Anda di halaman 1dari 2

PEMASANGAN

INFUS
Posted by Ma'mun Isnani on 17.09. - 3 comments
Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan dengan menggunakan
prosedur infasif yang dilaksanakan dengan menggunakan tehnik aseptik.
Tujuan Memasang Infus:
Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang
Memperbaiki keseimbangan asam basa
Memperbaiki komponen darah
Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena
Rehidrasi cairan pada pasien shock

Persiapan Alat:
Alkohol spry
Infus Set
IV catheter sesuai ukuran
Pengalas
Infus sesuai pesanan
Toniquet
Sarung tangan bersih
Kapas steril
Plester
Bengkok
Prosedur Kerja:
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
2. Mencuci tangan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Mengecek tanggal kadaluarsa: infus, selang infus, catheter vena.
5. Menusuk saluran infus dengan benar ( jangan diputar ).
6. Menggantung cairan infus dan mengisi tabung reservoar sebanyak duapertiga bagian /sebatas
tanda hingga tidak ada udara dalam selang.
7. Atur posisi pasien, pasang pengalas, selanjutnya pasang toniquet 5cm dari area insersi.
Lakukan tindakan aseptik dengan kapas alkohol 70% dan biarkan selama 15-20 detik
Pertahankan vena pada posisi stabil dengan menekan dan menarik bagian distal vena yang akan
diinsersi dengan ibu jari
8. Menusuk vena dengan sudut 30 derajat dan lubang jarum menghadap ke atas

9. Setelah dipastikan jarum masuk, turunkan posisi jarum 20 derajat dan tarik mandrin 0,5 cm,
masukan catether secara perlahan.
Lakukan teknik V saat melepas mandrin dengan menekan port dan vena lalu segera sambungkan
selang infus dengan catheter.

10. Lepas torniquet dan masukan catheter secara perlahan, sambil menarik jarum keluar
11. Alirkan infus, selanjutnya lakukan fiksasi antara sayap dan lokasi insersi tanpa menutup
lokasi insersi
12. Letakkan kapas/gaas steril di atas area insersi.
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan fiksasi (plaster ukuran 5x8cm sampai menutup kapas steril.
15. Atur tetesan infus sesuai program dan tulis tanggal pemasangan, kolf, tetesan, jam habis,dan
k/p obat
16. Observasi respon pasien.
17. Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya dalam keadaan bersih
18. Cuci tangan
19. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Tanggal dan jam dipasang
Jenis cairan
Jumlah tetesan/menitJangka waktu
Obat bila ada dll
Tahap Terminasi
Observasi terhadap kondisi umumvital sign, keluhan nyeri, alergi
Observasi kelancaran tetesan dan jumlah tetesan
Observasi area insersi (warna kulit / pembengkakan/ sakit)
Berikan KIE pada pasien/keluarga bila terjadi ketidaknyamanan

Anda mungkin juga menyukai