Oleh :
2023
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Tumor pankreas merupakan jenis tumor yang dapat mengenai pankreas
dapat terjadi jinak maupun ganas. Kebanyakan untuk jenis tumor eksokrin
pankreas berasal dari sel duktus dan sel asiner, 90% nya merupakan tumor
primer dimana frekuensinya 80% dari semua keganasan pankreas dan 90%
lebih dari 200.000 kematian setiap tahun. Sehingga total kematian akibat
kanker pancreas saat ini meningkat dan di prediksi menjadi penyebab utama
pankreas yang terdiagnosis (29.200 pria dan 26.24 wanita) dan kasus
44.330 kasus yang meninggal karena karsinoma pankreas (23.020 pria dan
21.130 wanita).
Sel dan jaringan tubuh terus berfungsi dalam keseimbangan. Ada saat
membelah, bertumbuh, dan pada saat lain dihancurkan dan dibuang. Dalam
dapat terjadi adalah adanya suatu sel atau jaringan yang bertumbuh diluar
kebiasaannya, dimana ia bertumbuh secara liar dan tidak bisa dikontrol serta
tumbuh menggandakan diri sehingga tumbuh jaringan atau sel abnormal yang
disebut tumor. Tumor ada dua macam, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Tumor jinak hanya tumbuh membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak
karenanya disebut kanker. Kanker adalah sel yang telah kehilangan kendali
wajar, liar, dan kerap kali menyebar jauh ke sel jaringan lain serta
juta orang dan 17 juta diantaranya meninggal akibat kanker, dan peningkatan
lebih cepat terjadi di Negara miskin dan berkembang. Berdasarkan data BPJS
kanker telah menghabiskan biaya sebesar 6,3 triliuan. (Pusat Data Informasi
baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-
laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami tumor. Data tersebut juga
5.829 dan kematian karena kanker pankreas sebanyak 5.624. Di RSUP Dr.
peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk dari tahun 2013 menjadi 1,79 per
100.000 pada tahun 2018. Prevalensi tumor tertinggi adalah pada provinsi DI
Yogyakarta 4,86 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per
insidensi dan lokasi kanker intra abdomen yaitu ginjal 47 orang (0,8%),
(1,4%), hati dan duktus biliaris intrahepatic 359 orang (6,2%). (Desmy
fadillah, 2017).
ini sering disebut penyakit “diam” karena gejalanya tak terlihat pada tahap
awal sampai kanker itu telah menyebar. Kanker pankreas menyebar sangat
cepat dan memiliki prognosis yang buruk jika dibandingkan dengan kanker
lainnya. Gejala yang tidak muncul sampai kanker itu berkembang membuat
duktus koledokus. Gejala klinis pada penyakit ini yaitu anoreksia, muntah,
diare, steatorea dan badan lesu biasanya berlangsung lebih dari 2 bulan
RS, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “ Asuhan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Makassar.
BAB II
I. TINJAUAN TEORI
Gambar 1.1
Kanker
pankreas
banyak di temukan di kauda (ekor) dari pada kaput (kepala) dan korpus
bentuknya mirip dengan kelenjar saliva. Didalam sel ini terbentuk granula
oleh usus halus. Sedangkan natrium bikarbonat dikeluarkan dari sel asinus
jenis tumor eksokrin pankreas berasal dari sel duktus dan sel asiner, 90%
J. Corwin 2009).
Dalam pulau langerhana jumlah sel beta normal pada manusia antara 60%-
80% dari populasi sel Pulau Langerhans. Pankreas berwarna putih keabuan
Gambar1.2
AnatomiPankre
as
PulauLangerhansmempunyai4macamselyaitu(Dolensek,Ru
pnik&Stozer,2015):
a. SelAlfaàsekresiglukagon
b. SelBetaàsekresiinsulin
c. SelDeltaàsekresisomatostatin
d. SelPankreatik
Hubungan yang erat antar sel-sel yang ada pada pulau Langerhans
hormon yang lain. Terdapat hubungan umpan balik negatif langsung antara
konsentrasi gula darah dan kecepatan sekresi sel alfa, tetapi hubungan
tersebut berlawanan arah dengan efek gula darah pada sel beta. Kadar gula
darah akan dipertahankan pada nilai normal oleh peran antagonis hormon
3. Etiologi
enzim
enteropeptidase. Definisi enterpeptidase akan mengakibatkan
ganas yang berasal dari sel parenkim (asiner atau sel duktal) dan
2001).
4. Patofisiologi
limpa.
ampula vater). Edema pada ampulla akan berakibat aliran balik getah
sampai punggung.
sehingga darah dapat keluar dan menumpuk pada pancreas atau jaringan
darah inilah yang secara klinis akan berakibat hipotensi pada penderita.
5. Manifestasi Klinis
punggung. Rasa sakit bisa menjadi lebih buruk setelah orang makan
atau berbaring. Dan gejala lain yang mungkin muncul antara lain:
menguning.)
i. Depresi berkepanjangan
6. Klasifikasi
superior.
superior.
d. Klasifikasi stadium
Stadium IA : T1,N0, M0
IV : T apapun, N apapun, M1
Klasifikasi Stadium
Tabel 2.1
7. Komplikasi
pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas
c. Nyeri
d. Metastasis.
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi :
a. USG
laboratorium.
b. CT Scan
2013).
9. Penatalaksanaan
pankreas yaitu :
b. Bedah paliatif
c. Kemoterapi
d. Radioterapi
eksperimental.
e. Terapi simtomatik
asetaminofen dan obat anti inflamasi non steroid. Bila gagal atau
1. Pengkajian primer
a. Airways
b. Breathing
3) Ronchi, krekles
c. Cirkulation
3) TD meningkat / menurun
4) Edema
5) Gelisah
6) Akral dingin
2. Pengkajian Sekunder
a. Pemeriksaan fisik
1) Aktivitas
2) Sirkulasi
Tanda :
teratus (disritmia)
otot jantung
g) Edema
ventrikel
3) Integritas ego
koma nyeri
, keluarga
4) Eliminasi
6) Hygiene
perawatan
7) Neurosensori
Gejala :
9) Pernafasan:
Tanda :
c) pucat, sianosis
Gejala :
b) dispnea nocturnal
perburukan proses penyakit selama …. x 24 jam, diharpakan : dan faktor pencetus dan pereda
intervensi selanjutnya
persepsi nyeri,
suhu,suara,pencahayaan
melalui teknik-teknik
medikasi
nyaman memberikan
i. Kolaborasi dengan
dokter,berikan mediksi
efek samping
j. Diskusikan dan mulai tindakan
relaksasi,stimulasi kutaneus,
2 Perubahan nutrisi : Kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Kaji status nutrisi setiap hari:
kebutuhan tubuh yang berhubungan selama …. x 24 jam, diharpakan : berat badan, elektron protein
insulin, mual diare, keletihan kisaran 10% dari nilai dasar serum,hemoglobin,turgor kulit
perlu
keletihan merupakan
menyenangkan guan
daerah tersebut,pertahankan
segera
untuk
mempertahankan/menaikkan
mempertahankan glukosa
membawakan makanan
favorit pasien dari rumah
perlu
3 Kecemasan yang berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Sensitif terhadap perubahan
dengan perubahan fungsi fisik dan selama …. x 24 jam, diharpakan : yang dialami pasien, dorong
memperhatikan tanda
percaya
mengungkapkan keinginan
penyakit,pengobatan, prognosis
terhadap sesuatu
mengganggu kesejahteraan
pasien
terdekat pasien.
untuk meningkatkan
i. Kolaborasi dengan
dan memfasilitasi
proses berduka
4 Resiko defist volume cairan yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Berikan cairan parenteral,
berhubungan dengan status NPO, selama …. x 24 jam, diharpakan : elektrolit dan nutsisi sesuai
mengetahui dehidrasi,
5 Potensi gangguan metabolisme Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Pantau hasil glukosa darah,
dengan gangguan fungsi hati dikenali dan ditangani dengan b. Pantau adanya darah samar/nyata
feses
jam
dokter
5. Implementasi Keperawatan
keperawatan (Potter & Perry, 2013). Pada tahap ini perawat akan
2012).
tim kesehatan yang lain, keluarga dan klien sendiri. Hal-hal yang perlu
diperhatikan :
perawatan
6. Evaluasi Keperawatan
belum
dipecahkan