0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
195 tayangan20 halaman
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah kesehatan yang menimpa penduduk beserta penerapannya dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, ruang lingkup, sejarah perkembangan, pandangan terhadap penyebab penyakit, serta tokoh-tokoh epidemiologi.
Deskripsi Asli:
Millions
Judul Asli
9. EPIDEMIOLOGI DAN PENGGUNAAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah kesehatan yang menimpa penduduk beserta penerapannya dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, ruang lingkup, sejarah perkembangan, pandangan terhadap penyebab penyakit, serta tokoh-tokoh epidemiologi.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah kesehatan yang menimpa penduduk beserta penerapannya dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, ruang lingkup, sejarah perkembangan, pandangan terhadap penyebab penyakit, serta tokoh-tokoh epidemiologi.
• Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani Epi atau upon : Pada atau tentang Demos = people : Penduduk Logia = knowledge : Ilmu Yang berarti : ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk • Dalam perkembanagan selanjutnya epidemiologi : diartikan ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor- faktor penentu) masalah kesehatan masayarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan Beberapa definisi Epidemiologi 1 Wade Hampton Frost 1972 Guru besar epidemiologi (school of Hygiene), Epidemiologi adalah pengetahuan tentang fenomena massal (mass phenomena) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular. 2. Greenwood 1934 Mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk (herd people). (Profesor Scool of Hygiene and Tropical medicine London). 3. Brian Mac Mahon 1970 Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. ( Buku : Epidemiologi : Principles and Method's ) 4. Definisi Lama Ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan suatu penularan penyakit didalam suatu kelompok penduduk (masyarakat). 5. Omran (1974) Suatu study mengenai terjadinya dan didistribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga diterminannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk, masyarakat. 6. Hacmohan dan Pugh (1970) Ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada masyarakat. 7. Fox / Hall / Elreback Suatu pengetahuan tentang faktor yang menentukan terjadinya suatu penyakit dalam suatu populasi. 8. Mausner / Bahn. Suatu pengetahuan tentang penyebaran / distribusi dan faktor penyakit serta kecelakaan dalam suatu populasi. 9. Edwin D Kill Bourne. Pengetahuan tentang penyebaran dari pada penyakit dimasyarakat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi atas menetukan penyebaran tersebut. 10. WHO (Regional Committe Nacting ke 42 di Bandung) Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah masalah tersebut. 11. Garry D. Friedman 1974 : Epidemiology is the study of disease occurance in human populations. (Buku : Primer of Epidemiology ). Ruang lingkup Epidemiologi
1. Epidemiologi penyakit menular
Sebagai bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit menular yang saat ini hasilnya sudah tampak sekali 2. Epidemiologi penyakit tidak menular Upaya untuk mencegah penyakit yang tak menular seperti : carsinoma, penyakit sistemik, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat termasuk penyakit akibat gangguan industri. 3. Epidemiologi Klinik Bentuk yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi atau dokter/para medis tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi. 4. Epidemiologi Kependudukan Cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menaganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang terjadi didalam masyarakat. Memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara demografi dalam hubungannnya dengan masalah kesehatan dalam masyarakat . 5. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan Salah satu sistem pendekatan managemen dalam menganalisis masalah, mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu. 6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja Ocupational and environmental epidemiology merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh ketepaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia biologis, maupun social budaya serta kebiasaan hidup para pekerja 7. Epidemiologi Jiwa Salah satu pendekatan dari analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu , maupun analisis berbagai paktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat. 8. Epidemiologi Gizi Banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat 1. Epidemiologi deskriftif Mempelajari frekuensi serta distribusi penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat, diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai factor : Who, Where , When WHO Faktor orang dalam menjawab siapa yang terkena masalah bisa berupa variable Umur, jenis kelamin, Suku, Agama, Pendidikan, pekerjaan dan, pendapatan. Where Pertanyaan mengenai factor tempat dimana masyarakat tinggal atau bekerja atau dimana saja kemungkinan mereka menghadapi masalah kesehatan. Variabelnya dapat berupa : Urban (kota), Rural (desa), Pantai, Pegunungan , Pertanian , Industri dll. When : Pertanyaan ini berhubungan dengan kejadian penyakit juga waktu. Faktor waktu dapat berupa : jam, hari, minggu, bulan, tahun, musim bisa hujan, panas. 2. Epidemiologi Analitik Berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menagnalisis factor-faktor (determinan) masalah kesehatan. Diharapkan mampu menjawab pertanyaan Why ? atau apa penyebab terjadinya masalah itu. Misalnya : Setelah secara deskriptif ditemukan : perokok yang menderita ca paru. Maka dianalis lebih lanjut apakah memang rokok itu merupakan factor penyebab terjadinya ca paru. 3. Epidemiotogi Eksperimental Yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu factor sebagai penyebab terjadinya factor luaran (penyakit), maka perlu di uji factor kebenarannya dengan percobaan atau eksperimental. Misalnya contoh diatas : Kalau rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen , bahwa jika rokok dikurangi maka apakah ca paru akan menurun. Sejarah Perkembangan Epidemiologi Faktor yang melatar belakangi adalah : 1.Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Dimasa lalu (zaman Jhon Snow) epidemiologi mengarahkan penyakit menular dan wabah. Dewasa ini terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan masalah penyakit semata tetapi, hal-hal lain yang berkaitan langsung. atau tidak langsung dengan penyakit serta masalah kesehatan secara umum. 2.Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Perkembangan berbagai ilmu yang pesat akan memberikan angin yang segar untuk perkembangan epidemiologi.perubahan dan perkembangan daya fikir para ahli kesehatan masyarakat dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada. Beberapa pandangan terhadap terjadinya penyakit 1.Contagion Theory Mengemukakan bahwa untuk terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara satu person dengan person lainnya. Teori ini dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu dimana penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit yang menular yang terjadi karena adanya kontak langsung. Awalnya dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap epidemi dan penyakit kusta di mesir. 2. Hippocratic Theory Mengarahkan kausa pada suatu factor tertentu. Hippocrates mengatakan bahwa kausa penyakit berasal dari : alam yaitu : cuaca dan lingkungan. Perubahan lingkungan dan cuaca ditunjuk sebagai biang keladi terjadinya penyakit. Teori ini mampu menjawab masalah penyakit yang ada pada waktu itu dan dipakai hingga tahun 1800-an. Selanjutnya teori ini tidak mampu menjawab tantangan berbagai penyakit infeksi lainnya yang mempunyai rantai penularan yang lebih berbelit-belit. 3. Miastic Theory Mengatakan bahwa penyakit diakibatkan oleh : gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa. Teori ini mempunyai arah cukup spesifik, namun kurang mampu menjawab pertanyaan tentang berbagai penyakit. 4. Epdemic Theory Teori ini mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan factor geografis (tempat). Suatu zat organic dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit. Misalnya air tecemar menyebabkan gastroenteritis. Teori ini diterapkan oleh Jhon Snow dalam menganalisis terjadinya diare di London (Inggris). 5. Germ Theory Suatu kuman (mikroorganisme) ditunjuk sebagai kausa penyakit. Teori ini sejalan dengan kemajuan dibidang tehnologi kedokteran, ditemukannya mikroorganisme. Kuman dianggap sebagai penyebab tunggal penyakit. Namun selanjutnya ternyata teori mendapat tantangan dari berbagai penyakit kronis, misalnya : penyakit jantung, ca yang penyebabnya bukan kuman. 6.Theory multi kausa Terori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi sebagai hasil dari interkasi berbagai factor. Misalnya : interaksia ntara lingkungan yang berupa factor biologis, kimiawi, dan social memegang peranan dalam terjadinya penyakit. Contoh : Infeksi tuberculosis paru yang disebabkan oleh invasi mycobacterium tuberculosis pada jaringan paru, tidak dianggap sebagai penyebab tunggal terjadinya TBC. Karena TBC tidak hanya terjadi kaibat keterpaparan dengan kuman TBC semata tetapi secara multifaktorial berkaitan dengan factor genetic, malnutisis, kepadatan penduduk, derajat kemiskinan. Tokoh-tokoh Epidemiologi 1. Antonio Van Leuwenhouk (1632-1723) Warga Belanda, lahir di Delft 24 Oktober 1632. Dikenal sebagai ilmuwan arnatir penemu : Mikroskop, Bakteri dan parasit tahun 1674, Sprematozoa 1677, dengan penemuannya berguna untuk analisis epiderniologi selanjutnya 2. Robert Koch Penemu penyakit tuberkulosis tahun 1882, Memperkenalkan tuberkulin tahun 1890 dianggap sebagai cara pengobatan TBC, Terkenal dengan postulat Koch yang mengemukakan konsep tentang cara rnenentukan kapan mikro organisme dapat dianggap sebagai penyebab penyakit, Selanjutnya konsep tes tuberkulin dikembangkan Von Pirquet tahun 1906, PPD diperkenalkan oleh Siebart tahun 1931, Saat ini tes tuberkulis sebagai perangkat diagnosis. 3. Max Van Patternkofer (Jerman). Jasanya dalam bidang epidemiologi : Mengidentifikasi penyebab suatu penyakit, Cara membuktikan : dengan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan dengan menelan 1,00 cm3 kultur vibrio menantang teori yang sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrto adalah penyebab kolera, Dia membuktikan bahwa vibrio bukan penyebab kolera dengan meminum segelas air berisi baksil kolera dan ternyata rnemang (kebetulan) dia tak jatuh sakit, Kemungkinan dosis yang diminum terlalu kecil mengingat dibutuhkan jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung. 4. Jhon Snow Dalam dunia kesehatan masyarakat namanya tidak asing dalam upaya mengatasi kolera. Dalam menganalisis penyakit kolera mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor : tempat, orang dan waktu. Dianggap sebagai the father of epidemiology 5. Pereival Pott Seorang ahli bedah menggunakan pendekatan epidemiologi dalam menganalisis tingginya kejadian ca scrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Dalam analisisnya : dia menemukan bahwa: tar yang terdapat pada cerobong dianggap sebagai penyebab. Dia dianggap sebagai bapak epidemiology modern 6. James Lind Menemukan hubungan kekurangan vitamin C dengan Scurvy (kekurangan vitamin C). Penemuannya sederhana: dengan mengamati ada kelompok tertentu dari mereka yang dalam pelayanan di kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mengkonsumsi makanan kaleng dan dikenal sebagai bapak : trial klinik. 7. Dool dan Hill Dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan rokok dan kanker paru. Peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan : bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya pelopor penelitian dibicfang epidemiologi klinik. Epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat yang berupa
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit
atau masalah kesmas. 2. Menyediakan data untuk keperluan perencanaan kesehatan dan dicision making 3. Membantu melakukan evalusi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan 4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya. 5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan. Epidemiologi dengan disiplin ilmu lainnya Dunia ilmu pengetahuan secara garis besar terdiri dari dunia ilmu: 1. Ilmu sosial (sosiologi) 2. Ilmu kesehatan (public health) 3. Ilmu kedikteran (medicine) Masing-masing ilmu berkembang dari waktu ke waktu sehingga lama kelamaan batas masing-masing ilmu semakin tidak jelas dan sebaliknya hubungan antara satu ilmu dengan ilmu lainnya semakin erat. o Ruang Lingkup epidemiologi Dalam Kesehatan 1. Etiologi Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya.Misalnya : etiologi dari malaria adalah parasit plasmodium. 2. Efikasi Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan. Misalnya; efikasi pemberian vaksin malaria adalah 60 %. 3. Efektifitas Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan (pengetahuan atau intervens) dan besarnya perbedaan dari satu tindakan yang satu dengan yang lainnya. 4. Efisiensi Sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan. 5. Evaluasi Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat. 6. Edukasi Intervensi yang berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.