Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PEMBEDAHAN KHUSUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

NAMA ANGGOTA

1. 1914320054 Alhada Azofit Alma


2. 1914320055 Ana Lizetia Afonso Victor
3. 1914320056 A.A. Ayu Komang Trisna Dewi
4. 1914320057 Anita Khairunisa
5. 1914320058 Benjamin Zeth Tuhurima
6. 1914320059 Carystal Manda Supa
7. 1914320060 D. P Eka Noviani
8. 1914320061 Deonizio Amaral
9. 1914320062 Dewa Agung Raka Aditya
10. 1914320063 Dewa Nyoman Wira Senha
11. 1914320064 Fenilia Putri
12. 1914320065 Fita Kurniati
13. 1914320066 Gabriela Mariana Mamuaya
14. 1914320067 I Gede Agus Mahardika Putera
15. 1914320068 I Gst. Ag. Bgs Ary Shadewa
16. 1914320069 I Gusti Made Ary Diva Darma
17. 1914320070 I Made Dwi Cipta Darmawan
18. 1914320071 Kadek Mitha Farishta

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2021/2022
Case study

Seorang anak, umur 4 tahun, dx medis fimosis dengan general anestesi, BB 20 kg, pemeriksaan
laboratorium dan foto rongent thoraks dalam batas normal. Pasien tampak rewel dan tidak
kooperatif, setiap ada petugas Kesehatan yang mendekatinya pasien langsung menangis.

a. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
Anamnesis
a. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Hindu
Golongan darah :O
Alamat : Jln. Mawar melati
No. CM : 235XXX
Diagnosa medis : Femosis
Tindakan Operasi : GA
Tanggal MRS : 02 September 2021
Tanggal pengkajian : 03 September 2021
Jam Pengkajian : 07.00 Wita
Jaminan : BPJS

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Hubungan dg Klien : Ibu
Alamat : Jln. Mawar melati

2. Data dasar
BB 20 Kg, pemeriksaan laboratorium dan foto rongent thoraks dalam batas normal.

b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien merasakan nyeri pada bagian alat vitalnya.
b. Saat pengkajian
Pasien tampak tidak kooperatif saat berespon terhadap petugas kesehatan
dan tampak fimosis.
2. Riwayat penyakit sekarang
Seorang anak, umur 4 tahun, dx,medis femosis, dengan general anestesi, BB 20 Kg,
pemeriksaan laboratorium dan foto rongent thoraks dalam batas normal.pasien
tampak rewel dan tidak kooperatif.,setiap ada petugas kesehatan yg mendekatinya
pasien langsung menangis,.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sistemik keluarga di sangkal

c. Data Fokus : Pengkajian Anestesi (AMPLE)


A : Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat – obatan yang digunakan dan akan
digunakan selama persiapan operasi hingga post operasi
M : Pasien tidak mengonsumsi obat obatan
P : Tidak memiliki riwayat diabetes, kardiovaskuler, hipertensi
L : Pasien tidak melakukan puasa
E : Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, dan obat -
obatan terlarang

d. Pemeriksaan Fisik 6 B ( Breath, Blood, Brain, Bowel, Bladder, Bone)


a. Breath
Wajah
Inspeksi Ekspresi wajah: meringis kesakitan, Bentuk wajah : normal, tidak ada
edema pada wajah, tidak ada rambut pada wajah
- Kemampuan membuka mulut < 3
- Jarak Thyro- Mental 6 cm
- Mallampati skor I
- Obstruksi jalan napas : tidak ada obstruksi jalan nafas
- Bentuk Leher simetris
- Mobilitas Leher
- Leher tidak pendek
- Pasien dapat menggerakan rahang kedepan
- Pasien dapat melakukan ekstensi leher dan kepala
- Thorax
- Bentuk thorax : normal chest
- Pola nafas teratur
- Perkusi paru sonor
- Suara nafas vesikuler

b. Blood
- Inspeksi
Ictus cordis ( - ) tampak normal
- Palpasi
Palpasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
- Perkusi
Batas-batas jantung normal
- Auskultasi
BJ I terdengar tunggal dan reguler.
BJ II terdengar tunggal, reguler
Tidak ada bunyi jantung tambahan
c. Brain
- Kesadaran : □ kompomentis □ apatis □ delirium □ somnolen □ sopor
□ koma
- GCS : Verbal 5 Motorik: 6 Mata: 4
- Reflek fisiologis
a) Reflek bisep (+)
b) Reflek trisep (+)
c) Reflek brachiradialis ( + )
d) Reflek patella (+)
e) Reflek achiles (+)
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a) Reflek babinski (-)
b) Reflek chaddok (-)
c) Reflek schaeffer (-)
d) Reflek oppenheim ( - )
e) Reflek gordon ( -)
d. Bowel
- Frekuensi peristaltic usus : 15 x/menit
- Titk Mc. Burney : □ nyeri tekan □ nyeri lepas
- Borborygmi : □Ya □Tidak □ nyeri menjalar
- Pembesaran hepar : □Ya □Tidak
- Distensi : □Ya □Tidak
- Asites : □ shiffing dullness □ undulasi

e. Bladder
- Buang air kecil : mandiri
- Terpasang kateter : tidak
- Gagal ginjal : Tidak
- Batu ginjal : tidak
- Infeksi saluran kemih : tidak
- Produksi urine : 400 ml
- Retensi urine : normal
f. Bone
1) Pemeriksaan Tulang Belakang :
Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis(-),
Perlukaan(-), infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-)
2) Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi
- Otot antar sisi kanan dan kiri simetris
- Traksi ( - ), atropi otot ( -)
- IV line: terpasang di tangan kanan , ukuran abocatch : 18, tetesan: 20
tpm
Palpasi
- Perfusi
- CRT : 2 detik
- Edema : (2)
- Lakukan uji kekuatan otot : 4
- Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
- Otot antar sisi kanan dan kiri simetris
- Fraktur (-), lokasi fraktur(-) jenis fraktur(-) terpasang gips (-), Traksi(-)
- atropi otot ( -)
Palpasi
- Perfusi
- CRT : 2 detik
- Edema : (2)
- Kekuatan otot : 4
e. Pemeriksaan penyulit intubasi : Teknik LEMON
Look : Pemeriksaan wajah (leher normal, lidah normal, gigi susu)
Evaluate : Thyromental 3-3-2
Malampati : Skor I
Obstruction : Periksa tanda kesulitan jalan napas (normal)
Neck mobility : 35 derajat

f. Data Penunjang Diagnostik


a. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Darah lengkap Hb 11g/dL 11-13g/dL
AL (angka leukosit) 4500/uL 4500-13.500/uL
AE (angka eritrosit) 4,5/mcL 4,5-13,0/mcL
Hematokrit 40% 40-48%
Albumin 3,4gr/dL 3,8-5,1gr/dL
Natrium 3,5gr 3,5-5,3gr
Kalium 3,7/L 3,7-5,2/L
Klorida 3,4mEq/L 3,4-4,7mEq/L
Pemeriksaan penunjang lainya dalam batas normal.

g. Analisa Data
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
Pre Anestesi
1 DS: Proses inflamasi Ansietas
- Keluarga asien ↓
mengatakan
Pembesaran kulit
pasien takut akan
dilakukan operasi preputium
DO: ↓
- Pasien tampak Kurangnya pemahaman
rewel dan tidak

kooperatif
- Skala kecemasan Ansietas
pasien sedang
- Keluarga pasien
bertanya-tanya
tentang prosedur
dan konsekuensi
operasi
- TTV :
- Nadi : 110x/menit
- RR : 28x/menit
- Suhu : 36,5⁰C
- - SpO2: 99 %
2 DS: Kesalahan evaluasi Pra Pk Agen Anestesi
- Keluarga pasien anestesi
mengatakan ↓
belum siap
Pk agen anestesi
dilakukan
tindakan anestesi
DO:
- persiapan pasien
belum lengkap
- TTV :
- Nadi : 110x/menit
- RR : 28x/menit
- Suhu : 36,5⁰C
- - SpO2: 99 %
Intra Anestesi
3 DS: - Efek agen obat anestesi Rk disfungsi Respirasi
DO: ↓
- Pasien dalam
Depress otot pernapasan
pengaruh obat
General Anestesi ↓
RK Disfungsi Respirasi
4 DS: Dilakukan tindakan oprasi Rk Trauma Pembedahan
- Pasien dalam dengan GA
keadaan terbius

DO: Rk Trauma Pembedahan
- Pasien akan
dilakukan
tindakan oprasi
- TTV:
- -Nadi :
110x/menit
- -RR : 28x/menit
- -Suhu : 36,5⁰C
- -SpO2: 99 %
Post Anestesi
5 DS: Tindakan operasi Nyeri post operasi
- Keluarga pasien ↓
mengatakan Adanya Luka insisi
pasien nyeri pada ↓
luka operasi
- Keluarga pasien Nyeri Post operasi
mengatakan
pasien merasa
tidak nyaman
- P : Luka oprasi
- Q : nyeri
berdenyut
- R : area genetalia
- S:3
- T : Setelah
operasi
DO:
- Pasien tampak
meringis
- TTV:
- Nadi : 100
x/menit,
- suhu : 36,5oC,
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 99 %
6 DS: - Prosedur invasif Resiko Infeksi
DO : ↓
- TTV Resiko Infeksi
- Suhu : 36,8° C
- RR : 20
- Spo2 : 97%

h. Masalah Anestesi (Problem)


 Pre Anestesi
- Ansietas
- Pk Agen Anestesi
 Intra Anestesi
- Rk disfungsi Respirasi
- Rk Trauma Pembedahan
 Post Anestesi
- Nyeri post operasi
- Resiko Infeksi

i. Rencana Intervensi

NO MASALAH Rencana Intervensi


Tujuan Intervensi
Pre Anestesi
1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1) Observasi TTV klien
anestesi selama 1 x 30 menit 2) Kaji tingkat pemahaman
diharapkan ansietas dapat pasien dan keluarga tentang
teratasi dengan kriteria hasil : diagnosa/ penyakit serta
1) Pasien tampak tenang dan prosedur operasi
tidak rewel 3) KIE pasien dan keluarga
2) Keluarga pasien paham tentang proses pembedahan
tentang penyakit dan dan anestesi yang akan
prosedur operasi yang akan dilakukan
dilakukan 4) 4. Berikan dukungan dalam
3) Skala cemas menjadi 4-8 penyembuhan pasien
(kecemasan ringan) dengan cara yang mudah
4) TTV dalam rentan normal : dipahami anak
- Nadi : 100x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu : 36,5⁰C
- SpO2: 99 %
2 Pk Agen Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji adanya penyulit yang
Anestesi anestesi selama 1 x 30 menit dicurigai akan terjadi:
diharapkan Pk Agen Anetesi a. Penyakit
dapat teratasi dengan kriteria kardiovaskular
hasil : b. Penyakit
1. Tidak terjadi aspirasi pernapasan
2. Tidak terjadi c. Diabetes mellitus
hipotensi akibat d. Penyakit Hati
vasodilatasi e. Penyakit Ginjal
pembuluh darah f. Suhu Tubuh
3. Tanda-tanda vital 2) Lakukan pengkajian 6B
dalam batas normal : a. Breathing
- Nadi : 60-100 b. Blood
x/menit. c. Brain
- RR : 16-20 x/menit. d. Bowel
- SpO2 : 95-100%. e. Blader
- - S : 36,5 ℃ - f. Bone
37,5℃ 3) Tanggalkan segala
- 4. Pasien siap aksesoris pasien
dilakukan operasi 4) Lakukan pengkajian
ABCDE
a. A (Alergi)
b. B (bleeding
tendencies)
c. C (Cortison or
Sterioid use)
d. D (Diabetes
Melitus)
e. E (Emboli)
5) Lakukan Pengkajian
AMPLE
a. A (Alergi)
b. M (Medikasi)
c. P (Past Illness/ Penyakit
Penyerta)
d. L (Last Meal/ Makan
terakhir)
e. E ( Event/lingkungan)
6) Lakukan persiapan pasien
sebelum pembedahan
a. Puasakan pasien (8Jam)
b. Pengosongan kandung
kemih/ pemasangan DC
c. Status nutrisi
pasien/timbang BB/TB
d. Keseimbangan cairan dan
elektrolit
e. Informed Consent
f. Tentukan status fisik pasien
g. Kolaborasi pemberian
premedikasi
7) Cek Kembali personal
hygiene (kebersihan kulit,
kuku, dll)
Intra Anestesi
3 Rk disfungsi Setelah dilakukan intervensi 1) Monitoring TTV pasien
Respirasi diharapkan tidak terjadi resiko 2) Pantau AGD pasien
komplikasi disfungsi respirasi 3) Pantau oksigenasi (SpO2)
dengan kriteria hasil : dan ventilasi (RR dan
1) TTV dalam rentang pengembangan dada)
normal : 4) Delegasi terkait pemberian
- Nadi 60- terapi oksigen
100x/menit 5) Kolaborasi dengan dokter
- Suhu 36,5˚C- anestesi jika diperlukan
37,5 ˚C
- RR 16-
20x/menit
2) Akral hangat
3) pH serum 7,35-7,45
4) PaCO2 35-45
5) PaO2 80-100
6) Pasien tidak mengeluh
dan tidak mengatakan
sesak napas
7) Tidak terjadi apneu
4 Rk Trauma Setelah dilakukan tindakan a. Persiapkan pasien : pasien sudah
Pembedahan keperawatan anestesi selama diberikan premedikasi,
1X24 jam diharapkan resiko pemasangan alat monitor seperti
Trauma Pembedahan dapat kanulasi vena, monitor EKG,
terkontrol dengan kriteria hasil pulse oxymetri, tekanan darah,
: manset, dan persiapan alat dan
- Tidak terjadi trauma
obat untuk anestesi general .
selama pembedahan
b. Berikan preoksigenasi 100 %
- Tercapainya trias
anestesi pada pasien dengan nasal kanul
- Tanda-tanda vital sebelum dilakukan anestesi untuk
dalam batas normal : membuat pasien lebih rileks
S= 36,5-37,5°C, c. Asistensi dengan dokter anestesi
N= 60-100 x/menit dalam pemberian general
RR= 16-20x/menit anestesi. Setelah pasien terbius,
d. Berikan posisi sesuai jenis
pembedahan
e. Lakukan monitoring terstandar,
seperti: Airway, oksigenasi,
venilasi, sirkulasi dan suhu
Post Anestesi
5 Nyeri post Setelah dilakukan tindakan 1) Observasi TTV
operasi asuhan kepenataan anestesi 2) Kaji derajat, lokasi,
selama1 x 30 menit diharapkan durasi,frekuensi,
nyeri pasien berkurang dengan karakteristik nyeri
kriteria hasil : (PQRST)
- TTV dalam batas 3) Ajarkan teknik distraksi
normal : relaksasi
- Sp02 : 98 -100 % 4) Kolaborasi dengan dokter
- Nadi : 60 – 100 x/menit pemberian obat analgetik
- Suhu : 36-37°C,
- RR : 16 – 20 x/menit
- Nyeri yang dirasakan
pasien berkurang Skala
1-3 nyeri ringan
- Pasien dapat
beristirahat dengan
nyaman
- Pasien tampak tenang
dan tidak meringis
6 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1) monitor tanda dan gejala
Infeksi keperawatan selama 1x24jam infeksi
diharapkan resiko infeksi dapat 2) Beri tahu pasien dan
dihindari dengan keluarga cara menjaga luka
kriteria hasil : pasca operasi untuk
1) pasien bebas dari tanda menghindari risiko infeksi
dan gejala infeksi 3) Kolaborasi dengan dokter
2) Menunjukan prilaku dan tim medis lainnya
hidup sehat dalam pemberian antibiotic
3) keadaan umum pasien
baik

Anda mungkin juga menyukai