5
MACAM2 BENCANA
• Gempa bumi
• Tsunami
• Banjir
• Gunung meletus
• Longsor
• Kekeringan
• Kebakaran hutan dan gedung
• Cuaca ekstrim
• Teroris
Tsunami
7
PENYEBAB:
• Alamiah : kebakaran, gempa bumi
• Kelalaian manusia : kecelakaan KA,
pesawat terbang, kapal laut.
• Direncanakan : ledakan bom oleh teroris
KLASIFIKASI – BENCANA :
1. Pandangan Konvensional
– merupakan sifat alam yaituTerjadinya :
– kecelakaan (accident)
– tidak dapat diprediksi
– tidak menentu
– tidak terhindarkan
• tidak terkendali.
2. Pandangan Ilmu Pengetahuan
Alam
• Bencana merupakan unsur lingkungan fisik
yang membahayakan kehidupan manusia.
Karena kekuatan alam yang luar biasa.
Proses geofisik, geologi dan
hidrometeorologi tidak memperhitungkan
manusia sebagai penyebab bencana
Dampak Bencana Alam
• dapat mengakibatkan dampak yang
merusak pada bidang ekonomi, sosial dan
lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat
mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam
bidang sosial mencakup kematian, luka-
luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan
kekacauan komunitas.
GEMPA BUMI
Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan
dampak paling besar, ex:gempa bumi, selama 5 abad
terakhir, telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang
tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung
meletus.sebagian besar tidak menyebabkan kematian,
membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas
kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh
karena gempa.
19
Prinsip-Prinsip PenanggulanganBencana
(UU No.24 tahun 2007):
• Cepat dan tepat
• Prioritas
• Koordinasi dan keterpaduan
• Berdaya guna dan berhasil guna
• Transparansi dan akuntabilitas
• Kemitraan
• Pemberdayaan
• Nondiskriminatif
• Nonproletisi
Tahapan Penanggulangan Bencana
Pengumpulan data
– Waktu. Tergantung jenis bencana.
– Lokasi. Lokasi bencana, penampungan, daerah
sekitar sebagai sumber daya.
– Pelaksana / Tim RHA. Medis, epidemiologi,
kesling, bidan/perawat, sanitarian yang bisa
bekerjasama dan memiliki kapasitas mengambil
keputusan.
Lanj..
– Metode RHA
• Pengumpulan data dengan wawancara dan
observasi langsung.
Analisis RHA
• Diarahkan pada faktor risiko, penduduk yang berisiko,
situasi penyakit dan budaya lokal, potensi sumber daya
lokal, agar diperoleh gambaran
1. Luasnya lokasi, hubungan transportasi dan komunikasi,
kelancaran evakuasi, rujukan dan pertolongan, dan
pelayanan kesehatan.
2. Dampak kesehatan (epidemiologi). Angka kematian-
luka, angka yang terkena dan perlu pertolongan, penyakit
menular berpotensi KLB.
3. Potensi sarana pelayanan. Kemampuan sarana kesehatan
terdekat.
4. Potensi sumber daya kesehatan setempat dan
kemugkinan mendapatkan bantuan.
5. Potensi sumber air dan sanitasi.
• 6. Kesediaan logistik. Yang masih ada dan yang
diperlukan.
Lanj..
• Rekomendasi
Berdasar analisis. Segera disampaikan pada yang
berwenang mana yang bisa diatasi sendiri, mana
yang perlu bantuan.
Obat-bahan-alat, medik-paramedik-surveilans-
sanling, pencegahan-immunisasi, ma-min, sanling,
kemungkinan KLB, koordinasi, jalur komunikasi,
jalur koordinasi, bantuan lain untuk mendukung
kecukupan dan kelancaran pelayanan.
MANAJEMEN
BENCANA
32
Penanggulangan Bencana
(Disaster Management)
33
Pencegahan
Pem ulihan dan Mitigasi
Tanggap
Kesiapsiagaan
Dar ur at
BENCANA
34
Siklus Manajemen Bencana
BENCANA
Tanggap
Kesiapan Darurat
Pencegahan Pemulihan
dan Mitigasi
Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana
36
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN
40
Peringatan Dini
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang (UU
24/2007)
Pemberian peringatan dini harus :
• Menjangkau masyarakat (accesible)
• Segera (immediate)
• Tegas tidak membingungkan (coherent)
• Bersifat resmi (official)
41
Peringatan Dini
• Upaya untuk memberikan tanda peringatan
bahwa bencana kemungkinan akan segera
terjadi.
• Pemberian peringatan dini harus :
- Menjangkau masyarakat (accesible)
- Segera (immediate)
- Tegas tidak membingungkan
(coherent)
- Bersifat resmi (official)
Mitigasi Bencana
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana
(UU 24/2007)
Bentuk mitigasi :
• Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan,
tanggul sungai, rumah tahan gempa, dll.)
• Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-
undangan, pelatihan, dll.)
43
Mitigasi
• Upaya yang dilakukan untuk
meminimalkan dampak yang ditimbulkan
oleh bencana
• Ada 2 bentuk mitigasi :
– Mitigasi struktural (membuat check dam,
bendungan, tanggul sungai, dll.)
– Mitigasi non struktural (peraturan, tata
ruang, pelatihan)
Tanggap Darurat (response)
X
KESIAPSIAGAAN MEDICAL PASCA BENCANA
RESPONSE
PUBLIC HEALTH
CONTINGENCY RESPONSE :
AIR BERSIH DAN SANITASI
PLAN
PERENCANAAN SURVAILANS.
DARURAT PEMBERANTASAN PENYAKIT & IMMUNISASI
PELAYANAN KESEHATA DASAR
GIZI, DLL
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
pada Pasien Korban Bencana Alam