polisi setempat

Kantor Polisi Lembaga Membantu evakuasi ketika Kerjasama dengan rendah Di dalam masyarakat
keamanan bencana pemerintah kabupaten
pemerintah

Kelompok tani Non pemerintah Bertanggung jawab untuk Kerjasama dengan Tinggi Di dalam masyarakat
menyimpan benih dan dinas pertanian dan
memberikan pengetahuan PPL
tentang praktik pertanian
berkelanjutan
Tokoh Masyarakat Non pemerintah Menawarkan perahu untuk Dekat dengan gereja tinggi Di dalam masyarakat
evakuasi, advokat kepada dan pemerintah
pemerintah untuk kabupaten
pekerjaan pembangunan
Pemerintah pemerintah Menyediakan infrastruktur Kerjasama dengan Tinggi Diluar masyarakat
kabupaten untuk mitigasi dan kantor polisi dan Bank
evakuasi pengungsi Pembangunan Daerah

Bank Pembangunan Lembaga Menyediakan pinjaman Kerjasama dengan rendah Di luar masyarakat
Daerah keuangan untuk pembangunan NGO dan pemerintah
kembali paska bencana daerah
Proses 3: Kalender Musim
Tujuan:
Untuk memungkinkan pria dan wanita di komunitas memahami kesejahteraannya, kerentanannya dan
paparannya terhadap bahaya dapat berubah lebih dari satu tahun kalender, dan bagaimana kehidupan
mereka dipengaruhi oleh lingkungan alam dan konteks sosial tempat mereka tinggal.

Pesan Kunci:
• Mengenali musim maka mempermudah melakukan perencanaan kesiapsiagaan
bencana secara partisipatif.
• Musim dapat mempengaruhi kegiatan pria, wanita, orang tua, remaja dan anak - anak
Hasil
Produk ini adalah kalender tahunan visual yang menunjukkan kegiatan utama, peristiwa, dan periode peningkatan risiko yang
menjadi ciri kehidupan di masyarakat. Ini kadang-kadang disebut sebagai kalender musiman. Kalender ini juga menyoroti
kapan tindakan manajemen risiko dapat dilakukan, setelah diputuskan oleh masyarakat.
JAN FEB MAR APRL MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES

AKHIR MUSIM PANEN BULAN UTAMA BUDIDAYA TANAMAN PANEN UTAMA

KONDISI PENGGEMBALAAN YANG LEBIH BAIK

HARGA SEREAL NAIK HARGA SEREAL TURUN

HARGA JUAL TERNAK RENDAH

ARUS MENUJU BURKINA FASO MENINGKAT

MIGRASI KE KOTA MIGRASI KE KOTA


PERIODE PERKAWINAN
MUSIM KURUS
Proses 4: Memahami masa lalu kita, sekarang
dan masa depan (Profil Sejarah)
Tujuan:
Untuk menciptakan pemahaman bersama tentang bagaimana komunitas telah berubah dan terus berubah;
untuk menekankan perlunya perencanaan untuk mengelola perubahan; dan untuk bersama-sama
menetapkan frekuensi bencana dan tekanan lainnya, memotivasi masyarakat untuk mengurangi risiko
bencana dan iklim.

Hasil:
Hasil adalah garis renang waktu profil sejarah yang menunjukkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Proses 4: Memahami masa lalu kita, sekarang
dan masa depan (Profil Sejarah)

Siapkan grafik dengan garis horizontal di


tengah, buat daftar kejadian bencana
masa lalu (fokus pada bahaya seismik) di
bawah garis dan kejadian penting lainnya
di masyarakat di atas garis
Banjir Banjir semakin
(Setiap Tahun) parah (2013) Kemungkinan
kejadian
Kebakaran (2000) Siklon (2009) seismik di
Tahun ini masa depan
1997 Tsunami (2004) Gempa Bumi
(2019) (2020)
(2011)

Klinik Kesehatan Pembangunan Jalan


Dibangun(2006) Baru (2012)
Sekolah
Diperluas
(2001)
Kejadian Tahun Dampak: Manusia, Aktor Kunci Tindakan Prioritas Pembelajaran Kejadian
Bencana lingkungan, penghidupan, fisik penting
lainnya

Banjir 2010 Jalan tergenang, tanaman Dinas PU, Tanggap Perlu


rusak, gagal panen, Dinsos, Dinas darurat:Pengerahan membuat
Tidak ada korban jiwa pertanian, pompa air untuk parti di
Tagana menyedot genangan air, pinggir Jalan,
Dapur umum, evakuasi sungai
warga yang terdampak. dipenuhi
Paska banjir. keramba ikan
Paska bencana: sehingga
distribusi bibit, mengganggu
perbaikan jalan rusak aliran air.
Letusan 2012 Debu vulkanik menyebabkan Dinsos, BPBD, Tanggap Peringatan
Gunung kesulitan bernafas dan mata Tagana, DinKes darurat:Evakuasi warga dini dan
perih, tanaman tertutup debu ke daerah aman, penetapan
sehingga gagal panen, atap distribusi masker. status awas,
rumah tertutup debu, dll Paska bencana: siaga perlu
membersihkan debu, disosialisasika
program padat karya n
Proses 5: Pemetaan risiko Ancaman
Tujuan:
Untuk memperkuat pemahaman tentang beberapa area komunitas yang lebih berisiko daripada yang lain, dan
sumber daya apa dapat dikelola untuk mengurangi risiko bencana.

Pesan Kunci:
Peta bencana dapat memudahkan masyarakat dalam memahami dan mengenali potensi ancaman sekaligus
potensi kapasitas sumber daya.
Proses 5: Pemetaan risiko Ancaman

 Peta dasar (dapat dari peta digital google earth atau


peta desa).dengan ukuran besar (minimal ukuran A0)
 Kertas flipchart
 Tali
 Spidol warna
 Plastic transparant
 Metaplan
 Gunting
 Lakban kertas
Pemetaan Desa
• batas – batas wilayah desa di sebelah utara, selatan, barat dan timur
• disepakati Bersama dalam bentuk symbol – symbol yang faimilar untuk landmark tertentu seperti sungai, jalan,
gunung, rumah, sekolah, masjid, gereja, sarana kesehatan, dll
• Gambarkan landscape atau kontur alam desa seperti bukit, lembah, sungai, gunung, hutan, pantai, dll
• Gambarkan sumber daya alam seperti sumber air, lahan separti persawahan, perkebunan, padang rumput, dll
• Gambarkan infrastruktur dan perumahan seperti jalan, jembatan, rumah (khusus rumah dapat dibedakan
berdasarkan kelompok vulnerable misalkan rumah yang ada ibu hamil, balita, orang tua, dan disabilitas
• Gambarkan fasum dan fasos seperti sarana kesehatan, sekolah, balai desa, balai warga, lapangan, pasar, gardu
listrik, dll
• Gambarkan fasilitas perkantoran, perbankan, ruko, dll
• Silahkan tambahkan marka lain sesuai kontek lokal
• Gambarkan zona rawan bencana dengan membuat symbol – symbol bencana dan area paparan nya
• Gambarkan titik kumpul evakuasi, jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman untuk manusia, asset,
maupun hewan ternak
Pemetaan bencana
Ancaman Kategori Lokasi Jumlah rumah Jumlah Jenis dan Panjang Transportasi Catatan
risiko (dusun, terdampak orang jumlah asset dan jarak yang
jalan, dll) terdampak terdampak menuju digunakan
(berdarkan tempat untuk menuju
gender, aman tempat aman
kelompok
umur dan
kerentanan)

Banjir Tinggi RW 2 5 10 Rumah, 1 Km Jalan/berlari,


Ternak, Lahan sepeda
pertanian, motor, dll
sepeda
motor,
Proses 6: Memprioritaskan tantangan komunitas

Tujuan:
Untuk memutuskan, sebagai komunitas, bencana dan risiko iklim mana yang harus ditangani

Hasil:
Daftar prioritas yang disepakati untuk manajemen risiko bencana yang dipimpin masyarakat.
Proses 6: Memprioritaskan tantangan komunitas

Proses 1-5

Whiteboard / papan tulis / flipchart

Bahan untuk pemungutan suara (toples, amplop, kantong)

Bahan untuk memberikan suara (kerikil, kertas, kacang)


Prioritas Masalah

No Ancaman Penyebab/ Dampak Skala


masalah Manusia Lingkungan Penghidupan Fisik
Proses 7: Pahami tantangan
Tujuan:
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan yang diprioritaskan,
kapasitas yang ada, mekanisme dan solusi potensial di tingkat komunitas dan rumah tangga.

Hasil:
Daftar prioritas yang disepakati untuk CLDRM (Manajemen risiko bencana yang dipimpin
masyarakat).
Proses 7: Pahami tantangan

Peta kelembagaan dari Proses 1 Hasil


pemungutan suara dari Proses 6

Panduan pertanyaan (disesuaikan)

Alat perekam.
Proses 8: Identifikasi Solusi
Tujuan:
Untuk memutuskan solusi mana yang dapat diterapkan oleh rumah tangga dan secara kolektif oleh
masyarakat dengan sumber daya yang ada dan solusi mana yang mebutuhkan dukungan eksternal.

Pesan Kunci:
• Solusi terbaik adalah solusi yang dapat menjawab permasalahan Utama.
• Terdapat banyak solusi untuk menjawab permasalahan, sebuah langkah kecil dengan kapasitas local
akan sangat berarti dan memberikan dampak besar kepada keseluruhan.
Hasil
Alternative solusi yang dapat
dikerjakan secara mandiri dan
dukungan pihak luar

1. Hasil Diagram Venn


2. Hasil Prioritas Masalah
3. Peta risiko Bencana
Identifikasi Solusi

No Penyebab/Masalah Solusi Prioritas


Tips dalam memilih Solusi
 Mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik – hasil yang ingin dicapai harus jelas
untuk mempermudah pengawasan pelaksanaannya.
 Mudah dalam pelaksanaannya – rencana akan mudah dilaksanakan apabila
didasari atas kemampuan dan sumber daya yang ada.
 Masuk akal – mungkin atau tidaknya suatu rencana untuk bisa dilaksanakan perlu
dipertimbangkan secara matang. Disamping kemampuan dan sumber daya,
penyesuaian waktu juga harus dipikirkan karena dengan mengetahui waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rencana akan mempermudah pelaksanaan
rencana selanjutnya.
 Mempunyai prioritas – karena dalam usaha penanggulangan bencana ada
berbagai macam cara pemecahan masalah, maka setiap rencana harus ditentukan
prioritasnya
Proses 9: Menyusun Rencana Aksi
CLDRM
Tujuan:
Untuk menghasilkan rencana manajemen risiko bencana yang dimiliki dan disepakati
masyarakat

Hasil:
Rencana terdokumentasi yang menunjukkan tindakan, tanggung jawab, sumber daya, dan
waktu untuk solusi yang disepakati.
Selamat Datang!
Community-Led Disaster Risk Management
Manajemen Risiko Bencana di Pimpin
Komunitas

Training Session II
Cisarua, 4 - 5 Januari 2024
Process 9: Menyusun Rencana Aksi
CLDRM

Solusi dari Proses 8

Kartu, spidol, selotip / pin


Contoh rencana aksi
No Kegiatan Kapan Dimana Bagaimana Siapa Sumber daya yang Penanggung
dibutuhkan jawab

Internal Eksternal

1 Membuat February Dusun, EWS= tower Uang?,


system 2015 Desa dengan sirene tenaga?,
EWS untuk material?
memberikan
tanda bahaya
dengan radius
5km
Proses 10: Membuat Rencana Monitoring
Tujuan:
mengatur sistem sederhana untuk mengidentifikasi dan
mengatasi hambatan, belajar dari kesalahan, dan menunjukkan
kepada semua pemangku kepentingan bahwa komitmen telah
dipenuhi.

Pesan Kunci:
 Dengan melakukan monitoring maka kita dapat mengamati,
menghitung, membuat perubahan dan melaporkan hasil
kegiatan.
 Monitoring adalah bagian dari akuntabilitas

• Rencana dari Process 9


• Kertas, Kartu, Spidol, Selotip
Hasil
Rencana Hasil yang Indikator Siapa yang Tools/ Frekuensi Verifikasi Dilaporkan
Kegiatan diharapkan akan metode kepada
memonitor siapa

Pelatihan Meningkatnya Jumlah Divisi Daftar Ongoing, Daftar Ketua


water kapasitas di individu yang Pelatihan & hadir setelah hadir, FPRB,
rescue tingkat dilatih dalam Kesiapsiagaan setiap laporan Kepala
komunitas kesiapsiagaan kegiatan kegiatan Desa
bencana pelatihan pelatihan

Anda mungkin juga menyukai