Anda di halaman 1dari 48

KONSEP DASAR

BENCANA

ISA MA’RUFI
KESMASINDO-2018
Materi
• Sejarah Bencana
• Kerentana Bencana Indonesia
• Penyebab Bencana
• Pengertian Bencana
• Manajemen Bencana
• Manajemen Kedaruratan
SEJARAH BENCANA
Kitab Suci:
• Banjir Nabi Nuh: "Gelombang pun menjadi penghalang
antara keduanya; maka anak itu termasuk orang-orang yang
ditenggelamkan.” (QS. Huud : 43)

• Nabi Luth (kota Sodomo dan Gomoro), 4000 tahu yg lalu:


Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum
Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan
Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi.” (QS Huud ayat 82)
Bencana di Indonesia

• Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh, Nias, Asia Selatan,


Afrika. Korban lebih dari 200.000 jiwa. Ketinggian 35 meter.
• Gunung Tambora meletus tahun 1815. Korban 92.000 jiwa.
• Tsunawi Gunung Krakatau meletus, 1883. Korban 36.417 jiwa.
• Gempa Tekotonik Yogyakarta tahun 2006. Korban 6.234 jiwa.
• Gunung Kelud meletus 1919. Korban 5.115 jiwa.
KERENTANAN BENCANA di INDONESIA

1. Geografi: ribuan pulau, dua samudera. Pengaruh iklim, badai


tropis dan arus laut, pantai yang panjang rawan gelombang
dan tsunami.
2. Geologi: tempat bertemu lempeng australia, asia dan pasifik
saling bergeser mengakibatkan penumpukan energi dan
gempa.
3. Hidrometeorologi: pulau-pulau dengan sungai-sungai besar.
Curah hujan tinggi mengakibatkan banjir, tanah longsor.
Kerentanan Bencana di Indoensia

4. Demografi: Jumlah penduduk besar 230 juta


jiwa. Kepadatan tidak merata.
5. Lingkungan hidup dan tata guna lahan:
degradasi lingkungan hidup, penggunaan
lahan, eksploitasi hutan, perubahan fungsi
hutan untuk pertanian, pertambangan, dll.
Penyebab Bencana (UU 24/2007)

Alam

BENCANA Non Alam

Sosial

7
Bencana Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempabumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor

8
Bencana non-Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana Sosial :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat,
dan teror. 9
• “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu
adalah karena perbuatan tanganmu sendiri,
dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-
kesalahanmu)” (Al-Qur’an Surat 42:30).
PENGERTIAN BENCANA
• Bahaya
adalah potensi terjadinya peristiwa alam atau buatan
manusia yang menimbulkan akibat negatif.

• Kerawanan
adalah sejauh mana struktur masyarakat, jasa
atau lingkungan kemungkinannya mengalami
kerusakan atau terganggu oleh dampak sebuah
bahaya.
Bencana ( disaster ) :
adalah segala kejadian yang mengakibatkan kerugian,
gangguan ekonomi, kerugian jiwa manusia dan kemerosotan
kesehatan dan jasa kesehatan dengan sekala yang cukup
untuk menjamin tanggapan luar biasa dari masyarakat atau
daerah luar yang tidak terkena dampak ( WHO ).

Tiga hal penting dari “ bencana “:


1. Fungsi normal dari sebuah masyarakat terganggu
2. Melebihi mekanisme kemampuan sebuah masyarakat
3. Gangguannya begitu besar shg tdk mampu utk
dikembalikan ke fungsi normal tanpa bantuan dari luar.
BENCANA?
PEMICU

ANCAMAN
RISIKO BENCANA
BENCANA

KERENTANAN

Bencana (disaster) merupakan fenomena yang terjadi karena komponen-komponen


pemicu (trigger), ancaman (hazard), dan kerentanan (vulnerability) bekerja bersama
secara sistematis, sehingga menyebabkan terjadinya risiko (risk) pada komunitas.

13
Pengertian Bencana

• Bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa


yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
MANAJEMEN BENCANA

1. Pra bencana
a. Kesiagaan
b. Peringatan Dini
c. Mitigasi
2. Saat Bencana
a. Tanggap Darurat
3. Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
b. Rekontruksi
Siklus Manajemen Bencana.
Fase penurunan risiko
Sebelum bencana
Dampak
Kesiapsiagaan Bencana

Mitigasi Respons

Rekonstruksi Rehabilitasi

Fase pemulihan pascabencana


Eksersis, EVALUASI, & KOMUNIKASI SAAT KRITIS, PENDIDIKAN
PELATIHAN KOREKTIF (UP date) MASYARAKAT & INFORMASI

Kontingensi
Darurat
LOGISTIK &
FASILITAS
Finansial dan
PELAKSANAAN& Administrasi
PROSEDUR

Kesiapsiagaan Pemulihan

Rekonstruksi
KOMUNIKASI &
PERINGATAN

ARAH, KONTROL Mitigasi Hukum dan


& KOORDINASI
Kewenangan
Pengelolaan dana Mitigasi/Penjinakan Identifikasi ancaman
Penilaian Risiko
Perencanaan Manejemen sumberdaya Analisis Dampak
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA


18
Kegiatan-kegiatan Manajemen
Bencana
A. Pencegahan (prevention)
B. Mitigasi (mitigation)
C. Kesiapan (preparedness)
D. Peringatan Dini (early warning)
E. Tanggap Darurat (response)
F. Bantuan Darurat (relief)
G. Pemulihan (recovery)
H. Rehablitasi (rehabilitation)
I. Rekonstruksi (reconstruction)
Proses Kesiapsiagaan

Tak Peduli Panik Ingin Tahu Kesiapsiagaan


Manajemen Kedaruratan
(emergency management)
• Seluruh kegiatan yang meliputi aspek
perencanaan dan penanggulangan kedaruratan,
pada menjelang, saat dan segera setelah terjadi
keadaan darurat.
• Manajemen kedaruratan ini mencakup :
Siaga darurat
Tanggap darurat
Pemulihan darurat
Kegiatan Tangap Darurat
• Manajemen dan koordinasi
• Perlindungan, penerimaan dan pendataan
• Distribusi pangan dan nutrisi
• Distribusi logistik dan pemulihan transportasi
• Penampungan sementara
• Penyediaan air bersih
• Pelayanan sanitasi lingkungan
• Pelayanan kesehatan
• Pelayanan masyarakat/kepemerintahan
• Pemulihan aktifitas pendidikan
Manajemen & Koordinasi
• Manajemen tanggap darurat diperlukan 3 C:
Command (komando)
Control (pengendalian)
Coordination (kordinasi)

• Bentuk kegiatan :
Mendirikan POSKO
Membuat Tim Reaksi Cepat
Perlindungan & Pendataan
• Kegiatan ini meliputi :
Evaluasi korban yang masih hidup dan meninggal.
Memberikan pertolongan dan perlindungan bagi
korban selamat
Menerima dan memberikan tempat penampungan
sementara
Mendata dan mencatat agar memudahkan dalam
pengurusan pelayanan
Pangan
• Pada tahap awal yang diberikan adalah makanan siap
santap, karena tidak dapat memasak.
• Pendirian dapur umum.
• Pemberian jatah hidup per keluarga, apabila sudah
didata dan mendapatkan tempat penampungan.
• Jenis pangan disesuaikan dengan makanan pokok
setempat.
• Standar minimal 400 g dan Rp. 3.000 (per orang per
hari)
Logistik & Transportasi
• Pengumpulan, pengadaan penyimpanan dan
penyaluran bantuan logistik sangat diperlukan pada
tahap darurat.
• Diperlukan gudang dan sarana transportasi.
• Perbaikan prasarana jalan dan jembatan, pelabuhan
dan bandara sangat vital.
• Dukungan trasportasi sangat ditentukan oleh
ketersediaan bahan bakar minyak (BBM)
Penampungan Sementara
• Penampungan sementara ditempatkan pada bangunan
gudang yang aman: sekolah, kantor, stadion, gudang,
dsb.
• Jika tidak memungkinkan dapat ditempatkan di
lapangan atau tempat terbuka dengan mendirikan
tenda-tenda.
• Pada pengungsian yang cukup lama dibuat hunian
semi permanen (huntara) yang berupa barak yang
berisi beberapa keluarga.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh Dinas Pemukiman atau
PU.
Sanitasi
• Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn
kebiasaan pengungsi di daerah asal.
• Sarana MCK tsb harus mudah dipakai dan
dapat dipelihara oleh warga.
• Harus diperhitungkan rasio jumlah MCK
terhadap jumlah pengungsi.
• Pengelolaan sampah diatur pengumpulan dan
pembuangannya.
Kesehatan & Nutrisi
• Setiap korban bencana mendapat perawatan
kesehatan secara gratis di puskesmas dan RS
rujukan.
• Pemerintah menyediakan tenaga medis,
peralatan kesehatan dan obat-obatan.
• Di samping itu dilakukan pula imunisasi dan
vaksinasi guna mencega timbulnya penyakit.
• Pemberian makanan yg bergizi.
Pelayanan Masyarakat
• Dalam penampungan sementara perlu
disediakan tempat umum untuk memberikan
pelayanan, a.l :
 Media (radio, televisi)
 Komunikasi (telepon, SSB)
 Informasi (keluarga, penyuluhan, sosialisai, pertemuan warga).

• Peran LSM sangat diperlukan untuk pelayanan


masyarakat.
Pendidikan
• Pada tahap darurat, proses belajar mengajar
bagi para siswa harus tetap berjalan.
• Lokal tempat belajar dapat menggunakan
bangunan yang ada, sekolah terdekat dan
tenda-tenda darurat.
• Keperluan untuk proses belajar (buku
pelajaran, alat tulis dan keperluan lain) harus
di sediakan.
TAHAPAN
PEMULIHAN
PEMULIHAN DINI REHABILITASI REKONSTRUKSI
(awal pemulihan (normalisasi fungsi) (restorasi
pada fase darurat) Komprehensif &
sepenuhnya)
Early recovery Rehabilitation Reconstruction

• Refungsionalisasi
• Melengkapi/ layanan dasar. •Pembangunan kembali:
• Melanjutkan • Mendampingi - pelayanan/fasum.
tindakan pemulihan spontan. - infrastruktur.
bantuan darurat. • Menghidupkan - penggantian
• Mendukung kembali aktivitas bangunan rusak.
pemulihan spontan. ekonomi. • Revitalisasi ekonomi.
• Meletakkan fondasi • Menyediakan • Pemulihan kehidupan
pemulihan jangka dukungan pemulihan sosial budaya.
pangjang. kondisi psikologis dn • Pengurangan risiko
sosial. bencana.
Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi
Darurat DI Rumah sakit
a. Identifikasi risiko kondisi darurat atau
bencana
b. Penilaian analisis risiko kerentanan bencana
c. Pemetaan risiko kondisi darurat atau bencana
d. Pengendalian kondisi darurat atau bencana
1. Menyusun pedoman tanggap darurat
2. Membentuk tim tanggap darurat
3. Menyusun SOP tanggap darurat
e. Simulasi kondisi darurat atau bencana
Standar Akreditasi Kesiapan
Menghadapi Bencana
• MFK 6 : Organisasi mengembangkan dan
memelihara manajemen
penanggulangan bencana di komunitas,
epidemik dan bencana alam
• •MFK 6.1 : Organisasi menguji respon
terhadap emergensi, epidemik dan
bencana
Kewaspadaan Bencana

Jenis Potensi
• Internal ( bencana dari 1. Gedung Di RSDS ( lumpuh
dalam rumah sakit ) sistem utilitas, kebakaran)
• Eksternal ( menangani 2. Lingkungan Di RSDS
korban bencana dari luar ( Wabah dan Epidemic)
rumah sakit ) 3. Bencana alam
4. Ledakan bom
5. Hazardous Material
Sistem Penanggulangan Bencana

1. Sistem komunikasi-informasi bencana


2. Pemberdayaan SDM & peran staf
3. Aktivasi sistem
4. Pemberlakuan Struktur Organisasi Bencana
5. Pemberlakuan status darurat bencana
6. Evaluasi operasi penanggulangan bencana
ALUR PENANGANAN CODE RED
DI RUMAH SAKIT
A. RESPON AWAL
B. RESPON LANJUT
Informasi Code Red

Komandan Code Red-


Banpol PP

Komandan unit kerja

Aktivasi Sistem di Unit kerja Tidak perlu Aktivasi Sistem

Penanggulangan Bencana
Code Red di Unit Kerja

A. Koordinator dokumen (helm Investigasi kejadian code red


putih) (Oleh Tim Code Red - Banpol PP)
B. Koordinator alat medis (helm
kuning) Evaluasi Proses Penanggulangan
C. Koordinator api (helm merah)
Bencana
D. Koordinator pasien (helm biru)

Membuat laporan tertulis


ke Direktur RS
Warna Helm dan Tugas/peranannya
dalam Code red
Organisasi Penanggulangan Bencana
NO TELP PENTING
 CODE RED : 1113
 CODE PINK : 1114
 CODE GREY : 1592
 CODE BLACK : 1592
 CODE BLUE : 1234
Tanda evakuasi
jika terjadi Code Red
MENUJU KE LOKASI
TITIK KUMPUL EVAKUASI
SIMULASI BENCANA (FIRE DRILL)
SKENARIO DAN EVALUASI HASIL
SIMULASI BENCANA
A. Skenario Simulasi Bencana

B. Evaluasi hasil simulasi code red di rumah sakit

C. Evaluasi hasil simulasi code pink di rumah sakit


• SEKIAN, & TERIMA KASIH………..

Anda mungkin juga menyukai