Anda di halaman 1dari 31

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No Dokumen : 01/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pengukuran tekanan darah adalah salah satu indikator untuk menilai sistem
kardivaskular bersamaan dengan pemeriksaan nadi
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah melakukan
tindakan pengukuran tekanan darah
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Alat-alat didekatkan
Langkah- 2. Jelaskan kepada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan dan
Langkah posisinya diatur sesuai kebutuhan
3. Atur posisi pasien
4. Buka lengan baju atau di gulung
5. Letakkan tensimeter sejajar dengan jantung penderita
6. Pasang manset tensimeter pada lengan atas 2-3 cm di atasvena cubiti
dengan pipa karetnya berada di bagian luar lengan. Manset dipasang
tidak terlalu kencang atau terlalu longgar
7. Raba denyut arteri brachialis lalu stetoskope di tempatkan pada daerah
tersebut
8. Tutup skup balon karet, pengunci raksa dibuka. Selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa di
dalam pipa gelas naik
9. Buka skrup balon perlahan perlahan-lahan sehingga air raksa turun
perlahan-lahan. Sambil memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan
bunyi denyutan pertama dan terakhir
10. Pasien dirapikan
11. Alat-alat dirapikan dan disimpan ditempatnya
12. Hasilnya dicatat

DPD PPNI PAMEKASAN


PENGUKURAN SUHU
No Dokumen : 02/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pengukuran suhhu adalah salah satu indikator untuk menilai keseimbangan
antara pembentukan dan pengeluaran panas
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah melakukan
tindakan pengukuran suhu
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Ukur suhu pada ketiak
Langkah- a) Alat-alat didekatkan pada pasien
Langkah b) Identifikasi pasien
c) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
d) Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka dibawah 35ᵒC
e) Atur posisi pasien sesuai kondisi pasien
f) Buka lengan baju pasien (bila perlu) dan ketiaknya harus
dikeringkan lebih dahulu
g) Jepitkan termometer pada ketiak pasien dengan reservoir tepat di
tengah ketiak dan lengan pasien dilipatkan ke dada (awasi dan
dampingi khusus pada penderita tidak sadar dan anak-anak)
h) Setelah 5-10 menit termometer diangkat dan langsung dibaca
kemudian dicatat
i) Bersihkan termometer dengan cara:
i. Celupkan termometer pada botol yang berisi sabun
ii. Celupkan termometer pada botol savlon
iii. Dilap dengan potongan tissue
iv. Masukkan pada botol berisi air bersih dan keringkan
j) Air raksa diturunkan kembali dan termometer diletakkan pada
tempatnya
k) Pasien dikembalikan pada posisi semula
l) Alat-alat dibereskan
2. Ukur suhu pada mulut
a) Alat-alat didekatkan pada pasien
b) Identifikasi pasien
c) Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
d) Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka dibawah
35ᵒC
e) Atur posisi pasien

DPD PPNI PAMEKASAN


f) Instruksikan pasien untuk membuka mulut
g) Minta pasien untuk mengangkat lidah ke atas
h) Letakkan dengan hati-hati termometer dibawah lidah dibagian
tengah
i) Instruksikan pasien untuk menutup mulut dan menjepit termometer
dengan bibirnya dan tidak berbicara selama termometer berada di
mulutnya
j) Stelah 3-5 menit ambil termometer dan baca dengan teliti kemudian
catat
k) Bersihkan termometer dengan cara:
i. Celupkan termometer pada botol yang berisi sabun
ii. Celupkan termometer pada botol savlon
iii. Dilap dengan potongan tissue
iv. Masukkan pada botol berisi air bersih dan keringkan
l) Air raksa diturunkan kembali
m) Alat-alat dibereskan
n) Pasien dikembalikan pada posisi semula
3. Mengukur sushu pada rektal
a) Alat-alat didekatkan pada pasien
b) Identifikasi pasien
c) Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
d) Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka dibawah
35ᵒC
e) Atur posisi pasien dengan tidur miring pada orang dewasa dan
terlentang pada bayi
f) Celana dalam/ popok pasien diturunkan sampai bawah bokong dan
tutup tubuh dengan selimut
g) Dorong pantat bagian atas sehingga anus terlihat
h) Bersihkan anus dengan potongan tissue
i) Masukkan termometer kedalam anus secara perlahan dan anjurkan
pasien untuk bernafas panjang dan masukkan sepanjang 3 inchi
untuk dewasa dan ½ inci untubayi sambil mengangkat ujung
termometer di pegang
j) Stelah 3-5 menit ambil termometer diambil perlahan kemudian di
lap dengan tissue dan dibaca kemudian catat
k) Bersihkan termometer dengan cara:
i. Celupkan termometer pada botol yang berisi sabun
ii. Celupkan termometer pada botol savlon
iii. Dilap dengan potongan tissue
iv. Masukkan pada botol berisi air bersih dan keringkan
l) Bersih dan keringkan

DPD PPNI PAMEKASAN


MENGHITUNG DENYUT NADI
No Dokumen : 03/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Menghitung denyut nadi adalah salah satu indikator untuk menilai sistem
kardiovaskular
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah menghitung
denyut nadi
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Alat-alat didekatkan pada pasien
Langkah- 2. Identifikasi pasien
Langkah 3. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
4. Atur posisi pasien dengan terlentang atau duduk
5. Anjurkan pasien untuk rileks
6. Tempelkan ibu jari pada arteri
7. Hitung denyut nadi selama 1 menit sambil merasakan kedalaman dan
keteraturan
8. Catat hasilnya
9. Rapikan alat-alatnya
10. Posisi pasien dikembalikan ke posisi semula
11. Hasilnya dicatat

DPD PPNI PAMEKASAN


MENGHITUNG PEMERIKSAAN PERNAPASAN
No Dokumen : 04/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Menghitung pemeriksaan pernapasan adalah salah satu indikator untuk
mengetahui fungsi sistem pernapasan yang terdiri dari mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan
keseimbangan asam basa
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah menghitung
pemeriksaan pernapasan
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Jelaskan prosedur pada pasien
Langkah- 2. Atur posisi pasien
Langkah 3. Hitung frekuensi dan irama penapasan
4. Catat hasil pemeriksaan

DPD PPNI PAMEKASAN


PEMBERIAN O2
No Dokumen : 05/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pemberian O2 adalah berupa pemberiaan oksigen ke dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui dengan 3 cara: kateter nasal,
kanula nasal dan masker oksigen
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah pemberian O2
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Kateter Nasal
Langkah- a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Langkah b) Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan,
biasanya 1-6 lpm. Kemudian, observasi humidifier dengan melihat
air bergelombang
c) Atur posisi dengan semi-fowler
d) Ukur kateter nasal dimulai dari lubang tellinga sampai ke hidung
dan berikan tanda
e) Buka saluran udara dari tabung oksigen
f) Berikan minyak pelumas (vaselin/jelly)
g) Masukkan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan
h) Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum
dengan menekan lidah pasien menggunakan spatel (akan terlihat
posisinya di belakang uvula)
i) Fiksasi pada daerah hidung
j) Periksa kateter nasal nasal setiap 6-8 jam
k) Kaji cuping, sputum dan mokus hidung serta periksa kecepatan
aliran oksigen sekitar 6-8 jam
l) Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien
2. Kanula Nasal
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan,
biasanya 1-6 lpm. Kemudian, observasi humidifier pada tabung
dengan adanya gelembung air
c) Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk
kenyamanan pasien.
d) Periksa kanula 6-8 jam
e) Kaji cuping, sputum dan mokus hidung serta periksa kecepatan
aliran oksigen sekitar 6-8 jam
f) Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien

DPD PPNI PAMEKASAN


3. Masker Oksigen
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur posisi dengan semi-fowler
c) Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan,
(umumnya 6-10 lpm. Kemudian, observasi humidifier pada tabung
air yang menunjukkan adanya gelembung
d) Tempatkan masker oksigen di atas mulut dan hidung pasien, atur
pengikat untuk kenyamanan pasien
e) Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam catat kecepatan aliran oksigen,
rute pemberian dan respons klien

DPD PPNI PAMEKASAN


PEMASANGAN INFUS DAN PEMBERIAN CAIRAN
No Dokumen : 06/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pemasangan infus dan pemberian cairan adalah tindakan memasukkan
cairan atau obat lansung ke dalam pembuluh darah vena dalam waktu yang
lama dengan menggunakan infus set
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah pemasangan
infus dan pemberian cairan
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Siapkan area yang akan dipasang infus
Langkah- 2. Cukur area bila ada bulu
Langkah 3. Periksa ulang cairan yang akan di berikan
4. Tusukkan selang pada botol cairan
5. Keluarkan udara pada selang infus
6. Pasang pengalas
7. Pilih dan pastikan vena yang akan ditusuk ( utamanya vena bagian
distal/sesuai kondisi pasien)
8. Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditususk dengan
menggunakan kapas steril yang di beri povidone iodine, kemudian
ulangi disenfeksi dengan menggunakan kapas steril yang sudah di beri
alkohol. Kegiatan desinfeksi tersebut dilakukan dengan gerakan
melingkar keluar sampai diameter 6-8 cm, bila daerah incersi kotor
bisa ulangi 2-3 kali
9. Pasang tourniquet diatas lokasi penusukan
10. Maukkan IV cateter pada vena yang telah di tentukan dalam sudut 10-
30◦ dengan lubang jarum menghadap ke atas
11. Setelah IV cateter masuk vena, tourniquet dilepas, mandirm ditarik
pelan-pelan sambil IV cateter di dorong masuk sampai pangkalnya
12. Sebelum melepas mandirm, tekan ujung vena cateter dengan jari, lepas
mandirmnya kemudian sambungkan pangkal IV cateter dengan infus
set
13. Pemasangan fiksasi:
a. IV cateter bersayap
1) Letakkan plaster dibawah sayap kemudian lipatkan diatas
sayap searaah dan sejajar ujung IV cateter
2) Letakkan plaster kedua diatas pangkal IV cateter dan sayap
dengan posisi melintang

DPD PPNI PAMEKASAN


b. IV cateter tanpa sayap
1) Letakkan plaster dibawah pangkal IV cateter silangkan
diatasnya (plaster jangan sampai menutupi luka tusukan IV
cateter)
2) Letakkan plaster ke 2 di belakang plaster pertama di atas
pangkal IV cateter
3) Tutup dengan kassa steril dan letakkan dengan plaster sesuai
kebutuhan
14. Tuliskan tanggal pemasangan IV cateter pada plaster penutup kassa
15. Hitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan
16. Perhatikan reaksi pasien
17. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
18. Pasien dirapikan
19. Alat-alat dibereskan
20. Ganti kassa bila tempat kotor

DPD PPNI PAMEKASAN


PENCUCIAN DAN PEMBILASAN
No Dokumen : 07/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pencucian dan pembilasan adalah langkah pertama yang penting dalam
menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda
lainnya yang terkontaminasi
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah pencucian dan
pembilasan
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Ambil pelaratan bekas pakai yang telah didekontaminasi (hati-hati bila
Langkah- memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit)
Langkah 2. Upayakan tidak merusak benda-benda tang terbuat dari plastik atau
karet jangan dicuci segera bersamaan dengan peralatan yang terbuat
dari logam
3. Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati
4. Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain
5. Jika peralatan akan didisenfeksi tingkat tinggi secara kimiawi
(misalnya dalam larutan klorin 0,5%) tempatkan peralatan dalam
wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTT
6. Peralatan yang akan didesinfeksi di dalam otoklaf atau oven panas
kering, tidak usah dikeringkan sebelum proses DTT atau sterilisasi
dimulai
7. Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air
dan sabun kemudian bilas secara seksama dengan menggunakan air
bersih

DPD PPNI PAMEKASAN


DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
No Dokumen : 08/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Desinfeksi tingkat tinggi adalah proses menghilangkan semua
mikroorganisme, kecuali beberapa spora bacterial dari obyek dengan
merebus, menguapkan atau memakai desinfektan kimiawi
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah desinfeksi tingkat
tinggi
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. DTT dengan cara merebus
Langkah- a. Gunakan panci dengan penutup yang rapat
Langkah b. Ganti air setiap kali mendisenfeksi peralatan
c. Rendam peralatan sehingga semuanya terendam didalam air
d. Mulai panaskan air
e. Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih
f. Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih setelah
penghitungan dimulai:
1) Rebus selama 20 menit dan catat lama waktu perebusan
peralatan di dalam buku khusus
2) Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan
sebelum digunakan atau disimpan (jika peralatan dalam
keadaan lembab maka tingkat pencapaian desinfeksi tingkat
tinggi tidak terjaga)
3) Setelah peralatan kering, gunakan segera atau simpan dalam
wadah desinfeksi tingkat tinggi dan berpenutup. Peralatan bisa
disimpan sampai satu minggu asalkan penutupnya tidak dibuka
2. DTT secara kimia
a. Setelah dilakukan dekontaminasi, cuci dan bila, keringkan dengan
seksama semua peralatan
b. Rendam semua peralatan menggunakan larutan desinfeksi tinggi
(pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia)
c. Rendam selama 20 menit
d. Catat lama waktu peralatan direndam larutan kimia dibuku khusus
e. Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan sampai
kering diwadah DTT yang berpenutup
f. Setelah kering peralatan dapat digunakan dengan segera atau
disimpan dalam eadah DTT yang berpenutup rapat
g. Untuk menyiapkan wadah DTT, direbus bila kecil atau isi dengan
larutan klorin 0,5 % dan biarkan selama 20 menit

DPD PPNI PAMEKASAN


MENCUCI TANGAN
No Dokumen : 09/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Mencuci tangan adalah suatu kegiatan mencuci dari tangan hingga siku
dengan menggunakan air mengalir dan sabun
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkahmencuci tangan
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Berdiri di depan wastafel
Langkah- 2. Lepaskan perhiasan (cincin, gelang dan jam tangan) serta angkat
Langkah lengan baju di atas siku
3. Buka kran, atur kecepatan aliran dan temperatur air
4. Basahi tangan sampai pergelangan, pertahankan agar posisi tangan
selalu lebih rendah dari siku agar air dapat mengalir ke jari-jari tangan
5. Ambil sabun cair kurang lebih 1 sdt (2-4 ml) dari dispenser atau bila
tidak ada basahi sabun batangan sehingga berbusa lalu kembalikan
sabun batangan ke tempatnya
6. Dengan gerakan menggosok dan berputar, gosokkan sabun ke tangan
meliputi daerah telapak tangan, punggung tangan, jari-jari, sela-sela
jari, pergelangan dan lengan bawah
7. Lanjutkan gerakan menggosok selama 10-30 detik minimal 5 kali
8. Bilas tangan dengan air mengalir dari ujung tangan ke pangkal tangan
9. Pertahankan posisi tangan mengadap ke atas sebelum mengeringkan
tangan
10. Keringkan tangan dari ujung pangkal dengan menggunakan tissue
(paper towel)
11. Matikan kran air dengan menggunakan tissue yang dipakai untuk
mengeringkan tangan. Bila perlu memberikan lotion atau pelembab
untuk kulit kering

DPD PPNI PAMEKASAN


PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA
No Dokumen : 10/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui anus atau rectum dalam bentuk suppositoria
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah pemberian obat
suppositoria
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Cek kembali orde pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu,
Langkah- jumlah dan dosis
Langkah 2. Siapkan klien
a) Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
b) Jaga privasi dan mintalah klien untk berkemih terlebih dahulu
c) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan atur
pinggul supinasi eksternal
d) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal
saja
3. Buka suppusitoria dari kemasan dan beri pelumas pada ujung bulatnya
dengan jelly. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari tangan
dominan anda
4. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk
merelakkan sfingter ani
5. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari
telunjuk masukkan suppositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani
dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada
bayi dan anak-anak
6. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
7. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5
menit
8. Bila suppositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan
tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari
bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi
9. Lepaskan sarung tangan, buang di tempat semestinya
10. Kaji respon klien
11. Dokumentasikan semua tindakan

DPD PPNI PAMEKASAN


RUJUKAN
No Dokumen : 11/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Rujukan adalah pasen yang atas pertimbangan dokter/perawat/bidan
menmerlukan pelayanan RS baik untuk diagnostic penunjang atau terapi
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah melakukan
rujukan
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Petugas menyatakan pasien perlu rujukan
Langkah- 2. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien
Langkah untuk dirujuk
3. Keluarga pasien setuju
4. Petugas membuat surat rujukan
5. Petugas membuat rincian biaya pasien pulang
6. Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan
7. Petugas menerima pembayaran
8. Petugas mempersiapkan kesiapan pasien
9. Petugas menulis laporan kegiatan pada buku register

DPD PPNI PAMEKASAN


INFORMED CONSENT
No Dokumen : 12/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Informed consent adalah suatu persetujuan dari pasien/ keluarga mengenai
tindakan medis/perawatan selama di rawat
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkahmelakukan
Informed consent
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Setelah pasien diindikasikan tindakan olehdokter, pasien atau keluarga
Langkah- dijelaskan mengenai:
Langkah a) Pengertian tindakan
b) Tujuan
c) Indikasi
d) Komplikasi dan prosedur tindakan
2. Penjelasan diberikan oleh dokter yang merawat pasien atau perawat
yang sudah mendapatkan limpahan dari dokter yang merawat
3. Yang berhak menandatangani persetujuan tindakan adalah :
a) Pasien itu sendiri dengan usia > 18 tahun dan dalam kondisi sadar
penuh
b) Pasangan hidup pasien (suami atau istri)
c) Orang tua atau wali
d) Bagi pasien < 118 tahun, wali atau orang tua atau keluarga terdekat
(penanggung jawab)
4. Setelah pasien dan keluarga paham tentang tindakan yang akan
dilakukan, kemudian menandatangani surat persetujuan yang telah
tersedia dengan di sertai saksi sesuai dengan format surat pernyataan

DPD PPNI PAMEKASAN


PEMERIKSAAN FISIK
No Dokumen : 13/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Pemeriksaan fisik adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
keadaan umum pasien
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah melakukan
pemeriksaan fisik
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Peralatan didekatkan
Langkah- 2. Jelaskan maksud dan tujuan ke pasien
Langkah 3. Periksa tekanan darah
a) Bebaskan lengan dengan tujuan akan di tensi
b) Letakkan manset pada lengan atas, periksa agar manset tidak terlalu
longgar
c) Cari arteri brachialis dan letakkan stetoskop diatasnya
d) Kunci pompa balon dan pompa sampai terdengar sistole
e) Buka kunci pompa balon perlaha-lahansampai terdengar diastole
f) Catat hasil dan peralatan di rapikan
4. Pemeriksaan nadi
a) Letakkan 3 ujung jari ke arteri yang mau kita periksa (arteri radialis,
asteri brakialis, arteri karotis, arteri poplitea, arteri dorsalis pedis)
b) Hitung selama 1 menit
c) Catat hasil
5. Pemeriksaan respirasi
a) Lihat, dengarkan dan rasakan pernafasan pasien
b) Pada psien yang sadar menghitung respirasi tanpa diketahui pasien
c) Hitung selama 1 menit
d) Catat hasil
6. Pemeriksaan suhu
a) Termometer diturunkan sampai batas yang ditentukan
b) Letakkan termometer pada tengah axila, tunggu 3-5 menit
c) Baca hasil dan dokumentasikan
d) Termometer di taruh dilarutan disenfektan dan di lap dengan tissue

DPD PPNI PAMEKASAN


ANAMNESA
No Dokumen : 14/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Anamnesa adalah suatu tehnik pemeriksan yang dilakukan lewat suatu
percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau
dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk
mendapatkan data psien beserta permasalahan medisnya
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah melakukan
anamnesa
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep & Musrifatul Uliyah, S.Kep, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005. Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, Cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Tempat dan suasana
Langkah- Tempat dan suasana dimana anamnesis ini dilakukan harus diusahakan
Langkah cukup nyaman bagi paisen
2. Penampilan dokter
Penampilan seorang dokter juga perlu diperhatikan karena ini akan
meningkatkan kepercayaan pasiennya
3. Pemeriksaan kartu dan data pasien
Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periksa terlebih dahulu kartu
dan data pasien kemudian cocokkan dengan keberadaan pasiennya
4. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya
pada saat anamnesis dilakukan, berikan perhatian dan dorongan agar
pasien dapat dengan leluasa menceritakan apa saja keluhannya
5. Gunakan bahasa/istilah yang dapat dimengerti
Selama tanya jawab berlangsung gunakan bahasa atau istilah umum
yang dapat dimengerti pasien
6. Buat catatan
Adalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan-catatan kecil saat
petugas melakukan anamnesis, terutama bila pasien yang mempunyai
penyakit yang panjang
7. Perhatikan pasiennya
Selama namnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan
gerak gerik pasien
8. Gunakan metode yang sistematis
Anamnesis yang baik haruslah dilakukan dengan sistematis menurut
kerangka anamnesis yang baku

DPD PPNI PAMEKASAN


PENILAIAN KESADARAN PASIEN
No Dokumen : 15/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Perawat NIRA. 35270162034
Mandiri
1. Pengerti Penilaian Kesadaran Pasien adalah untuk mengeahui tingkat kesadaran yang di
an alami oleh pasien
2. Tujuan Sebagaiacuanpetugasdalampenerapanlangkah-
langkahmelakukanpenilaiankesadaranpasien
3. Kebijak -
an
4. Refrensi -
5. Prosedur TINGKAT KESADARAN
/ Kesadaran Tanda-Tanda
Langkah Komposmenti Sadarpenuh, dapatmenjawabsemuapertanyaankeadaansekelilingnya.
- s
Langkah Apatis Keadaankesadaran yang
seganuntukberhubungandengankehidupansekitarnya,
sikapnyaacuhtakacuh
Samnolen Keadaankesadaran yang mautidursaja,
dapatdibangunkandenganrangsangannyeri, akantetapijatuhtidurlagi
Delinium Keadaankacau motoric yang sangat, memberontak, berteriak-teriak
dan tidaksadarterhadap orang lain, tempat dan waktu
Soopor Keadaankesadaran yang
(Semikoma) menyerupaikomareaksihanyadapatditimbulkandenganrangsangannyeri
Koma Keadaankesadaran yang hilangsamasekali dan
tidakdapatdibangunkandenganrangsanganapapun

TINGKATAN GRADASI KEKUATAN OTOT


Skala Kekuatan Normal Ciri-ciri
(%)
0 0 Paralisis Total
1 10 Tidakadagerakan, teraba/terlihatadanyakontraksiotot
2 25 Gerakan ototpenuhmenentanggravitasi,
dengansokongan
3 50 Gerakan normal menentanggravitasi
4 75 Gerakan normal
penuhmenentanggravitasidengansedikitpenahanan
5 100 Gerakan normal

DPD PPNI PAMEKASAN


penuhmenentanggravitasidengansedikitpenahananpenuh

SKALA KOMA GLASGOW (GCS)


Parameter Respon Nilai
Mata Mata membukaspontan 4
Mata barumembukasetelahdiajakbicara 3
Membukamatakarnarangsangan 2
Tidakmembukawalaupundirangsang 1
Verbal Orientasibaik/penuh dan mampuberbicara 5
Pasientidakorientasipenuh 4
Pasienbisabicaratapitidaknyambung 3
Pasienbisabicaratapitidakbisaditangkap 2
Tidakadaresponsuaraapapun 1
Motorik Mampuikutperintahsederhana 6
Mampumenunjukkantepattempatrangsangan 5
Fleksimenjauhdarirangsangan 4
Fleksi abnormal 3
Ekstansi abnormal 2
Sama sekalitidakadarespon 1

DPD PPNI PAMEKASAN


PEMASANGAN INFUS
No Dokumen : 16/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Merupakantindakan yang dilakukan pada pasien yang
memerlukanmasukancairanatauobatlangsungkedalampembuluhdarah vena
dalamjumlah dan waktutertentudenganmenggunakaninfus set
2. Tujuan Sebagaiacuanpetugasdalampenerapanlangkah-langkahpemasanganinfus
3. Kebijakan -
4. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp & Musrifatul Uliyah, S.Kp, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC, 2005 Tim Departemen Kesehatan, Prosedur
Perawatan Dasar, cetakan V, Jakarta, PPNI
5. Prosedur/ 1. Siapkan area yang akandipasanginfus
Langkah- 2. Cukur area bilaadabulu
Langkah 3. Periksaulangcairan yang akandiberikan
4. Tusukkan selanginfus pada botolcairan
5. Keluarkanudaradari slang infus
6. Pasangpengalas
7. Pakaihandscoonsteril
8. Pilih dan pastikan vena yang akan di tusuk (utamanya vena bagian
distal/sesuaikondisipasien
9. Lakukandisinfeksi pada area yang
akanditusukdenganmenggunakankapassteril yang diberi povidone
iodine, kemudianulangidesinfeksidenganmenggunakankapassteril yang
sudahdiberi alkohol.
Kegiatandesinfeksitersebutdilakukandengangerakanmelingkarkeluarsam
pai diameter 6-8 cm, biladaerahincersikotorbisadiulangi 2-3kali
10. Pasang tourniquet di ataspenusukan
11. Masukkan I.V catheter pada vena yang telahditentukandengansudut 10º-
30º denganlubangjarummenghadapkeatas
12. Setelah I.V catheter masuk vena, tourniquet dilepas,
mandimditarikpelan-pelansambil I.V catheter didorongmasuk sampan
pangkalnya
13. Sebelummelepasmandim, tekanujung vena catheter denganjari,
lepasmandimnyakemudiansambungkanpangkal I.V catheter denganinfus
set
14. Pemasanganfiksasi:
a) I.V catheter bersayap
1) Letakkan plaster di bawahsayapkemudianlipatkan di

DPD PPNI PAMEKASAN


atassayapsearah dan sejajarujung I.V catheter
2) Letakkan plaster kedua di ataspangkal I.V catheter dan
sayapdenganposisimelintang

b) I.V catheter tanpasayap


1) Letakkan plaster di bawahpangkal I.V catheter silangkang di
atasnya (plaster jangansampaimenutupilukatusukanI.v catheter
2) Letakkan plaster ke-2 di belakang plaster pertama di
ataspangkalI.v catheter
3) Tutupdengankassasteril dan lekatkandengan plaster
sesuaikebutuhan
15. Tuliskantanggalpemasangan I.V catheter pada plaster penutupkassa
16. Hitungjumlahtetesansesuaidengankebutuhan
17. Perhatikanreaksipasien
18. Catatwaktupemasangan, jeniscairan dan jumlahtetesan
19. Pasiendirapikan
20. Alat-alatdibereskan
21. Gantikassabilatampakkotor

DPD PPNI PAMEKASAN


MELAKUKAN INJEKSI
No Dokumen : 17/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Perawat NIRA. 35270162034
Mandiri
1. Pengertian Melakukaninjeksiadalahuntukmemberukanterapikepadapasienmelaluisuntikan
2. Sebagaiacuanpetugasdalampenerapanlangkah-langkahmelakukaninjeksi
3.
4. Tujuan
5. Kebijakan -
6. Refrensi A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp & Musrifatul Uliyah, S.Kp, Kebutuhan Dasar
Manusia, Jakarta, EGC, 2005 Tim Departemen Kesehatan , Prosedur
Perawatan Dasar, cetakan V, Jakarta, PPNI
7. Prosedur/ 1. Injeksi I.C
Langkah- a) Atur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
Langkah b) Pasang perlak dan alasnya
c) Pasang sarung tangan
d) Siapkan area yang akan diinjeksi misal lengan kanan dan lakukan
desinfeksi dengan alcohol
e) Pegangerat lengan pasien dengan tangan kiri dan tangan satunya
memegang spuit kea rah pasien
f) Tusukkan spuit yang terisi obat dengan sudut 15º pada epidermis
kemudian diteruskan sampai dermis laludorong cairan obat. Obat ini
akan menimbulkan tonjolan di bawah permukaan kulit
g) Cabut spuit, usap pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas antiseptic
tanpa memberikan masase (masase dapat menyebabkan obatmasuk
kejaringan atau keluar melalui lubang injeksi)
2. Injeksi S.C
a) Atur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
b) Bebaskan daerah yang akan di injeksi
c) Pasang sarung tangan
d) Pilih area tubuh yang tepat, usap dengan kapas antiseptic dari tengah
keluar secara melingkar sekitar 5 cm menggunakan tangan yang tidak
untuk menginjeksi
e) Siapkan spuit, lepaskan penutup secara tegak lurus sambil menunggu
antiseptic kering dan keluarkan udara dari spuit
f) Pegang salah satu tangan antara jempol dan jari-jari pada area injeksi
dengan telapak tangan menghadap ke arah samping atau atas untuk
kemiringan 45º atau dengan telapak tangan menghadap kebawah untuk
kemiringan 45º. Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk

DPD PPNI PAMEKASAN


mengangkat atau merentangkan kulit, lalu secara hati-hati dan mantap
tangan yang lain menusukkan jarum. Lakukan aspirasi, apabila muncul
darah maka segera cabut spuituntuk dibuang dan diganti spuit dan obat
baru. Bila tidak muncul darah, maka pelan-pelan dorong obat kedalam
jaringan.
g) Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kapnya (mencegah
cedera pada perwat) pada tempat pembuangan yang benar
h) Cata ttindakan yang telah dilakukan
i) Kaji kefektifan obat
3. Injeksi I.M
a) Atur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
b) Pasang perlak dan alasnya
c) Bebaskan daerah yang akan di injeksi
d) Pakai sarung tangan
e) Tentukan tempat penyuntikan dengan benar (palpasi area injeksi
terhadap adanya nyeri tekan. Hindari area jaringan parut<memar, abrasi
atau infeksi)
f) Bersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam
keluar/diameter ±5cm)
g) Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
h) Masukkan spuitdengan sudut 90º< jarum masuk 2/3
i) Lakukana spirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
j) Masukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1cc/detik)
k) Cabut jarum dari tempat penusukan
l) Tekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan
m) Buang spuit kedalam bengkok
4. Injeksi I.V
a) Isi spuitdengan obat yang telah ditentukan
b) Tentukan pembuluh darah yang akan disuntik
c) Lakukan pembendungan darah proximalnyadengan tourniquet
d) Permukaan kulit didesinfeksi dengan kapas alcohol
e) Pasang pengalas di bagian bawah tempat yang akan disuntik
f) Jarum dituskkan dengan lubang jarum menghadap keatas
g) Lakukan aspirasi untuk melihat apakah ada darah atau tidak
h) Jika tidak ada darah, maka harus dicari lagi pembuluhd arah yang lebih
proximal
i) Bila ada darah, obat dimasukkan pelan-pelan
j) Setelah obat masuk semua, jarum ditarik dengan cepat dan bekas
tusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol

DPD PPNI PAMEKASAN


MELAKUKAN NEBULIZER
No Dokumen :18/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Merupakan suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau
pemeliharaan system pernafasan
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah melakukan
nebulizer
3. Kebijakan
4. Refrensi
5. Prosedur/ 1. Pasang sampiran
Langkah- 2. Masukkan obat kewadahnya (bagian darialat nebulizer)
Langkah 3. Hubungkan nebulizer dengan listrik
4. Nyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow
apakah timbul uap atau embun
5. Hubungkan alat kemulut atau menutupi hidung dan mulut posisi yang
tepat
6. Anjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi
7. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital dan
melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur
8. Anjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan secret
Perhatian:
a) Tetap mendampingi klien selama prosedur
b) Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efeksamping obat
c) Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman
9. Evaluasi
a) Observasi respon klien selama dan sesudah prosedur terhadap
keadaan umum, ttv dan efeksamping obat
b) Auskultasi suara nafas
c) Observasi sputum, secret yang dikeluarkan
10. Dokumentasi, catat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan

DPD PPNI PAMEKASAN


PEMASANGAN KATETER
No Dokumen : 19/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Perawat NIRA. 35270162034
Mandiri
1. Pengertia Merupakan suatu tindakan atau terapi memasukkan selang kateter melalui
n uretra ke kandung kemih untuk mengeluarkan urine
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah pemasangan
kateter
3. Kebijakan
4. Refrensi
5. Prosedur/ 1. Beritahu penderita dan atur posisi dorsa recumbent
Langkah- 2. Pasang sketsel/menutup ruangan
Langkah 3. Pasang pengalas di bawah bokong dan letakkan bengkok di bawah
kedua kedua tungkai
4. Penderita perempuan:
a) Buka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri yang
sebelumnyadibungkus dengan kapas savlon
b) Vulva dibersihkan dengan kapas savlon minimal 3x ( dari atas ke
bawah) dengan pinset anatomi
c) Dengan memakai sarung tangan/pinset kateter diberi pelicin pada
ujungnya
d) Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri
e) Masukkan kateter ke dalam uretra perlahan-lahan dan
menganjurkan penderita untuk menarik nafas panjang
f) Urine yang keluar ditampung dalam bengkok
g) Bila kateter dipasang permanen, kateter dikunci memakai
aquabedes ststeril untuk mengisi/mengunci balon
h) Sambung kateter dengan urobag
i) Penderitadirapikan dan alat-alat dibereskan
5. Pada pasien laki-laki
a) Olesi slang kateter dengan aqua jelly
b) Tangan kiri dengan kassa memegang penis sampai tegak 60º
c) Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar

DPD PPNI PAMEKASAN


PERAWATAN LUKA
No Dokumen : 20/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Merupakan tindakan dalam membersihkan luka dengan memperhatikan
teknik aseptik
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah perawatan luka
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Alat-alat didekatkan
Langkah- 2. Jelaskan prosedur tindakan
Langkah 3. Buka pembalut dengan pinset anatomis dari arah dalam dan buang
bekas pembalut ke bengkok
4. Luka dibersihkan dengan memakai pinset dan kapas disenfektan dari
arah dalam ke luar
5. Kapas kotor dibuang ke bengkok
6. Pinset yang sudah tidak steril diletakka di waskom larutan chlorine
7. Observasi keadaan luka
8. Luka diberi antiseptic solution, selanjutnya ditutup dengan kasa steril
dengan menggunakan pinset steril dan lipatan kassa menghadap ke
atas kemudian diplester
9. Pasien dirapikan
10. Alat-alat dibersihkan
11. Catat hasil observasi dan rspon pasien

DPD PPNI PAMEKASAN


TINDAKAN HEACTING
No Dokumen : 21/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
6. Pengertian Merupakan tindakan dalam
1. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkahmelakukan
tindakan heacting
2. Kebijakan -
3. Refrensi -
4. Prosedur/ 1. Pasang pengalas dibawah anggota tubuh yang akan dilakukan tindakan
Langkah- 2. Bila luka kotor dibersihkan dengan NaCl 0.9% dengan arah memutar
Langkah dari dalam ke luar, bila luka masih kotor dibersihkan dengan
menggunakan pehidrol kemudian dibersihkan lagi dengan NaCl 0,9 %
3. Reinjeksi pada tepi kulit yang luka dengan larutan betadine dari dalam
keluar dengan memakai pinset dan depress
4. Pasang duk lubang
5. Berikan anastesi locak pada daerah sekitar jaringan luka
6. Lakukan debredement pada jaringan yang luka dengan memakai pinset
chirurghi
7. Lakukan penjahitan yang dimulai dati tepi luka dengan jarak antara
jahitan yang satu dengan lainnya 1/2 -1 cm, jahitan pertama 0,5 cm
dari tepi luka dan seterusnya hingga jahitan terlihat rapi
8. Desinfektan pada daerah luka dan bersihkan dengan depress/kassa
steril
9. Kalau perlu memberikan obat untuk mempercepat proses
pemyembuhan jaringan luka
10. Tutup luka dengan kassa steril yang diberi desinfeksi betdine),
kemudian tutup dengan kassa kering dan difiksasi dengan pleter
11. Peralatan dirapikan dan dikembalikan pada tempatnya

DPD PPNI PAMEKASAN


MENGOBATI LUKA TUSUK PAKU
No Dokumen : 22/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Tatacara mengobati luka tusuk paku
2. Tujuan 1. Memberi rasa aman
2. Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
3. Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka tusuk paku
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Beritahu pasien dan keluarga
Langkah- 2. Atur posisi
Langkah 3. Perawat membersihkan luka
4. Disenfektan luka sekitarnya dengan NaCl
5. Berikan diclor ethil atau lidocain
6. Buat luka tusuk pada luka/cross incise
7. Dikeluarkan darahnya dan dibersihkan dengan betadine
8. Tutupluka dengan kassa steril
9. Catat kegiatan dan hasil observasi
10. Klien dirapikan
11. Alat dibereskan dan dibersihkan

DPD PPNI PAMEKASAN


PENANGANAN LUKA BAKAR
No Dokumen : 23/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda yang menghasilkan panas (misal: api, air panas, listrik) atau
zat-zat yang bersifat membakar (misalnya: asam kuat dan basa kuat)
a. Mencegah masukan kuman-kuman dan kotoran kedalan luka
b. Mencegah sekresi yang berlebihan
c. Mengurangi rasa sakit
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang luka atau sakit
e. Merawat semua derajat luka bakar sesuai kebutuhan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka bakar
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Beritahu pasien dan keluarga
Langkah- 2. Atur posisi (perawat memakai handscoon)
Langkah 3. Perawat membersihkan luka bakar
4. Disenfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl

DPD PPNI PAMEKASAN


INJEKSI INTRA MUSKULAR
No Dokumen : 24/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Injeksi intra muskular adalah suntikan ke dalam otot
2. Tujuan Sebagai acuan tindakan injeksi intra muskular
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Inform Consent
Langkah- 2. Baca daftar obat, larutan obat yang dibutuhkan, isi spuit sesuai dengan
Langkah kebutuhan
3. Cocokkan nama obat dan nama pasien
4. Baca sekali lagi sebelum menyuntikkan pada pasien
5. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik
6. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik
7. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90ᵒ
8. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan
9. Jika tidak ada darah, obat dimasukkan secara perlahan
10. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat
11. Kulit ditekan dengan kapas alkohol sambil melakukan masase
12. Pasien dirapikan
Perhatian: menyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat
mengenai saraf

DPD PPNI PAMEKASAN


PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
No Dokumen : 25/SOP/lll/2021
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21 Januari 2021
Halaman : 1/1
Praktik Perawat Ahmad Nur Zainuddin Berdi, Amd.Kep
Mandiri NIRA. 35270162034
1. Pengertian Penatalaksanaan syok anafilaktik adalah suatu cara atau tehnik yang
digunakan apabila pasien terjadi syok anafilaktik
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan syok anafilaktik adalah
3. Kebijakan -
4. Refrensi -
5. Prosedur/ 1. Baringkan pasien dengan posisi kaki yang lebih tinggi
Langkah- 2. Berikan adrenaline inj. 0.3 (1:1000) secara Intra Muscular pada lengan
Langkah atas
3. Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4 kali
pemberian
4. Pasang tourniquet proksimal dari tempat suntukan (untuk mencegah
penyebaran). Tourniquet di kendurkan tiap 10 menit
5. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular agar bejalan baik
6. Berikan cairan bila diperlukan
7. Bila perlu kortikosteroid dapat diberikan secara intra vena
8. Dosis hidrocortison 5 mg/kg BB, dapat diulangi tiap 4-6 jam
9. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap

DPD PPNI PAMEKASAN

Anda mungkin juga menyukai