PEDIATRIK
PASIEN PEDIATRIK
Ø pediatrik bukan dewasa mini
Ø Age related morbidity & mortality
Ø Kejadian kritis > sering terjadi pada bayi, terlebih
pada neonatus < 2 kg
Ø Komplikasi Air way adalah masalah utama di PACU .
Karasteristik Neonatus - bayi.
• Kepala yang relatif besar, mulut yang kecil dan leher pendek
• Nares yang sempit dan lidah yang relatif besar
• Glotis dan laring yang lebih tinggi (C3-C4)
• Epiglotis berbentuk U panjang
• Pita suara yang miring dengan perlekatan yang tinggi (C4)
• Cincin krikoid yang sempit
Karakteristik Fisiologis Sistem Respirasi Infant dan Anak
the nose to just below the lower lip, without compressing the
nasal passages .
– The distal end should lie just above the epiglottis to avoid
Tube size
– < 2 kg : 2.5
– 2-4 kg : 3.0
: (age/2)+15 (nasal)
RAE tubes Tracheostomy tube
cricothyrotomy
Teknik Anestesi
– Persiapan Preoperatif
– Evaluasi awal – kunjungan pra anestesi
– Anamnesis
– Pemeriksaan fisik dan penunjang
– Konsultasi dengan bagian lain bila diperlukan
Teknik Anestesi
– Persiapan Preoperatif
– Puasa
– Aplikasi panduan hanya pada pasien yg sehat untuk operasi elektif. Pada
keadaan tertentu puasa tersebut di atas tidak menjamin pengosongan
lambung
Teknik Anestesi
– Persiapan Preoperatif
– Premedikasi
– Oral
Midazolam (0.5-0.75 mg/kg, onset 30 minutes and lasts approximately 30
minutes)
Ketamine (5-6 mg/kg)
Transmucosal fentanyl (facial pruritus, nausea and vomiting, oxygen
desauration)
– Nasal
Midazolam (0.2 mg/kg, rapid absorption as avoids first pass metabolism,
disadvantage is transient nasal irritation)
– Rectal
Midazolam (0.5-1.0 mg/kg)
– Intramuscular
Midazolam (0.3 mg/kg, anxiolysis in 5-10 minutes)
Ketamin (3-4 mg/kg)
Teknik Anestesi
– Monitoring
1. Stetoskop prekordial atau esofageal → memantau
denyut jantung dan pernafasan.
2. Pulse oksimetri → mengetahui saturasi oksigen dan
denyut nadi.
3. Kapnografi → adekuat/tidaknya ventilasi, dapat menjadi
peringatan awalan terhadap bahaya hipertermia
malignant
4. EKG
5. Temperatur → monitor resiko terjadinya hipertermia
malignant. Hipotermia dicegah dengan selimut hangat,
lampu, menghangatkan ruangan operasi dan cairan
intravena.
6. Diuresis → nilai normalnya 1-2cc/kg/jam untuk neonatus
Teknik Anestesi
– Induksi Anestesi
– Induksi anestesi umum;
– Inhalasi (paling sering digunakan)
– Intravena (bila kateter iv sudah terpasang)
– Intramuskular
– Kontrol jalan nafas
– Mask management
– Jari-jari pada mandibula jangan pada leher
– Gentle chin lift
– Intubasi endotrakea
– Blade pediatrik
– Ukuran tube yang sesuai
Ukuran ETT/LMA Untuk Pediatri
Usia 0-1 bln 0-1 bln 1-12 bln 1-3 thn 3-8 thn 8-12 thn
LMA - 1 1 2 2,5 3
Teknik Anestesi
– Intubasi
Sebelum intubasi, dilakukan preoksigenasi: