Surveilans Bencana
Surveilans bencana meliputi :
1. Surveilans penyakit-penyakit terkait bencana, terutama penyakit menular.
Di lokasi pengungsian korban bencana, sangat perlu dilakukan survey
penyakit-penyakit yang ada, terutama penyakit menular. Dengan ini diharapkan
nantinya ada tindakan penanganan yang cepat agar tidak teijadi transmisi penyakit
tersebut.
Ada 13 besar penyakit menular dan penyakit terkait bencana : Campak, DBD,
diare berdarah, diare biasa, hepatitis, ISPA, keracunan makanan, malaria, penyakit
kulit, pneumonia, tetanus, trauma (fisik), dan thypoid.
Penyakit Menular Prioritas (dalam pengamatan dan pengendalian) :
Penyakit yang rentan epidemik (kondisi padat)
Kolera
Diare berdarah
Thypoid fever
Penyakit endemis yang dapat meningkat pasca bencana
Hepatitis
Penyakit dalam program pengendalian nasional
Campak
Tetanus
Malaria
DBD
Penyebab Utama Kesakitan Dan Kematian
Pneumonia
Diare
Malaria
Campak
Malnutrisi
Keracunan pangan
Mudahnya penyebaran penyakit pasca bencana dikarenakan oleh adanya
penyakit sebelum bencana, adanya perubahan ekologi karena bencana, pengungsian,
kepadatan penduduk di tempat pengungsian, dan rusaknya fasilitas publik. Pengungsi
yang termasuk kategori kelompok rentan yaitu bayi dan anak balita, orang tua atau
lansia, keluarga dengan kepala keluarga wanita, ibu hamil.
2. Surveilans data pengungsi.
Data pengungsi meliputi data jumlah total pengungsi dan kepadatan di tempat
pengungsian, data pengungsi menurut lokasi, golongan umur, dan jenis kelamin. Data
dikumpulkan setiap minggu atau bulanan.
3. Surveilans kematian.
Yang tercantum dalam data kematian meliputi nama, tempat atau barak, umur, jenis
kelamin, tanggal meninggal, diagnosis, gejala, identitas pelapor.
4. Surveilans rawat jalan.
5. Surveilans air dan sanitasi.
6. Surveilans gizi dan pangan.
7. Surveilans epidemiologi pengungsi.