Anda di halaman 1dari 33

GUGUS TUGAS KEBENCANAAN DPP

SISTEM MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
Hakikat Bencana

• Firman Allah SWT : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut


disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). QS : Ar-Ruum : 41.
• Bagi orang beriman, memandang bencana bukan sekedar bahwa
kejadian tersebut hanya fenomena alam belaka, namun harus ada
dalam pemahanan kita merupakan teguran Allah SWT terhadap
seluruh ummat manusia.
• Dengan memahami dan memandang bencana yang terjadi tersebut
adalah fenomena alam, akibat ulah manusia dan ada kekuasaan Allah
SWT, maka kesiapan manusia dalam menangani bencana bukan
sekedar menyiapkan teknologi & konsep canggih dalam menangani
bencana namun yang tidak kalah penting adalah merubah perilaku
kita untuk lebih ramah terhadap lingkungan dan meningkatkan
keimanan serta ketakwaan terhadap Allah SWT
Pengertian
Bencana
Bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan
mengganggu kehidupan
dan penghidupan
masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor
manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.

Definisi Bencana menurut Undang-


undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana
Jenis Bencana

Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa perubahan alam, antara lain (1)
BENCANA ALAM
gempa bumi, (2) tsunami, (3) gunung meletus, (4) banjir,
(5) kekeringan, (6) angin topan, (7) tanah longsor

Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


BENCANA rangkaian peristiwa nonalam antara lain 8) gagal
NON ALAM teknologi, (9) kebakaran hutan/lahan, (10) epidemi, (11)
wabah penyakit

Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa penyimpangan perilaku manusia
BENCANA SOSIAL
yang meliputi (12) konflik sosial antar kelompok atau
antar komunitas masyarakat, (13) teror

Menurut UU No. 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana Bab I: Ketentuan Umum, Pasal 1)
Update Bencana Alam Terkini
Peta Kebencanaan di Indonesia
Indonesia
Darurat
Bencana
• Berdasarkan hasil Indeks Risiko
Bencana Indonesia (IRBI) tahun
2013 yang diterbitkan oleh
BNPB, dari jumlah 497
kabupaten/kota, terdapat 388
kabupaten/kota dengan risiko
tinggi, sedangkan 109
kabupaten/kota dengan risiko
sedang
• Ada 12 jenis ancaman bencana
di Indonesia. Lebih dari 50%
bencana disebabkan kelalaian
dan keserakahan manusia.
• Tidak ada Kab/Kota yang bebas
dari ancaman bencana
• Lebih dari 204 juta penduduk
tinggal di daerah rawan
bencana

(Bappenas, 2017)
Isu Penanggulangan Bencana Dalam
Pembangunan Wilayah

(Bappenas, 2017)
Update Covid-19 (Bencana Non Alam)
Siklus Manajemen Penanggulangan Bencana

DISASTER
Pencegahan, Emergency
Mitigasi & Response
Kesiapsiagaan
Mitigation & Relief Ops.
Preparedness To Meet
Basic Needs

a
Programmes

nc a
an

Be
Sa can
Be Pr

n
at a
Reconstruction Pasca Rehabilitation
Development Bencana Normalizing
Analysis on The Life
Capacity Repairing Public
& Vulnerability Facilities
Kolaborasi Pentahelix
Penanggulangan Bencana
Peran :
aksi tanggap, peran politik, advokasi & policy

Acade
mician Business

Commu
nity
Gov Media

Lembaga Negara, Pemerintah Pusat, PemDa, BNPB,


BPBD, Otoritas Terkait
Program Penanggulangan Bencana
Saat Bencana

RESCUE Pasca Bencana


Kegiatan Rescue
1. Penampungan darurat
2. Pertolongan pertama
3. Medis dan ambulan REHABILITASI
4. Dapur umum Kegiatan Rehabilitasi
5. Pendataan korban 1. Trauma Healing RE-DEVELOPMENT
bencana 2. Konseling
Kegiatan Re-Development
6. Distribusi berbagai 3. Huntara per keluarga
1. Bantuan Modal
bantuan 4. Sekolah darurat
Berkelompok
7. Kebutuhan air dan sanitasi
Maksimal dilakukan 7 hari 2. Bantuan Sarana
setelah posko berdiri dan Fiisik/Fasilitas Umum
dapat diperpanjang sesuai
kebutuhan dan
penyelamatan /evakuasi
kemampuan sumber daya- built back better and safer than before
meet basic need - (membangun kembali lebih baik dan
penanganan pengungsi lebih aman dari sebelumnya

Koordinasi, Sosialisasi, Mobilisasi, Penetapan Prioritas, Membangun Solidaritas, Kerelawanan,


Monitoring-Evaluasi
Penanggulangan Bencana harus memperhatikan
DALA : DAMAGE AND LOSSES ASSESSMENT - Penilaian Kerusakan & Kerugian - Fokus Fisik/ Aset
HRNA : HUMAN RECOVERY NEEDS ASSESSMENT – Penilaian Kebutuhan Kemanusiaan – Fokus Orang
PDNA : POST DISASTER NEEDS ASSESSMENT – Penilaian Kebutuhan Pasca Bencana – Kebutuhan Total
Pola Koordinasi Tanggap Bencana PKS
Tidak
Terjadi Pendirian Mendukung posko
Gugus Tugas Kebencanaan
Bencana Posko yang sudah berdiri

Cadangan Maks 1 x 6 Jam Maks 2 x 24 Jam Support yang belum


Dana dilakukan
Penilaian
Bencana Jenis Layanan :
Kirim Tim Kebutuhan &
Evakuasi/Rescue Pendataan 1. Menetap dan Keliling
2. Jenis Program
Berdiri Posko Lapangan a. Rescue
b. Rehabilitasi/Recovery
1. Relawan berkemampuan khusus c. Re-Development/Rekontruksi
sesuai jenis bencana
1.Jenis Posko (pusat, wilayah, induk,
Tim Data - Media Selalu

2. Jenis peralatan/ perlengkapan


evakuasi yang dibutuhkan lapangan). Posko lapangan wajib jarak
3. Jumlah SDM yang dibutuhkan terdekat dengan pengungsi
4. Ketersediaan anggaran 2.Jumlah dan klasifikasi sdm relawan yang
Standby

5. Koordinasi dengan berbagai dibutuhkan


pihak (BNPB, BASARNAS, TNI – 3.Waktu/lamanya operasi posko
POLRI, dll) 4.Peralatan yang dibutuhkan
6. Maksimal 7 hari atau 5.Ketersediaan anggaran
disesuaikan dengan cakupan/
status bencana Tindak lanjut jangka
Menjalin Komuniikasi dengan panjang harus ada program
1. Perusahaan/ Swasta pra-bencana (mitigasi –
2. NGO/ Aktivis Kemanusiaan lainnya pencegahan) di daerah
3. Personal Potensial rawan bencana
4. Berkolabrasi dengan pemda
5. Legilslatif
Struktur Gugus Tugas Tanggap Bencana (DPP)

Kepala Gugus Tugas


Kabid Kesos DPP
Kebencanaan Nasional Dr. Netty Prasetyani, M.Si

Kepala Operasi dr. Naharus Surur

Sekretaris Bendahara

Wasekbid Kesos WaBendum


M Trieha

Divisi Divisi Divisi Humas,


Divisi Divisi Divisi
Kedaruratan & Program & Media &
Relawan Kewilayahan Advokasi Kemitraan
Logistik Informasi
Kabid Kepanduan BPW Kabid Humas Akbar Zulfakar dr. Pamungkas
dr Wardoyo Arief, Sp.PD
Wasekjen (pandemi)
BPKK
BPJE
BPKD
BK
BKepemudaan
Struktur Gugus Tugas Kewilayahan (DPTW)

Kepala Gugus Tugas Ketua BPW


Kebencanaan Wilayah

Kepala Operasi Ketua DPW

Sekretaris Bendahara

Sekretaris DPW Bendahara DPW

Divisi Divisi Divisi Divisi Humas,


Kedaruratan Program & Advokasi & Media &
& Relawan Logistik Kemitraan Informasi
Kabid Kepanduan Kabid Kesos Kabid Humas
BPKK
BPJE
BK
BKepemudaan
Struktur Gugus Tugas Kewilayahan (DPTD)
Kepala Gugus Tugas
Ketua DPW
Kebencanaan Daerah

Kepala Operasi Ketua DPD

Sekretaris Bendahara

Sekretaris DPD Bendahara DPD

Divisi Divisi Divisi Divisi Humas,


Kedaruratan Program & Advokasi & Media &
& Relawan Logistik Kemitraan Informasi
Kabid Kepanduan Kabid Kesos Kabid Humas
BPKK
BPJE
BK
BKepemudaan
Level Koordinasi Penanggulangan Bencana

Potensi sumberdana bencana: Tingkat DPP


• Bendum DPP
• Bantuan pejabat publik Tahap Ketiga
PKS 1. DPW melaporkan
• Anggota/kader dan Tingkat DPW berbagai situasi daerah
simpatisan bencana di wilayahnya
Tahap Kedua
• Lembaga sosial lokal ke DPP
1. DPD yang terkena 2. Bila ada beberapa DPW
kedaerahan
bencana melaporkan terkena bencana dan
• Kemitraan strategis
berbagai situasi dan berskala luas, DPP
tindakan ke DPW melakukan supervisi dan
2. Bila ada beberapa DPD
Tingkat DPD koordinasi dengan DPW
terkena bencana dan terkait untuk dilakukan
Respon Awal - Pertama berskala luas, DPW tindakan yang lebih
Memastikan bahwa PKS c.q melakukan supervisi dan komprehensif.
DPD terkena dampak koordinasi dengan DPD- Respon : maksimal 2x24 Jam
bencana hadir di lokasi DPD yang terkena
bencana maksimal 1 x 6 Jam bencana untuk dilakukan
sebagai respon awal secara tindakan yang lebih
cepat, tepat dan komprehensif
terkoordinasi Respon : maksimal 1x24 Jam

KETERLIBATAN/MOBILISASI SEMUA UNSUR DAN SUMBER DAYA TERKAIT DENGAN SKALA & STATUS BENCANA
YANG TERPENTING ALIRAN INFORMASI DAN LAPORAN TIDAK BOLEH PUTUS DENGAN BERBAGAI MEDIA YANG DIMILIKI
Pembagian Peran dan Tugas

DPP Monitoring & Supervisi Komprehensif

P
BPW Perencanaan Strategis
O DPW Pendampingan Langsung Komprehensif

A
C DPD
Pelaksana taktis dan teknis
Penilai kebutuhan
E DPC
Respon langsung
Rapid Assessment
Publikasi & Dokumentasi

Catatan Penting
1. Perlu ada cadangan dana bencana dalam bentuk apapun
2. Perlu ada rekening khusus
3. Mekanisme fundraising khusus untuk aksi sosial dan kebencanaan
4. Perlu menentukan waktu koordinasi rutin
Rapid Assessment

Merupakan kegiatan untuk mengukur besaran masalah yang


berkaitan dengan akibat bencana, yang dilakukan dalam waktu cepat
selama atau sesegera sesudah bencana terjadi

Kegiatan Rapid Assessment


1. Konfirmasi kejadian.
2. Menggambarkan tipe, dampak dan kemungkinan resiko akibat
situasi.
3. Mengukur kondisi dan resiko kesehatan, pangan dan lain-lain.
4. Menilai kemampuan respon setempat dan kebutuhan bantuan
segera.
5. Membuat rekomendasi untuk penanggulangan segera.
Posko Bencana PKS

Posko Pusat Posko yang dibuat pada struktur


DPP PKS – sekaligus Posko Komando
apabila terjadi bencana nasional

Posko Wilayah Posko yang dibuat pada struktur


DPW PKS

Posko Induk Posko yang dibuat pada struktur


DPD PKS

Posko Lapangan Posko yang dibuat berdekatan dan


tersebar dibeberapa titik lokasi
bencana/pengungsian

Aktivasi posko ditentukan waktunya sesuai dengan skala bencana dan


sumberdaya yang dimiliki.
Pentingnya Branding & Publikasi

Pastikan :
1. Posko dilengkapi dengan atribut PKS dalam ukuran yang besar
(diproporsionalkan dengan ukuran posko), mudah terlihat, selalu
tegak dan tidak boleh kendor
2. Setiap bantuan dilengkapi dengan atribut/identitas PKS (logo
terbaru)
3. Petugas lapangan memakai seragam atau pakaian dengan
atribut PKS
4. Kendaraan bantuan maupun mobilisasi relawan selalu dilengkapi
atribut PKS, akan lebih baik jika kendaraan sudah dibranding
dengan stiker yang lebih permanen
5. Lengkapi setiap kegiatan dengan rilis media yang didistribusikan
kepada rekan media baik online, media cetak, radio dan televisi
6. Setiap foto dilakukan dengan angle terbaik, tidak monoton
sepanjang tetap memperlihatkan identitas PKS secara jelas
Pastikan Brand terlihat jelas
Blow Up Media
Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Definisi : built back better and safer, than before


(membangun kembali lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya

Rehabilitasi
Perbaikan dan Pemulihan semua aspek layanan publik/ masyarakat
sampai tingkat memadai pada wilayah pasca bencana
Sasaran Utama
Normalisasi/berjalannya secara wajar berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan pemerintah seperti pada kondisi sebelum terjadinya
bencana

Rekonstruksi
Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana (sistemik) serta
kelembagaan pada wilayah pascabencana pemerintahan/
masyarakat
Sasaran Utama
Tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi, sosial dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban serta bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan
Penilaian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana
(Rehabilitasi dan Rekontruksi) Cadangan Dana
Darurat Bencana
Penyelamatan Identifikasi dan Opsi Rencana Aksi Pembiayaan
Darurat/Kemanusiaan Kebutuhan Pemulihan Darurat Pemulihan/ Darurat

Dampak Kebutuhan Pembiayaan


Rehabilitasi
Kemanusiaan Pemulihan Awal Terencana :

1. Dana Khusus
Bencana
2. Donor Pribadi
Kerusakan Kebutuhan Potensial
Pemulihan 3. Donor
Kerusakan & Perusahaan
Rekontruksi
Kerugian 4. APBD/APBN
Dampak 5. Masyarakat
Bencana Umum
Kerugian 6. Lain ………..

Kebutuhan
Resiko Pasca Pemulihan
Pengurangan
Bencana Jangka Panjang
Resiko Bencana

TOTAL
PENILAIAN DALA, HRNA, PDNA JENIS PROGRAM ANGGARAN
Prinsip Dasar Kebijakan Program Rehabilitasi
dan Rekonstruksi
• Pertama : Menempatkan masyarakat bukan hanya sebagai korban tapi
juga sebagai pelaku aktif rehabilitasi dan rekonstruksI bencana dan
direkomendasikan berbasis komunitas/ kelompok swadaya
• Kedua : Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana harus
ditempatkan secara integral sebagai rangkaian pelaksanaan kegiatan
prabencana, saat bencana dan pemulihan bencana,
• Ketiga : Kegiatan yang dilaksanakan harus berbasis kepada need
assessment terutama bagi masyarakat setelah terjadi bencana
• Keempat : Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai seiring dengan
masa tanggap darurat yang ditetapkan struktur partai atau pemerintah
terkait, begipula saat mengakhirinya bila dianggap telah mencapai tujuan
yang diinginkan
• Kelima : Melaksanakan kegiatan berbasis spiritual agar masyarakat
terkena bencana senantiasa tetap beribadah kepada Allah SWT dalam
situasi apapun
• Keenam : Melaksanakan kegiatan yang memiliki daya ungkit kuat untuk
menambah keberpihakan masyarakat kepada dakwah dan partai
Strategi Pelaksanaan Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi

• Pertama : Melibatkan masyarakat, pihak swasta, NGO dan


pemerintah dalam tahapan pelaksanaan rehabilitasi dan
rekontruksi
• Kedua : Memperhatikan karakter bencana, daerah dan
budaya masyarakat setempat
• Ketiga : Melaksanakan program sesuai dengan kondisi
aktual di lapangan baik tingkat kerusakan, kerugian dan
kendala medan serta kemampuan sumberdaya yang
dimiliki
• Keempat : Menyalurkan bantuan pada saat, situasi, bentuk,
dan besaran yang tepat sehingga dapat
membangkitkan/memicu gerakan rehabilitasi dan
penanganan bencana secara menyeluruh
SEKTOR SUB SEKTOR
PERMUKIMAN 1. PERUMAHAN
2. PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI


INFRASTRUKTUR 1. TRANSPORTASI DARAT, LAUT DAN UDARA
2. ENERGI

RUANG LINGKUP PROGRAM


3. POS DAN TELEKOMUNIKASI
4. AIR DAN SANITASI
5. INFRASTRUKTUR PERTANIAN (Irigasi)
6. SUMBER DAYA AIR (PANTAI DAN SUNGAI)
SOSIAL 1. KESEHATAN
2. PENDIDIKAN
3. AGAMA
4. BUDAYA DAN BANGUNAN BERSEJARAH
5. LEMBAGA SOSIAL
6. PSIKOLOGIS
7. REKONSILIASI
EKONOMI PRODUKTIF 1. PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERTERNAKAN
2. KELAUTAN DAN PERIKANAN
3. INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
4. PERDAGANGAN (PASAR)
5. PARIWISATA
LINTAS SEKTOR 1. LINGKUNGAN HIDUP
2. PEMERINTAHAN
3. SEKTOR KEUANGAN/PERBANKAN
4. KETERTIBAN DAN KEAMANAN
Pengalaman Praktis Program Rehab-Rekon
SEKTOR RESCUE REHABILITASI REDEVELOPMENT
PERMUKIMAN TENDA DAURAT MASSAL RUMAH GURU RUMAH PERMANEN
TENDA DARURAT PER KELUARGA KAMPUNG DARURAT KAMPUNG PERMANEN
PEMUKIMAN DARURAT
RUMAH SENYUM - DARI TERPAL
EVAKUASI BANJIR, DLL
EVAKUASI PESAWAT JATUH

INFRASTRUKTUR JEMBATAN DARURAT JAMBAN KELUARGA MCK PERMANEN


AIR BERSIH ARISAN MCK PEMBANGUNAN JALAN
MCK DARURAT TANDON AIR RAKSASA
PENAMPUNGAN AIR BERSIH - BUKIT

SOSIAL LAYANAN KESEHATAN KELILING RUMAH BACA PENDIRIAN SEKOLAH TERBUKA


LOGISTIK - SANDANG - PANGAN PENGIRIMAN DAI PENDIRIAN KLINIK
SANITASI KIT PENDIRIAN SEKOLAH DARURAT SEKOLAH PERMANEN
MAKANAN BALITA PERPUSTAKAAN KELILING PENDIRIAN MADRASAH
DAPUR UMUM BEDAH SEKOLAH BLK/TRAINING CENTER
KLINIK LAPANGAN TRAUMA HEALING ANAK PONDOK YATIM/ TAHFIZH
MASJID DARURAT BELANJA IBU-IBU PENDIRIAN SEKOLAH UMUM
PEMBANGUNAN MASJID

EKONOMI PRODUKTIF BANTUAN MODAL PUTUS KETRAMPILAN MEMBUAT ABON KSM - MODAL BERGULIR
KETRAMPILAN MENJAHIT

LINTAS SEKTOR TANAM POHON KOMUNITAS HIJAU -


7 Pilar Keselamatan dalam Penanggulangan
Bencana*

• Pilar Pertama : Penerimaan terhadap Organisasi

• Pilar Kedua : Penerimaan terhadap Individu

• Pilar Ketiga : Identifikasi

• Pilar Keempat : Komunikasi Internal

• Pilar Kelima : Komunikasi Eksternal

• Pilar Keenam : Aturan Keselamatan dan Keamanan

• Pilar Ketujuh : Tindakan Perlindungan


*) Menurut ICRC : International Federation Of Red Cross and Red Crescent Societies
SETIAP AKSI
KEMANUSIAAN
HARUS
TERSAMBUNG
DENGAN TUJUAN
PENINGKATAN
JUMLAH KADER DAN
ELEKTABILITAS
PARTAI
Gugus Tugas Kebencanaan DPP
2021

Anda mungkin juga menyukai