Anda di halaman 1dari 9

RESUME CA PARU DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS


JAKARTA

Disusun Oleh :
Nama : RIZQA RABI'A HUDDA
Nim : 202001013

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Makalah Tugas Akhir Dengan “ Judul Resume Keperawatan CA Paru di


Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kanker Dharmais”

Bengkulu, 23 Januari 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. INDARYANI, M. Kep Ns. Nurhadi, S.Kep


NIDN. 0210118201 NIDN/NIK.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2023
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn. P
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jakarta
Pekerjaan : pensiunan
Status perkawinan : kawin
Agama : islam
Pendidikan : SLTA
Diagnosa medis : CA Paru
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Alamat : Jakarta
Pendidikan : S1
Pekerjaan : karyawan swasta
3. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama
Lemas
b. pasien datang dari rumah dengan keluhan lemas. pasien makan hanya sedikit
sejak 2 hari yang lalu karena ngt terlepas.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Penyakit yang pernah diderita
tidak ada lagi
b. Riwayat obat-obatan yang digunakan
c. Rigwayat alergi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi
5. Pemerksaan fisik
a. Keadaan umum: Alert
b. TB : 169,00 CM
BB : 50.00 KG
c. TTV
TD : 114/68 mmHg
N : 99 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36.000C
d. Pemeriksaan fisik persistem
Mata : tidak pucat
Leher : normal
Dada : irama jantung teratur dan suara nafas normal
Perut : hati tidak teraba dan limpa tidak teraba
Ekstermitas : atas kanan normal, atas kiri normal, bawah kanan
normal, bawah kiri normal
Kulit : turgor cukup dan sianosis tidak ada
Refleks : normal dan baik
Kelenjar getah bening : tidak teraba
Tumor : tidak ada
B. Diagnosa Keperwatan
1. Analisa Data
No Data senjang Etiologi Masalah
1 Ds : pasien mengatakan Migrasi ke pleura Intoleransi aktivitas
lemas
Inflamasi pleura dan
Do: 1. pasien tampak penebalan plak
lemas
2. Merasa tidak Perubahan/kerusakan
genetik
nyaman setelah
beraktivitas
B3 (Brain)
Ttv
TD: 114/68mmHg Sakit kepala
N: 99x/menit
P: 20x/menit
2 Ds: pasien mengatakan Penumpukan mucus Gangguan pola
sulit bernafas nafas tidak efektif
Do: pola nafas tidak Bronkiolus menyempit
dan tersumbat
teratur, dispnea (+)
P : 26x/menit Alveoli yang dekat
bronkiolus rusak dan
terjadi fibrosis

Perubahan fungsi
makrofag alveoli

Pasien rentang infeksi


pernafasan

Emfisema

Sesak nafas

2. Diagnosa keperawatan
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan
mengeluh lelah
b. Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
ditandai dengan penggunaan otot bantu pernafasan
C. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi
hasil
1 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan tindakan 1. Identifikasi
kelemahan ditandai keperawatan gangguan fungsi
dengan mengeluh lelah diharapkan klien tubuh yang
menunjukan mengakibatkan
intoleransi aktivitas kelelahan
dengan kriteria hasil: 2. Monitor kelelahan
1. Frekuensi nadi fisik
meningkat 3. Monitor pola dan
2. Saturasi oksigen jam tidur
meningkat 4. Monitor lokasi dan
3. Kemudahan ketidaknyamanan
dalam melakukan selama melakukan
aktifitas sehari- aktivitas
hari meningkat Terapeutik
4. Perasaan lemah 1. Sediakan lingkungan
menurun nyaman dan rendah
5. Tekanan darah stimulus
membaik 2. Lakukan latihan
6. Frekuensi nafas rentang gerak
membaik pasif/aktif
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan hubungi
perawat jika ada
tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
4. Anjurkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan

Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
2 Gangguan pola nafas Setelah dilakukan Observasi
tidak efektif tindakan 1. Monitor frekuensi,
berhubungan dengan keperawatan irama, kedalaman,
hambatan upaya napas diharapkan klien
ditandai dengan menunjukan pola dan upaya nafas
penggunaan otot bantu nafas efektif dengan 2. Monitor pola nafas
pernafasan kriteria hasil: ( bradipnea,
1. Frekuensi nafas takipnea,
membaik hiperventilasi )
2. Kedalaman nafas 3. Monitor kemampuan
membaik batuk efektif
3. Tekanan ekspirasi 4. Monitor adanya
meningkat sumbatan jalan napas
4. Tekanan inspirasi Terapeutik
meningkat 1. Atur interval waktu
5. Ventilasi pemantauan respirasi
meningkat sesuai kondisi pasien
Tanda-tanda vital 2. Dokumentasikan
meningkat hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan jika
perlu
Kolaborasi
Berikan obat
antipiretik jika perlu

D. Implementasi Keperawatan
No Hari diagnosa implementasi Respon pasien evaluasi
tanggal
jam
1 23 Intoleransi 1. Mengkaji 1. Pasien belum S: klien
januari aktivitas kemampuan bisa melakukan mengatakan
2023 berhubungan pasien untuk aktivitas seperti, badanya
Jam dengan melakukan bangun dari lemas
13:00 kelemahan aktivitas tempat tidur dan O: klien
ditandai 2. Memantau berjalan masih
dengan TD, nadi, 2. TTV dibantu
mengeluh pernapasan TD:114/68mm dalam
lelah 3. Memberikan Hg melakukan
lingkungan N: 99x/menit mobilisasi
tenang P: 20x/menit A: masalah
S: 36.000C belum
3. Pasien merasa teratasi
nyaman P: intervensi
dilanjutkan

2 23 Gangguan 1. Monitor 1. Pasien sudah S: -


januari pola nafas frekuensi, bisa melakukan O: frekuensi
2023 tidak efektif irama, teknik nafas nafas
Jam: berhubungan kedalaman dalam spontan,
14:00 dengan dan upaya 2. Pasien sudah dan irama
hambatan napas bisa melakukan ireguler,
upaya napas 2. Memonitor batuk efektif ada
ditandai pola nafas 3. Pasien terpasan menggunak
dengan 3. Memonitor oksigen nasal an obat
penggunaan kemampuan kanul 4 liter bantu
otot bantu batuk efektif permenit pernafasan
pernafasan 4. Memonitor A: masalah
adanya belum
produksi teratasi
sputum P: intervensi
5. Memonitor dilanjutkan
adanya
sumbatan
jalan nafas
6. Memonitor
saturasi
oksigen

Anda mungkin juga menyukai