BENCANA
Mempercepat pemulihan
Pemulihan jangka panjang (sepuluh tahun) 04 03 Pemulihan jangka dekat (dua tahun)
Waugh (2000)
Peringatan Perencanaan dan
persiapan (planning
(prevention) and preparedness)
Tanggap
(response) Pemulihan (recovery)
Helsloot and Ruitenberg (2004)
A. UNIT ANALISIS
B. PENGUMPULAN DATA
C. ANALISIS DATA
We Create Professional
Presentation Designed
A. Unit analisis yang digunakan adalah daerah administrasi provinsi dan kabupaten/kota
B. Pengumpulan Data :
1. Data yang digunakan pada penyusunan indeks
rawan bencana adalah: Tingkat kerawanan bencana
: Banjir, GempaBumi, Gempa Bumi Dan
Tsunami,Kebakaran Permukiman, Kekeringan,Angin
Topan, Banjir Dan TanahLongsor, Tanah Longsor,
LetusanGunung Api, GelombangPasang/Abrasi,
Kebakaran Hutan Dan Lahan, Kecelakaan
Industri,Kecelakaan Transportasi, Konflik /
Kerusuhan Sosial, Kejadian Luar Biasa(KLB)
LANJUTAN
2
Jumlah korban yang meninggal
90%
80%
3
Jumlah korban luka-luka.
60%
4
45%
Jumlah kerusakan rumah
30%
5
Jumlah kerusakan fasilitas umum dan infrastruktur rusak yang
terjadi pada kabupaten/kota
6
Jumlah kepadatan penduduk kabupaten/kota.
Content Content Content Content Content
ANALISIS DATA
Analisis Analisis
kerawanan kerawanan
bencana bencana
Kabupaten/Kota Provinsi
LANGSUNG
Akibat tidak langsung
merupakan dampak
sekunder yang dialami Kurangnya sarana pembuangan
Masalah kesehatan reproduksi
korban, kesbersihan lingkungan
korban bencana pada saat yang buruk (sampah dan limbah yang sering terjadi seperti
terjadinya pengungsian. cair) sehinggan vektor menjadi gangguan kehamilan dan
tinggi, sanitasi makanan di dapur persalinan, terjadi kehamilan yang
Masalah kesehatan yang umum yang tdk higienis, tdk diinginkan, IMS, kekerasan
sering terjadi antara lain kepenusesakan. Risikonya diare, terhadap perempuan dan anak
thypoid, ISPA, campak, malaria,
DBD dan penyakit kulit
31
LANJUTAN…
✢ Peningkatan komitmen para pelaku penanggulangan bencana
dari tingkat pelaksana hingga pengambil kebijakan perlu
dibangun. Komitmen dari berbagai pihak akan mampu
membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi
bencana
✢ Pemetaan kebencanaan yang mencakup pemetaan daerah
rawan bencana, potensi sumberdaya masyarakat di daerah
rawan bencana dan sekitarnya, kerentanan masyarakat;
kearifan lokal masyarakat, kapasitas pemerintahan dan
kelembagaan penanggulangan bencana beserta sumberdaya
yang ada
LANJUTAN
✢ Penyebarluasan informasi tentang potensi
ancaman bahaya kepada masyarakat dan
pemerintah daerah serta lembaga–lembaga
lain yang terkait dengan pengurangan risiko
bencana
✢ Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat
dan pemerintah daerah dilakukan dengan
penumbuhan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk melakukan upaya
pencegahan dan kesiapsiagaan
LANJUTAN
✢ Penguatan institusi kelembagaan baik di suatu
Provinsi atau Kabupaten/Kota difokuskan pada
kelembagaan yang ada sambil menunggu
pembentukan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) di tingkat Provinsi atau Kab/Kota,
secara optimal dapat melakukan semua konsep,
proses dan langkah–langkah pengurangan risiko
bencana baik penyiapan regulasi, penyediaan
prasarana dan sarana serta membangun jaringan
kerja dengan pihak–pihak lain yang terkait dengan
pengurangan risiko bencana
✢ Pengembangan Teknologi untuk dapat membantu
kegiatan kebencanaan agar lebih efektif, efisien dan
aman. Salah satu teknologi yang layak
CARA ANALISIS RISIKO
Proses Pengelolaan Risiko Bencana
1. Berapa luas bencana 2. Berapa luas ancaman
melanda terhadap masyarakat
dan lingkungan
36
PENGELOLAAN RISIKO BENCANA ADALAH PENERAPAN
SISTEMATIK DARI KEBIJAKSANAAN PENGELOLAAN, PROSEDUR
DAN PELATIHAN
Memastikan hal-hal terkait
Mengatasi risiko
TERIMA
KASIH