Anda di halaman 1dari 51

MITIGASI EPIDEMIOLOGI

BENCANA

OLEH
MARIYANI

BIDANG PEMANTAUAN DAN INFORMASI


PUSAT PENANNGULANGAN KRISIS KESEHATAN
SETJEN KEMENKES RI
Bandung, 18 Mei 2012
Definisi bencana
• UU-24 -2007 ttg Bencana:
bencana adalah suatu peristiwa atau rangakain
peristiwa yang menimbulkan gangguan
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan oleh faktor alam dan non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis.
DEFINISI MITIGASI (UU NO.
24 TH 2007)
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari pola kesehatan dan
penyakit serta faktor yang terkait di
tingkat populasi.  model penelitian
kesehatan masyarakat,  untuk
mengidentifikasikan faktor risiko
penyakit serta menentukan pendekatan
(“penanganan penanggulangan
bencana ) yang optimal “
BENCANA ALAM

GEMPA, TSUNAMI, GUNUNG MELETUS, BANJIR,


KEKERINGAN, ANGIN TOPAN DLL
BENCANA NON
ALAM

Gagal teknologi, kebakaran,


epidemi penyakit dll
BENCANA SOSIAL

Konflik, Teror, Bom dsb


PERMASALAHAN KESEHATAN

Korban meninggal Korban luka berat dan ringan

Sarana kesehatan rusak Pengungsi


KRISIS KESEHATAN
Suatu kondisi luar biasa berdampak pada
kesehatan masyarakat yang berlangsung secara
cepat maupun perlahan-lahan dengan ciri-ciri
pokok :
Bersifat genting/darurat
Menimbulkan kepanikan
Besar dan massal
Perlu tindakan segera
PRINSIP PENANGULANGAN
BENACANA

• Bersifat rasional (bukan mengacu kpd


mitos) dan adekuat (efektif & efisien)

• Berbasis pada 8 prinsip fundamental


manajemen bencana
MITOS DALAM PENANGGULANGA
BENCANA
• Relawan medis asing dg berbagai keahlian diperlukan
• Berbagai bantuan internasional dibutuhkan saat itu juga
• Wabah/ KLB pasti terjadi setelah bencana
• Masyarakat yg terkena syok & tidak akan mampu berbuat
apa2
• Berbagai perilaku buruk manusia muncul saat bencana
• Bencana adalah pembunuh yang acak
• Menempatkan korban bencana di penampungan
merupakan pilihan terbaik
• Berbagai bantuan makanan selalu dibutuhkan pd bencana
alam
• Bantuan pakaian selalu dibutuhkan oleh korban bencana
• Segalanya akan segera pulih dalam waktu yuang singkat
PRINSIP POKOK
MANAJEMEN BENCANA (1)

1. Komprehensif
Kegiatan yg mencakup segala fase dan seimbang
2. Integratif
Memadukan berbagai sistem yang berjalan
3. Pendekatan thd segala risiko bahaya
Memeriksa berbagai skala potensi bahaya yang mungkin
dan mengenal berbagai konsekuensi umum setiap jenis
bencana
4. Pendekatan manajemen risiko yg sistematik
Menentukan berbagai opsi penanggulangan risiko
PRINSIP POKOK
MANAJEMEN BENCANA(2)
5. Perencanaan kelangsungan usaha
Pelayanan kesehatan harus terus berlangsung dlm
berbagai kondisi
6. Mo-nev (monitoring-evaluasi) berkelanjutan
Memantau interaksi dinamis antara masyarakat,
ancaman dampak, & sistem penanggulangan
7. Kooperasi & koordinasi
Seluruh sektor terkait bekerjasama (termasuk korban
bencana), saling mendukung & berkoordinasi untuk
mencapai hasil yg sinergistik
8. Berbasis pada informasi teknis dari para ahli yg
akurat
Merupakan dasar pengambilan keputusan dan
rencana aksi yang adekuat
RESPONS
BENCANA

REHABILITASI

KESIAP-SIAGAAN

REKONSTRUKSI

MITIGASI

PENURUNAN RISIKO PEMULIHAN


Siklus & fase manajemen bencana
Manajemen bencana
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

• Rehabiltasi merupakan upaya untuk mengembalikan


struktur dan fungsi ke bentuk seperti semula (sebelum
terjadinya bencana), seperti misalnya dalam
pemulihan suplay air dan listrik, penyediaan tempat
pembuangan, serta memulihkan sarana transportasi
dan komunikasi.
• Rekonstruksi merupakan upaya untuk mengembalikan
sistem dan struktur ke fungsi atau bentuk yang lebih
baik dari sebelum terjadi bencana. Hal yang dilakukan
dalam tahap ini di antaranya ialah seperti Penilaian
awal dan re-evaluasi bencana, Imunisasi dan skrining,
Pengelolaan air dan sanitasi dan lain sebagainya.
• Mitigasi
• Kesiapsiagaan
RESPONS (1)

• Bersifat kedaruratan: rescue & relief


• Peran medis kedokteran > menonjol
• Simpati & bantuan kemanusiaan
mengalir deras
• Masalah koordinasi dan konflik
kepentingan menonjol
• Peran Pemerintah, LSM &
masyarakat?
RESPONS (2)

Tujuan utama intervensi kesehatan


fase respon darurat: menurunkan
segera angka & risiko kematian,
kesakitan & kecacatan yang tinggi
RESPONS (3)

Aspek kedaruratan meliputi


•SAR
•Triage
•Pertolongan Medis
•Dapur Umum
•Evakuasi

Fase respon dalam manajemen bencana


RESPONS (4)

Aspek kesehatan masyarakat


•Menilai kebutuhan (asesmen)
•Survei cepat epidemiologi
•Daftar bantuan untuk org. kemanusiaan
•Penyediaan penampungan/ hunian
•Suplai air minum
•Pembuangan kotoran & limbah
•Sanitasi makanan
•Pengendalian vektor
•Higiene perorangan
Fase respon dalam manajemen bencana
REHABILITASI (1)

• Mengembalikan sistem dan struktur


ke fungsi &/ bentuk semula
• Peran medis kedokteran & kes-
mas* berimbang, bahkan kes-mas
dapat dominan
• Bantuan terbatas, namun
koordinasi > baik
REHABILITASI (2)

• Memulihkan layanan kehidupan


•Suplai air
•Buangan
•Listrik
•Komunikasi
•Transportasi
•Sekolah
•Memulihkan surveilens kesehatan
& lingkungan yang paling esensial
•Evakuasi dan penguburan mayat

Fase rehabilitasi & rekonstruksi dalam manajemen bencana


REKONSTRUKSI (1)

• Mengembalikan sistem dan


struktur ke fungsi &/ atau bentuk
yang lebih baik
• Peran kes-mas dapat dominan
• Bantuan terbatas, namun
koordinasi > baik
REHABILITASI dan
REKONSTRUKSI (3)
Tujuan utama intervensi kesehatan fase ini
•konsolidasi pencapaian kesehatan; angka
kesakitan menurun, status kesehatan & gizi yg
baik, dll.
•antisipasi kedaruratan baru; KLB/ wabah,
kelaparan, kerusuhan, dll
•Mencapai tingkat sustainability ttt; mengurangi
bantuan, mendorong penggunaan SDM loka,
pelatihan, dll.

Fase rehabilitasi & rekonstruksi dalam manajemen bencana


PRIORITAS INTERVENSI
KESEHATAN (1)

•Penilaian awal & re-evaluasi


•Imunisasi & skrining
•Pengelolaan air & sanitasi
•Pengelolaan pangan & gizi
•Pengelolaan penampungan &
perencanaan tempat tinggal

Fase rehabilitasi & rekonstruksi dalam manajemen bencana


PRIORITAS INTERVENSI
KESEHATAN (2)

•Pelayanan kesehatan
•Pengendalian penyakit
menular & wabah/ KLB
•Surveilens epidemiologi
•Pengelolaan SDM & pelatihan
•Koordinasi

Fase rehabilitasi & rekonstruksi dalam manajemen bencana


MITIGASI (1)

• Upaya eliminasi, menurunkan/meminimalkan


risiko bahaya (hazard) bencana pada populasi TNI

yang rentan
• Lingkup mitigasi:
1. eliminasi risiko
2. reduksi risiko
3. transmisi/ pengalihan tanggungjawab
• Penting meningkatkan kesadaran kolektif
berbagai unsur di masyarakat untuk merasa
bertanggung jawab dlm mitigasi
MITIGASI (2)

• Dampak/ bahaya (hazard) bencana = interaksi


antara fenomena kejadian ekstrim (pada
bencana) dan kerentanan populasi
• Dalam aspek kesehatan terbatas pada:
1. pengamanan fasilitas & program
kesehatan
2. pelayanan kesehatan masyarakat,
termasuk advokasi untuk menurunkan
risiko di masyarakat

Fase mitigasi dalam manajemen bencana


MITIGASI (3)

Tujuan utama mitigasi:


• Menghilangkan atau membatasi risiko/
kemungkinan munculnya bencana
atau
• Menghilangkan atau menurunkan tingkat
kerentanan (vulnerability) populasi

Fase mitigasi dalam manajemen bencana


MITIGASI (4)

Prinsip mitigasi yang efektif & sustainable (Mileti, 1999):


• Memelihara & meningkatkan kualitas lingkungan hidup
• Memelihara & meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, khususnya kesehatan
• Mendorong ketahanan dan tanggungjawab setempat
thd ancaman & dampak bencana

Fase mitigasi dalam manajemen bencana


KONSEP MITIGASI

1. Memahami sifat bencana


2. Pemetan Wilayah rawan bencana – mengidentifikasi
bahaya/ancaman bencana tiap area
3. Perlu memahami ttg:
a. Penyebab
b. Penyebaran geografis (skala/frekwensi)
c. Kerusakan fisik /non fisik
d. Aktivitas yang paling rentan
e. Konsekwensi sosial (khusus kesehatan)
KONSEP MITIGASI

4. Mitigasi tidak hanya menyelamatkan


hidup dan kerugian harta benda –juga
ekonomi dan sosial
5. Mengurangi kerentanan
KEGIATAN MITIGASI

Melalui:
a. pelaksanaan penataan ruang;
b. pengaturan pembangunan, pembangunan
infrastruktur, tata bangunan; dan
c. penyelenggaraan pendidikan,
penyuluhan, dan pelatihan baik secara
konvensional maupun modern.
KESIAP-SIAGAAN
• Tujuan utama: meningkatkan kemampuan
TNI
masyarakat untuk:
1. merespon efektif ancaman & dampak
bencana
2. pulih dg cepat dari dampak jangka panjang
• Partisipasi aktif masyarakat sangat penting
• Pentingnya memori kolektif yang “hidup”
sepanjang masa
KEGIATAN KESIAP-SIAGAAN

situasi tidak terjadi bencana meliputi:


a. perencanaan penanggulangan bencana;
b. pengurangan risiko bencana;
c. pencegahan;
d. pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
e. persyaratan analisis risiko bencana;
f. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
g. pendidikan dan pelatihan; dan
h. persyaratan standar teknis penanggulangan
bencana
DATA BENCANA
ANCAMAN BENCANA TERHADAP
PDDK
• Beberapa bencana yang paling sering terjadi di
Indonesia yang berpotensi untuk merugikan jika
diurutkan berdasarkan cakupan populasi
tertinggi ialah:
- gempa bumi (11.056.806 penduduk),
- tsunami (5.402.239 penduduk),
- kekeringan/kemarau (2.029.350 penduduk),
- longsor (197.372 penduduk),
- serta badai tropis (1.636 penduduk).).
RESIKO KEJADIAN BENCANA
• Tsunami --Indonesia berada pada ranking I dari
total 265 negara yang beresiko untuk bencana
tsunami,
• Tanah Longsor -- rangking I dari total 162
negara paling beresiko,
• Gempa bumi --ranking III dari total 153 negara
paling beresiko untuk bencana gempa bumi,
• Banjir --ranking ke VI dari total 162 negara
paling beresiko untuk bencana banjir (EM-DAT,
2008
DAMPAK BENCANA
• Terbesar 38% oleh banjir,
• 31% oleh gempa bumi,
• 17% oleh kebakaran,
• 6% oleh kemarau,
• 4% oleh penyakit epidemik, dan oleh
• 3% gunung merapi.
PRESENTASE KEMATIAN

• Selanjutnya, presentase tipe bencana


yang dilaporkan paling banyak memakan
korban (kematian) di Indonesia 95%
berasal dari bencana gempa bumi,
• 3% disebabkan oleh banjir, dan
• 2% disebabkan oleh epidemik penyakit
(EM-DAT, 2008).
PRESENTASE KEMATIAN

paling banyak memakan korban (kematian)


di Indonesia
- 95% gempa bumi,
- 3% banjir,
- 2% epidemik penyakit (EM-DAT, 2008).
Kerugian Dana dan Material

• Total kerugian ekonomi berdasarkan data


yang dilansir oleh CDER dari tahun 1980
hingga 2008, dana terbesar dikeluarkan
untuk mengatasi bencana gempa bumi
dan tsunami ialah sebesar $.8.451.600,- ,
wabah sebesar $.9.300.000, dan banjir
sebesar $.1.755.800 (EM-DAT, 2008).
DATA BENCANA TAHUN 2011
PERSENTASE KORBAN MENINGGAL MENURUT
JENIS BENCANA TAHUN 2011

6%
30%

64%

Bencana alam Bencana non alam Bencana sosial

Sumber: yang terdata di PPKK


PERSENTASE KORBAN LUKA BERAT/DIRAWATINAP
MENURUT JENIS BENCANA TAHUN 2011

10% 16%

74%

Bencana alam Bencana non alam Bencana sosial

Sumber: yang terdata di PPKK


KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA
TAHUN 2009 - 2011
TAHUN
URAIAN
2009 2010 2011
Frekuensi kejadian
bencana
287 315 211
Korban
Meninggal 1.513 1.385 552
Luka Berat /
Rawat Inap
1.495 4.085 1.571
Luka Ringan /
Rawat Jalan
56.651 98.235 12.396
Hilang 72 247 264
Pengungsi 459.387 618.880 144.604
Sumber: yang terdata di PPKK
LIMA JENIS BENCANA
DENGAN FREKUENSI TERTINGGI PADA TAHUN 2009 - 2011
URUTA TAHUN
N 2009 2010 2011
1 Banjir Banjir Banjir
Tanah Tanah
2 Tanah Longsor
Longsor Longsor
Angin Siklon Angin Siklon Angin Siklon
3
Tropis Tropis Tropis
Banjir
4 Kebakaran Banjir Bandang
Bandang
Sumber: 5
yang terdata diGempa
PPKK Bumi Konflik Konflik
FREKUENSI KEJADIAN BENCANA
BERDASARKAN JENIS BENCANA DI INDONESIA TAHUN 2011

Sumber: yang terdata di PPKK


SUMBER DAYA KESEHATAN
Posyandu: 266.287 DESA SIAGA ? TINGKAT KAB/KOTA
Poskesdes: 51.996 KADER PEMBERDAYAAN PROVINSI-REGIONAL
Poskestren: 1.040 MASYARAKAT?
PUSAT

Pustu
(23.059)

Puskesmas Klinik
Non Perawatan
(6.304)
Puskesmas
Perawatan
(3.019) Balai
Kesehatan
(5241)
RS Bergerak
(24)

RS 49
(1.833)
LANGKAH STRATEJIK KE DEPAN

RAPAT KOORD.
LINTAS
PENGUATAN PROGRAM-
SEKTOR
ISU-ISU STRATEGIS PEDOMAN
PENDAMPINGA
SOP, TOT N
KEGIATAN PUSAT
INFORMASI &
PROGRAM PRIORITAS DUKUNGAN
OPERASIONAL

Program Kerjasama Pemerintah,


Akademisi/Profesi, Swasta dan Masyarakat
dalam rangka Kemandirian untuk Kesiapsiagaan

Anda mungkin juga menyukai