Oleh :
KELOMPOK II
CI AKADEMIK CI KLINIK
( ) ( )
1. Latar Belakang
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya
puncture, sepsis. Pada saat ada luka di bagian tubuh seseorang maka sangat perlu
mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. Mencuci tangan ini
dapat meminimalkan berpindahnya kuman lewat tangan kita saat makan sehingga
kuman tidak bisa berkembang biak didalam tubuh. Dan dengan demikian tubuh
kita terhindar dari berbagai penyakit serta jika ada luka tidak menjadi infeksi.
Dari data Medical Record RSUD Rasidin Padang didapatkan data pasien di
ruang Bedah dengan luka adalah 95 % dari kasus yang ada. Dari hasil wawancara
dengan perawat di ruang Bedah RSUD Rasidin Padang bahwa setiap harinya
selalu terdapat pasien dengan masalah luka. Berdasarkan hasil observasi kelompok
pasien di Ruang Bedah RSUD Rasidin Padang adalah penderita Luka. Sebagian
besar penderita luka yang pulang dari Rumah sakit, masih memerlukan perawatan
luka yang berkelanjutan dirumah, untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah
sendiri banyak yang belum begitu memahami bagaimana cara perawatan luka yang
baik.
Dilihat dari banyaknya kejadian luka dan kasus terulangnya infeksi luka di
baik. Maka kami tertarik untuk mengadakan penyuluhan tentang Perawatan Luka
dan Mencuci Tangan yang benar di ruang Bedah RSUD Rasidin Padang .
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
di harapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang Perawatan Luka dan
b. Tujuan Khusus
luka.
operasi.
3) Pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang diit nutrisi pasien setelah
operasi.
4) Pasien dan keluarga dapat mengetahui cara mencuci tangan yang benar.
3. Strategi Pelaksanaan
Setting tempat :
Keterangan :
: Moderator
: Flipchart
: Penyaji
: Audiens
: Fasilitator
: Obsever
: CI Klinik
: CI Akademik
1. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik :
Penyaji + Demonstrator :
Fasilitator + Observer :
Yulianingsih N, S.Kep
2. Tugas Pengorganisasian
Moderator :
Memimpin diskusi.
Menyimpulkan kegiatan.
Penyaji :
Fasilitator :
penyuluhan
4. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien Waktu
1 Pembukaan Tahap pembukaan : 5 menit
1. Moderator Menjawab salam
memberi salam
2. Moderator Mendengarkan
memperkenalkan
pembimbing dan
anggota kelompok
3. Moderator Menyetujui kontrak
membuat kontrak waktu dan bahasa
waktu dan bahasa
4. Moderator Mendengarkan
menjelaskan tujuan
kegiatan
2 Penyampaian 1. Menggali Mengemukakan 45 menit
materi/isi pengetahuan Pasien pendapat
penyuluhan dan keluarga tentang
pengertian luka
2. Memberikan Mendengarkan
reinforcement positif
3. Menjelaskan Mendengarkan dan
tentang pengertian memperhatikan
luka Mengemukakan
4. Menggali pendapat
pengetahuan Pasien
dan keluarga tentang
perawatan luka Mendengarkan
5. Memberikan
reinforcement positif Mendengarkan dan
6. Menjelaskan memperhatikan
tentang perawatan luka Mengemukakan
7. Menggali pendapat
pengetahuan Pasien
dan keluarga tentang
mobilisasi dini setelah Mendengarkan
operasi
8. Memberikan Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
9. Menjelaskan
tentang mobilisasi dini Mengemukakan
setelah opersasi pendapat
10. Menggali
pengetahuan Pasien
dan keluarga tentang Mendengarkan
diit nutrisi post operasi
11. Memberikan Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan
12. Menjelaskan
tentang tentang diit Mengemukakan
nutrisi post operasi pendapat
13. Menggali
pengetahuan Pasien
dan keluarga tentang Mendengarkan
mencuci tangan yang
benar Mendengarkan dan
14. Memberikan memperhatikan
reinforcement positif
15. Menjelaskan Memperhatikan dan
tentang cara mencuci mempraktekan
tangan yang benar
16. Mendemontrasikan
cara cuci tangan yang
benar
3 Penutup 1. Memberikan Mengajukan pertanyaan 10 menit
kesempatan kepada
Pasien dan keluarga
untuk bertanya
2. Menanyakan Mengemukakan
kembali tentang materi pendapat
perawatan luka
dirumah dan cuci
tangan
3. Memberi Mendengarkan
reinforcement positif
4. Menyimpulkan Bersama menyimpulkan
hasil penyuluhan hasil penyuluhan
bersama Pasien dan
keluarga Mendengar dan
5. mengakhiri kontrak memperhatikan
waktu Menjawab salam
6. Mengucapkan
salam
5. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur.
- Minimal 70% dari pasien dan keluarga hadir mengikuti acara penyuluhan
b. Evaluasi Proses.
- Minimal 70% dari pasien dan keluarga yang hadir mengikuti acara
c. Evaluasi Hasil.
- 70 % pasien dan keluarga dapat menyebutkan diit nutrisi pasien post ops
benar
MATERI
PERAWATAN LUKA
I. Perawatan Luka
a. Pengertian Luka
Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dapat
sehari.
Perawatan luka adalah merawat luka dengan memasang pembalut atau penutup
pada luka agar luka tidak terbuka . Perawatan luka adalah upaya atau tindakan yang
mukosa
Mempercepat penyembuhan
Mencegah perdarahan
Nyeri
Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi
tubuh
Rumah Sakit
Puskesmas
Klinik Dokter
Klinik Homecare
setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan
bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar
yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan J. Garrison (2004), antara lain:
Berkomunikasi
luka jahitan. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan
Setelah operasi, pada 6 jam pertama pasien harus tirah baring dahulu.
Setelah 6-10 jam, pasien diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
Setelah 24 jam pasien dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
operasi yang masih belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan.
Padahal tidak sepenuhnya masalah ini perlu dikhawatirkan, bahkan justru hampir
mungkin. Asalkan rasa nyeri dapat ditahan dan keseimbangan tubuh tidak lagi
kondisi seperti pra pembedahan dapat dipersingkat. Dan tentu ini akan
mengembalikan kerja fisiologis organ-organ vital yang pada akhirnya justru akan
penelitian penelitian ilmiah. Mobilisasi sudah dapat dilakukan sejak 8 jam setelah
pembedahan, tentu setelah pasien sadar atau anggota gerak tubuh dapat
Pada saat awal, pergerakan fisik bisa dilakukan di atas tempat tidur
dengan menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,
juga menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke kanan. Pada 12 sampai
24 jam berikutnya atau bahkan lebih awal lagi badan sudah bisa diposisikan
duduk, baik bersandar maupun tidak dan fase selanjutnya duduk di atas
tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau ditempatkan di lantai sambil
dirawat di kamar atau bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan,
semestinya memang sudah bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar
kamar, misalnya berjalan sendiri ke toilet atau kamar mandi dengan posisi infus
yang tetap terjaga. Bergerak pasca operasi selain dihambat oleh rasa nyeri
terutama di sekitar luka operasi, bisa juga oleh beberapa selang yang
trepanasi, operasi terhadap tulang wajah, kasus THT, mata dan lain-lain, setelah
sadar baik, sudah harus bisa menggerakkan bagian badan lainnya. Akan
menghirup dan mengeluarkan nafas. Untuk operasi di perut, jika tidak ada
perangkat tambahan yang menyertai pasca operasi, tidak ada alasan untuk
duduk sedini mungkin akan menjadi target dokter bedahnya. Sedangkan operasi
yang melibatkan saluran kemih dengan pemasangan cateter dan atau pipa
drainage sudah akan memberikan keleluasaan untuk bergerak sejak dua kali
gerak, seperti operasi patah tulang, sudah menjadi kewajiban pasien untuk
mungkin.
a. Pengertian
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga
Tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien
Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa
molekul glukosa.
dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya
selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat
2. Protein
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging,
babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah:
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein
Fungsi protein :
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri
Fungsi lemak :
memberikan 9 kal/gr.
Perlindungan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah
penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Heri
(2013) :
Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
d. Syarat Diet
Mencuci tangan adalah membersihkan kedua tangan dari semua kotoran dengan
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, jika tanpa sabun maka
Jika tangan kotor, kuman dengan cepat masuk kedalam tubuh saat kita makan
Handuk/lap sekali pakai (tisu, atau kain yang dicuci setelah sekali pakai)
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
Gosokan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di talapak tangan kiri
demikian sebaliknya.
DepKes R.I, 2008, Panduan Pelaksanaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Jakarta
Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Association (InETNA) & Tim Perawatan Luka
dan Stoma Rumah Sakit Dharmais, 2004, Perawatan Luka, Jakarta : Makalah
Mandiri.
Potter, Perry, 2001, Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik, Jakarta :
EGC.
Walton, Robert. L, 1990, Perawatan Luka dan Penderita Perlukaan Ganda, Alih
bahasa Sonya Samsudin, Cetakan I, Jakarta : EGC.