SISTEM MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
Hakikat Bencana
Menurut UU No. 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana Bab I: Ketentuan Umum, Pasal 1)
Update Bencana Alam Terkini
Peta Kebencanaan di Indonesia
Indonesia
Darurat
Bencana
• Berdasarkan hasil Indeks Risiko
Bencana Indonesia (IRBI) tahun
2013 yang diterbitkan oleh
BNPB, dari jumlah 497
kabupaten/kota, terdapat 388
kabupaten/kota dengan risiko
tinggi, sedangkan 109
kabupaten/kota dengan risiko
sedang
• Ada 12 jenis ancaman bencana
di Indonesia. Lebih dari 50%
bencana disebabkan kelalaian
dan keserakahan manusia.
• Tidak ada Kab/Kota yang bebas
dari ancaman bencana
• Lebih dari 204 juta penduduk
tinggal di daerah rawan
bencana
(Bappenas, 2017)
Isu Penanggulangan Bencana Dalam
Pembangunan Wilayah
(Bappenas, 2017)
Update Covid-19 (Bencana Non Alam)
Siklus Manajemen Penanggulangan Bencana
DISASTER
Pencegahan, Emergency
Mitigasi & Response
Kesiapsiagaan
Mitigation & Relief Ops.
Preparedness To Meet
Basic Needs
a
Programmes
nc a
an
Be
Sa can
Be Pr
n
at a
Reconstruction Pasca Rehabilitation
Development Bencana Normalizing
Analysis on The Life
Capacity Repairing Public
& Vulnerability Facilities
Kolaborasi Pentahelix
Penanggulangan Bencana
Peran :
aksi tanggap, peran politik, advokasi & policy
Acade
mician Business
Commu
nity
Gov Media
Sekretaris Bendahara
Sekretaris Bendahara
Sekretaris Bendahara
KETERLIBATAN/MOBILISASI SEMUA UNSUR DAN SUMBER DAYA TERKAIT DENGAN SKALA & STATUS BENCANA
YANG TERPENTING ALIRAN INFORMASI DAN LAPORAN TIDAK BOLEH PUTUS DENGAN BERBAGAI MEDIA YANG DIMILIKI
Pembagian Peran dan Tugas
P
BPW Perencanaan Strategis
O DPW Pendampingan Langsung Komprehensif
A
C DPD
Pelaksana taktis dan teknis
Penilai kebutuhan
E DPC
Respon langsung
Rapid Assessment
Publikasi & Dokumentasi
Catatan Penting
1. Perlu ada cadangan dana bencana dalam bentuk apapun
2. Perlu ada rekening khusus
3. Mekanisme fundraising khusus untuk aksi sosial dan kebencanaan
4. Perlu menentukan waktu koordinasi rutin
Rapid Assessment
Pastikan :
1. Posko dilengkapi dengan atribut PKS dalam ukuran yang besar
(diproporsionalkan dengan ukuran posko), mudah terlihat, selalu
tegak dan tidak boleh kendor
2. Setiap bantuan dilengkapi dengan atribut/identitas PKS (logo
terbaru)
3. Petugas lapangan memakai seragam atau pakaian dengan
atribut PKS
4. Kendaraan bantuan maupun mobilisasi relawan selalu dilengkapi
atribut PKS, akan lebih baik jika kendaraan sudah dibranding
dengan stiker yang lebih permanen
5. Lengkapi setiap kegiatan dengan rilis media yang didistribusikan
kepada rekan media baik online, media cetak, radio dan televisi
6. Setiap foto dilakukan dengan angle terbaik, tidak monoton
sepanjang tetap memperlihatkan identitas PKS secara jelas
Pastikan Brand terlihat jelas
Blow Up Media
Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Rehabilitasi
Perbaikan dan Pemulihan semua aspek layanan publik/ masyarakat
sampai tingkat memadai pada wilayah pasca bencana
Sasaran Utama
Normalisasi/berjalannya secara wajar berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan pemerintah seperti pada kondisi sebelum terjadinya
bencana
Rekonstruksi
Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana (sistemik) serta
kelembagaan pada wilayah pascabencana pemerintahan/
masyarakat
Sasaran Utama
Tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi, sosial dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban serta bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan
Penilaian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana
(Rehabilitasi dan Rekontruksi) Cadangan Dana
Darurat Bencana
Penyelamatan Identifikasi dan Opsi Rencana Aksi Pembiayaan
Darurat/Kemanusiaan Kebutuhan Pemulihan Darurat Pemulihan/ Darurat
1. Dana Khusus
Bencana
2. Donor Pribadi
Kerusakan Kebutuhan Potensial
Pemulihan 3. Donor
Kerusakan & Perusahaan
Rekontruksi
Kerugian 4. APBD/APBN
Dampak 5. Masyarakat
Bencana Umum
Kerugian 6. Lain ………..
Kebutuhan
Resiko Pasca Pemulihan
Pengurangan
Bencana Jangka Panjang
Resiko Bencana
TOTAL
PENILAIAN DALA, HRNA, PDNA JENIS PROGRAM ANGGARAN
Prinsip Dasar Kebijakan Program Rehabilitasi
dan Rekonstruksi
• Pertama : Menempatkan masyarakat bukan hanya sebagai korban tapi
juga sebagai pelaku aktif rehabilitasi dan rekonstruksI bencana dan
direkomendasikan berbasis komunitas/ kelompok swadaya
• Kedua : Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana harus
ditempatkan secara integral sebagai rangkaian pelaksanaan kegiatan
prabencana, saat bencana dan pemulihan bencana,
• Ketiga : Kegiatan yang dilaksanakan harus berbasis kepada need
assessment terutama bagi masyarakat setelah terjadi bencana
• Keempat : Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai seiring dengan
masa tanggap darurat yang ditetapkan struktur partai atau pemerintah
terkait, begipula saat mengakhirinya bila dianggap telah mencapai tujuan
yang diinginkan
• Kelima : Melaksanakan kegiatan berbasis spiritual agar masyarakat
terkena bencana senantiasa tetap beribadah kepada Allah SWT dalam
situasi apapun
• Keenam : Melaksanakan kegiatan yang memiliki daya ungkit kuat untuk
menambah keberpihakan masyarakat kepada dakwah dan partai
Strategi Pelaksanaan Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
EKONOMI PRODUKTIF BANTUAN MODAL PUTUS KETRAMPILAN MEMBUAT ABON KSM - MODAL BERGULIR
KETRAMPILAN MENJAHIT