Anda di halaman 1dari 7

Nama : Idinha De Jesus Viegas Lobo Belo

Nim : 1710019

Prodi : S1-Keperawatan (Semester VII)

RESUME

DISASTER MANAGEMENT

Definisi Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor manusia sehingga
non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (UU 24/2007)

Dampak Bencana

 Korban meninggal dunia


 Korban luka
 Kerusakan properti dan harta benda
 Kerusakan prasarana dan infrastruktur
 Dampak sosial dan psikologis, dll.

Jenis Bencana (UU 24/2007)

 Bencana Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam antara lain berupa gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
 Bencana non-Alam :
Bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang
antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
 Bencana Sosial
Bencana yang diakibatkan oleg peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan
oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompokatau antar komunitas
masyarakat, dan teror.
Komponen Bencana

Ancaman Bencana Pemicu

Resiko Bencana Bencana

Kerentanan

Ancaman (Hazard)

Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia.

Ancaman berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi
bencana.

 Slow onset hazard : ancaman yang terjadi lambat seperti : kekeringan, letusan gunung
api, banjir, epidemi, dll.
 Sudden onset hazard : ancaman yang terjadi tiba-tiba akibat fenomena alam seperti
gempa badai, banjir, longsoran, tsunami, puting beliung, terjadi tampa peringatan dini
yang menyebabkan ketidaksiapan.

Aspek Penyebab Ancaman

 Geologi
Gempa bumi, tsunami, longsor, gerakan tanah
 Hidro – meteorologi
Banjir, topan, banjir bandang, kekeringan
 Biologi
Epidemi, penyakit tanaman, hewan
 Teknologi
Kecelakan transportasi, industri
 Lingkungan
Kebakaran, kebakaran hutan, pengundulan hutan
 Sosial
Konflik, perang terrorisme
Kerentanan (vulnerability)

Sekumpulan kondisi yang mengarah dan menimbulkan konsekwensi (fisik, sosial, ekonomi
dan perilaku) yang berpengaruh buruk terhadap upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana.

Misalnya : penebangan hutan, penambangan batu, membakar hutan.

Faktor Kerentanan

 Fisik
Kekuatan bangunan struktur
 Sosial
Kondisi demografi
 Ekonomi
Kemampuan finansial masyrakat dalam menghadapi ancaman di wilayahnya
 Lingkungan
Tingkat ketersediaan/kelangkaan sumberdaya

Kemampuan (Capability)

Kekuatan dan potensi yang dimmiliki oleh perorangan, keluarga dan masyarakat yang
membuat mereka mampu mencegah, mengurangi, siap-siaga, menanggapi dengan cepat atau
segera pulih dari suatu kedarutan dan bencana.

Risiko (Risk)

Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia, kerusakan dan kerugian
ekonomi yang disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu daerah pada suatu waktu tertentu.

Risiko biasanya dihitung secara matematis, merupakan probabilitas dari dampak atau
konsekwensi suatu bahaya,

Penanggulangan Bencana (Disaster Management)

Serangkaian upaya yang meliputi penatapan kebijakan pembangunan yang berisiko


timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana. Tanggap darurat. Rehabilitasi dan
rekonstruks. (UU 24/2007)
Tujuan Disaster Management

o Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.


o Menyeleraskan peraturan perundang-undangan yang telah ada.
o Menjamin terlenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh.
o Mendorong semangat gotong royong, kesetiakwanan dan kedermawanan.
Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dam bernegara.

Model Disaster Management

 Disaster management continum model


Model tradisional, manajemen bencana terjadi secara bertahap. Focusnya lebih pada
kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan segera/cepat.
 Pre – during and release model
 Manajemen yang menekankan upaya mengukerentanan untuk mengatasi bencana.
 Bencana hanya bersifat trigger, kerentanaan dipandan berasal dari proses sosio-
ekonomi dan politik yang harus ditangani untuk pengurangan resiko bencana.

Pencegahan dan Mitigasi

Siklus Management Bencana

Bencana :

Tanggap darurat pemulihan pencegahan dan mitigasi kesiapan

Fungsi BNPB

 Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanggulangan


pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien.
 Pengkoordinasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, dan menyeluruh.
Fungsi BPBD

 Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan


pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien.
 Pengkoordinasi pelasksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu dan menyeluruh.

Tahap Disaster Management

 Pra Bencana
 Saat Bencana
 Pasca Bencana

Pencegahan

o Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegara mungkin kepada masyarakat


tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang (UU 24/20027)
o Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana.

Misalnya :

 Melarang pembakaran hutan dalam perladangan.


 Melarang penambangan batu di daerah yang curam.

Peringatan Dini

 Upaya untuk memberikan tanda peningkatan bahwa bencana kemungkinan akan


segera terjadi.
 Pemberian peringatan dini harus :
- Menjangkau masyarakat
- Segera
- Tegas tidak membingungkan
- Bersifat resmi
Mitigasi

 Serangkaian upaya untuk mrngurangi risiko bencana, baik melalui pembagunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU
24/2007)

Ada 2 Bentuk Mitigasi :

- Mitigasi struktural (membuat check dam, bendungan, tanggul sungai, dll.)


- Mitigasi non struktural (peraturan, tata ruang, pelatihan)

Kesiapsiagaan

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui


pengorganisasian melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU 24/2007)

Misalnya :

Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi evakuasi, rencana kontinjensi,
dan sosialisasi peraturan.

Emergency Response

Tanggap Darurat (response)

Upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk menanggulangi dampak
yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan
pengungsian.

Bantuan Darurat (relief)

 Merupakan upaya un tuk memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan


kebutuhan dasar berupa :
- Pangan
- Sandang
- Tempat tinggal sementara
- Kesehatan, sanitasi dan air bersih
Rehab Rekon, Building Back Better

Pemulihan (recovery)

 Proses pemulihn darurat kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan


memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula.
 Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan,
listrik, air bersih, pasar, puskesmas, dll)

Rehabilitasi (rehabilitation)

 Upaya langkah yang diambil stelah kejadian bencana untuk membantu masyarakat
memperbaiki rumahnya, fasilitas umum dan fasilitas sosial penting, dan
menghidupkan kembali roda perekonomian.

Rekonstruksi

 Program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik, sosial dan
ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau
lebih baik dari sebelmunya.

Anda mungkin juga menyukai