Anda di halaman 1dari 3

KONSEP MANAJEMEN KESEHATAN PADA

PENANGGULANGAN BENCANA

Disusun Oleh:

ZAHIRA MUMTAZA NISA


NIM. P27824318020

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D3 KEBIDANAN BANGKALAN
2021
RESUME

MANAJEMEN KESEHATAN PADA PENANGGULANGAN BENCANA

1. BENCANA
Secara umum trend bencana meningkat hingga 27 Desember 2019, telah terjadi 3.768
kejadian becana seperti banjir, longsor dan putting beliung masih tetap mendominasi
bencana. Bencana menurut WHO adalah kejadian pada suatu daerah yang
mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar
biasa dari pihak luar. Ancaman dapat menjadi bencana apabila manusia dalam kondisi
rentan dan tidak memiliki kemampuan menghadapi ancaman atau kerentanan terhadap
bencana. Bencana di bagi menjadi dua yaitu:
a. Bencana Sosial
Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang diakibatkan
oleh manusia yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
b. Bencana Alam
Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana alam
memiliki dua faktor yaitu faktor alam dan faktor ulah manusia.
2. DAMPAK BENCANA
Dampak bencana yaitu antara lain terjadinya
a. Pengungsian yang mengakibatkan kenaikan angka kesakitan dan kematian, kurang
gizi, pelayanan kesehatan lumpuh
b. Rusaknya sarana dan prasarana kesehatan seperti gedung RS, Puskesmas dan Pustu,
Alat kesehatan, transportasi, alat komunikasi rusak atau hilang dan stock obat rusak
atau hilang.
c. Korban massal
Banyaknya korban luka, kecatatan dan kematian.
3. PARADIGMA
Undang – undang No. 24 tahun 2007 tentang penanggulang bencana. Paradigma baru
manajemen penanggulangan bencana dari yang bersifat tanggap darurat menjadi
paradigma pencegahan dan pengurangan resiko bencana (PRB).
4. SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Siklus penanggulangan bencana terdiri dari :
a. Pra Bencana (Tidak terjadi bencana atau potensi adanya bencana)
1) Pencegahan (Prevention)
2) Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (UU No. 24/2007).
3) Kesiapsiagaan yaitu serangkaian kegiatan yg dilakukan untuk meng- antisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna.
b. Saat Bencana
1) Tangga darurat (Response) yaitu kegiatan yg dilakukan dg segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yg ditimbulkan.
c. Pasca Bencana
1) Rehabilitas (Rehabilitation) yaitu upaya yg diambil setelah kejadian bencana
untuk memperbaiki fasilitas umum.
2) Rekonstruksi (Reconstruction) yaitu program jangka menengah dan jangka
panjang guna perbaikan fisik, sosial dan ekonomi.
5. MANAJEMEN BENCANA
Upaya atau kegiatan yg dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi,
kesiap siagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dg bencana yg dilakukan pada
tahapan sebelum, saat dan setelah bencana. Tujuan manajemen bencana yaitu manajemen
risiko bencana, mitigasi, kesiapsiagaan, pra bencana, manajemen kedaruratan,
manajemen saat bencana, manajemen pemulihan dan manajemen pasca bencana. Selain
tujuan, adanya prinsip manajemen bencana yaitu sebagai berikut cepat dan akurat,
prioritas, koordinasi, keterpaduan, berdaya guna, berhasil guna, transparasi,
akuntabilitas, kemitraan, pemerdayaan, nondiskriminasi dan nonproletisi. Didalam
manajemen bencana adanya peran tenaga kesehatan di:
a. Fase Pra Disaster
b. Fase Disaster
c. Fase Emergency
d. Fase Disaster
e. Fase Rekonstruksi

Anda mungkin juga menyukai