Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yulinda Tamamekeng

Nim : 711440118097
Tingkat/Semester : 2A D-III Keperawatan/ III

Intervensi Keperawatan
(Metodologi Keperawatan)

1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (Diagnosis Aktual)

Intervensi Utama

Latihan Batuk Efektif


Manajemen Jalan Napas
Pemantauan Respirasi

Intervensi Pendukung

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemberian Obat Interpleura


Edukasi Fisioterapi Dada Pemberian Obat Intradermal
Edukasi Pengukuran Respirasi Pemberian Obat Nasal
Fisioterapi Dada Pencegahan Aspirasi
Konsultasi Via Telepon Pengaturan Posisi
Manajemen Asma Penghisapan Jalan Napas

Manajemen Alergi Penyampihan Ventilasi Mekanik


Manajemen Anafilaksis Perawatan Trakheostomi
Manajemen Isolasi Skrining Tuberkulosis
Manajemen Ventilasi Mekanik Stabilisasi Jalan Napas
Manajemen Jalan Napas Buatan Terapi Oksigen
Pemberian Obat Inhalasi

a) Latihan Batuk Efektif

Definisi
melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas.

Tindakan
observasi
- identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
- Monitor input dan output cairan (mis. Jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang secret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan Prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Ajurkan mengulangi tarik napas dalam hingga tiga kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu

b) Edukasi Pengukuran Respirasi

Definisi
Mengajarkan cara pengukuran frekuensi respirasi.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Dokumentasikan hasil pengukuran respirasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
- Ajarkan cara menghitung respirasi dengan mengamati naik turunnya dada saat
bernapas
- Ajarkan cara menghitung respirasi selama 30 detik dan kalikan dengan 2 atau hitung
selama 60 detik jika respirasi tidak teratur.
2. Risiko Intoleransi Aktivitas (Diagnosis Risiko)

Intervensi Utama

Manajemen Energi
Promosi Latihan Fisik

Intervensi Pendukung

Dukungan Perawatan Diri Manajemen Nyeri


Dukungan Tidur Pemantauan Respirasi
Edukasi Aktivitas/Istirahat Pemantauan Tanda Vital
Edukasi Latihan Fisik Pengaturan Posisi
Identifikasi Risiko Promosi Berat Badan
Latihan Pernapasan Rehabilitasi Jantung
Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen Surveilens
Manajemen Medikasi Terapi Aktivitas
Manajemen Nutrisi Terapi Oksigen

a) Manajemen Energi

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah
kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya,suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.

b) Manajemen Nyeri

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas
ringan hingga berat dan konstan.

Tindakan
Observasi
- Indetifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
- Indetifikasi skala nyeri
- Indetifikasi respons nyeri non verbal
- Indetifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Indetifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Indetifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Indetifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (Diagnosis Promkes/Sejahterah)

Intervensi Utama

Promosi Harga Diri


Promosi Kesadaran Diri
Promosi Koping

Intervensi pendukung

Dukungan Kelompok Pendukung Pemeliharaan Kesuburan


Dukungan Keyakinan Promosi Citra Diri
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Promosi Hubungan Positif
Dukungan Penampilan Peran Promosi Kepercayaan Diri
Dukungan Pengambilan Keputusan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Restrukturisasi Kognitif
Manajemen Stres Teknik Menenangkan

a) Promosi Kesadaran Diri

Definisi
Meningkatkan pemahaman dan mengeksplorasi pikiran, perasaan, motivasi dan perilaku.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi keadaan emosional saat ini
- Identifikasi respons yang ditunjukkan berbagai situasi
Terapeutik
- Diskusikan nilai-nilai yang berkontribusi terhadap konsep diri
- Diskusikan tentang pikiran, perilaku dan respons terhadap kondisi
- Diskusikan dampak penyakit pada konsep diri
- Ungkapkan penyangkalan terhadap kenyataan
- Motivasi dalam meningkatkan kemampuan belajar
Edukasi
- Ajurkan mengenali pikiran dan perasaan tentang diri
- Ajurkan menyadari bahwa setiap orang unik
- Ajurkan mengungkapkan perasaan (mis. Marah atau depresi)
- Ajurkan meminta bantuan orang lain, sesuai kebutuhan
- Ajurkan mengubah pandangan diri sebagai korban
- Ajurkan mengidentifikasi perasaan bersalah
- Ajurkan mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Ajurkan mengevaluasi kembali persepsi negative tentang diri
- Ajurkan dalam mengekspresikan diri dengan kelompok sebaya
- Ajarkan cara membuat prioritas hidup
- Latih kemampuan positif diri yang dimiliki

b) Dukungan Keyakinan

Definisi
Memfasilitasi integrasi keyakinan kedalam rencana perawatan untuk menunjang pemulihan
kondisi kesehatan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi keyakinan, masalah dan tujuan perawatan
- Identifikasi kesembuhan jangka panjang sesuai kondisi pasien
- Monitor kesehatan fisik dan mental pasien
Terapeutik
- Integrasikan keyakinan dalam rencana perawatan sepanjang tidak
membahayakan/beresiko keselamatan, sesuai kebutuhan
- berikan harapan yang realistis sesuai prognosis
- Fasilitasi pertemuan antara keluarga dan tim kesehatan untuk membuat keputusan
- Fasilitas memberikan makna terhadap kondisi kesehatan
Edukasi
- Jelaskan bahaya atau risiko yang terjadi akibat keyakinan negative
- Jelaskan alternatif yang berdampak posistif untuk memenuhi keyakinan dan perawatan
- Berikan penjelasan yang relevan dan mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai