Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

N
DENGAN PRE DAN POST APENDIKTOMI
DI RUANG BEDAH KELAS III
RSUD dr. RASIDIN PADANG

KELOMPOK II
DIEN NOVITA S. Kep
ESI SUSILAWATI S. Kep
NANCY SASMITA S. Kep
NORA YUNITA S. Kep
NOVARITA, S. Kep
SANTI JASMI S. Kep
WILLA NATALIA S. Kep
YULIANINGSIH NURHASANAH S. Kep
LATAR  Penelitian dunia menunjukkan 7% penduduk
negara barat menderita apendisitis dan terdapat
lebih dari 200.000 apendiktomi dilakukan di

BELAKANG Amerika Serikat setiap tahunnya (Doherty et al.


2006). Insidensi apendisitis di Asia dan Afrika
pada tahun 2014 adalah 4,8% dan 2,6%
penduduk dari total populasi (WHO 2004)
 Menurut Depkes RI tahun 2008, jumlah pasien
yang menderita penyakit apendisitis di Indonesia
mencapai 591.819 orang dan meningkat menjadi
sebesar 596.132 orang pada tahun 2009.
 Kejadian apendisitis di Provinsi Sumatera Barat
selalu ditemui di setiap Rumah Sakit, khususnya di
KotaPadang. Tingginya angka kejadian apendisitis
akut dipicu oleh kebiasaan pola makan penduduk
kota yang minim serat dan tingginya konsumsi
makanan cepat saji serta tingginya asupan gula
dan lemak.
 Dari data yang didapat pada register ruang rawat
bedah RSUD Rasidin Kota Padang didapatkan data
bahwa apendiktomi merupakan kasus nomor 3
terbesar pada bulan Oktober 2019 dengan jumlah
pasien sebanyak 9 orang menjalai operasi
apendiktomi dari 116 kasus pembedahan, dan
sebanyak 8 orang pasien yang menjalani tindakan
operasi apendiktomi dari total 100 orang pasien
selama bulan Desember 2019 (Register Ruang
Rawat Bedah RSUD dr. Rasidin Padang, 2019.)
• Apendisitis adalah peradangan pada
apendiks vermiformis dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering.
• Apendisitis adalah penyebab paling umum
inflamasi akut pada kuadran bawah kanan
dari rongga abdomen dan merupakan
penyebab paling umum untuk bedah
abdomen darurat.

Pengertian
Bakteri

Erosi Sumbatan
mukosa lumen
apendiks apendik

diet

ETIOLOGI
Apendisitis Akut

Apendisitis Purulenta

Apendisitis Kronik

Apendisitis Rekurens

Mukokel Apendik

Tumor Apendiks

KLASIFIKASI
Menurut Brunner
& Suddarth Berikan antibiotic
Analgetik dapat
(2000) dan cairan IV
diberikan setelah
penatalaksanaan Pembedahan sampai
diagnose di
Appendicitis pembedahan
tegakkan.
adalah sebagai dilakukan.
berikut :

PENATALAKSANAAN
perforasi peritonitis
apendiks atau abses

KOMPLIKASI
Ultrasonografi untuk massa apendiks

Laparoskopi biasanya digunakan untuk


menyingkirkan kelainan ovarium sebelum
dilakukan apendiktomi pada wanita muda.

Diagnosis berdasarkan klinis, namun sel darah


putih (hampir selalu leukositosis)

CT scan (heliks) pada pasien usia lanjut atau


dimana penyebab lain masih mungkin.

PEMERIKSAAAN PENUNJANG
ASUHAN
KEPERAWATAN
TEORITIS
• Keluhan utama
Nyeri pada daerah kuadran kanan bawah,
nyeri sekitar umbilikus.
• Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat operasi sebelumnya pada kolon.
• Riwayat kesehatan sekarang
Sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama
keluhan terjadi, bagaimana sifat dan
hebatnya keluhan, dimana keluhan timbul,
keadaan apa yang memperberat dan
memperingan

RIWAYAT KESEHATAN
a. Inspeksi.
Pada apendisitis akut sering ditemukan adanya
abdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan jenis ini
biasa ditemukan distensi abdomen.

b. Palpasi.
Pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan
terasa nyeri. Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa
nyeri. nyeri tekan perut kanan bawah merupakan kunci
diagnosis dari apendisitis. Pada penekanan perut kiri
bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan bawah, ini
disebut tanda Rovsing (Rovsing sign). Dan apabila
tekanan pada perut kiri dilepas maka juga akan terasa
sakit di perut kanan bawah, ini disebut tanda Blumberg
(Blumberg sign).

PEMERIKSAAN FISIK
c. Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis
untuk menentukkan letak apendiks apabila
letaknya sulit diketahui. Jika saat dilakukan
pemeriksaan ini terasa nyeri, maka
kemungkinan apendiks yang meradang di
daerah pelvis

d. Uji psoas dan uji obturator.


Pemeriksaan ini dilakukan juga untuk
mengetahui letak apendiks yang meradang.

CONT’
Data yang diperoleh dalam kasus apendisitis adalah
sebagai berikut :

Aktivitas / istirahat Gejala : Malaise.

Sirkulasi Tanda : Takikardi.

Eliminasi Gejala : Konstipasi pada awitan awal.


Diare (kadang-kadang).

Tanda : Distensi abdomen, nyeri tekan/ nyeri


lepas, kekakuan, penurunan atau tidak ada
bising usus.

Makanan / cairan Gejala : Anoreksia,


mual/muntah.
Nyeri / kenyamanan
•Gejala : Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan
terlokalisasi pada titik Mc.Burney (setengah jarak antara umbilikus dan tulang ileum
kanan), meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti
tiba-tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks). Keluhan berbagai rasa nyeri/
gejala tak jelas (berhubungan dengan lokasi apendiks, contoh : retrosekal atau sebelah
ureter).
•Tanda : Perilaku berhati-hati, berbaring ke samping atau telentang dengan lutut
ditekuk. Meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi ekstensi kaki
kanan/ posisi duduk tegak. : Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritoneal.

Pernapasan
•Tanda : Takipnea, pernapasan dangkal.

Pernapasan
•Tanda : Takipnea, pernapasan dangkal.

CONT’
• jumlah leukosit antara 10.000-20.000/ml (leukositosis)
DARAH • neutrofil diatas 75%.
• Sedangkan pada CRP ditemukan jumlah serum yang meningkat.

• ultrasonografi ditemukan bagian memanjang pada tempat yang

RADIOLOGI
terjadi inflamasi pada apendiks.
• Sedangkan pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian menyilang
dengan apendikalit serta perluasan dari apendiks yang mengalami
inflamasi serta pelebaran sekum.

• Pemeriksaan Planotest dapat dilakukan pada pasien wanita dewasa

URINE
dan remaja sebagai diagnosa pembanding. Pada pasein dengan
apendisitis, hasil planotest negatif. Sedangkan pada pasien nyeri tekan
dan lepas perut kanan bawah dengan hasil planotest positif dapat
dicurigai pasien tersebut mengalami kehamilan ektopik (KET)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PRE OPS POST OPS

• Ansietas • Nyeri akut


berhubungan berhubungan dengan
ancaman status agen cedera fisik
terkini (rencana (proses
pembedahan) pembedahan).
• Nyeri akut • Kerusakan integritas
berhubungan dengan jaringan
proses inflamasi. berhubungan dengan
proses pembedahan.

DIAGNOSA YANG MUNGKIN


MUNCUL
TINJAUAN KASUS
Identitas pasien

 Nama : Nn. N
 Umur : 15 tahun
 Pendidikan : Pelajar SMA kelas 1
 Suku Bangsa : Minang
 Pekerjaan : Pelajar
 Agama : Islam
 Status Perkawinan : Belum kawin
 Alamat : Gunung sariak
 No. Telp/ HP : 081363997567
 No. Medical Record : 100080673
 Ruang Rawat : Bedah / 3

PENGKAJIAN
Data Saat Masuk RS

 Tanggal Masuk RS : 03 Januari 2020


 Jam Masuk RS : 16.30 WIB
 Yang Mengirim/Merujuk : Poli Bedah RSUD Rasidin
 Cara Masuk : Datang sendiri
 Alasan Masuk : Nyeri perut sebelah kanan
bawah terasa sampai ke ulu hati dan pinggang sejak 1
minggu yang lalu. Nyeri hilang timbul. Klien mengatakan
bila nyeri datang, klien tidak dapat berdiri tegak

 Diagnosa Medis saat Masuk : Apendisitis


 Ruang Rawat : Bedah kelas 3 wanita
 Diagnosa Medis Saat Pengkajian : Apendisitis
Riwayat Kesehatan Sekarang

 Klien mengatakan awal mulai terasa sakit di perut sekitar 3


tahun yang lalu. Nyeri terasa hilang timbul. Nyeri terasa di
perut sebelah kanan bawah. Nyeri terasa sangat sekitar 1
minggu belakangan .

 Saat pengkajian klien sedang tidak dalam kondisi nyeri,


namun saat pemeriksaan klien merasa nyeri tekan dan
nyeri lepas di perut sebelah kanan bawah. Nyeri terasa
berdenyut-denyut. Saat nyeri nya kambuh, klien
mengatakan nyeri nya terasa hebat. Klien mengatakan
cemas untuk dilakukan operasi besok hari (Sabtu/ 4
Januari 2020). Klien mengatakan belum pernah melakukan
operasi sebelumnya. Klien tampak tegang dan klien
meremas-remas tangannya. Pandangan mata klien tidak
fokus.

 Masalah Keperawatan : Ansietas


: Nyeri Akut
Riwayat Pengobatan Terakhir

Klien sebelumnya sudah sering mengalami


nyeri di bagian perut dan telah berobat ke
rumah sakit dan nyeri yang dirasakan
klien membaik dengan terapi obat-
obatan. Namun dalam 1 minggu sebelum
masuk RSUD dr Rasidin Kota Padang,
klien mengalami nyeri perut dan telah
berobat, tetapi tidak mengalami
perbaikan. Sebelum di rawat di RSUD dr
Rasidin klien tidak pernah dirawat.
 Pola Nutrisi dan Cairan : DBN
 Pola Eliminasi :
Saat sakit klien mengeluh BAB encer dengan frekuensi 1 x/
hari.
 Pola aktifitas/ Latihan :
Selama sakit klien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-
hari terutama sekolah.
 Pola Istirahat :
kadang-kadang terbangun dikarenakan nyeri perut klien
kambuh.
 Personal hygiene : DBN
 Keselamatan dan Keamanan :
Klien hanya merasa gelisah dan cemas terhadap tindakan
operasi apendiktomi yang akan dilakukan besok hari. Klien
sering bertanya tentang rencana tindakan operasi yang
akan dilakukan kepadanya dan tentang penyakit yang
dideritanya. Klien belum pernah dirawat sebelumnya.
Masalah keperawatan : Ansietas

POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


Umum
Keadaan umum klien baik dengan kesadaran kompos mentis kooperatif
Masalah Keperawatan : tidak ada

Tanda-tanda vital
Suhu : 36,2
Nadi : 70 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tekanan darah : 114/73 mmHg

Nyeri :
P : Klien mengatakan nyeri karena usus buntu nya
Q : klien mengatakan nyerinya berdenyut-denyut
R : klien mengatakan nyerinya berada di perut sebelah kanan bawah menjalar ke
pinggang
S : klien mengatakan bila nyerinya kambuh, skala nyeri nya 6
T : klien mengatakan nyerinya hilang timbul

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut

PEMERIKSAAN FISIK
 Integumen : DBN
 Kuku : DBN
 Rambut dan kepala : DBN
 Wajah/ muka : DBN
 Mata : DBN
 Telinga : DBN
 Hidung dan Sinus : DBN
 Mulut : DBN
 Leher : DBN
 Thorax/ Dada dan Paru-paru : DBN
 Payudara : DBN
 Kardiovaskuler : DBN
 Genetalia : DBN
 Muskuloskeletal : DBN
 Persyarafan/Neurologi : DBN

CONT’
Abdomen / Perut
Pada pemeriksaan abdomen klien tidak
ada jaringan parut dan lesi. Asites tidak
ada. Bising usus terdengar 20 x/menit.
Palpasi ringan terdapat nyeri tekan dan
nyeri lepas area Mc Burney. Rovsing sign
( - ) Blumberg sign ( - )

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut


Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 3 Jan 2020
 Hb : 12,8 g/dl
 Leukosit : 5200/mm3
 Trombosit : 354.000/mm3
 Hematokrit : 39%
 W. Perdarahan : 2 menit 30 detik
 W. Pembekuan : 3 menit
 GDS : 101mg/dl

Terapi yang diberikan: -


SUBJEKTIF OBJEKTIF

• Klien mengatakan nyeri pada perut • wajah klien tampak menahan sakit, skala
sebelah kanan bawah, nyeri menyebar ke nyeri 6, nyeri tekan pada area kanan
pinggang, klien mengatakan nyeri seperti bawah, klien tampak melindungi bagian
ditusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri yang sakit, klien dan keluarga menyakan
timbul kalau bergerak, klien mengatakan kapan akan di operasi, klien tampak
takut karena sebelumnya belum pernah di gelisah, klien tampak cemas, akan
operasi, klien mengatakan cemas karena dilakukan operasi.
di operasi pasti sakit, klien mengatakn • Suhu : 36,2
tidak bisa istirahat/tidur. • Nadi : 70 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Tekanan darah : 114/73 mmHg

• Hasil LAB tanggal 3 Januari 2020


• Hb : 12,8 g/dl
• Leukosit : 5200/mm3
• Trombosit : 354.000/mm3
• Hematokrit : 39%
• W. perdarahan : 2 menit 30
detik
• W. pembekuan : 3 menit
• GDS : 101mg/dl

DATA FOKUS PRE OPS


SUBJEKTIF OBJEKTIF

•Klien mengatakan nyeri pada perut •Klien tampak meringis menahan


kanan bawah pada area operasi, sakit, skala nyeri 3 dengan
klien mengatakan nyeri seperti di pemberian analgetik ketorolak 30
sayat, klien mengatakan luka bekas mg injeksi inra vena sebanyak 3 x
operasi panas, klien mengatakan sehari, terdapat luka sayatan bekas
nyeri timbul kalau bergerak, klien operasi di perut bagian kanan
mengatakan ada luka bekas operasi bawah yang tertutup kassa dan
di perut, klien mengatakan takut verban penutup luka, klien tampak
bergerak. lemas, klien terpasang infus RL 20
tetes x/menit, klien tampak
mengelus perut bekas operasi
•Td : 106/70 mmHg,
•Nadi : 80 x/menit,
•Suhu : 36,7 ºC,
•Pernafasan: 20 x/menit.

DATA FOKUS POST OPS


Hasil Laboratorium tanggal 3 Januari 2020
 Hb : 12,8 g/dl
 Leukosit : 5200/mm3
 Trombosit : 354.000/mm3
 Hematokrit : 39%
 W. perdarahan : 2 menit 30 detik
 W. pembekuan : 3 menit
 GDS : 101mg/dl

Terapi:
 IVFD RL 12 jam/kolf
 Ceftizoxime injeksi 2x1gr (IV)
 Ketorolak injeksi 3x30 mg (IV)
NO DATA FOKUS PENYEBAB MASALAH
PRE OPERASI ( 03 JANUARI 2020 )
1 DS: Apendisitis Ansietas
Klien mengatakan cemas untuk
dilakukan operasi besok
Klien menanyakan tentang berapa Pembedahan
lama operasi besok
Klien menanyakan apakah yang
dirasakan saat operasi Perubahan status
kesehatan
DO:
Klien tampak cemas
Ekspresi wajah klien tampak tegang Krisis situasional
Klien sering bertanya tentang
prosedur tindakan operasi
TD :114/73 mmHg Ansietas
N : 70 x / menit
Suhu : 36º C
RR : 20 x /menit

ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PENYEBAB MASALAH
2. DS: Ulserasi/ iritasi Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri pada perut
kanan bawah
mukosa
Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk Inflamasi
Klien mengatakan nyeri bila ditekan apendiks
Klien mengatakan nyerinya hilang
timbul
Merangsang
DO: nosireseptor
Skala nyeri klien 6
Wajah klien tampak meringis
menahan sakit Medula spinalis
Nyeri tekan dan nyeri lepas perut
kanan bawah klien (+) Otak
Klien tampak melindungi bagian
tubuhnya yang sakit
Persepsi nyeri
Suhu : 36,2
Nadi : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
Nyeri akut
TD : 114/73 mmHg
POST OPS ( 4 JANUARI 2020 )
NO DATA FOKUS PENYEBAB MASALAH
1. DS: Apendisitis Nyeri akut
• Klien mengatakan nyeri post
operasi sudah terasa (P)
• Klien mengatakan nyeri terasa Pembedahan
tersayat/ perih (Q)
• Klien mengatakan nyeri pada Merangsang
perut kanan bawah (R)
• Klien mengatakan nyeri skala 4 nosiseptor
dengan pemberian analgetik
ketorolak 30 mg sebanyak 3 x sehari Medula spinalis
(S)
•Klien mengatakan nyeri terasa
hilang timbul dan nyeri terasa Hipotalamus
diperberat bila bergerak (T)
Otak
DO:
Klien tampak meringis kesakitan
Klien tampak gelisah Persepsi nyeri
Klien tampak melindungi daerah
perutnya yang nyeri
TD : 118/78 mmHg
Nyeri akut
N: 73 x / menit
Suhu: 36,2 C
RR: 20 x/ menit
NO DATA FOKUS PENYEBAB MASALAH
2. DS: Apendisitis Kerusakan
• Klien mengatakan integritas
terdapat verban yang Pembedahan jaringan
menutupi lukanya
• Klien mengatakan luka Luka insisi
bekas operasi nya terasa
nyeri Kerusakan
integrits
DO: jaringan
• Terdapat luka tertutup
verban di perut kanan
bawah klien
• Verban penutup luka
berukuran panjang ± 8 cm
• Verban penutup luka
tampak bersih
• Kedalaman luka tidak
dapat dikaji
DAFTAR DIAGNOSA
NO TANGGAL MUNCUL TANDA TANGAN
KEPERAWATAN
1
3 Januari 2020 Ansietas

2
3 Januari 2020 Nyeri akut (pre op apendiktomi)

3
4 Januari 2020 Nyeri akut (post op apendiktomi)

4
4 Januari 2020 Kerusakan integritas jaringan

Anda mungkin juga menyukai