Situasi dan kondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Tergantung pada
cakupannya, bencana ini bisa merubah pola kehidupan dari kondisi kehidupan masyarakat yang
normal menjadi rusak, menghilangkan harta benda dan jiwa manusia, merusak struktur sosial
masyarakat serta menimbulkan lonjakan kebutuhan dasar (Bakornas PB)
Situasi Darurat
• Berdasarkan penyebab
-bencana alam
-Bencana sosial
-bencana lokal
-Bencana regional
Tujuan:
• b. prioritas;
• f. kemitraan;
• g. pemberdayaan;
• h. nondiskriminatif;
• i. nonproletisi.
• Untuk kesiapan, daerah perlu memiliki rencana penanggulangan bencana yang didukung dengan
penyiapan anggaran yang memadai
• Perlindungan masyarakat terhadap bencana harus dilakukan sejak kesiapsiagaan, pada saat
tanggap darurat dan paska bencana untuk mengurangi resiko dan dampak bencana
• Penanganan paska bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi) dengan pola gotong royong untuk
memperkuat solidaritas sosial yang akan membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana
Komponen:
• Legislasi
• Kelembagaan
• Perencanaan
• Penyelenggaraan
• Pendanaan
• IPTEK
• UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu melakukan analisis risiko kesehatan pada
Penanggulangan Bencana (PB).
• KHUSUS
a. Memahami konsepsi bencana
• Tsunami
• Kebakaran
• Erupsi gunung berapi
• Kekeringan
• Gempa buni
• Tanah longsor
• Banjir
• Diskoordinasi
• ISPA:
penampungan yang inadequat dengan ventilasi yang tak memadai, masak didalam, pelayanan
kesehatan yang buruk, malnutrisi, kepadatan, cuaca tak baik.
• DIARE :
kepadatan, penyediaan air bersih inadequat kualitas & kuantitas, kebersihan perorangan yang
buruk, kelangkaan sanitasi, kelangkaan sabun, fasilitas masak yang inadequat.
• CAMPAK:
dibawah 80%
• MALARIA :
perpindahan dari daerah endemik rendah ke daerah hiperendemik atau sebaliknya, air
yang tergenang, banjir (mis: penampungan di Belu, NTT, Mei 2000)
ARAH KRBIJAKAN:
Dilakukan melalui :
(a) Pemihakan Kebijakan dan Pengalokasian Sumber Daya Lebih Membantu Kelompok Miskin dan
Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan/DTPK, DBK, Daerah Rawan Bencana;
6. Jamkesmas
1. Jamkes
1. Lebih menitikberatkan kepada upaya sebelum terjadi krisis kesehatan dengan tetap
melaksanakan upaya saat dan pasca krisis kesehatan
3. Peningkatan keterpaduan melalui jejaring lintas program, lintas sektor dan masyarakat
(ABG to CE)
4. Peningkatan peran regional dalam penanggulangan krisis kesehatan
5. Meningkatkan kapasitas sumber daya Pusat Penanggulangan Krisis regional dan sub regional.
2. Pengembangan sarana, prasarana dan peraturan dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat,
4. Keterpaduan pemberdayaan,
8. Pengembangan sistem peringatan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan
peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.
KEBERHASILAN:
• Kemampuan mendetoksifikasi/dekontaminasi
JAWABAN:
No 3.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
No 10.
Tim Darurat Medis (Emergency Medical Team) yang selanjutnya disebut EMT adalah kelompok
profesional di bidang kesehatan yang melakukan pelayanan medis secara langsung kepada masyarakat
yang terkena dampak bencana atau kegawatdaruratan sebagai tenaga kesehatan bantuan dalam
mendukung sistem pelayanan kesehatan setempat.
No 11.
Tim Respon Cepat Kesehatan Masyarakat (Public Health Rapid Response Team) yang
selanjutnya disebut PHRRT adalah kelompok tenaga kesehatan masyarakat yang bertugas merespon cepat
kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak bencana atau keadaan darurat
No 12.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Aman Bencana adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang tetap
aman, dapat diakses dan tetap beroperasi melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam kondisi
bencana.
2.jenis-jenis bencana
1. Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut besar yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba di dasar laut. Gerakan tiba-
tiba ini bisa berupa gempa bumi, letusan gunung berapi yang kuat, atau tanah longsor bawah laut.
Dampak meteorit besar juga bisa menyebabkan tsunami. Tsunami berjalan melintasi samudera terbuka
dengan kecepatan tinggi dan membentuk gelombang mematikan yang besar di perairan dangkal garis
pantai.
Apabila Anda tinggal di dekat laut dan berpotensi besar tsunami, maka perlu untuk menyiapkan persiapan
atau mitigasi prabencana untuk menghadapi tsunami yang tiba-tiba, berikut caranya:
2. Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi,
seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di
bawah meja.
3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan.
4. Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan fondasi yang
kuat. Selain itu, Anda bisa merenovasi bagian bangunan yang sudah rentan.
2. Gunung Meletus
gunung meletus juga tidak luput dalam daftar jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Bencana alam yang satu ini ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik atau perut bumi yang aktif. Indonesia
sendiri mempunyai beberapa gunung berapi aktif yang sering mengeluarkan awan panas, hingga terjadi
letusan berapi.
Peristiwa bencana alam gunung meletus pun pernah terjadi pada Gunung Merapi di Yogyakarta. Bencana
ini terjadi pada 26 Oktober 2010 silam. Bencana ini pun menelan sedikitnya 353 korban jiwa akibat awan
panas, termasuk di antaranya Mbah Maridjan yang disebut sebagai juru kunci Gunung Merapi.
Berikut langkah prabencana yang bisa Anda lakukan jika tinggal di sekitar gunung berapi dan mengalami
erupsi:
4. Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
5. Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan,
uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.