Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

”Filariasis (Kaki Gajah)”


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Filariasis


Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu :

A. Latar Belakang
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan
pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya
penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung
kepada orang lain sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan
negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh
propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu
tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26
Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233
orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata
Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi
cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk
ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas
penyakit ini sampai tuntas

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan filariasis diharapkan audien dapat
memahami tentang penyakit filariasis.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audien mampu :
 Menyebutkan pengertian penyakit filariasis
 Menyebutkan penyebab penyakit filariasis
 Mengetahui cara penularan penyakit filariasis
 Mennyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis
 Mengetahui diagnosis penyakit filariasis
 Mengetahui pencegahan dan pemberantasan penyakit filariasis
 Mengetahui pengobatan penyakit filariasis

C. Pelaksanaan Kegiatan :
1. Topik : Filariasis
2. Sasaran dan target :
3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4. Media dan Alat : Infokus dan Leaflet
5. Waktu dan tempat
Hari :
Waktu :
Tempat :
6. Pemateri : Materi ( terlampir )
a. Pengertian filariasis
b. Penyebab filariasis
c. Cara penularan penyakit filariasis
d. Tanda dan gejala penyakit filariasis
e. Diagnosis penyakit filariasis
f. Pencegahan penyakit filariasis
g. Pengobatan filariasis
6.Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji
: Peserta
: Penanggung Jawab

D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan audien Waktu
1 Tahap Pembukaan 5 Menit

- Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Menjelaskan kontrak waktu - Memperhatikan

2 Tahap Pelaksanaan 40 Menit

- Menggali pengetahuan audien - Mengemukakan


tentang pengertian filariasis pendapat
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan dan
positif atas jawaban audien memperhatikan
- Menjelaskan pengertian - Mendengarkan dan
filariasis memperhatikan
- Menggali pengetahuan audien - Mengemukakan
tentang penyebab filariasis pendapat
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan dan
positif atas jawaban audien memperhatikan
- Menjelaskan tentang penyebab - Mendengarkan dan
filarasis memperhatikan
- Menjelaskan tentang cara - Melihat dan
penularan filarasis memperhatikan
- Menggali pengetahuan audien - Mengemukakan
tentang tanda dan gejala pendapat
filariasis
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif atas jawaban audien
- Menjelaskan tentang tanda dan - Melihat dan
gejala filarasis memperhatikan
- Menjelaskan diagnosis - Melihat dan
filariasis memperhatikan
- Menggali pengetahuan audien - Mengemukakan
tentang pencegahan dan pendapat
pemberantasan filariasis
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif atas jawaban audien
- Menjelaskan tentang - Melihat dan
pencegahan dan memperhatikan
pemberantasan filarasis
- Menjelaskan pengobatan - Melihat dan
filariasis memperhatikan
3 Tahap Penutup 15 Menit

- Bersama audien - Ikut menyimpulkan


menyimpulkan materi yang materi
telah disampaikan
- Mengevaluasi materi yang - Menjawab pertanyaan
telah diberikan
- Menutup dan memberi salam - Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Penyaji dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan
- Tempat, media dan alat penyuluhan telah tersedia sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
- Peran dan tugas anggota kelompok sesuai dengan perencanaan
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan
berlangsung
- Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan
- Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir dengan
tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
 Menyebutkan pengertian penyakit filariasis
 Menyebutkan penyebab penyakit filariasis
 Mengetahui cara penularan penyakit filariasis
 Mennyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis
 Mengetahui diagnosis penyakit filariasis
 Mengetahui pencegahan dan pemberantasan penyakit filariasis
 Mengetahui pengobatan penyakit filariasis
Lampiran Materi

FILARIASIS (KAKI GAJAH)

I. Pengertian
Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah golongan penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

II. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti,
Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup
dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah.
Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 – 6
tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan
anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.

III. Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang
yang telah terkena penyakit filariasis. Darah yang terinfeksi dan mengandung
larva akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi
mengigit atau menghisap darah orang tersebut.
Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus anopheles,
culex, mansonia, aedes dan armigeres, karena inilah filariasis dapat menular
dengan sangat cepat.

IV. Tanda dan gejala


Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia
kanak kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun tahun) mulai
dirasakan perkembangannya.
Gejala akut yang dapat dirasakan adalah:
 Demam berulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan
muncul lagi setelah kerja berat.
 Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan
paha, ketiak dan tampak kemerahan, panas dan sakit.
 Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung
(retrograde)
 Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
 Pembengkakan tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat
agak kemerahan dan terasa panas (early limpodema).

IV. Diagnosis filariasis


a. Klinis – diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan gejala dan tanda
klinis akut ataupun kronis
b. Laboratorium – Seseorang dinyatakan sebagai penderita falariasis apabila
di dalam darahnya positif ditemukan mikrofilaria. Untuk uji laboratorium
sebaiknya gunakan darah jari yang diambil pada malam hari (pukul 20.00
– 02.00).

V. Pencegahan dan pemberantasan


a. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
 Tidur memakai kelambu
 Ventilasi rumah ditutup dengan kawat kassa halus.
b. Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
c. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal

VI. Pengobatan filariasis


a. Pengobatan Masal
dilakukan di daerah endemis (mf rate > 1%) dengan menggunakan obat
Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albendazole
sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Untuk mencegah reaksi
pengobatan seperti demam atau pusing dapat diberikan Pracetamol.
Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2 tahun
ke atas, yang ditunda selain usia ≤ 2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui
dan mereka yang menderita penyakit berat.
b. Pengobatan Selektif
Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria serta anggota
keluarga yang tinggal serumah dan berdekatan dengan penderita di
daerah dengan hasil survey mikrofilaria < 1% (non endemis)
c. Pengobatan Individual (penderita kronis)
Semua kasus klinis diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari selama 10 hari
sebagai pengobatan individual serta dilakukan perawatan terhadap bagian
organ tubuh yang bengkak
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, B (2009) Ilmu kedokteran pencegahan & komunitas, Jakarta : EGC


Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (2011) Filariasis, diakses
dari http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=32
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) diakses dari :
http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasis-
atau.html

Anda mungkin juga menyukai