Disusun Oleh :
Nama : NUR AZIZAH FITRIANI
Nim : 202001007
Makalah Tugas Akhir Dengan “ Judul Asuhan Keperawatan Tumor ginjal di Ruangan
HCU Rumah Sakit Kanker Dharmais”
Segalah puji dan syukur kita panjatkan kepada allah swt yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya selaku penulis makalah ini dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami panjatkan
kepada nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan pendahuluan ini yaitu:
1. Derektur Utama RS kanker dharmais yaitu Dr. Soeko Werdi Nindito, D., MARS
2. Ketua komite Bidang Keperawatan RS kanker dharmais yaitu ibu Ns. Retno
Setiowati, S. Kep., Sp. Onk.. M.K.M
3. Ketua Bidang pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) RS kanker dharmais yaitu
Bapak Dahlan, S. Sos., M.Kes. M.MY
4. Pembimbing Praktik Ruan HCU RS Kanker Dharmais Yaitu Ibu Ns. Ismayati,
S.Kep
5. Kakak-kakak Perawat dan Staf di Ruang HCU RS Kanker Dharmais
Makalah ini disusun atas penugasan dari praktek kerja “ Asuhan Keperawatan
tumor ginjal di Ruangan HCU Rumah Sakit Khusus Kanker Dharmais Jakarta”.
Hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga dapat dibuatnya makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kita dalam bidang keperawatan. Kritik dan
saran dari para pembaca makalah saya, sangat saya perlukan karena saya
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….….
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….
A. Latar belakang……………………………………………………………………..
B. Rumusan masalah…………………………………………………………...……..
C. Tujuan ……………………………………………………………………………..
D. Manfaat ……………………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PENYAKIT…………………………………………………………….
1. Definisi………………………………………………………………………..
2. Etiologi ……………………………………………………………………….
3. Manifestasi klinik……………………………………………………….…….
4. Patofisiologi…………………………………………………………….…….
5. Woc……………………………………………………………………...……
6. Komposisi…………………………………………………………………….
7. Penatalaksanaan………………………………………………………………
8. Pemeriksaan Diagnostik……………………………………………………...
9. Terapi Farmakologi…………….……………………….…………….…..….
10. Pencegahan ………………………………………………………………..
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian keperawatan……………………………………………………..
2. Analisa data………………………………………………………………….
3. Diagnosa keperawatan……………………………………………………….
4. Intervensi keperawatan………………………………………………………
5. Daftar pustaka………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel
jaringan ginjal. Tumor lunak atau siste pada umumnya tidak ganas dan yang
padat ganas atau kanker. Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal
sangat cepat dan mendesak sel-sel disekitarnya (Febriani, 2013).
Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak
setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Tumor ginjal dapat berasal
dari tumor primer di ginjal atau pun merupakan tumor sekunder yang berasal
dari metastasis keganasan di tempat lain (Melisa dkk, 2016).
Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker,
sedangkan kista (rongga berisi cairan) atau tumor biasanya jinak. Seperti organ
tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada dewasa, jenis
kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal
(adenokarsinoma renalis, hipernefroma) yang berasal dari sel-sel yang
melapisi tubulus renalis (Febriani, 2013).
Penyebab pasti tumor ginjal tidak diketahui, beberapa keterkaitan
telah dibangun antara kanker ginjal dengan merokok, hipertensi, dan obesitas.
Terpapar timah, kadmium dan fosfat juga meningkatkan risiko perkembangan
kanker (Black dan Hawks, 2014).
Merokok dan kegemukan 2 adalah faktor risiko; iritasi kronik yang
dikaitkan dengan batu ginjal juga dapat menjadi penyebab. Beberapa kanker
ginjal dikaitkan dengan faktor genetik. Pasien ESRD juga dapat mengalami
kanker ginjal (LeMone dkk, 2016).
Trias klasik gejala tumor ginjal yaitu hematuria, nyeri panggul atau
nyeri pinggang, dan massa abdomen teraba atau pada panggul/pinggang,
ditemukan hanya pada sekitar 10% orang yang menderita karsinoma sel ginjal.
Manifestasi sistemik mencakup demam tanpa infeksi, keletihan, mual,
penurunan berat badan, anemia atau polisitemia. Tumor dapat menghasilkan
hormon atau zat seperti hormon, termasuk hormon paratiroid, prostaglandin,
prolaktin, renin, gonadotropin dan glukokortikoid. Zat ini menghasilkan
sindrom paraneoplastik, dengan manifestasi tambahan seperti hiperkalsemia,
hipertensi, dan hiperglikemia. Perburukan karsinoma sel ginjal berbeda-beda
mulai dari periode lama penyakit stabil hingga sangat agresif (LeMone dkk,
2016).
Karsinoma sel ginjal merupakan 3% dari seluruh tumor ganas pada
orang dewasa yang ditemukan pada umur 40-70 tahun. Kejadian tumor pada
kedua sisi (bilateral) hanya terdapat pada 2% kasus saja. Angka kejadian pada
pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2:1. Di seluruh dunia,
sekitar 270.000 kasus baru didiagnosis per tahun, dan sekitar 116.000 pasien
meninggal per tahun. Data lain menunjukan bahwa di seluruh dunia terdapat
209.000 kasus baru dan 102.000 meninggal per 3 tahunnya. Insiden RCC
tertinggi terjadi di negara- negara Barat dan terendah di negara Asia dan
Afrika. Pada tahun 2015 di Amerika Serikat, sekitar 62.000 telah di diagnosis
RCC dan 14.000 telah meninggal karena kasus ini (Melisa dkk, 2016).
Insidensi di Hongkong, India, Korea dan Taiwan berkisar 3.24-6.0 per
100.000 penduduk. Di Jepang 5.2 per 100.000 penduduk, dengan angka
kematian 1.8 per 100.000 penduduk. Di Malaysia insidensi kanker ginjal
adalah 1.9 per 100.000 penduduk. Rasio pria dibanding wanita 2.75:1, usia
rerata penderita 57.1 tahun tetapi pada ras Cina reratanya lebih tua. Insidensi
di India lebih rendah dibandingkan orang India yang tinggal di Singapura, hal
ini dimungkinkan karena underdiagnosis, gaya hidup dan faktor lingkungan.
Kejadian kanker ginjal di Indonesia mencapai 2,4-3 kasus/100.000 penduduk
yang meningkat dari perkiraan sebelumnya sekitar 1,4-1,8 kasus/100.000
penduduk (Mochtar CA, et al, 2016).
Sedangkan di ruangan Lantai 5 Bedah RSPAD Gatot Soebroto selama
periode Juli-Desember 2017 terdapat 12 kasus Tumor Ginjal (8 kasus pada
laki-laki dan 4 kasus pada perempuan) dengan rata-rata umur lebih dari 50
tahun (56-88 tahun). Faktor resiko terjadinya tumor ginjal adalah kebiasaan
merokok, hipertensi, dan obesitas. Oleh karena itu seseorang yang ingin
menghindari kanker ginjal harus berhenti atau tidak memulai merokok.
Menghindari paparan kimia seperti timah, fosfat, kadmium dan gaya hidup
yang meminimalisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka yang
jadi rumusan masalah yaitu bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien
tumor ginjal di rumah sakit khusus kanker dharmais jakarta
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien tumor ginjal
2. Tujuan khusus
a. Memperoleh gambaran pengkajian keperawatan terhadap pasian tumor
ginjal
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien tumor ginjal
c. Merumuskan intervensi pada pasien tumor ginjal
D. Manfaat
1. Bagi program studi keperawatan untuk pengkayaan literatur tentang tumor
ginjal
2. Untuk menambah pengetahuan dalam menentukan faktor – faktor yang
berhubungan dengan ketahanan hidup pasien penderita tumor ginjal
3. Diharapkan dapat menjadi bahan informasi tambahan dalam pembelajaran.
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Definisi
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel jaringan
ginjal. Tumor lunak atau siste pada umumnya tidak ganas dan yang padat
ganas atau kanker. Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal sangat
cepat dan mendesak sel-sel disekitarnya (Febriani, 2013).
Tumor ginjal yaitu tumor ginjal padat jinak dan tumor ginjal ganas. Tumor
ginjal padat ialah adenoma, onkositoma, leiomioma, lipoma, hemangioma,
dan hemartoma. Sedangkan tumor ginjal ganas biasanya berupa tumor padat
yang berasal dari urotelius, yaitu karsinoma sel transional atau yang berasal
dari sel epitel ginjal. (Nurarif & Kusuma, 2015). Tumor ginjal adalah
penyakit yang ganas dimana sel kanker terbentuk dalam tubulus pada ginjal.
Ketika tumor besar jinak terjadi secara keseluruhan tidak mungkin
membedakan dengan tumor ganas melalui pemeriksaan rontgen, paling tidak
85% dari seluruh tumor ginjal adalah ganas, dan sekitar 12.890 orang
meninggal karena kanker ginjal setiap tahunnya. (Black & Hwaks, 2014).
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan penyakit tumor ginjal
adalah penyakit yang ganas dimana sel kanker terbentuk dalam tubulus pada
ginjal, dan biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelius, yaitu
karsinoma sel transional atau yang berasal dari sel epitel ginjal.
2. Anatomi Fisiologi
a. anatomi
6) Pembentukan Urine
7) Reabsorpsi
3. Etiologi
1. Merokok
2. Obesitas
3. Hormonal
4. Manifestasi klinis
Menurut ( Prabowo & Pranata, 2014 ) tanda gejala pada penderita kanker
ginjal antara lain:
1. Hematuria
2. Nyeri
Merupakan alarm(sinyal) alamiah bagi tubuh akan adanya gangguan
fisiologis. Pada klien dengan kanker ginjal sering terjadi nyeri yang
konstan pada abdomen terlebih ketika kanker mengalami pendarahan.
3. Adanya massa
4. Demam
5. Anoreksia
8. Retensi urine
5. Patofisiologi
merokok
Obesitass
Himonal
Tumor
ginjal
Paru-paru
Pembesaran kelenjar Post operasi
getah bening di daerah
thorak abdomen Sesak nafas
Kerusakan jaringan
Gangguan metabolisme
Pembesaran nodus MK:
mekastikaldan RESIKO
edema jalan nafas Kelelahan INFEKSI
MK:
Ekspansi paru INTOLERANSI
menurun AKTIVITAS
Sesak nafas
MK: POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
7. Komplikasi
Menurut (Black & Hwaks, 2014) ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi
di tumor ginjal yaitu sebagai berikut:
a. Komplikasi biopsi ginjal antara lain hematoma hematuria
makroskopik,fistula arteriovena,infeksi dan pembedah
b. Perdarahan hematoma parirenal ditandai dengan penurunan Hb.
Hematuria makroskopik dengan hematoma parirenal terjadi 2%, dan
hanya 1% membutuhkan transfusi darah. Hematuria yang berat dapat
menyebabkan kolik. Bila hematuria berlanjut perlu angiografi untuk
tindak lanjut embolisasi
c. Fistula arteriovena. Sering tidak ada keluhan dan ditemukan secara
radiologi. Frekuensi sekitar 10% bila diperiksa secara arteriografi atau
doppler berwarna. Kebanyakan kasus akan sembuh spontan. Fistula
arteriovena yang menetap, dapat menyebabkan hematuria, hipertensi dan
gangguan fungsi ginjal. Dalam situasi demikian embolisasi perlu
dilakukan.
d. Komplikasi lain,walaupun sangat jarang, biopsi ginjal dapat
menyebabkan fistula peritoneal/kalises,hematotorak,perforasi kolon atau
page kidney dimana terjadi tamponade ginjal.
e. Kematian karena biopsi sangat jarang dan biasanya disebabkan
perdarahan.
8. Pencegahan
Kanker ginjal terjadi akibat mutasi (perubahan) gen pada sel-sel ginjal.
Mutasi ini menyebabkan sel ginjal tumbuh tidak normal dan tidak
terkendali. Kumpulan sel abnormal tersebut kemudian membentuk tumor
yang dapat menyebar ke seluruh ginjal, atau bahkan ke organ tubuh lain.
Merokok
Menderita hipertensi
Menderita obesitas
Memiliki riwayat kanker ginjal dalam keluarga
Berusia lebih dari 50 tahun
Menjalani perawatan gagal ginjal jangka panjang, seperti cuci darah
Bekerja di lingkungan yang berisiko terpapar bahan kimia tertentu,
seperti bahan kimia pembersih peralatan (trikloroetilen)
Menderita penyakit genetik, seperti sindrom Von Hippel-Lindau
Berjenis kelamin laki-laki
9. Pemeriksaan penunjang
Hermatoma ginjal
Tumor kecil dan tanoa menimbulkan keluhan tidak perlu diobati, hanya
saja memerlukan evaluasi berkala yang teratur untuk mengetahui
perkembangan besarnya massa tumor. Jika tumor menjadi semakin
besar dan sangat mengganggu perlu dieprtimbangkan untuk tindakan
nefrektomi.
Adenokarsinoma Ginjal
1.Nefrektomi : tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan
nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota.
2.Hormonal : penggunaa terapi hormonal belum banyak diketahui
hasilnya.
3.Imuno terapi : harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan obat-
obatan ini masih belum jelas.
4.Radial eksterna : radiasi eksterna tidak banyak memberi manfaat
pada adenokarsinoma ginjal karena tumor ini adalah tumor yang
radioresisten.
Sitotastika : demikian pula pemakaian sitotastika tidak banyak
memberikan manfaat pada tumor ginjal.
Nefroblastoma
1.Sitotastika : pemberian ini diberikan sebelum pembedahan dan
dilanjutkan beberapa seri setelah pembedahan dengan memberikan
hasil yang cukup memuaskan.
2.Radiasi eksterna : tumor wilms memeberikan respon yang cukup baik
terhadap radio terapi.
3.Nefrektomi radikal merupakan terpai terpilih apabila tumor belum
melewati garis tengah dan belum menginflitrasi jaringan lain.
Tumor ginjal dikenal sebagai tumor yang radiosensitif. Akan tetapi
radio terapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan
penyulit jantung, paru dan hati
Tumor pelvis renalis
10. Penatalaksanaan
Menurut Corwin (2018), penatalaksanaan tumor ginjal adalah sebagai
berikut:
b, Kemoterapi
c.Radioterapi
b. Keluhan utama