Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN BENCANA

Surveilens Bencana, Dokumentasi dan Pelaporan Hasil


Penilaian Bencana, Persiapan Mitigasi Bencana

Kelompok 1

1. Chatarina Sentosa Jemali C1814201007


2. Coleta Antonia P.J.K C1814201008
3. Maria Grace E.N C1814201027
4. Mariana Dina C1814201029
5. Melyani Paressa C1814201031
Defenisi Bencana

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian atau


sebuah kejadian yang dapat mengancam dan juga
menggangu dalam kehidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam ataupun faktor non
alam maupun faktor manusia, sehingga dapat
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan termasuk kerugian harta benda
dan juga dampak psikologis dan diluar kemampuan
masyarakat dengan segala sumber dayanya.
Klasifikasi Bencana
Bencana dapat diklasifikasikan sebagai berikut
• Menurut penyebab
• Menurut perkiraan
• Menurut waktu berlangsungnya
• Menurut frekuensi
• Menurut dampak
Survilance Bencana
Defenisi survilance menurut WHO adalah kegiatan pemantauan cermat dan terus menerus
terhadap berbagai faktor yang menentukan kejadian dan penyebaran penyakit atau gangguan
kesehatan yang meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi, dan penyebarluasan data
sebagai bahan untuk penanggulangan dan pencegahan.
Menurut CDC (center of disease control) survilance merupakan pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data Kesehatan secara sistematis dan terus menerus yang diperlukan untuk
perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya Kesehatan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini
dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu
mengetahuinya.
survailans adalah pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek
penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu
untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangannya.
Tujuan Surveilans

• Mengurangi jumlah kesakitan, resiko kecacatan dan


juga kematian saat terjadi bencana
• Mencegah dan juga mengurangi resiko munculnya
penyakit menular dan juga terhadap penyebarannya
• Mencegah atau mengurangi resiko dan mengatasi
dampak Kesehatan lingkungan akibat bencana
(misalnya perbaikan sanitasi).
Kegunaan Surveilans
• Dapat menjelaskan tentang pola penyakit yang sedang berlangsung,
dikaitkan dengan Tindakan atau intervensi tentang Kesehatan masyarakat.
• Dapat melakukan monitoring kecenderungan penyakit endemis dan juga
mengestisimasi terhadap dampak penyakit di masa yang akan mendatang.
• Dapat juga mempelajari Riwayat alamiah penyakit dan juga epidemiologi
penyakit, khususnya untuk dapat mengidentifikasi adanya wabah
• Memberikan juga informasi dan data dasar untuk penentuan prioritas,
pengambilan kebijakan,perencanaan, implementasi dan juga alokasi sumber
daya Kesehatan.
• Dapat memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus
dengan membandingkan besarnya masalah sebelum dan sesudah
pelaksanaan program.
• Membantu menetapkan prioritas masalah Kesehatan dan prioritas sasaran
program pada tahap perencanaan program
• Dapat juga mengindetifikasi kelompok risiko tinggi menurut usia, pekerjaan,
wilayah dan juga variasi terjadinya dari waktu ke waktu, dan dapat
menambah pemahaman mengenai tentang vector penyakit, reservoir
binatang dan juga dinamika penularan penyakit menular.

Surveilans bencana

• Surveilans penyakit-penyakit terkait bencana,


terutama penyakit menular
• Surveilans data pengungsi
• Surveilans kematian

Peran surveillance bencana
• Saat bencana
• Setelah bencana
• Menentukan arah respon/ penanggulangan dan
menilai keberhasilan respon/ evaluasi
Upaya penanggulangan bencana meliputi

• Pra- bencana
• Ketika bencana RHA (rapid health assessment)
• Pasca bencana
Manfaat surveilens bencana
1. Mencari faktor resiko di tempat pengungsian seperti air,
sanitasi, kepadatan,kualitas tempat penampungan.
2. Mengidentifikasi penyebab utama kesakitan dan kematian
sehingga dapat di upayakan pencegahan.
3. Mengidentifikasi pengungsi kelompok rentan seperti anak-
anak, lasia, wanita hamil, sehingga lebih memperhatikan
kesehatannya.
4. Pendataan pengungsi di wilayah, jumlah, kepadatan,
golongan, umur, menurut jenis kelamin.
5. Mengidentifikasi kebutuhan seperti gizi
6. Survey epidemiologi
Epidemiologi dalam Surveilans
Bencana
a. Pertolongan terhadap kelaparan
b. Kontrol Epidemik: Kantor Pengaduan
c. Surveilans Pencegahan Kematian Sakit dan Cedera
d. Surveilans Kebutuhan Perawatan Kesehatan
e. Penelitian untuk menghindari tindakan tidak perlu
f. Analisis Epidemiologi ; Konsekuensi Pencegahan
Kesehatan pada Bencana Yang Akan Datang
g. Analisis Peringatan dari Usaha Pertolongan
h.
MITIGASI
• Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari
bencana, baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari
keduanya dalam suatu negara atau masyarakat.
• Dalam konteks bencana, dekenal dua macam yaitu :
• Bencana alam
  Bencana sosial
Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu :
a.       Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.
b.      Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam
menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana.
c.       Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara
penyelamatan diri jika bencana timbul, dan
d.      Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman
bencana.
Banjir
Banjir adalah proses pengaliran air dari hulu yang volumenya lebih besar dari
biasanya sehingga melewati batas panggul yang ada di kiri dan kanan
sungai.banjir akan melewatidan menghancurkan daerah yang dilewatinya
terutama pada banjir bandang sehingga menimbulkan
kerusakan,penimbunan,serta korban jiwa maupun harta.
Peyebab terjadinya banjir
1.Tingginya curah hujan di hulu sungai.
2.Hutan di hulu banyak yang ditebangi,padahal hutan berfungsi sebagai unsur
hidrologis (penyimpanan air)dan orologi (pengatur air) di musim kemarau.
3.Berubahnya fungsi hutan dari hutan lindung jadi hutan produksi.
4.Beralih fungsinya hulu sungai dari kawasan resapan air menjadi kawasan
pemukiman/menjadi area perkebunan dan pertanian
5.Menyepitnya aliran sungai.
6.Sungai semakin dangkal
7.Masyarakat banyak yang membuang sampah ke sungai sehingga airan air
sungai terhalang dan lambat.
Tujuan Dan Metode Mitigasi Bencana
Tujuan utama adalah untuk mengurangi resiko
kematian dan cedera terhadap penduduk. Tujuan-
tujuan sekunder mencakup pengurangan kerusakan
dan kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan
terhadap infrastruktur sektor publik dan mengurangi
kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan
terhadap infrastruktur sector publik dan mengurangi
kerugian-kerugian sector swasta sejauh hal-hal itu
mungkin mempengaruhii masyarakat secara
keseluruhan.
Bahaya-bahaya dan Pengaruh-
pengaruhnya
Bagian paling kritis dari Pelaksanaan mitigasi adalah
pemahaman penuh akan sifat bencana. Dalam setiap
negara dan dalam setiap daerah, tipe bahaya-bahaya
yang dihadapi berbeda-beda.
Pemahaman bahaya-bahaya mencakup tentang :
1.      Bagaimana bahaya itu muncul.
2.      Kemungkinan terjadi dan besarnya.
3.      Mekanisme fisik kerusakan.
4.      Elemen-elemen dan aktivitas-aktivitas yang
paling rentan terhadap pengaruh-pengaruhnya.
5.      Konsekuensi-konsekuensi kerusakan.
 Kebijakan dan Strategi Mitigasi Bencana

Kebijakan
Strategi
Manajemen Mitigasi Bencana
1.Penguatan institusi penanganan bencana.
2.Meningatkan kemampuan tanggap darurat.
3.Meningkatkan kepedulian dan kesiapan masyarakat pada masalah-masalah yang berhubungan dengan resiko bencana.
4.Meningkatkan keamanan trhadap bencana pada sistem infrastruktur dan utilitas.
5.Meningkatkan keamanan tehadap bencana pada bangunan strategis dan penting.
6.Meningkatkan keamanan terhadap bencana daerah perumahan dan fasilitas umum.
7.Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada bangunan industry.
8.Meningkatkan keamanan terhadap encana pada bangunan sekolah dan anak-anak sekolah.
9.Memperhatikan keamanan terhadap bencana dan kaidah-kaidah bangunan tahan gempa dan tsunami serta banjir dalam proses pembuatan konstruksi
baru.
10.Meningkatkan pengetahuan para ahli mengenai fenomena bencana, kerentanan terhadap bencana dan teknik-teknik mitigasi.
11.Memasukkan prosedur kajian resiko bencana kedalam perencanaan tata ruang/ tata guna lahan.
12.Meningkatkan kemampuan pemulihan masyarakat dalam jangka panjang setelah terjadi bencana.
G. Langkah lagkah yang harus dilakukan bila terjadi suatu bencana

Langkah langkah yang harus dilakukan bila terjadi suatu bencana adalah :

a. Respon(tanggap darurat)
b. Bantuan darurat
c. Pemulihan
d. Rehabilitasi.
e. Rekonstruks.
DOKUMENTASI DAN HASIL
LAPORAN

1. Penilaian dalam kebencanaan


2. Pelaporan kebencanaan
3. Dokumentasi kebencanaan
4.

Anda mungkin juga menyukai