Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BENCANA

Grace yobelia R.20101010010 Utang ramdani R.2101010045

Mohammad alfarezi R.2101010050 Yulia siti fatonah R..2101010042


Epidemiologi Kesehatan

epidemiologi menurut para ahli


1. Wade Hampton Frost (1972), Guru Besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas
John Hopkins mendifinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena
missal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history)
penyakit menular
2. Greenwood (1934), Profesor di School of Hygiene and Tropical Medicine, London,
mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas dimana dikatakan bahwa
epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai
kelompok (herd) penduduk.
3. Brian Mac Mahon (1970), Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab
frekuensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
4. Gary D. Friedman (1974), Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya
penyakit pada populasi manusia.
BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam, dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis
Jenis-jenis bencana yaitu bencana alam
yang diebabkan oleh alam (tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan,dll), bencana non
alam yang berupa (gagal teknnologi, gagal
modernisasi, epidemic, dan wabah penyakit),
dan bencana sosial yang diakibatkan oleh
manusia (meliputi konflik sosial
antarkelompok dan masyarakat serta terror).
Jenis-jenis
Bencana alam
1. Bencana Alam Geologi – Bencana geologi diakibatkan oleh peristiwa-
peristiwa geologi yang terjadi dipermukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, dan tanah longsor.
2. Bencana Alam Meteorologi – Bencana meteorologi memiliki keterkaitan
dengan perubahan iklim dan umumnya tidak terjadi pada wilayah tertentu, atau
dapat dikatakan wilayah terdapampak begitu luas. Contohnya adalah bencana
banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan
global.
3. Bencana Alam Ekstra Terestial – Bencana ekstra terestial adalah bencana yang
terjadi di luar angkasa. Misalnya hujan meteor ke bumi dan badai matahari.
Umumnya kita tidak merasakan bencana luar angkasa ini secara langsung karena
benda asing yang jatuh ke bumi terhalang oleh atmosfer bumi.
EPIDEMIOLOGI
BENCANA

Epidemiologi bencana adalah cabang ilmu yang mempelajari penyakit dan masalah
kesehatan yang muncul akibat bencana. Epidemiologi bencana berfokus pada analisis
dan pengelolaan kesehatan masyarakat selama periode bencana, serta upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit yang dapat terjadi setelahnya.
Tujuan utama epidemiologi bencana adalah untuk mencegah atau mengurangi
jumlah kematian, penyakit, dan cedera yang disebabkan oleh bencana, memberikan
informasi kesehatan yang tepat waktu dan akurat bagi pengambil keputusan,
meningkatkan strategi pencegahan dan mitigasi bencana di masa depan dengan
mengumpulkan informasi untuk persiapan respons di masa depan.
TUJUAN EPIDEMIOLOGI BENCANA

1. Mengidentifikasi besar dan prioritas masalah kesehatan pada masyarakat terkena/rawan bencana
2. Memonitor kecenderungan kesehatan di masyarakat terkena/rawan bencana
3. Mengidentifikasi determinan/ faktor risiko masalah kesehatan di masyarakat terkena/rawan
bencana
4.Menentukan prioritas intervensi kesehatan terkait bencana
5. Mengevaluasi hasil intervensi/ program kesehatan terkait bencanaInvestigasi epidemiologis
kejadian bencana berfokus pada dua pendekatan.
6. Pertama, studi epidemiologi penyebab yang mendasari terjadinya bencana, mortalitas dan
morbiditas yang terkait dengan bencana.
7. Kedua, menggunakan metode epidemiologis untuk menyelidiki mekanisme dalam mengurangi
beban saat bencana terjadi. Metode ini dapat diterapkan pada tahap kesiapan bencana atau pada
tahap bantuan bencana : pembentukan sistem pengawasan untuk mengidentifikasi cedera dan
kemungkinan munculnya penyakit menular
epidemiologi bencana meliputi:

1. Pemantauan dan penilaian epidemiologi: Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak kesehatan
masyarakat selama bencana, termasuk jumlah kasus penyakit dan cedera, serta keadaan umum kesehatan
populasi terdampak.

2. Identifikasi faktor risiko dan penyakit: Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran
penyakit selama bencana, seperti kurangnya sanitasi, ketidaktersediaan air bersih, ketidakcukupan makanan,
dan kerumunan manusia.

3. Pencegahan dan pengendalian penyakit: Mengembangkan dan melaksanakan upaya pencegahan penyakit,
termasuk vaksinasi, sanitasi yang baik, distribusi air bersih,

osi kesehatan, pemantauan epidemiologi, serta pengobatan dan perawatan medis yang diperlukan.

4. Komunikasi risiko dan informasi kesehatan: Menerapkan komunikasi risiko yang efektif dan menyediakan
informasi kesehatan yang akurat kepada masyarakat terdampak, tenaga medis, dan pihak terkait lainnya. Hal ini
penting untuk mengurangi kepanikan, memberikan panduan tindakan kesehatan yang diperlukan, dan
memperkuat kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.

5. Kolaborasi dan koordinasi: Bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk instansi pemerintah,
organisasi kesehatan, dan badan-badan bencana, untuk melakukan koordinasi dalam tanggap darurat kesehatan,
melakukan pemantauan epidemiologi, dan menyediakan layanan kesehatan yang diperlukan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai