Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN BENCANA BAGI MASYARAKAT

Disusun Guna Memenuhi Ujian

Syarat Kecakapan Umum Pandega

Penguji: Kak Najieh

Disusun Oleh:

Sufendi (2321181)

KELOMPOK 2

UKK GERAKAN PRAMUKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana merupakan fenomena alam yang terjadi tanpa sekehendak
manusia. Berbagai bencana menyebabkan banyak dampak baik dalam
kehidupan sosial, ekonomi, maupun psikologi masyarakat. Bercana terjadi
diakibatkan karena secara alami maupun karena ulah manusia sendiri.
Banyak bencana yang terjadi di dunia terutama Indonesia yang termasuk
kedalam negara kepualan terbesar di dunia.
Berbagai bencana yang terjadi sering kali meninbulkan korban jiwa
serta harta masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman akan
pencegahan bencana, ketidak siapan, serta cara mengatisipasi becana. Untuk
pemahaman akan pentingnya perencanaan dan pengaturan dalam
penangualangan bencana. Untuk itu disusunnya makalah ini untuk
menyadarkan serta memberikan sedikir penggetahuan akan perencanaan
sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Bencana?
2. Apa saja yang perlu dilakukan sebelum terjadinya bencana?
3. Apa yang harus dilakukan saat terjadinya bencana?
4. Apa yang di lakukan sesudah terjadinya bencana?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Manajemen Bencana.
2. Mengetahui saja yang perlu dilakukan sebelum terjadinya bencana.
3. Mengetahui yang harus dilakukan saat terjadinya bencana.
4. Mengetahui yang di lakukan sesudah terjadinya bencana.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Bencana

Bencana dapat kita artikan adalah suatu bahaya yang mengancap


pada kehidupan dan lingkungan.1 Bencana memiliki beberapa istilah yang
berkaitan dengan dampak atau objek terkenanya. Bercana (Disasters)
adalah kerusakan yang serius akibat fenomena alam luar biasa dan/atau di
sebabkan oleh manusia menimbulkan korban jiwam kerugian marerial dan
kerusakan lingkungan danpaknya melampaui kemampuan masyarakat
setempat untuk mengatasinya dan membutuhkan bantuan dari luar.2
Disasters sendiri terdiri dari dua kompone yaitu Hazard dan Vulnerability.

1. Bahaya (Hazards) adalah fenomena alam yang luar biasa yang


berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia,
kehilangan harta benda, kehidupan mata pencaharian, kerusakan
lingkungan. Contoh yang sering terjadi di Indonesia adalah
gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, banjir, kebakaran
dll.
2. Kerentanan (Vulnerability) adalah keadaan atau kondisi yang
dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk
mempersiapkan diri mengahadapi bahaya atau ancaman
bencana.

Dari dua hal tersebut timbulah Risiko/Kerentanan adalah


kemungkinan dampak yang merugikan akibat hazars dan Vulnerability.

Manajemen penaggulangan bencana merupakan segenap upaya atau


kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi,

1
Sang Gede Purnama, “Modul Manajemen Bencana,” Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, 2017, 1–89.
2
Purnama.

2
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan dengan bencana yang
dilakukan pada tahapan sebelum, saat, dan sesudah bencana.3

B. Proses Manajemen Bencana


1. Pra Bencana
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana; meliputi :
- Perencanaan penanggulangan bencana; yang terdiri atas :
pengenalan dan pengkajian ancaman bencana; pemahaman
tentang kerentanan masyarakat; analisis kemungkinan dampak
bencana; pilihan tindakan pengurangan risiko bencana;
penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak
bencana; dan alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya
yang tersedia.4
- Pengurangan risiko bencana; yang terdiri atas : pengenalan dan
pemantauan risiko bencana; perencanaan partisipatif
penanggulangan bencana; pengembangan budaya sadar
bencana; peningkatan komitmen terhadap pelaku
penanggulangan bencana; dan penerapan upaya fisik, nonfisik,
dan pengaturan penanggulangan bencana.
- Pencegahan; yang terdiri atas : identifikasi dan pengenalan
secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana;
kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya
alam yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi
menjadi sumber bahaya bencana; pemantauan penggunaan
teknologi yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi
menjadi sumber ancaman atau bahaya bencana; penataan
ruang dan pengelolaan lingkungan hidup; dan penguatan
ketahanan sosial masyaraka.

3
M. Arsyad, “Modul Manajemen Penanggulangan Bencana Pelatihan Penanggulangan
Bencana Banjir 2017,” Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Kontruksi, 2017, 77.
4
Made Martini et al., “Manajemen Bencana,” no. November (2021): 1–183.

3
- Pemaduan dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan
dengan cara mencantumkan unsur-unsur rencana
penanggulangan bencana ke dalam rencana pembangunan
pusat dan daerah, dilakukan secara berkala dikoordinasikan
oleh suatu Badan.
- Analisis resiko bencana
- Pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang dilakukan
untuk mengurangi resiko bencana yang mencakup
pemberlakuan peraturan tentang penataan ruang, standar
keselamatan, dan penerapan sanksi terhadap pelanggar.
- Pendidikan dan pelatihan; dan
- Persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.

b. Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana, meliputi :


kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigasi bencana.

2. Saat Kejadian Bencana (Tanggap Darurat)


Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat
meliputi:
 Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan
sumber daya; untuk mengidentifikasi: cakupan lokasi bencana;
jumlah korban; kerusakan prasarana dan sarana; gangguan
terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; dan
kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
 Penentuan status keadaan darurat bencana;
 Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana melalui
upaya: pencarian dan penyelamatan korban; pertolongan darurat;
dan/atau evakuasi korban.
 Pemenuhan kebutuhan dasar yang meliputi : kebutuhan air bersih
dan sanitasi; pangan; sandang; pelayanan kesehatan; pelayanan
psikososial; dan penampungan dan tempat hunian.

4
 Perlindungan terhadap kelompok rentan yaitu dengan memberikan
prioritas kepada kelompok rentan (bayi, balita, dan anak-anak; ibu
yang sedang mengandung atau menyusui; penyandang cacat; dan
orang lanjut usia) berupa penyelamatan, evakuasi, pengamanan,
pelayanan kesehatan, dan psikososial.
 Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital, dilakukan
dengan memperbaiki dan/atau mengganti kerusakan akibat
bencana.

3. Pasca Bencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pascabencana
meliputi:
 Rehabilitasi; melalui kegiatan: perbaikan lingkungan daerah
bencana; perbaikan prasarana dan sarana umum; pemberian
bantuan perbaikan rumah masyarakat; pemulihan sosial psikologis;
pelayanan kesehatan; rekonsiliasi dan resolusi konflik; pemulihan
sosial ekonomi budaya; pemulihan keamanan dan ketertiban;
pemulihan fungsi pemerintahan; dan pemulihan fungsi pelayanan
publik.5
 Rekonstruksi, dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang lebih
baik, meliputi: pembangunan kembali prasarana dan sarana;
pembangunan kembali sarana sosial masyarakat; pembangkitan
kembali kehidupan sosial budaya masyarakat; penerapan rancang
bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan
tahan bencana; partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat; peningkatan
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya; peningkatan fungsi

5
Krisando Agung, “Konsep Dasar Manajemen Bencana,” 2018,
https://www.academia.edu/36574695/MAKALAH_KONSEP_DASAR_MANAJEMEN_BENCA
NA.

5
pelayanan publik; dan peningkatan pelayanan utama dalam
masyarakat.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen penaggulangan bencana merupakan segenap upaya atau
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan dengan bencana yang dilakukan
pada tahapan sebelum, saat, dan sesudah bencana.
Proses menajemen bencana ini ada beberpa tahapan mulai dari pra
bencana, saat kejadian bencana dan pasca bencana. Pada pra bencana itu ada 2:
a. Dalam situasi tidak terjadi bencana; meliputi : Perencanaan
penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana, pencegahan,
pemanduan dalam perencanaan pembangunan, analisis resiko bencana,
pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang, Pendidikan dan pelatihan
dan persyaratan stadar teknis penganggulangan bencana.
b. Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana, meliputi :
kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigasi bencana.
Saat kejadian terjadi (Tanggap Darurat) meliputi :
- Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya
- Penentuan status keadaan darurat bencana
- Penyelematan dan evakuasi masyarakat
- Pemenuhan kebutuhan dasar
- Perlindungan terhadap kelompok rentan
- Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
Ketika pasca bencana hal yang dilakukan ada 2 seperti, rehabilitasi dan
rekontruksi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Agung, Krisando. “Konsep Dasar Manajemen Bencana,” 2018.


https://www.academia.edu/36574695/MAKALAH_KONSEP_DASAR_MA
NAJEMEN_BENCANA.

Arsyad, M. “Modul Manajemen Penanggulangan Bencana Pelatihan


Penanggulangan Bencana Banjir 2017.” Pusat Pendidikan Dan Pelatihan
Sumber Daya Air Dan Kontruksi, 2017, 77.

Martini, Made, Putra Agina, Yuliana Pitang, Ida Laksmi, Maria Imaculata\ Ose,
Kadek Artawan, Ode Irman, and Agus Pratama. “Manajemen Bencana,” no.
November (2021): 1–183.

Purnama, Sang Gede. “Modul Manajemen Bencana.” Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana, 2017, 1–89.

Anda mungkin juga menyukai