Anda di halaman 1dari 23

Manajemen

Bencana
Ayu Puspitasari, SKM., M.Kes
Pengertian
Manajemen Bencana
Manajemen bencana adalah suatu proses terencana yang
dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik dan aman.

Adanya penyelenggaraan penanggulangan bencana :


serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.
Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam, manusia, dan/atau keduanya yang
mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana, prasarana dan
fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Pasca Bencana
Pasca Bencana adalah periode/waktu/masa
setelah tahap kegiatan tanggap darurat
terjadinya bencana.
Penanggulangan Penanganan
Bencana Pasca Bencana

Penanggulangan bencana adalah segala Penanganan pasca bencana adalah


upaya dan kegiatan yang dilakukan meliputi segala upaya dan kegiatan perbaikan
kegiatan pencegahan, mitigasi, dan fisik maupun non fisik yang dilakukan
kesiapsiagaan pada saat sebelum terjadinya setelah terjadinya bencana/masa
bencana serta penyelamatan pada tanggap darurat, meliputi : rehabilitasi
terjadinya bencana, rehabilitasi dan dan rekonstruksi sarana, prasarana,
rekonstruksi setelah terjadinya bencana. fasilitas umum yang rusak akibat
bencana dalam upaya pemulihan
kehidupan masyarakat.
Tujuan Manajemen
Penanggulangan Bencana
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana
2. Menyelaraskan peraturan perundang – undangan yang sudah ada
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh
4. Menghargai budaya local
5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan
kedermawanan
7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Proses Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana

Pengenalan Kerentanan

Step 01 Step 03

Step 02
Pengenalan dan Analisis Kemungkinan
Pengkajian Bahaya Dampak Bencana
Proses Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana
Mekanisme Penanggulangan
Dampak Bencana

Step 04 Step 06

Step 05
Pilihan Tindak Alokasi Tugas dan
Penanggulangan Peran Instansi
Dampak Bencana
Tahapan Manajemen Bencana

Saat Bencana :
Tanggap Darurat

Pra Bencana : Pasca Bencana :


1. Pencegahan 1. Rehabilitasi
2. Kesiapsiagaan 2. Rekonstruksi
3. Mitigasi
PRA
BENCANA
Pencegahan
Pencegahan, yaitu kegiatan yang lebih dititik beratkan
pada upaya penyusunan berbagai peraturan
perundang–undangan yang bertujuan mengurangi
resiko bencana. Misalnya :
• Melarang pembakaran hutan dalam perladangan
• Melarang penambangan batu di daerah yang curam
• Melarang membuang sampah sembarangan
Kesiapsiagaan

Yaitu kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kepada


masyarakat, petugas di lapangan maupun operator
pemerintah, di samping itu perlu dilatih keterampilan dan
kemahiran serta kewaspadaan masyarakat.
Misalnya :
Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan
lokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi, dan sosialisasi
peraturan / pedoman penanggulangan bencana.
Mitigasi Bencana
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
(PP No. 21 tahun 2008) upaya untuk mencegah/mengurangi
dampak yang ditimbulkan akibat suatu bencana.

Bentuk mitigasi :
o Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan,
tanggul sungai, rumah tahan gempa, dll)
o Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-undangan,
pelatihan, dll)
Bentuk Mitigasi Bencana
Pendekatan Teknis untuk Pendekatan Manusia untuk
mengurangi bencana, contoh : membentuk manusia paham
1. Membuat rancangan/desain dan sadar tentang bahaya
yang kokoh dari bangunan bencana. Perilaku dan cara
sehingga tahan terhadap hidup manusia harus dapat
gempa diperbaiki dan disesuaikan
2. Membuat material yang tahan dengan kondisi lingkungan
terhadap bencana dan potensi bencana.
3. Membuat rancangan teknis
pengaman (tanggul banjir,
tanggul lumpur, tanggul tangki)
Pendekatan Kultural
Pendekatan Administratif 1. Ada anggapan bencana :
1. Penyusunan tata ruang & tata lahan takdir sehingga harus
yang memperhitungkan aspek risiko diterima apa adanya.
bencana 2. Pemerintah mengembangkan
2. Sistem perijinan dengan memasukkan budaya dan tradisi lokal untuk
aspek analisa risiko bencana membangun kesadaran akan
3. Mengembangkan program pembinaan bencana.
dan pelatihan bencana di seluruh tingkat
masyarakat dan lembaga pendidikan
4. Menyiapkan prosedur tanggap darurat
dan organisasi tanggap darurat di setiap
organisasi (pemerintah, industri berisiko
tinggi)
SAAT
BENCANA
Peringatan Dini
Bencana bisa dilakukan melalui proses peringatan dini
maupun tanpa peringatan atau terjadi secara tiba-tiba.

Peringatan dini, yaitu kegiatan yang memberikan


tanda atau isyarat terjadinya bencana pada
kesempatan pertama dan paling awal. Peringatan dini
ini diperlukan bagi penduduk yang bertempat tinggal
didaerah rawan bencana agar mereka mempunyai
kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Pengungsian Penyelamatan
Pengungsian, yaitu kegiatan
memindahkan penduduk yang Penyelamatan dan pencarian, yaitu
sehat, luka ringan dan luka berat kegiatan yang meliputi pemberian
ketempat pengungian (evakuasi) pertolongan dan bantuan kepada
yang lebih aman dan terlindung penduduk yang mengalami bencana.
dari resiko dan ancaman Kegiatan ini meliputi mencari,
bencana. menyeleksi dan memilah penduduk
yang meninggal, luka berat, luka
ringan serta menyelamatkan
penduduk yang masih hidup.
PASCA
BENCANA
Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan public/masyarakat sampai pada tingkat yang
memadai pada wilayah pascabencana untuk normalisasi.

Pada tahap rehabilitasi dilakukan perbaikan kembali atas


sarana, prasarana, dan fasilitas umum yang rusak akibat
bencana sebagai upaya dalam rangka mengembalikan kondisi
seperti semula dengan melibatkan seluruh unsur, masyarakat
maupun swasta.
Rekontruksi
Rekonstruksi, yaitu kegiatan untuk membangun
kembali berbagai yang diakibatkan oleh bencana
secara lebih baik dari pada keadaan sebelumnya
dengan telah mengantisipasi berbagai kemungkinan
terjadinya bencana di masa yang akan datang.

Pada tahap rekonstruksi dilakukan pembangunan dan


peningkatan atas sarana, prasarana, dan fasilitas
umum yang rusak didahului dengan evaluasi dan suatu
perencanaan yang matang sebelum dilakukan
pelaksanaan pembangunan
Contoh Kasus
Gunung Papandayan sudah berulang
kali meletus dan pada tahun 2008
Gunung Papandayan kembali meletus.
Untuk melakukan penanggulangan
letusan bencana letusan Gunung
Papandayan tahun 2008, maka
pemerintah Kabupaten Garut harus
melaksanakan manajemen bencana
baik pada siklus sebelum bencana,
saat tanggap darurat maupun pasca
bencana letusan.
Kesimpulan

Hakekat manajemen bencana merupakan salah satu wujud dari


upaya untuk melindungi manusia dan lingkungannya.
Manajemen bencana adalah tugas dan kewajiban bersama
pemerintah dan masyarakat yang didasarkan pada partisipasi dan
prakarsa masyarakat.
Manajemen bencana dititik beratkan pada kegiatan pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk memperkecil,
mengurangi dan memperlunak dampak yang ditimbulkan oleh
bencana alam atau non alam.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai