Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DAMPAK BENCANA TERHADAP KESEHATAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. HERI TANIA

2. BAIQ DALIA MARDIYANTI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN EKSTENSI FAKULTAS


KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN (UNIQHBA) BAGU
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang......................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan pembuatan makalah.................................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................................

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 PengantarKeperawatanBencana...........................................................................
2.1.1Definisi.........................................................................................................
2.1.2Arti dari kata- kata pada tahapan dalam managemen keadaan darurat........
2.2 Dampakbencanaterhadapkesehatan......................................................................
2.2.1 Penyakit-penyakit Menular Pasca Terjadinya Suatu Bencana....................
2.2.2Masalah kesehatan mental akibat bencana...................................................

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar

      Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Makalah Dampak Bencana

Terhadap Kesehatan” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Keparawatan

Bencana makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai Sistem Penanggulangan Bencana yang

terintegrasi pada sistempelayanankesehatansecarakomprehensif dansistematis.Kami menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

         Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

usaha kita.

                                                                           
Praya, 10 Mei 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan Bencana adalah suatu manajemen pengelolaan penggunaan sumber daya
yang ada untuk menghadapi ancaman bencana dengan melakukan perencanaan,penyiapan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di setiap tahap penanggulangan bencana yaitu pra,
saat dan pasca bencana.

Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor
alam dan/ atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(BNPB, 2008).

Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalampenyelenggaraan


penanggulangan bencana. Sebagaimanadidefinisikan dalam UU 24 Tahun 2007 tentang
PenanggulanganBencana, penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalahserangkaian
upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunanyang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana,tanggap darurat, dan rehabilitasi.

Potensi bencana yang ada di Indonesia dapatdikelompokkan menjadi 2 kelompok utama,


yaitu potensi bahayautama (main hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral
hazard).Potensi bahaya utama (main hazard potency) ini dapat dilihat antaralain pada peta
rawan bencana gempa di Indonesia yang menunjukkanbahwa Indonesia adalah wilayah
dengan zona-zona gempa yangrawan, peta kerentanan bencana tanah longsor, peta daerah
bahayabencana letusan gunung api, peta potensi bencana tsunami, petapotensi bencana
banjir, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagamana cara mengatasi Dampak Bencana Terhadap Kesehatan…?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan perawat dengan
keinginan untuk bekerja dalam situasi bencana.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang berkaitan
dengan Dampak Bencana Terhadap Kesehatan yang terintegrasi pada sistem pelayanan
kesehatan secara komprehensif dan sistematis. Dari penulisan makalah ini juga untuk
memberikan informasi yang berkaitan dengan bagimana dan apa saja yang masyarakat harus
lakukan ketika dihadapkan dengan suatu bencana.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1Pengantar Keperawatan Bencana


2.1.1 Definisi
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis (BNPB, 2008). Definisi tersebut menyebutkan bahwa
bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam,
bencana nonalam, dan bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian


peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Keperawatan Bencana adalah suatu manajemen pengelolaan penggunaan
sumber daya yang ada untuk menghadapi ancaman bencana dengan melakukan
perencanaan,penyiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di setiap tahap
penanggulangan bencana yaitu pra, saat dan pasca bencana.
2.1.2 Arti Dari Kata- Kata Pada Tahapan Dalam Managemen Keadaan Darurat
1. Pencegahan (prevention)serangkaian kegiatanyang dilakukan sebagai upaya
untuk menghilangkandan/atau mengurangi ancaman bencana.
Upaya untuk mencegah terjadinya bencana. Misalnya:
a) Membuat Peta Daerah Bencana
b) Mengadakan dan mengaktifkan isyarat-isyarat tanda bahaya
c) Menyusun Rencana Umum Tata Ruang
d) Menyusun Perda mengenai syarat keamanan, bangunan, pengendalian
limbah dsb.
e) Mengadakan peralatan/perlengkapan Ops. PB
f) Membuat Protap, Juklak, Juknis PB.
g) Perbaikan kerusakan lingkungan.
2. Mitigasi (mitigation)Mitigasi merupakan usaha yang dilakukan untuk
mencegah risiko-risiko yang ada berkembang menjadi bencana secara
keseluruhan atau tindakan yang dilakukan untuk mengurangi efek bencana ketika
terjadi. Tahap ini menitikberatkan pada langkah-langkah jangka panjang untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko.
 Upaya untuk meminimalkan dampak bencana. Ada dua bentuk mitigasi:
a. Mitigasi structural: Tindakan-tindakan struktural menggunakan
penyelesaian teknologi seperti bendungan atau kanal untuk mengontrol
banjir.
b. Mitigasi nonstructural: Tindakan non-struktural mencakup legislasi,
perencanaan penggunaan lahan dan asuransi. Mitigasi juga mencakup
peraturan mengenai evakuasi, sanksi bagi yang menolak peraturan
(seperti evakuasi wajib), dan mengkomunikasikan risiko potensial
kepada masyarakat.
3. Kesiapan (preparedness)Adalah upaya untuk mengantisipasi bencana, melalui
pengorganisasian langkah-langkah yang tepat, efektif dan siap siaga. Misalnya
pesiapan sarana komunikasi, pos komando dan lokasi evakuasi, pembentukan
kelompok siaga bencana dan simulasi atau pelatihan yang melibatkan banyak
pihak.
 Upaya untuk mengatipasi bencana melalui pengorganisasian langkah secara
tepat, efektif, dan siap siaga. Misalnya:
a. Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi
evakuasi,
b. Rencana Kontinjensi/Kesiapsiagaan dan sosialisasi peraturan /
pedoman.

4. Peringatan Dini (early warning)Upaya untuk memberikan tanda peringatan


bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi. Yang sifatnya harus
menjangkau masyarakat, segera, tegas tidak membingungkan dan bersifat resmi.
 Upaya memberikan tanda peringatan akan kemungkinan terjadinyabencana.
Dengan ketentuan dimana pemberian informasi harus:
a. menjangkau masyarakat (accesible)
b. segera (immediate)
c. tegas tidak membingungkan
d. (coherent)
e. bersifat resmi (official)

5. Tanggap Darurat (response)Upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian


bencana, untuk mengrangi dampak yang ditimbulkan, terutama penyelamatan
korban , harta benda, evakuasi dan pengungsian.Upaya pada saat bencana untuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan bencana.Tahap respons mencakup
mobilisasi pelayanan gawat darurat dan first responders yang diperlukan ke
tempat bencana. Hal ini mencakup gelombang pertama pelayanan gawat darurat
inti seperti pemadam kebakaran, polisi, dan petugas medis beserta ambulans.
Rencana gawat darurat yang dilatih dengan baik yang dikembangkan sebagai
bagian dari tahap kesiapsiagaan memungkinkan koordinasi penyelamatan yang
efisien. Dimana diperlukan usaha search and rescue dapat dilakukan pada tahap
awal. Tergantung cedera yang dialami, suhu di luar, dan akses terhadap udara
dan air, sebagian besar korban bencanca akan mati dalam 72 jam setelah terjadi
bencana.
6. Bantuan Darurat (relief)upaya memberikan bantuan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, airbersih, puast kesehatan,
tempat tinggal sementara . sanitasi dan air bersih.
7. Pemulihan (recovery)Merupakan proses pemulihan kondisi masyarakat yang
terkena bencana dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana seperti
keadaan semula dengan upaya yang dilakukan memperbaiki prasarana dan
pelayanan dasar seperti jalan, listrik, air bersih, pasar, posyandu, dll.

8. Rehablitasi (rehabilitation)Upaya langkah yang diambil setelah kejadian


bencana untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum
dan fasilitas social penting, dan menghidupkan kembali roda perekonomian.
9. Rekonstruksi (reconstruction)Program jangka menengah dan jangka panjang
guna perbaikan fisik, social dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan
masyarakat pada kondisi yang sama atau yang lebih baik dari sebelumnya.

2.2 Dampak BencanaTerhadapKesehatan


2.2.1 Penyakit-Penyakit Menular Pasca Terjadinya Suatu Bencana
Bencana alam yang terjadi selalu menyisakan kepedihan yang mendalam.
Baik berupa gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, ataupun
tsunami. Banyak korban nyawa, fisik, dan harta akibat bencana yang terjadi.
Bencana menyebabkan korban yang selamat, kehilangan keluarga, sahabat, harta,
bahkan tempat tinggal. Bencana ini selanjutnya menyebabkan berbagai masalah
kesehatan. Menurut Ketua Umum PB IDI Fachmi Idris, secara umum, masalah
kesehatan utama setelah bencana adalah trauma fisik seperti luka dan patah
tulang. Kemudian, selama dan sesudah masa itu korban bencana yang selamat dan
tinggal di pengungsian juga terancam penyakit jika upaya antisipasinya tidak
memadai. Berbagai penyakit yang muncul pascabencana alam antara lain malaria,
ISPA, diare, leptospirosis, kolera, dan infeksi kulit. Pada umumnya masalah
kesehatan pasca benca dapat dibagi dalam 3 fase:
1. Penyakit akut pasca bencana
Yaitu penyakit yang berhubungan langsung dengan bencana yang terjadi.
Misalnya, kasus gempa bumi di Padang tanggal 30 September 2009, penyakit
yang berhubungan langsung dengan gempa adalah cedera akibat reruntuhan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa cedera utama akibat gempa adalah
cedera kepala dan patah tulang.
2. Penyakit ikutan pada beberapa hari-minggu pasca bencana
a. Malaria
Penyakit malaria dapat timbul misalnya saat masyarakat berada di
pengungsian ( tenda-tenda darurat ), nyamuk anopheles bisa menginfeksi
korban-korban bencana
b. DBD
Misalnya banjir, air yang tergenang dapat menyebabkan bersarangnya
nyamuk aides aigypti. Kemudian menginfeksi korban-korban bencana.
c. Diare dan penyakit kulit
Penyakit ini bisa menginfeksi korban bencana karena sanitasi yang jelek.
Misalnya kuman-kuman penyebab diare seperti ; Vibrio kolera, Salmonella
dysentriae pada genangan banjir, diare akibat kurangnya asupan air bersih
karena saluran air bersih dan sanitari yang rusak.
d. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas )
Terjadi karena masuknya kuman atau mirkoorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira
berbentuk spiral dan hidup di air tawar. Penyakit ini timbul karena
terkontaminasinya air oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis.
Biasanya penyakit ini terdapat pada korban banjir.
c. Tipes
Penyakit tipes sebenarnya juga berkaitan erat dengan faktor daya tahan tubuh
seseorang. Oleh sebab itu, untuk mencegah terkena penyakit tipes, masyarakat
harus menjaga kondisi tubuh dengan makan makanan bergizi dan jangan
sampai kelelahan.

2.2.2 Masalah Kesehatan Mental Akibat Bencana


Penyakit psikologis / Trauma berkepanjangan akibat reaksi stres akut saat
bencana bisa menetap menjadi kecemasan yang berlebihan. Akibat kehilangan
rumah, kehilangan anggota keluarga atau bisa juga trauma karena ketakutan yang
mendalam.
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Keperawatan Bencana adalah suatu manajemen pengelolaan penggunaan sumber
daya yang ada untuk menghadapi ancaman bencana dengan melakukan
perencanaan,penyiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di setiap tahap
penanggulangan bencana yaitu pra, saat dan pasca bencana.
Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
faktor alam dan/ atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis (BNPB, 2008).
3.2Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas. Penulis berharap dari penjelasan
diatas akan memudahkan mahasiswa memahami apa Dampak Bencana Terhadap
Kesehatan yang terintegrasi pada system pelayanan kesehatan secara komprehensif
dan sistematis.
DAFTAR PUSTAKA

Hardisman, 2014. Gawat Darurat Medis Praktis. Yogjakarta: Gosyen Publishing

2015. Prinsip dasar penganggulangan bencana. Diakses dari


http://server1.docfoc.com/uploads/Z2015/12/31/KRZ3wglRMS/d0f7a1e21c9fb9bb929c62c26a2
e634c( 11 september 2019 10.15 )

2015. Disaster Nursing Intervension Keperawatan Bencana Alam. Diakses dari


http://ipk334.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/362/2015/03/Disaster-Nursing-
Intervention-Pertemuan-5.ppt( 11 september 2019 10.28

Anda mungkin juga menyukai