Anda di halaman 1dari 17

ASKAN PADA PEMBEDAHAN

DENGAN INSUFISIENSI ADRENAL

EMANUEL I LEWAR
Pendahuluan
• Insufisiensi adrenal adalah suatu kelainan
endokrin atau hormonal, dimana kelenjar
adrenal tidak memproduksi hormon kortisol
(terkadang juga hormon aldosteron) dalam
kadar yang cukup
Next.. Pendahuluan
Sekresi glandula adrenal :
1. Hormon Kortisol (Glukokortikoid)
• Mengatur kerja jantung sehingga  TD
• Mengatur respon sistem imun
• Mengatur kerja hormon insulin
• Mengatur metabolisme KH , protein, dan
lemak
2. Hormon aldosteron (Mineralokortkoid)
 mengatur keseimbangan Na. K
3. Androgen ( Dehydroepiandrosterone)
 perkembangan kelamin sekunder
Pengkajian
• Kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol
(terkadang juga hormon aldosteron) dalam kadar yang
cukup
• Secara fisilogi : Kadar kortisol paling tinggi adalah pagi hari (
pukul 4-6 pagi ) dan terendah adalah di malam hari (pada
pukul 4-8 malam.) .
• Sedang therapi korttisol
- Pengganti ketika produksi endogen terganggu
- Mempengaruhi kecepatan sintesis protein
- Kadar kortisol meningkat dari 2-10 x lipat saat induksi
anestesi, selama operasi dan periode post operasi.
- Kadar maksimal ACTH dan kortisol dicapai pada periode
awal post operatif, terutama efek balik anestesi dan
ekstubasi endotrakeal (30 menit setelah ekstubasi).
KLASIFIKASI
1. Primary adrenal insufiiciency ( Addison
disease)
2. Secondary adrenal insufficiency
3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )
1. Primary adrenal insufiiciency ( Addison
disease)
• kerusakan secara lambat dari kelenjar adrenal,
disebabkan oleh adanya destruksi pada
kelenjar adrenal.
• Etiologi
1. Autoimun ( kurang lebih 70-90 kasus)
2. Infeksi ( TBC, Histoplasmosis, HIV, Syphilis)
3. Keganasan ( metastase dari paru paru, mamae,
carcinoma colon, melanoma, lymphoma)
2. Secondary adrenal insufficiency
• Kelenjar adrenal tidak dapat mensekresikan
ACTH dalam batas normal diakibatkan
kegagalan hipofisis.
• Penyebab : tumor pada hipotalamus hipofisis.
Manifestasi Klinis
1. Insufisiensi kortisol
Lemah , cepat lelah, anoreksia, mual mual,
muntah, diare, hipoglikemi, hipertensi ortostatik
ringan, hiponatremi, eosinophilia.
2. Insufisiensi aldosteron
Hipertensi ortostatik, hiperkalemia, hiponatremia
3. Insufisiensi androgen
Kehilangan bulu bulu axilla dan pubis
4. Kelebihan ACTH
Hiperpigmentasi kulit dan permukaan mukosa
3. Acute adrenal insufficiency (
Adrenal Crisis )
Suatu keadaan gawat darurat berhubungan
dgn menurunnya hormon yang relatif dan
terjadinya kolaps sistem kvs
Manifestasi Klinis
• Syok
• Hipotermia atau hipertermia
• Kekurangan kortisol : cepat lelah, lemah
badan, anoreksia, mual mual dan muntah ,
diare, hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.
• Kekurangan hormon aldosteron : hiperkalemia
dan hipotensi berat
• Nyeri abdomen dan pinggang krn perdarahan
kelenjar adrenal
Cont.. Pengkajian

Anamnesis Khusus
– riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
– riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi,
kardiovaskuler, TB, asma)
– pemakaian obat tertentu, seperti antidiabetik, antikoagulan,
kortikosteroid, antihipertensi secara teratur.
– riwayat diet (kapan makan atau minum terakhir. jelaskan
perlunya puasa sebelum operasi)
– kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol
atau obat-obatan)
– Riwayat alergi
– Kehilangan cairan saat dikaji (perdarahan, muntah, diare)
– Tanggal mensturasi terakhir
– Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah : Na, K, kortisol, dan ACTH
dlm darah.
• Uji ACTH: mengukur kadar kortisol darah 30-60
menit ( N ; ≥18μg/dl )
• Glukosa darah :  insulin terinduksi
• CT Scan, MRI : untuk mendeteksi penyebab
dengan melihat gambaran kelenjar adrenal
maupun pituitari ( sep tumor )
• USG Abdomen:  melihat kelenjar adrenal,
adanya perdarahan, atrofi atau metastatis
Therapi
• Pengobatan bertujuan untuk menggantikan
glukokortikoid dan defisiensi
mineralokortikoid.
• Kortisol ( Hidrokortison ) 15 - 30 mg ,
kemudian lakukan tappering off
• Aldosteron 50 - 250 mcg / hari., dosis titrasi
sesuai dengan tekanan darah dan kadar
Kalium
Pertimbangan Anestesi
• Suplement steroid pada saat perioperasi
• Pembedahan  respon stres tubuh , karena supresi
adrenal,  peningkatan permeabilitas vaskuler,
respon vasomotor yang tidak adekuat :
- Penurunan CO  hipotensi berat dan kolaps kvs
- Depresi respiratorius
- Hiponatremia,
- Hipolikemia,
- Hiperkalsemia
- Hemokonsentrasi.
Cont.. Pertimbangan Anestesi

• Hindari etomidat  menghambat sintesis


kortisol
• Multi farmakologis anestesi dengan dosis
minimal, krn depresi miokard
• Dosis muscle relaksan terkontrol, diatur
dengan titrasi
• Monitoring glukosa darah dan eletrolit
Masalah Anestesi
• Depresi pernapasan
• Depresi kardiovaskuler
• Gangguan elektrolit ( hiponatremia,
hipolikemia, hiperkalsemia)
• Hemokonsentrasi
• Hipertermi
Rencana Intervensi
• Tugas latihan membuat case study

Anda mungkin juga menyukai