Bencana ? Bencana ?
Apa itu bencana?
BENCANA ALAM
BENCANA ULAH MANUSIA
6
GEOLOGI ANCAMAN BENCANA
Gempa Bumi
KEGAGALAN
Tsunami TEKNOLOGI
Letusan Gn Api Kecelakaan
Industri
Kebocoran
HIDRO- Reaktor
METEOROLOGI Nuklir
Banjir
Tanah Longsor LINGKUNGAN
Kekeringan Kebakaran
(permukiman
Topan/Badai
, hutan)
BIOLOGI SOSIAL
Hama
Konflik Sosial
Penyakit
7
PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN SAAT BENCANA
ANAK
Perempuan khususnya perempuan hamil dan
menyusui
penyandang cacat dan para lanjut usia
9
BAHAYA
Bahaya adalah keadaan atau fenomena alam yang dapat
berpotensi menyebabkan korban jiwa atau kerusakan benda /
lingkungan
Jenis-jenis Bahaya :
1. Geologi
2. Hidrometeorolgi
3. Teknologi
4. Lingkungan
5. Sosial
6. Biologi
BAHAYA GEOLOGI
WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI
Dampak Bencana Gempabumi
Sabo
TANAH LONGSOR
HIDRO-METEOROLOGI
PETA PERKIRAAN DAERAH RAWAN BANJIR
BANJIR
BANJIR BANDANG
Warning System
Prakiraan badai
Kecelakaan Pesawat
Catatan:
UU 24/2007 : Penyelenggaraan PB dimulai sejak penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana …… dst.
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RISIKO BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN
2 bentuk Mitigasi :
- Mitigasi struktural (membuat chekdam,
bendungan, tanggul sungai, dll.)
Upaya untuk
- Mitigasi non struktural : peraturan, meminimalkan
dampak bencana.
tata ruang, pelatihan (termasuk mitigasi
spiritual.
Contoh Mitigasi :
1. Menegakkan peraturan yg telah ditetapkan
2. Memasang tanda-tanda bahaya/larangan
3. Membangun Pos-pos pengamanan, pengawasan/pengintaian
4. Membangun sarana pengaman bahaya dan memperbaiki sarana kritis
(tanggul, dam, sudetan dll)
5. Pelatihan Kebencanaan
Kesiapsiagaan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian
serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna (UU 24/2007).
Misalnya:
Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi Upaya untuk meng-
evakuasi, Rencana Kontinjensi/Kesiapsiagaan dan sosialisasi antisipasi bencana
melalui
peraturan / pedoman PB. pengorganisasian
langkah secara tepat,
efektif dan siap siaga
Peringatan Dini
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
(UU 24/2007).
Pemberian peringatan dini harus :
- menjangkau masyarakat (accesible)
- segera (immediate)
- tegas tidak membingungkan Upaya memberikan
tanda peringatan
(coherent) akan kemungkinan
- bersifat resmi (official) terjadinya bencana
Tanggap Darurat
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana (UU 24/2007)
1. Bantuan Darurat
2. Mitigasi
3. Pembangunan
4. Pengurangan Risiko
Paradigma Bantuan Darurat
Difokuskan pada saat kejadian bencana melalui
pemberian bantuan darurat (relief) berupa: pangan,
penampungan, kesehatan.
Tujuan utamanya penanganan adalah untuk
meringankan penderitaan korban, kerusakan ketika
terjadi bencana dan segera mempercepat
pemulihan (recovery).
Paradigma Mitigasi
Difokuskan pada pengenalan daerah rawan ancaman bencana
dan pola perilaku individu / masyarakat yang rentan terhadap
bencana.
Pandangan
Holistik Penguranga
n Risiko
Pandangan
Ilmu Peng. Sosial
Pandangan Pembangun
Progresif an
Pandangan
Ilmu Peng. Terapan Mitigasi
Pandangan
Ilmu Peng. Alam
Pandangan Relief /
Konvensional Bantuan
Perubahan Paradigma PB
57
Pelayanan medis Bencana Berdasarkan Siklus Bencana
59
Kedo penanggulangan bencana yang
terfokus pada pengurangan risiko bencana :
Mampu mencegah munculnya ancaman, jika mungkin.
Jika tidak, mampu mengurangi besarnya atau kekuatan ancaman.
Jika ancaman datang, mampu mengurangi dampak bencana yang
terjadi dengan mempersiapkan masyarakat.
Jika bencana terjadi, mampu menanggulangi secara efektif.
Setelah bencana ditanggulangi, mampu pulih secara cepat dan siap
terhadap kemungkinan bencana di masa depan
Kenapa pelayanan kespro di butuhkan dalam situasi krisis
(bencana)???
Mengabaikan kesehatan reproduksi dalam situasi bencana memiliki
konsekuensi yang serius :
1. Kematian maternal dan neonatal
2. Kekerasan seksual dan komplikasi selanjutnya seperti taruma
3. Infeksi menular seksual (IMS) dan Kemungkinan penyebaran penyakit
misal HIV
4. Kehamilan yang tidak dinginkan dan aborsi yang tidak aman
5. T4 persalian kurang memadai
6. Kurangnya akses pelayanan gawat darurat obstetric yang
komprehensif
Pelayanan Kesehatan Reproduksi yang Komprehensif
1. ‘Safe motherhood’ sekarang SDGs : ANC, persalinan, neonatal, PNC
2. Keluarga Berencana
3. Pelayanan Ginekologi
4. Pencegahan dan managemen IMS/HIV/AIDS
5. Pencegahan dan Managemen SGBVAktif penyuluhan ttg praktek
budaya yang membahayakan (menikah dini, ‘selective
abortions’)Pelayanan kesehatan reproduksi pada kelp resiko
(wanita, remaja)
Pencegahan Kesakitan dan Kematian Ibu dan
Bayi Baru Lahir