Training Session I
Citeko, 28 - 29 Desember 2023
Risiko Bencana adalah:
Ancaman X Kerentanan
Kapasitas
ANCAMAN
AWAS!!!
HUJAN BATU
LARIII……..
TANGGAP DARURAT
TANGGAP DARURAT
• Pengkajian secara cepat dan tepat
terhadap dampak
• Penentuan status keadaan darurat bencana
• Penyelamatan dan evakuasi
• Pemenuhan kebutuhan dasar
• Perlindungan terhadap kelompok rentan
• Pemulihan dengan segera prasarana
dan sarana penting
PENGURANGAN risiko/DRR (Disaster Risk
Reduction)
Siklus Management Bencana
• Kebijakan, Peraturan, • Rencana Kontigensi
Hukum • EWS, Rencana Evakuasi
• Penilaian risiko • Pelatihan, Uji coba, Simulasi
Sebelum Bencana • Inventaris, Stock Barang
• Rencana DRRM
• Pengerukan, Pembersihan • Kesadaran Masyarakat
Pencegahan
• Konstruksi Infrastruktur Kesiapsiagaan
dan Mitigasi
Disaster
Event
• Relokasi
• Perbaikan struktur Pemulihan Response • Pelayanan Medis
• Keberlanjutan
• Dukungan Psikososial
Matapencaharian •
saat dan paska bencana Alternative Matapencaharian
• Rehabilitasi Infrastruktur
• Tempat penampungan
• Restorasi lanskap
sementara
• Opreasi Pengiriman Bantuan
4 PRIORITAS SENDAI FRAMEWORK UNTUK PRB
Priority 1 Priority 2
Memahami Risiko Bencana Memperkuat tata kelola kebijakan dalam
Pemetaan dan penilaian risiko partisipatif akan mengelola pengurangan risiko bencana
dimasukkan ke dalam proses CLDRM dan Pelibatan Lembaga pemerintah dalam kegiatan
meningkatkan pemahaman tentang risiko PRB
bencana di masyarakat sasaran.
Priority 3 Priority 4
Berinvestasi dalam Pengurangan Risiko Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana untuk
Bencana untuk menuju ketangguhan Respons yang Efektif dan untuk “Membangun
Kembali dengan Lebih Baik” dalam pemulihan,
Berbagai macam kegiatan mitigasi, pelatihan, rehabilitasi dan rekonstruksi
pemasangan rambu evakuasi, pembangunan
tempat evakuasi yang memenuhi standard, dll Membuat rencana kontijensi, rencana darurat,
rencana oprasi, ICS (Incident Command
System),
Resilien/Ketahanan
Mengacu pada kapasitas individu, rumah tangga,
kelompok masyarakat atau sistem untuk
mengantisipasi, menyerap, dan pulih dari bencana dan
atau pulih dari efek perubahan iklim dan tekanan lain.
Ketahanan tidak selalu tetap, sebuah proses berjalan
yang dinamis.
- USAID
Kapasitas Ketahanan
1. Absorptive: Kemampuan untuk meminimalkan keterpaparan
terhadap guncangan dan tekanan melalui tindakan pencegahan
dan strategi penanganan yang tepat untuk menghindari dampak
negatif yang permanen
2. Adaptive: Membuat pilihan proaktif dan terinformasi tentang
strategi mata pencaharian alternatif berdasarkan pemahaman
tentang kondisi yang telah berubah
3. Transformative: Mekanisme tata kelola, kebijakan / peraturan,
infrastruktur, jaringan komunitas, dan mekanisme perlindungan
sosial formal dan informal yang merupakan lingkungan
pendukung untuk perubahan sistemik
Menggunakan Formula Risiko Bencana, mari kita periksa risiko terkait
perlindungan khusus untuk individu dan kelompok rentan ...
Kerentanan
Ancaman •Tinggal di bantaran sungai, lereng gunung, pesisir
pantai
• Bencana alam/non alam •Akses: transportasi, input, pengetahuan
• Wabah •Penduduk tidak dapat memproduksi bahan pangan.
• Hama
• Konflik X •Terbatasnya peluang menghasilkan pendapatan dan
pinjaman.
risiko = •Terlantar
•Akses lahan yang tidak dapat diprediksi.
Kapasitas
•Pengetahuan dasar tentang pertanian/ pengalaman bertani
•Pengalaman usaha kecil
•Analisis keamanan lingkungan sendiri
•Kepemilikan asset
•Keterampilan dasar: kebencanaan, dapur umum, evakuasi
Tahapan dan Proses CLDRM
1 2
Fondasi yang Reach Out for
Tahap 1: Melibatkan Inklusif Buy-In
3 4 5 6
Memahami
Tahap 2: Penilaian risiko Memahami Siklus
Masa Lalu,
Sekarang &
Memahami
risiko risiko
dan Tren Akan datang Geografis Geografis
+ Sumber Daya
Tahapan dan Proses CLDRM
Tahap 2
PROSES 5: MEMAHAMI risiko GEOGRAFIS
Penilaian risiko
PROSES 6: MEMPRIORITASKAN TANTANG MASYARAKAT
Tahap 3
PROSES 8: MENYEPAKATI SOLUSI
Menyusun dan Mentraking
Rencana Aksi
PROSES 9: MENYUSUSN RENCANA AKSI CLDRM
Deskripsi Langkah-Langkah
Tips
Tujuan:
Untuk mempromosikan perencanaan dan implementasi CLDRM yang inklusif,
transparan dan berkelanjutan.
Hasil:
Proses ini menghasilkan terciptanya mekanisme partisipasi dan kesepakatan
tentang peran, tanggung jawab dan perilaku.
Proses 1: Membangun pondasi yang inklusif
Material
Inklusif • Pada intinya kita berada dalam lingkungan yang inklusif dan
harus mempunyai “sikap” yang inklusif, karena lingkungan
dalam Proyek inklusif adalah lingkungan sosial masyarakat yang terbuka,
ramah, meniadakan hambatan dan menyenangkan karena
setiap warga masyarakat tanpa terkecuali saling menghargai
dan merangkul setiap perbedaan. Bahwa dalam suatu
masyarakat inklusif yang terdiri dari beberapa perbedaan;
seperti agama, ras, suku dan budaya. Bagaimana kita
menerima dan menghargai perbedaan itu, sehingga kita
mampu disebut masyarakat inklusif.
Kriteria
• Inklusif
• Mau bekerja sama
• Memiliki jiwa kerelawanan
• Komitmen dan bertanggung jawab
• Dapat berkomunikasi
CLDRM yang inklusif
Komunitas
Dusun A (48 KK).
Perkumpulan Orang Muda Tingkat Berpartisipasi dalam Alberto No HP
Kabupaten (50-100 anggota). Jeniffer CLDRM
No Hp
Pesan Kunci:
Kegiatan pengurangan risiko bencana tidak dapat dilakukan secara sendiri–sendiri dan membutuhkan
kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Proses 2: Pemetan Kelembagaan
Persiapkan bahan yang sesuai dengan konteksnya. Diagram dapat
digambarkan dengan lingkaran besar atau kecil di atas kertas,
tanah/lantai, atau papan tulis
Hasil:
Hasilnya adalah poster, bagan atau foto kelembagaan/tokoh
berpengaruh di wilayah kerja yang menunjukkan komunitas di
tengahnya.
Nama Lembaga Type Peran Hubungan Pengaruh Lokasi
dengan Lembaga terhadap
lain masyarakat
Gereja lokal Lembaga Menyediakan makanan Kerjasama dengan Tinggi Di dalam masyarakat
keagamaan dan air bersih ketika banjir kantor polisi setempat
Kantor Polisi Lembaga Membantu evakuasi ketika Kerjasama dengan rendah Di dalam masyarakat
keamanan bencana pemerintah kabupaten
pemerintah
Kelompok tani Non pemerintah Bertanggung jawab untuk Kerjasama dengan Tinggi Di dalam masyarakat
menyimpan benih dan dinas pertanian dan
memberikan pengetahuan PPL
tentang praktik pertanian
berkelanjutan
Tokoh Masyarakat Non pemerintah Menawarkan perahu untuk Dekat dengan gereja tinggi Di dalam masyarakat
evakuasi, advokat kepada dan pemerintah
pemerintah untuk kabupaten
pekerjaan pembangunan
Pemerintah pemerintah Menyediakan infrastruktur Kerjasama dengan Tinggi Diluar masyarakat
kabupaten untuk mitigasi dan kantor polisi dan Bank
evakuasi pengungsi Pembangunan Daerah
Bank Pembangunan Lembaga Menyediakan pinjaman Kerjasama dengan rendah Di luar masyarakat
Daerah keuangan untuk pembangunan NGO dan pemerintah
kembali paska bencana daerah
Proses 3: Kalender Musim
Tujuan:
Untuk memungkinkan pria dan wanita di komunitas memahami kesejahteraannya, kerentanannya dan
paparannya terhadap bahaya dapat berubah lebih dari satu tahun kalender, dan bagaimana kehidupan
mereka dipengaruhi oleh lingkungan alam dan konteks sosial tempat mereka tinggal.
Pesan Kunci:
• Mengenali musim maka mempermudah melakukan perencanaan kesiapsiagaan
bencana secara partisipatif.
• Musim dapat mempengaruhi kegiatan pria, wanita, orang tua, remaja dan anak - anak
Hasil
Produk ini adalah kalender tahunan visual yang menunjukkan kegiatan utama, peristiwa, dan periode peningkatan risiko yang
menjadi ciri kehidupan di masyarakat. Ini kadang-kadang disebut sebagai kalender musiman. Kalender ini juga menyoroti
kapan tindakan manajemen risiko dapat dilakukan, setelah diputuskan oleh masyarakat.
JAN FEB MAR APRL MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
Hasil:
Hasil adalah garis renang waktu profil sejarah yang menunjukkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Proses 4: Memahami masa lalu kita, sekarang
dan masa depan (Profil Sejarah)
Pesan Kunci:
Peta bencana dapat memudahkan masyarakat dalam memahami dan mengenali potensi ancaman sekaligus
potensi kapasitas sumber daya.
Proses 5: Pemetaan risiko Ancaman
Tujuan:
Untuk memutuskan, sebagai komunitas, bencana dan risiko iklim mana yang harus ditangani
Hasil:
Daftar prioritas yang disepakati untuk manajemen risiko bencana yang dipimpin masyarakat.
Proses 6: Memprioritaskan tantangan komunitas
Proses 1-5
Hasil:
Daftar prioritas yang disepakati untuk CLDRM (Manajemen risiko bencana yang dipimpin
masyarakat).
Proses 7: Pahami tantangan
Alat perekam.
Proses 8: Identifikasi Solusi
Tujuan:
Untuk memutuskan solusi mana yang dapat diterapkan oleh rumah tangga dan secara kolektif oleh
masyarakat dengan sumber daya yang ada dan solusi mana yang mebutuhkan dukungan eksternal.
Pesan Kunci:
• Solusi terbaik adalah solusi yang dapat menjawab permasalahan Utama.
• Terdapat banyak solusi untuk menjawab permasalahan, sebuah langkah kecil dengan kapasitas local
akan sangat berarti dan memberikan dampak besar kepada keseluruhan.
Hasil
Alternative solusi yang dapat
dikerjakan secara mandiri dan
dukungan pihak luar
Hasil:
Rencana terdokumentasi yang menunjukkan tindakan, tanggung jawab, sumber daya, dan
waktu untuk solusi yang disepakati.
Selamat Datang!
Community-Led Disaster Risk Management
Manajemen Risiko Bencana di Pimpin
Komunitas
Training Session II
Cisarua, 4 - 5 Januari 2024
Process 9: Menyusun Rencana Aksi
CLDRM
Internal Eksternal
Pesan Kunci:
Dengan melakukan monitoring maka kita dapat mengamati,
menghitung, membuat perubahan dan melaporkan hasil
kegiatan.
Monitoring adalah bagian dari akuntabilitas