Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ar-Rumaisha Putri Silale

NIM : 2130020047

Prodi/Kelas : S1 Kesehatan Masyarakat/5B

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BENCANA

A. Pengertian Manajemen Bencana


Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi Manajemen sendiri adalah merancang dan mengatur kegiatan
yang akan dikerjakan individu atau kelompok. Serta mengidentifikasi dan
menganalisis bencana juga pemberdayaan sumber daya secara efektif dan
maksimal supaya tetap sasaran.
B. Hubungan Manajemen Bencana dan Tenaga Kesehatan Masyarakat
Tenaga kesehatan memiliki peranan yang penting baik pada pra bencana,
saat bencana, maupun pasca bencana. Tenaga kesehatan saat pra bencana
yang berperan memberi sosialisasi dan pengetahuan terhadap potensi
bencana dan cara pencegahan ataupun memperkecil potensi dan dampak.
Begitu pula saat bencana terjadi maka tenaga kesehatan juga akan turut
andil dalam menanggulanginya seperti melakukan tindakan tanggap
darurat, menjadi relawan, dan mengidentifikasi penyebab terjadinya
bencana. Serta setelah atau pasca bencana tenaga kesehatan memiliki
peran membantu pemerintah untuk pengurangan resiko dan dampak akibat
bencana, serta membantu masyarakat dalam hal penanganan psikologi dan
emotional.
C. Klasifikasi Bencana
1. Pra bencana
- situasi tidak terjadi bencana
- situasi terdapat potensi bencana
2. Saat Bencana
Saat Tanggap Darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana
3. Pasca Bencana
Pemulihan dan rekontruksi
D. Macam Bencana
1. Bencana Alam (Badai, Tsunami, Gempa bumi)
2. Bencana Alam yang Dipicu oleh Manusia/non alam (Tanah longsor,
kebakaran, banjir, kelaparan)
Bisa dicegah dengan memperkecil kerentanan
3. Bencana Buatan Manusia (konflik sosial antarkelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan terror)
E. Pencegahan dan Mitigasi
Upaya atau kegiatan dalam rangka pencegahan dan mitigasi yang
dilakukan, bertujuan untuk menghindari terjadinya bencana serta
mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana. Tindakan mitigasi
dilihat dari sifatnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu
mitigasi pasif dan mitigasi aktif. Tindakan pencegahan yang tergolong
dalam mitigasi pasif antara lain adalah:
a. Penyusunan peraturan perundang-undangan
b. Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.
c. Pembuatan pedoman/standar/prosedur
Sedangkan tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi aktif
antara lain:
a. Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya,
larangan memasuki daerah rawan bencana dsb.
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan
tentang penataan ruang, ijin mendirikan bangunan (IMB), dan
peraturan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana.
c. Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.
F. Tujuan Penanggulangan Bencana
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana
2. Menyelaraskan peraturan perundangan – undangan yang sudah ada
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai