Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan limpah terima kasih patut kita panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Manado, 24 September 2019

Kelompok 7

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Cacar Monyet.........................................................................................................4
2.2 Penyebab Cacar Monyet...........................................................................................................5
2.3 Tanda dan Gejala Cacar Monyet..............................................................................................5
2.4 Penularan Cacar Monyet..........................................................................................................6
2.5 Pencegahan Cacar Monyet…...................................................................................................7
2.6 Pengobatan Cacar Monyet.......................................................................................................7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................8


3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................9

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Melansir dari Medcine Net, Dokter Melissa Conrad Stoppler, MD menyatakan bahwa
penyakit ini terjadi terutama di negara-negara hutan hujan Afrika Tengah dan Barat. Penyakit ini
ditemukan di monyet laboratorium pada tahun 1958. Monkeypox disebabkan oleh virus
Monkeypox, yang termasuk dalam kelompok virus ortopoxvirus. Anggota lain dari kelompok
virus ini yang menyebabkan infeksi pada manusia termasuk variola (cacar), vaccinia (digunakan
untuk vaksin cacar), dan virus cacar sapi. Virus ini telah diisolasi dari tupai pohon Afrika, yang
mungkin merupakan inang alami. Studi laboratorium menunjukkan bahwa monkeypox juga dapat
menginfeksi tikus dan kelinci. Pada tahun 1970, monkeypox dilaporkan pada manusia untuk
pertama kalinya.

Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan pada
manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat. Umumnya penularan
diakibatkan oleh kontak dengan hewan terinfeksi, seperti tikus atau hewan pengerat lain. Namun,
penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran
pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau Objek yang telah terkontaminasi cairan
tubuh penderita. Meski demikian, penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Transmisi
melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antar muka jangka panjang sehingga
penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga. Rata-rata, setiap pengidap akan
menularkan infeksi pada kurang dari satu orang saja. Cacar monyet tidak mudah menular seperti
flu. Rantai penularan juga dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Cacar Monyet?


2. Apa penyebab Cacar Monyet?
3. Apa tanda dan gejala Cacar Monyet?
4. Bagaimana penularan Cacar Monyet?
5. Apa pencegahan Cacar Monyet?
6. Bagaimana pengobatan Cacar Monyet?

1.3 TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui Apa yang dimaksud dengan Cacar Monyet serta
Penyebab, Tanda dan Gejalanya
3
2. Mahasiswa mampu mengetahui Penularan,Pecegahan serta Pengobatan dari Cacar
Monyet

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN CACAR MONYET

Istilah cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar lainnya yang telah
disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya adalah impetigo bulosa, atau ada pula yang
menamakan impetigo vesikulo-bulosa. Berbeda dengan jenis cacar lainnya yang disebabkan
karena infeksi virus, cacar monyet ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Secara
klinis, penderita tidak mengalami demam ataupun gejala umum seperti pada cacar air ataupun
herpes zoster. Gejala yang didapatkan adalah adanya gelembung yang munculnya terutama di
ketiak, dada, dan punggung. Gelembung yang muncul ini cepat pecah dan jumlahnya tidak begitu
banyak, namun kerap kali disertai pula oleh miliaria (biang keringat).

Penyakit ini memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada lapisan kulit
saja. Namun tentunya tidak berarti tidak perlu diobati. Apalagi karena yang menjadi penyebab
adalah bakteri, yang untuk memusnahkannya diperlukan obat antibiotika yang dioleskan pada
tempat yang terkena. Ada yang mengatakan, penyakit ini disebut cacar monyet, sebab kelainan
yang tampak di kulit memang bagi orang awam sedikit banyak mirip dengan penyakit cacar.
Kebanyakan orang memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster. Hal ini disebabkan daya
tahan tubuh yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang. Sebaliknya, pada orang yang
daya tahannya sedang menurun, tak jarang penyakit ini tiba-tiba muncul menyerang. Gejala yang
terjadi pada penyakit ini awalnya hampir sama dengan cacar air, yaitu terjadi demam dan badan
terasa pegal-pegal. Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus
penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu kelompok yang
menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh
dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi tubuh. Mungkin karena gambaran kelainan yang
seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa
muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari
punggung ke bagian dada.

4
Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi tubuh, dan
kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah tepat, namun ada unsur
benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang umumnya muncul hanya di salah
satusisisaja .Bila sampai muncul di kedua sisi, berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan daya
tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk. Tentunya kondisi fisik yang
demikian ini memang memiliki risiko yang bisa berakibat fatal. Walaupun jarang, kasus seperti
ini dapat dijumpai pada penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem
kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita HIV / AIDS bernama
virus varisela-zoster. Serupa dengan cacar, gejala yang muncul sama-sama ada demam. Akan
tetapi perbedaan terdapat pada gelembung yang muncul kecil-kecil dan tidak serentak, yang
dimulai dari bagian tubuh penderita lalu menjalar keanggota tubuh lainnya.

Secara umum, penyakit cacar air ini jauh lebih ringan dan tidak seberbahaya penyakit cacar.
Vaksinasi penyakit ini sesungguhnya sudah ada cukup lama, namun hingga kini belum banyak
dilakukan di Indonesia. Vaksinasi cacar air sampai hari ini belum menjadi bagian dari program
imunisasi dasar yang diwajibkan, mengingat biayanya yang masih mahal sehingga tidak semua
orang mampu menjangkaunya.

2.2 PENYEBAB CACAR MONYET

Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang menyebar melalui
percikan liur penderita, yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka pada kulit.

Selain melalui percikan liur, penularan juga dapat melalui benda yang terkontaminasi,
misalnya pakaian penderita. Meski begitu, penularan dari manusia ke manusia ini terbatas dan
membutuhkan kontak yang lama.

Penularan cacar monyet awalnya terjadi dari hewan ke manusia, yaitu melalui cakaran atau
gigitan hewan yang terinfeksi virus monkeypox, seperti monyet atau tupai. Selain karena tercakar
atau tergigit, terpapar cairan tubuh hewan ini secara langsung atau melalui benda yang
terkontaminasi juga dapat membuat seseorang tertular penyakit cacar monyet.

2.3 TANDA DAN GEJALA

Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6 – 16
hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari.

Gejala yang timbul diawali dengan :

- Demam
5
- sakit kepala hebat

- limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)

- nyeri punggung

- nyeri otot dan lemas.

Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan. Dalam 1-3 hari setelah
gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada
kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula),
lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang
berlangsung selama 14 – 21 hari. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait
dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi. Kasus
kematian bervariasi tetapi kurang dari 10% kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya
adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap
penyakit monkeypox.

Infeksinya kemudian bisa dibagi menjadi dua periode:

1. Periode invasi
Selama 5 hari sejak gejala dimulai, pasien mengalami demam, sakit kepala intens,
pembengkakan nodus limfa atau limfadenopati, nyeri punggung, nyeri otot dan kekurangan
energi.
2. Periode erupsi kulit
Periode ini terjadi 1-3 hari setelah demam dimulai. Pada periode inilah,ruam mulai
muncul dari area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Pada 95 persen kasus, wajah
pasien menjadi bagian yang paling banyak mengalami ruam, disusul dengan telapak tangan
dan kaki (75 persen kasus).Ruam ini bermula dari luka datar di area membran mukosa oral
(70 persen kasus). Selain itu, luka juga bisa terjadi pada area kelamin (30 persen), kelopak
mata (20 persen) dan kornea atau bola mata. Dalam waktu 10 hari, luka kemudian
berevolusi menjadi lepuhan kecil berisi cairan, bintil, dan akhirnya kerak. untuk
menghilangkan kerak ini sepenuhnya, diperlukan setidaknya waktu tiga minggu, meskipun
pasien telah menjalani perawatan untuk cacar monyet. Sebelum ruam menghilang, pasien
juga biasanya menunjukkan kembali gejala khas cacar monyet, yaitu pembengkakan nodus
limfa. Sayangnya belum ada perawatan atau vaksin khusus untuk menangani cacar monyet.
Studi menunjukkan bahwa vaksin variola 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet.
Namun, vaksin ini sudah tidak lagi diproduksi untuk khalayak umum menyusul eradikasi
variola global. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk menghentikan penyebaran cacar monyet
6
adalah mencegah infeksinya. untuk menghindari kontak dengan primata dan hewan
pengerat. Selalu gunakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan ketika bersentuhan
dengan hewan yang diduga membawa virus cacar monyet.

2.4 PENULARAN CACAR MONYET

Cacar monyet yang disebabkan infeksi virus Orthopoxvirus ini menular karena kontak
langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari hewan yang tertular
virus seperti monyet, tikus gambia, dan tupai. Penularan juga dapat melalui konsumsi daging
hewan yang terkontaminasi dan Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

2.5 PENCEGAHAN CACAR MONYET


Monkeypox dapat dicegah dengan beberapa cara, diantaranya:
 Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau
menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
 Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung
dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
 Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi,
termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
 Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan
liar (bush meat)
 Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera
memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak,
pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu
setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat
perjalanannya.
 Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat
menangani pasien atau binatang yang sakit.

2.6 PENGOBATAN CACAR MONYET


Pengobatan Cacar Monyet dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.
Dokter akan memberikan obat Parecetamol untuk meredakan demam dan nyeri, serta meminta
penderita untuk beristirahat guna mempercepat proses penyembuhan. Di samping itu, penderita
juga dianjurkan untuk banyak mengonsumsi buah, sayur, gandum utuh, susu rendah lemak, dan
7
biji-bijian sebagai asupan energi dalam melawan infeksi. Penyakit cacar monyet dapat menular
dari orang ke orang, walaupun penyebaran dengan cara ini terbatas, dan 1 dari 10 penderitanya
berisiko meninggal dunia. Oleh karena itu, penderita perlu dirawat di ruang isolasi untuk
mendapatkan pemantauan dari dokter dan mencegah penyebaran penyakit. Hingga saat ini, belum
ada pengobatan untuk cacar monyet. Cacar monyet dapat sembuh sendiri dengan perlawanan dari
sistem kekebalan tubuh penderita Cacar monyet.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan pada
manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat. Umumnya penularan
diakibatkan oleh kontak dengan hewan terinfeksi, seperti tikus atau hewan pengerat lain. Namun,
penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran
pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau Objek yang telah terkontaminasi cairan
tubuh penderita. Meski demikian, penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Transmisi
melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antar muka jangka panjang sehingga
penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga. Rata-rata, setiap pengidap akan
menularkan infeksi pada kurang dari satu orang saja. Cacar monyet tidak mudah menular seperti
flu. Rantai penularan juga dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina.

3.2 SARAN
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi para pembacanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://m.medcom.id/rona/kesehatan/RkjRER6k-asal-mula-penyebaran-dan-gejala-cacar-monyet

http://www.aldokter.com/cacar-monyet

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.mandiriinhealth.co.id/assets/c
ollections/doc/penyakit-cacar-monyet.

https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=18016.

Anda mungkin juga menyukai