Anda di halaman 1dari 17

KANKER PANKREAS

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Arif Nasrudin 7. Danik Matul Q


2. Nurul Khomariah 8. Rachma Apriliasari
3. Indriani 9. Nurul Hidayah
4. Enita Nuraini 10. Desi Puspitasari
5. Alfiah 11. Ayu Mutiari
6. Putri Santi S. 12. Dian Yulia
13. Isna Laila Rosmala

AKADEMI KESEHATAN AGRA HUSADA


TAHUN AJARAN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Kanker Pankreas”,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.

Bojonegoro, 20 November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….....
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kanker Pankreas……………………………………………………
2.2 Faktor Penyebab Kanker Pankreas…………………………………………….
2.3 Gejala Kanker Pankreas………………………………………………………..
2.4 Cara Perawatan Kanker Pankreas……………………………………………..
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..
1.2 Saran……………………………………………………………………….........
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor pankreas adalah tumor yang berasal dari jaringan eksokrin dan endokrin pancreas.
Berdasarkan histopatologinya, tumor pankreas dibagi menjadi tumor jinak dan tumor ganas.
Menurut klasifikasi WHO tumor primer eksokrin pankreas dibagi 3 bagian yaitu jinak,
borderline,dan ganas. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel
asiner. Sekitar 90% tumor pankreas merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus
pankreas atau yang disingkat kanker pancreas (Padmomartono,2009).
Kanker pankreas menduduki peringkat ke-12 kanker yang paling sering di dunia dengan
338.000 kasus baru didiagnosa pada tahun 2012. Prevalensi pasien kanker pankreas di dunia
yang bertahan hidup selama lima tahun adalah 4.1 per 100.000. Kanker ini bersifat fatal dan
merupakan penyebab kematian ketujuh dari kanker (WHO, 2012).
Kanker pankreas jarang terjadi pada usia < 40 tahun dan sering terjadi pada usia 60-80
tahun dan lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan 1,2-1,5 :
1. Insidensi kanker pancreas adalah 1-10 kasus per 100.000 dan umumnya meningkat pada
negara-negara berkembang (Ryan, 2014).
Di Amerika Serikat, kanker pankreas masuk dalam peringkat keempat penyebab kematian
setelah kanker paru, prostat, dan kolorektal. Pada tahun 2008 insidensi kanker pankreas di
Amerika Serikat adalah 37.700 kasus dan 34.300 diantaranya meninggal karena penyakit ini.
Survival rate penderita kanker pankreas yang bertahan selama lima tahun < 5% (Hidalgo, 2010).
Di Indonesia, kanker pankreas tidak jarang ditemukan dan merupakan tumor ganas ketiga
terbanyak pada pria setelah tumor paru dan tumor kolon.Insidensi tertinggi terjadi pada usia 50-
60 tahun.Namun, data kepustakaan kanker pankreas di Indonesia masih sangat sedikit.
2 penderita kanker pankreas. RSUP H. Adam Malik sendiri merupakan rumah sakit terbesar di
kota Medan dan lokasinya sendiri mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu RSUP H. Adam
Malik merupakan rumah sakit rujukan dari berbagai daerah. Penyebab sebenarnya kanker
pankreas masih belum jelas. Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya hubungankanker
pankreas dengan beberapa faktor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien.
Faktoreksogen meliputi kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alkohol, kopi,zat karsinogen
industri dan faktor endogen yaitu usia, penyakit pankreas (pankreatitis kronik dan diabetes
mellitus) dan mutasi genetik.Hampir 60-70% kanker pankreas lokasinya di kaput pankreas,
20-25% berada di korpus dan kauda pankreas. Simptom dan gejala klinisnya berhubungan
dengan lokasi kanker. Manifestasi yang paling sering dikeluhkan pasien yaitu, nyeri abdomen,
berat badan menurun, asthenia, anoreksia, dan juga ikterus yang. Sekitar 50% pasien kanker
pankreas memiliki penyakit diabetes.Pesien dengan lesi di kaput pankreas biasanya terjadi
peningkatan bilirubin dan alkalin fosfat. Pemeriksaan laboratorium rutin biasanya normal dan
tumor marker yang dilakukan adalah CEA dan CA 19-9. Dimana biasanya terjadinya
peningkatan pada kedua tumor marker tersebut. Tumor marker Ca 19-9 biasanya paling banyak
digunakan karena mempunyai sensitivitas dan spesivitas tinggi (80% dan 60-70%). Kanker
pankreas merupakan tumor yang membahayakan yang terjadi dalam waktu yang lama dan
berkembang cepat sebelum menunjukkan gejala klinis. Mayoritas penderita kanker pankreas
awalnya tidak menunjukkan gejala yang spesifik sehingga sering terlambat didiagnosis,
akibatnya pasien datang dengan keadaan stadium lanjut dantermasuk salah satu kanker yang
prognosisnya paling buruk.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat gambaran
karakteristik kanker pankreas.
1.2 Rumusan masalah
a) Apa pengertian Kanker Pankreas?
b) Apa saja faktor penyebab terjadinya Kanker Pankreas?
c) Apa saja gejala Kanker Pankreas?
d) Bagaimana cara mengobati penyakit Kanker Pankreas?
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui penyebab terjadinya Kanker Pankreas
b) Untuk mengetahui gejala Kanker Pankreas
c) Untuk mengetahui Bagaimana cara mengobati penyakit Kanker Pankreas
1.4 Manfaat
a) Dapat mengetahui penyebab terjadinya Kanker Pankreas
b) Dapat mengetahui gejala Kanker Pankreas
c) Dapat mengetahui Bagaimana cara mengobati penyakit Kanker Pankreas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kanker Pankreas
Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan
pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal
(Doegoes, 2000). Kanker pankreas merupakan hasil dari keganasan pankreas, organ yang terletak
di bawah perut. Kondisi ini ditandai oleh pertumbuhan sel pankreas yang tidak terkendali
sehingga menyebabkan pembentukan tumor pankreas, yang dapat menyebar ke organ terdekat
dan bagian tubuh lainnya. Kanker pankreas bukanlah sesuatu yang umum terjadi serta
bertanggungjawab atas 3% dari total penyakit berbahaya di Amerika Serikat. Penyakit ini
biasanya terjadi pada pasien berusia lanjut dan lebih umum terjadi pada pria dibandingkan
wanita.
Kanker pankreas biasanya sulit dikenali hingga mencapai tingkatan lebih lanjut. Kanker
tersebut biasanya dihubungkan dengan perkiraan/prognosa yang buruk dan tingkat kelangsungan
hidup yang hanya mencapai 5%. Lebih dari 30,000 jiwa hilang karena kanker pankreas setiap
tahunnya.Jenis kanker ini dapat mempengaruhi pankreas eksokrin, bagian pankreas yang
menghasilkan enzim pencernaan atau pankreas endokrin, bagian pankreas yang menghasilkan
hormon seperti insulin dan glukagon. Keganasan pankreas eksokrin lebih umum terjadi, dengan
jenis yang paling sering muncul adalah adenokarsinoma (kanker dari jaringan kelenjar) pankreas
yang mencakup 80-90% dari keganasan pankreas. Jenis kanker eksokrin lainnya meliputi kanker
sel asinar, kanker kista (kistadenokarsinoma), dan tumor pseudopapillary padat. Tumor saraf
endokrin (neuroendokrin), sementara itu, mungkin “berfungsi”, dan dapat menghasilkan gejala-
gejala yang terkait dengan hormon yang dihasilkan. Jenis tumor ini biasanya memiliki tingkat
keberlangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan tumor pada pankreas eksokrin.

2.2 Faktor Penyebab Kanker Pankreas


Kanker pankreas sama seperti jenis-jenis kanker umum lainnya di mana terjadi
pertumbuhan tumor atau jaringan abnormal. Khusus untuk kanker pankreas, maka tentu
tumbuhnya tumor adalah pada pankreas, sementara pankreas sendiri adalah kelenjar besar yang
masih menjadi bagian dari sistem pencernaan kita. Panjang pankreas sendiri ada sekitar 15 cm
dan berfungsi menghasilkan enzim pencernaan untuk penguraian makanan supaya tubuh dapat
menyerapnya.
Pankreas di dalam tubuh kita juga memiliki peran untuk membuat kadar gula darah tetap
normal dan stabil dengan menghasilkan hormon, insulin salah satunya. Hingga kini, penyebab
kanker pankreas sendiri belumlah diketahui secara jelas. Hanya saja kali ini kita akan melihat
lebih dalam tentang faktor-faktor yang mampu meningkatkan risiko penyakit ini.
a. Faktor Usia
Usia seseorang, terutama yang sudah lansia memang cukup berpotensi tinggi dalam
menderita penyakit serius, tak terkecuali kanker pankreas. Penyebab atau faktor risiko utama
yang dapat membuat seseorang menderita kanker pankreas adalah usia. Peningkatan risiko
kanker pankreas dapat terjadi seiring bertambahnya usia.
Ini karena telah diteliti bahwa penyakit kanker jenis ini banyak dialami oleh lebih dari 80
persen orang yang usianya antara 60 dan 80 tahun. Rata-rata justru orang dengan usia 75 tahun
mulai berisiko tinggi mengidap kanker pankreas. Namun tentu saja ini bukan satu-satunya faktor
yang perlu untuk diketahui.
b. Kebiasaan Merokok
Kalau Anda mengira bahwa merokok hanya dapat berpengaruh buruk terhadap paru-paru
dan menjadi penyebab penyakit kanker paru-paru, Anda salah besar. Kebiasaan merokok
sebetulnya juga tak baik untuk banyak organ tubuh kita yang lainnya, salah satunya pankreas.
Kanker pankreas lebih besar potensinya pada seseorang dengan kebiasaan merokok berlebih.
Telah diteliti oleh sebagian ilmuwan bahwa 1 dari 4 atau 5 kasus dari kanker pankreas dipicu
oleh kebiasaan merokok. Bahkan juga sudah dibuktikan bahwa mereka yang telah berhenti dari
kebiasaan merokok dari awal dapat menurunkan risiko kanker pankreas. Jadi tentu dapat kita
tangkap langsung bahwa artinya tidak merokok dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk
mengurangi potensi terserang kanker pankreas ini.
c. Jenis Kelamin
Percaya atau tidak, faktor jenis kelamin pun turut berperan dalam peningkatan risiko
penyakit kanker pankreas. Yang lebih sering terkena penyakit ini adalah pria ketimbang wanita.
Ini karena mungkin kebanyakan pria memiliki kebiasaan merokok yang lebih parah daripada
wanita. Maka bisa disimpulkan bahwa kanker pankreas akan lebih mudah menyerang pria
dengan usia antara 60-80 tahun dengan kebiasaan merokok aktif.
d. Faktor Genetik
Banyak kasus kanker yang disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Riwayat
kesehatan anggota keluarga juga rupanya sangat penting dalam menentukan kesehatan kita. Hal
ini ternyata berlaku juga untuk risiko kanker pankreas, yaitu oleh sindrome kanker turunan. Ini
sama seperti kasus sindrom melanoma dan sindrom kanker payudara (BRCA2 dan PALB2). Jadi,
jika salah satu anggota keluarga ada yang pernah atau sedang mengidap kanker pankreas,
kemungkinan kita pun menjadi lebih besar untuk mengidap penyakit yang sama.
e. Diabetes
Seseorang yang memiliki penyakit diabetes berpotensi besar untuk terserang kanker
pankreas. Oleh karena itu, sebaiknya memang penderita diabetes dapat memeriksakan diri
tentang adanya potensi penyakit lain akibat peningkatan kadar gula darah. Bahkan sebaliknya,
diketahui pula bahwa pertumbuhan tumor ganas yang berada pada pankreas pun mampu menjadi
salah satu faktor pemicu munculnya diabetes.
Ada kemungkinan sangat besar untuk penderita diabetes mengalami kanker pankreas,
khususnya mereka yang sudah bertahun-tahun mengidap diabetes. Penderita diabetes yang sudah
di atas 5 tahun, potensinya jauh lebih tinggi 1,2 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak
mengidap diabetes. Itulah mengapa sangat penting dan dianjurkan untuk mengecek kesehatan
secara teratur.
f. Infeksi Pankreas
Pankreas yang terkena radang atau infeksi juga bisa menjadi penyebab munculnya kanker
pankreas. Infeksi yang tak segera diobati atau ditangani lalu dibiarkan dalam waktu yang lama
dapat mengembangkan risiko kanker pankreas. Mengecek kesehatan pankreas adalah sesuatu
yang penting supaya dapat mencegah sel-sel kanker tumbuh dan menyebar secara cepat.
g. Bakteri Helicobacter Pylori
Kanker pankreas rupanya dapat muncul dikarenakan adanya bakteri helicobacter pylori di
mana bakteri ini sebetulnya tidak secara langsung menyerang pankreas. Bakteri tersebut
memberikan serangan terhadap lambung sehingga terjadilah infeksi di bagian lambung. Dari
infeksi lambung inilah, potensi untuk terkena kanker pankreas malah justru makin besar.
h. Kurang Bergerak atau Olahraga
Aktivitas fisik sungguh sama pentingnya dengan aktivitas otak kita. Kebanyakan orang
merasa malas untuk berolahraga karena tak ingin berkeringat atau menggunakan waktunya hanya
untuk berleha-leha. Padahal kurang olahraga bukan hanya dapat menaikkan risiko obesitas,
penyakit jantung, kolesterol, atau stroke. Kurang olahraga juga dapat menyebabkan risiko kanker
pankreas meningkat.
i. Obesitas
Faktor kegemukan tak hanya berkaitan dengan penyakit darah tinggi, jantung, stroke, atau
kolesterol tinggi. Kegemukan terjadi dikarenakan jarangnya tubuh bergerak ditambah dengan
pola makan yang tidak dijaga dengan baik. Makan secara sembarangan tanpa memerhatikan
gizinya akan membuat berat badan menjadi berlebih, terutama bila pola makan tak terkontrol.
Kanker pankreas juga dapat muncul yang berawal dari obesitas. Oleh sebab itulah penting untuk
mulai membiasakan pola makan sehat, bernutrisi dan seimbang. Ditambah dengan berolahraga
rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik di sela-sela kesibukan sekolah atau pekerjaan Anda
menjamin kesehatan. Sel-sel kanker pun akan terhambat karena sistem daya tahan tubuh juga
akan terjaga tetap stabil.
j. Kebiasaan Minum Minuman Keras
Sama halnya dengan merokok, minum minuman keras adalah kebiasaan yang sama sekali
tidak menyehatkan bagi tubuh. Sudah banyak penyakit serius di mana diketahui minuman
beralkohol turut berperan dalam meningkatkan risiko penyakit tersebut. Bahkan untuk kasus
kanker pankreas pun juga sama, minuman keras dapat merusak organ pankreas dan menaikkan
risiko kanker di bagian ini.
k. Hepatitis Kronis
Penderita hepatitis, terutama yang sudah pada level kronis sebaiknya memang berhati-hati.
Potensi untuk terkena kanker pankreas cukup besar bagi yang sudah pernah atau sedang terkena
infeksi virus hepatitis. Ketika menderita hepatitis pada tahap kronis, cek juga apakah ada
kemungkinan kanker pankreas agar dapat dicegah sedari dini.
2.3 Gejala Kanker Pankreas
Gejala kanker pankreas pada setiap stadium selalu berbeda-beda, maka dari itu diharapkan
untuk tidak meremehkan gejala apapun yang timbul, karena ketika gejala tersebut cukup jelas,
ada kemungkinan bahwa pasien kanker pankreas telah berada pada stadium lanjut. Jadi, kita
harus tanggap terhadap gejala-gejala kanker pankreas, ditemukan sedini mungkin, diobati sedini
mungkin.
a. Gejala kanker pankreas stadium awal
 Sakit perut adalah salah satu gejala dari kanker pankreas stadium awal, sering dijumpai
pada kanker bagian tubuh pankreas dan kanker ekor pankreas, terletak pada bagian atas
rongga perut, seputar pusar atau perut bagian kanan atas, sakitnya melilit, pada saat
duduk berbaring atau malam hari rasa sakit akan bertambah, bila duduk, berdiri dan
badan miring ke depan atau berjalan rasa sakitnya bisa berkurang.
 Kurang lebih 90% dari jumlah pasien mengalami penurunan berat badan dengan cepat
dannyata. Pada suatu tahap tertentu dalam proses perkembangan penyakit akan dijumpai
adanya penyakit kuning, pada umumnya sebagian besar penyakit kuning dijumpai pada
kanker kepala pankreas dan muncul dimasa awal, tumor yang hanya terdapat pada tubuh
dan ekor pankreas kebanyakan tidak dijumpai penyakit kuning. Penyakit kuning
kebanyakan bersifat obstruktif, prosesnya bersifat semakin berat, disertai dengan gejala
kulit gatal dan gejala lainnya.
 Sering terjadi lemas dan kehilangan nafsu makan, disertai dengan diare, sembelit,
kembung, mual dan gejala gastrointestinal lainnya, sebagian pasien timbul gejala diare
lemak dan kadar gula tinggi, kencing manis.
b. Gejala kanker pankreas stadium medium dan lanjut
 Gejala saraf : Beberapa pasien mungkin mengalami kegalauan, depresi, insomnia,
perubahan karakter dan berbagai gejala lainnya.
 Nyeri perut : Nyeri perut adalah gejala awal yang paling sering dijumpai pada kanker
pankreas, letak yang tidak jelas, lingkup rasa sakit pada stadium medium dan lanjut lebih
luas, dapat meluas hingga ke bagian atas dan tengah perut dan bagian kiri tulang rusuk,
dapat menyebar punggung, dada dan belikat kanan?Rasa sakit perut yang kusam, rasa
sakit tekanan berat, rasa sakit seperti gigitan dan lain sebagainya, dapat bertambah berat
setelah makan.
 Penyakit kuning : Penyakit kuning pada kanker pankreas stadium medium dan lanjut,
seringnya bersifat terus-menerus dan semakin berat, obstruksi total, tinja berwarna tanah
liat, perubahan warna kekuningan pada kulit menjadi warna coklat atau perunggu,
disertai rasa gatal.
 Badan kurus: Badan kurus dalam waktu yang relatif singkat, berat badan menurun secara
signifikan, berkaitan dengan kekurangan cairan pankreas dan empedu, daya serap saluran
pencernaan tidak baik, nafsu makan tidak bagus, insomnia, beban mental berat, efek
langsung dari sel kanker dan sebagainya.
 Gejala saluran pencernaan : Meliputi nafsu makan kurang baik, gangguan pencernaan,
mual dan muntah, diare, sembelit atau pendarahan gastrointestinal dan berbagai gejala
lain yang sering bermunculan, namun tidak spesifik.
 Meradang : Setidaknya ada 10% pasien kanker stadium medium dan lanjut pada proses
perkembangannya mengalami peradangan, gejala klinis berupa peradangan rendah,
peradangan tinggi, intermitten fever atau pun peradangan tak teratur dan lainnya,
kemungkinan berkaitan dengan sel kanker yang melepaskan pyrogen atau infeksi
berkelanjutan pada saluran empedu.
Di atas adalah beberapa gejala yang sering muncul pada kanker pankreas pada setiap
stadium, ahli Rumah Sakit Modern Cancer Guangzhou mengingatkan, apabila dijumpai
gejala yang sama dengan kanker pankreas, segera melakukan pemeriksaan dan
pengobatan di rumah sakit reguler.
2.4 Cara Mengobati Kanker Pancreas
Perawatan kanker pankreas pada tiap pasien berbeda-beda karena ada beberapa faktor
yang menentukan jenis perawatan yang dilakukan seperti berikut ini:
 Bagian pankreas yang terjangkit kanker.
 Luas penyebaran kanker atau stadium yang diderita.
 Usia pasien.
 Kesehatan pasien secara menyeluruh.
 Pilihan atau preferensi perawatan pasien.
Perawatan pada pasien kanker pankreas bertujuan untuk mengangkat tumor dan sel
kanker lainnya di dalam tubuh. Namun jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan,
maka dokter akan melakukan perawatan yang bertujuan untuk mencegah tumor tumbuh lebih
besar karena bisa menyebabkan munculnya bahaya lebih lanjut. Selain itu, perawatan yang
dilakukan berguna untuk meredakan gejala yang dialami, dan membuat pasien bisa merasa
nyaman.
Perawatan atau proses penyembuhan kanker akan jauh lebih sulit jika tumor yang muncul
di dalam tubuh berukuran besar atau telah menyebar. Diskusikan dengan dokter dan anggota
keluarga untuk memilih jenis perawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Berikut ini adalah beberapa jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kanker pankreas.
a. Operasi
Jenis perawatan kanker pankreas yang paling banyak dilakukan adalah dengan
melakukan operasi karena bisa mengobati kanker pankreas hingga sembuh sepenuhnya.
Namun tidak semua penderita kanker pankreas bisa melakukan operasi, hanya 1 dari 5 pasien
yang cocok untuk melakukan operasi pengangkatan tumor.
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan operasi pengangkatan tumor,
antara lain:
 Tumor belum menyebar ke bagian tubuh lain.
 Tumor tidak tumbuh di sekitar pembuluh darah yang penting.
 Pasien memiliki kesehatan yang baik secara menyeluruh.
Berikut ini adalah beberapa prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kanker pankreas:
 Operasi yang paling banyak dilakukan adalah operasi Whipple, yaitu untuk mengangkat
kepala pankreas. Dalam operasi ini, dokter juga mungkin mengangkat bagian pertama
usus kecil, kantong empedu, bagian saluran empedu, dan terkadang sebagian dari
lambung. Sekitar 30 persen pasien yang telah melakukan operasi Whipple memerlukan
obat enzim untuk membantu mencerna makanan. Operasi ini memiliki waktu pemulihan
yang lebih cepat dibandingkan operasi pengangkatan pankreas total.
 Operasi pancreatectomy total untuk mengangkat seluruh pankreas. Selain itu, operasi ini
juga mengangkat organ limpa, saluran empedu, sebagian usus kecil, kantong empedu,
kelenjar getah bening sekitar pankreas, dan terkadang sebagian dari lambung. Pasien
yang telah melakukan operasi ini perlu mengonsumsi enzim untuk membantu mencerna
makanan. Pengangkatan organ pankreas yang berfungsi memproduksi insulin akan
membuat pasien menderita diabetes juga. Selain itu, pasien harus mengonsumsi antibiotik
penisilin seumur hidup dan vaksinasi rutin untuk mencegah terkena infeksi dan
penggumpalan darah akibat pengangkatan organ limpa.
 Operasi pancreatectomy distal untuk mengangkat bagian tubuh dan ekor pankreas tapi
membiarkan kepala pankreas. Operasi ini juga mengangkat sebagian lambung, sebagian
usus besar, ginjal sebelah kiri, kelenjar adrenal bagian kiri, dan kemungkinan diafragma
bagian kiri juga akan diangkat.
 Jika tidak bisa disembuhkan, operasi untuk meredakan gejala dan membuat pasien lebih
nyaman bisa dilakukan. Operasi ini menggunakan ERCP untuk meletakkan stent atau
tabung pembuka di dalam saluran empedu untuk mencegah penumpukan unsur bilirubin
yang menyebabkan penyakit kuning. Operasi bypass yang menghambat saluran empedu
dapat dilakukan jika penggunaan stent tidak cocok untuk pasien. Saluran empedu yang
tersumbat akan dipotong bagian atasnya dan disambungkan kembali ke usus agar bisa
menyalurkan cairan empedu.
Proses pemulihan pascaoperasi kanker pankreas harus diperhatikan karena memerlukan
waktu yang panjang. Berikut ini adalah beberapa hal yang patut diperhatikan dalam proses
pemulihan pascaoperasi kanker pankreas:
 Pastikan obat pereda sakit sesuai dan dalam dosis cukup untuk masa pascaoperasi.
 Pasien tidak bisa segera makan atau minum setelah menjalani operasi karena sistem
pencernaan seperti usus memerlukan waktu untuk pulih.
 Sebelum pasien bisa makan dan minum secara lebih teratur, pasien akan menyesap cairan
secara perlahan-lahan.
 Serangkaian kemoterapi selama enam bulan biasanya disarankan setelah operasi. Hal ini
sangat berdampak besar bagi peluang kesembuhan pasien.
b. Kemoterapi
Untuk membinasakan sel kanker ganas di dalam tubuh atau mencegah pertumbuhannya,
pasien dapat melakukan kemoterapi dengan obat-obatan antikanker. Kemoterapi dapat
dilakukan sebelum atau setelah operasi, atau jika operasi tidak bisa dilakukan. Obat
kemoterapi memiliki dua bentuk, yaitu yang dikonsumsi secara langsung dan yang diberikan
melalui infus.
Kemoterapi memiliki banyak efek samping karena dapat menyerang sel-sel yang sehat
dan normal. Efek samping yang dapat terjadi, antara lain sariawan, letih, mual, dan muntah.
Selain itu, kemoterapi juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi. Efek samping yang
dialami pasien akibat melakukan kemoterapi biasanya hanya sementara dan akan mereda
begitu perawatan selesai dilakukan.
Risiko terkena efek samping akan meningkat jika pasien menjalani kombinasi
pengobatan kemoterapi, namun hal ini bisa memperbesar kemungkinan untuk mengendalikan
atau memperkecil kanker yang diderita.
c. Radioterapi
Untuk membantu memperkecil tumor dan meredakan rasa sakit yang diderita, pasien
dapat melakukan terapi kanker menggunakan sinar radiasi energi tinggi yang disebut dengan
radioterapi. Bagi pasien yang tidak bisa melakukan operasi untuk mengatasi kanker, biasanya
dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan kombinasi kemoterapi dan
radioterapi.
Namun terapi ini memiliki beberapa efek samping, seperti hilangnya nafsu makan, mual,
muntah, letih, diare, dan ruam kulit. Efek samping yang dialami pasien akibat melakukan
radioterapi biasanya hanya sementara dan akan mereda begitu perawatan selesai dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker pankreas merupakan hasil dari keganasan pankreas, organ yang terletak di bawah
perut. Kondisi ini ditandai oleh pertumbuhan sel pankreas yang tidak terkendali sehingga
menyebabkan pembentukan tumor pankreas, yang dapat menyebar ke organ terdekat dan bagian
tubuh lainnya.
Hingga kini, penyebab kanker pankreas sendiri belumlah diketahui secara jelas. Hanya
saja kali ini kita akan melihat lebih dalam tentang faktor-faktor yang mampu meningkatkan
risiko penyakit ini.
a) Faktor Usia
b) Kebiasaan Merokok
c) Jenis Kelamin
d) Faktor Genetik
e) Diabetes
f) Infeksi Pankreas
g) Bakteri Helicobacter Pylori
h) Kurang Bergerak atau Olahraga
i) Obesitas
j) Kebiasaan Minum Minuman Keras
k) Hepatitis Kronis
Gejala kanker pankreas pada setiap stadium selalu berbeda-beda, maka dari itu
diharapkan untuk tidak meremehkan gejala apapun yang timbul, karena ketika gejala tersebut
cukup jelas, ada kemungkinan bahwa pasien kanker pankreas telah berada pada stadium lanjut.
Jadi, kita harus tanggap terhadap gejala-gejala kanker pankreas, ditemukan sedini mungkin,
diobati sedini mungkin.
Perawatan pada pasien kanker pankreas bertujuan untuk mengangkat tumor dan sel
kanker lainnya di dalam tubuh. Namun jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka
dokter akan melakukan perawatan yang bertujuan untuk mencegah tumor tumbuh lebih besar
karena bisa menyebabkan munculnya bahaya lebih lanjut. Selain itu, perawatan yang dilakukan
berguna untuk meredakan gejala yang dialami, dan membuat pasien bisa merasa nyaman.
3.2 saran
a. Bagi klien dan keluarga
Diharapkan klien mengeri dan memahami terhadap kesehatan citra tubuh yang
dialaminya.Tahu tentang pengobatan dan pemulihan
b. Bagi perawat
Diharapkan dalam melakukan tindakan keperawatan hendaknya sesuai dengan masalah klien
berdasarkan kebutuhan, baik psikologi dan spiritual sehingga dapat diketahui permasalahan
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

https://irmaasusil.wordpress.com/2014/03/16/makalah-ca-pankreas/
http://tnurulnugroho.blogspot.co.id/2012/02/makalah-kanker-pankreas.html
http://www.alodokter.com/kanker-pankreas
https://www.docdoc.com/id/info/condition/kanker-pankreas
https://faktakanker.com/kanker-pankreas/penyebab-kanker-pankreas

Anda mungkin juga menyukai