BENCANA
ISA MA’RUFI
KESMASINDO-2018
Materi
• Sejarah Bencana
• Kerentana Bencana Indonesia
• Penyebab Bencana
• Pengertian Bencana
• Manajemen Bencana
• Manajemen Kedaruratan
SEJARAH BENCANA
Kitab Suci:
• Banjir Nabi Nuh: "Gelombang pun menjadi penghalang
antara keduanya; maka anak itu termasuk orang-orang yang
ditenggelamkan.” (QS. Huud : 43)
Alam
Sosial
7
Bencana Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempabumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor
8
Bencana non-Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana Sosial :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat,
dan teror. 9
• “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu
adalah karena perbuatan tanganmu sendiri,
dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-
kesalahanmu)” (Al-Qur’an Surat 42:30).
PENGERTIAN BENCANA
• Bahaya
adalah potensi terjadinya peristiwa alam atau buatan
manusia yang menimbulkan akibat negatif.
• Kerawanan
adalah sejauh mana struktur masyarakat, jasa
atau lingkungan kemungkinannya mengalami
kerusakan atau terganggu oleh dampak sebuah
bahaya.
Bencana ( disaster ) :
adalah segala kejadian yang mengakibatkan kerugian,
gangguan ekonomi, kerugian jiwa manusia dan kemerosotan
kesehatan dan jasa kesehatan dengan sekala yang cukup
untuk menjamin tanggapan luar biasa dari masyarakat atau
daerah luar yang tidak terkena dampak ( WHO ).
ANCAMAN
RISIKO BENCANA
BENCANA
KERENTANAN
13
Pengertian Bencana
1. Pra bencana
a. Kesiagaan
b. Peringatan Dini
c. Mitigasi
2. Saat Bencana
a. Tanggap Darurat
3. Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
b. Rekontruksi
Siklus Manajemen Bencana.
Fase penurunan risiko
Sebelum bencana
Dampak
Kesiapsiagaan Bencana
Mitigasi Respons
Rekonstruksi Rehabilitasi
Kontingensi
Darurat
LOGISTIK &
FASILITAS
Finansial dan
PELAKSANAAN& Administrasi
PROSEDUR
Kesiapsiagaan Pemulihan
Rekonstruksi
KOMUNIKASI &
PERINGATAN
MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN
• Bentuk kegiatan :
Mendirikan POSKO
Membuat Tim Reaksi Cepat
Perlindungan & Pendataan
• Kegiatan ini meliputi :
Evaluasi korban yang masih hidup dan meninggal.
Memberikan pertolongan dan perlindungan bagi
korban selamat
Menerima dan memberikan tempat penampungan
sementara
Mendata dan mencatat agar memudahkan dalam
pengurusan pelayanan
Pangan
• Pada tahap awal yang diberikan adalah makanan siap
santap, karena tidak dapat memasak.
• Pendirian dapur umum.
• Pemberian jatah hidup per keluarga, apabila sudah
didata dan mendapatkan tempat penampungan.
• Jenis pangan disesuaikan dengan makanan pokok
setempat.
• Standar minimal 400 g dan Rp. 3.000 (per orang per
hari)
Logistik & Transportasi
• Pengumpulan, pengadaan penyimpanan dan
penyaluran bantuan logistik sangat diperlukan pada
tahap darurat.
• Diperlukan gudang dan sarana transportasi.
• Perbaikan prasarana jalan dan jembatan, pelabuhan
dan bandara sangat vital.
• Dukungan trasportasi sangat ditentukan oleh
ketersediaan bahan bakar minyak (BBM)
Penampungan Sementara
• Penampungan sementara ditempatkan pada bangunan
gudang yang aman: sekolah, kantor, stadion, gudang,
dsb.
• Jika tidak memungkinkan dapat ditempatkan di
lapangan atau tempat terbuka dengan mendirikan
tenda-tenda.
• Pada pengungsian yang cukup lama dibuat hunian
semi permanen (huntara) yang berupa barak yang
berisi beberapa keluarga.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh Dinas Pemukiman atau
PU.
Sanitasi
• Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn
kebiasaan pengungsi di daerah asal.
• Sarana MCK tsb harus mudah dipakai dan
dapat dipelihara oleh warga.
• Harus diperhitungkan rasio jumlah MCK
terhadap jumlah pengungsi.
• Pengelolaan sampah diatur pengumpulan dan
pembuangannya.
Kesehatan & Nutrisi
• Setiap korban bencana mendapat perawatan
kesehatan secara gratis di puskesmas dan RS
rujukan.
• Pemerintah menyediakan tenaga medis,
peralatan kesehatan dan obat-obatan.
• Di samping itu dilakukan pula imunisasi dan
vaksinasi guna mencega timbulnya penyakit.
• Pemberian makanan yg bergizi.
Pelayanan Masyarakat
• Dalam penampungan sementara perlu
disediakan tempat umum untuk memberikan
pelayanan, a.l :
Media (radio, televisi)
Komunikasi (telepon, SSB)
Informasi (keluarga, penyuluhan, sosialisai, pertemuan warga).
• Refungsionalisasi
• Melengkapi/ layanan dasar. •Pembangunan kembali:
• Melanjutkan • Mendampingi - pelayanan/fasum.
tindakan pemulihan spontan. - infrastruktur.
bantuan darurat. • Menghidupkan - penggantian
• Mendukung kembali aktivitas bangunan rusak.
pemulihan spontan. ekonomi. • Revitalisasi ekonomi.
• Meletakkan fondasi • Menyediakan • Pemulihan kehidupan
pemulihan jangka dukungan pemulihan sosial budaya.
pangjang. kondisi psikologis dn • Pengurangan risiko
sosial. bencana.
Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi
Darurat DI Rumah sakit
a. Identifikasi risiko kondisi darurat atau
bencana
b. Penilaian analisis risiko kerentanan bencana
c. Pemetaan risiko kondisi darurat atau bencana
d. Pengendalian kondisi darurat atau bencana
1. Menyusun pedoman tanggap darurat
2. Membentuk tim tanggap darurat
3. Menyusun SOP tanggap darurat
e. Simulasi kondisi darurat atau bencana
Standar Akreditasi Kesiapan
Menghadapi Bencana
• MFK 6 : Organisasi mengembangkan dan
memelihara manajemen
penanggulangan bencana di komunitas,
epidemik dan bencana alam
• •MFK 6.1 : Organisasi menguji respon
terhadap emergensi, epidemik dan
bencana
Kewaspadaan Bencana
Jenis Potensi
• Internal ( bencana dari 1. Gedung Di RSDS ( lumpuh
dalam rumah sakit ) sistem utilitas, kebakaran)
• Eksternal ( menangani 2. Lingkungan Di RSDS
korban bencana dari luar ( Wabah dan Epidemic)
rumah sakit ) 3. Bencana alam
4. Ledakan bom
5. Hazardous Material
Sistem Penanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana
Code Red di Unit Kerja