Anda di halaman 1dari 15

IV.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
02.04.13 I
10.00 1. Mengauskultasi bunyi napas. S: Pasien mengatakan sesak napas,
Hasil: suara napas wheezing batuk berlendir

2. Mengkaji/memantau frekuensi O: Keadaan umum lemah, suara


pernapasan napas wheezing, gelisah, Tanda
Hasil: RR: 40x/menit vital; TD: 108/64 mmHg, N:
110x/menit, RR: 34x/menit, S:
3. Catat adanya derajat dispnoea, 35ºC, SpO2: 92%,
mis.,gelisah, ansietas, distress
pernapasan, penggunaan otot A: Masalah belum teratasi
bantu
Hasil: pasien gelisah, cuping P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
hidung (+), cemas dilanjutkan

4. Mengkaji pasien untuk posisi


yang nyaman.
Hasil: memberikan posisi
semifowler, pasien merasa
nyaman dengan posisi ini.

5. Mengobservasi karakteristik
batuk
Hasil: batuk pendek, basah

6. Kolaborasi:
 memberikan terapi obat:
inhalasi (Nebulizer)
hasil: pasien mengatakan
merasa lebih baik
II 1. Mengkaji frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak napas,
kedalaman pernapasan dan sulit untuk bernapas
ekspansi dada.
Hasil: RR: 40x/menit, O: Keadaan umum lemah, suara
kontraksi otot abdomen pada napas wheezing, gelisah, akral
saat bernapas, ekspansi dada dingin, berkeringat Tanda vital;
kurang TD: 108/64 mmHg, N:
110x/menit, RR: 34x/menit, S:
2. Mengauskultasi bunyi napas 35ºC, SpO2: 92%,
dan catat adanya bunyi napas
adventisius, seperti krekels, A: Masalah belum teratasi
mengi, gesekan pleural
Hasil: suara napas wheezing P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
dilanjutkan
3. Memberikan posisi yang
nyaman: tinggikan kepala dan
bantu mengubah posisi.
Hasil: posisi pasien semi
fowler

4. Mendorong pasien dalam


napas dalam dan latihan
batuk.
Hasil: pasien dapat mengikuti
latihan napas dalam dengan
baik

5. Kolaborasi:
 Memberikan oksigen
tambahan
Hasil: terpasang oksigen
NRM 10 liter/menit
III 1. Memantau tanda vital, S: Pasien mengatakan sesak napas,
capillary revil, warna kulit, batuk berlendir
kelembaban kulit, edema,
saturasi O2 di daerah perifer O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: TD: 159/104 mmHg, N: napas wheezing, gelisah, akral
128x/menit, RR: 34x/menit, S: dingin, berkeringat Tanda vital;
35ºC, akral dingin, TD: 108/64 mmHg, N:
berkeringat, SpO2: 90%, 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
oedema pada kedua tungkai 35ºC, SpO2: 92%,

2. Meningkatkan tirah baring A: Masalah belum teratasi


selama fase akut.
Hasil: pasien istirahat dengan P: Intervensi 1, 2, 3, 4, dilanjutkan
posisi semi fowler

3. Kolaborasi:
 memberikan oksigen
NRM 10 liter/menit
 Obat-obat inotropik: ISDN
5 mg
 Memberikan trapi obat
drip 2 ampul perdipine
dalam cairan Ring As →
10 tts/menit
IV 1. Memantau haluaran urine, S: Pasien mengatakan sesak
warna, jumlah napas, kakinya bengkak
Hasil: urine: 375cc/5jam,
warna kuning tua O: Keadaan umum lemah, suara
napas wheezing, gelisah, akral
2. Memantau intake dan output dingin, berkeringat Tanda vital;
selama 24 jam TD: 108/64 mmHg, N:
Hasil: 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Intake: 1500cc 35ºC, SpO2: 92%, kedua tungkai
Output: 1925cc bengkak, Intake: 1500 cc, output:
1925 cc
3. Mempertahankan posisi duduk
atau semi fowler selama masa A: Masalah belum teratasi
akut
Hasil: posisi yang nyaman P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
untuk pasien adalah semi dilanjutkan
fowler

4. Mengkaji distensi vena


jugularis dan pembuluh
perifer, edema pada tubuh
Hasil; edema pada kedua
tungkai, tidak ada distensi
vena jugularis

5. Mengauskultasi bunyi nafas


tambahan, mis: wheezing,
krekels.
Hasil: suara nafas wheezing

6. Kolaborasi:
 memberikan obat diuretic:
injeksi furosemid 3 ampul
V 1. Memeriksa tanda vital S: Pasien mengatakan tidak bias
sebelum dan sesudah beraktifitas karena sesak dan sulit
beraktifitas. bernapas
Hasil: TD sebelum
beraktifitas: O: Keadaan umum lemah, suara
napas wheezing, gelisah, akral
dingin, berkeringat Tanda vital;
2. Mencatat respon TD: 108/64 mmHg, N:
kardiopulmonal terhadap 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
aktifitas, takikardi, disritmia 35ºC, SpO2: 92%, aktifitas dibantu
dispnea, berkeringat, pucat.
Hasil: pasien tidak bias A: Masalah belum teratasi
beraktifitas karena sesak
napas, berkeringat, akral P: Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
dingin, Nadi: 134x/menit

3. Memberikan bantuan dalam


aktifitas perawatan sesuai
indikasi. Selingi periode
aktifitas dengan periode
istirahat

VI 1. Memberikan kesempatan S: Pasien mengatakan napasnya


kepada pasien untuk masih sesak pada hal sudah
mengekspresikan menggunakan oksigen, pasien
perasaannnya. mengatakan cemas mengapa masih
Hasil: pasien mengatakan terasa sesak
napasnya masih sesak, pada
hal sudah menggunakan O: Keadaan umum lemah, suara
oksigen napas wheezing, gelisah, akral
dingin, berkeringat Tanda vital;
2. Memberitahu pasien tentang TD: 108/64 mmHg, N:
program medis yang telah 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
dibuat untuk menurunkan 35ºC, SpO2: 92%,
serangan yang akan dating dan
meningkatkan stabilitas A: Masalah belum teratasi
jantung.
P: Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
3. Mendorong keluarga untuk
memberikan support kepada
pasien

4. Membantu pasien mengatur


posisi yang nyaman untuk
tidur atau istirahat, batasi
pengunjung
03.04.13 I 1. Mengauskultasi bunyi napas. S: Pasien mengatakan napas sesak
Hasil: suara napas wheezing berkurang

2. Mengkaji/memantau frekuensi O: Keadaan umum lemah, suara


pernapasan napas wheezing, Tanda vital; TD:
Hasil: RR: 28x/menit 119/72 mmHg, N: 98x/menit, RR:
34x/menit, S: 36ºC, SpO2: 93%,
3. Mencatat adanya derajat
dispnoea, mis.,gelisah, A: Masalah belum teratasi
ansietas, distress pernapasan,
penggunaan otot bantu P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
Hasil: tidak gelisah, napas dilanjutkan
menggunakan otot diafragma

4. Mengkaji pasien untuk posisi


yang nyaman.
Hasil: memberikan posisi
semifowler, pasien merasa
nyaman dengan posisi ini.

5. Mengobservasi karakteristik
batuk
Hasil: batuk pendek, basah

6. Kolaborasi:
 memberikan terapi obat:
inhalasi (Nebulizer)
hasil: pasien mengatakan
merasa lebih baik
 fisioterapi dada
II 1. Mengkaji frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak
kedalaman pernapasan dan berkurang
ekspansi dada.
Hasil: RR: 40x/menit, O: Keadaan umum lemah, suara
kontraksi otot abdomen pada napas wheezing, akral dingin,
saat bernapas, ekspansi dada berkeringat Tanda vital; TD:
kurang 119/72mmHg, N: 98x/menit, RR:
34x/menit, S: 36ºC, SpO2: 92%,
2. Mengauskultasi bunyi napas
dan catat adanya bunyi napas A: Masalah belum teratasi
adventisius, seperti krekels,
mengi, gesekan pleural P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
Hasil: suara napas wheezing dilanjutkan

3. Memberikan posisi yang


nyaman: tinggikan kepala dan
bantu mengubah posisi.
Hasil: posisi pasien semi
fowler

4. Mendorong pasien dalam


napas dalam dan latihan
batuk.
Hasil: pasien dapat mengikuti
latihan napas dalam dengan
baik

5. Kolaborasi:
 Memberikan oksigen
tambahan
Hasil: terpasang oksigen
NRM 10 liter/menit
III 1. Memantau tanda vital, S: Pasien mengatakan sesak
capillary revil, warna kulit, berkurang
kelembaban kulit, edema,
saturasi O2 di daerah perifer O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: TD: 140/96 mmHg, N: napas wheezing, akral dingin,
105x/menit, RR: 34x/menit, berkeringat Tanda vital; TD:
S: 36ºC, akral dingin, 119/72 mmHg, N: 110x/menit,
berkeringat, SpO2: 90%, RR: 34x/menit, S: 35ºC, SpO2:
oedema pada kedua tungkai 92%,pasien mulai tenang

2. Meningkatkan tirah baring A: Masalah belum teratasi


selama fase akut.
Hasil: pasien istirahat dengan P: Intervensi 1, 2, 3, 4, dilanjutkan
posisi semi fowler

3. Kolaborasi:
 memberikan oksigen
NRM 10 liter/menit
 Obat-obat inotropik: ISDN
5 mg
 Memberikan trapi obat
drip 2 ampul perdipine
dalam cairan Ring As →
10 tts/menit
IV 1. Memantau haluaran urine, S: Pasien mengatakan sesak
warna, jumlah napas, kakinya bengkak
Hasil: urine: 375 cc, warna
kuning tua O: Keadaan umum lemah, suara
napas wheezing, gelisah, akral
2. Memantau intake dan output dingin, berkeringat Tanda vital;
selama 24 jam TD: 108/64 mmHg, N:
Hasil: 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Intake: 35ºC, SpO2: 92%, kedua tungkai
Output: bengkak, Intake: 1500 cc, output:
1925 cc
3. Mempertahankan posisi duduk
atau semi fowler selama masa A: Masalah belum teratasi
akut
Hasil: posisi yang nyaman P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
untuk pasien adalah semi dilanjutkan
fowler

4. Mengkaji distensi vena


jugularis dan pembuluh
perifer, edema pada tubuh
Hasil; edema pada kedua
tungkai, tidak ada distensi
vena jugularis

5. Mengauskultasi bunyi nafas


tambahan, mis: wheezing,
krekels.
Hasil: suara nafas wheezing

6. Kolaborasi:
 memberikan obat diuretic:
injeksi furosemid 3 ampul
V 1. Memeriksa tanda vital S: Pasien mengatakan belum bias
sebelum dan sesudah beraktifitas seperti biasa karena
beraktifitas. masih terasa sesak meskipun
Hasil: TD sebelum sudah berkurang
beraktifitas:
O: Keadaan umum lemah, suara
2. Mencatat respon napas wheezing, gelisah, akral
kardiopulmonal terhadap dingin, berkeringat Tanda vital;
aktifitas, takikardi, disritmia TD: 108/64 mmHg, N:
dispnea, berkeringat, pucat. 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Hasil: pasien tidak bias 35ºC, SpO2: 92%,
beraktifitas karena sesak
napas, berkeringat, akral A: Masalah belum teratasi
dingin, Nadi: 134x/menit
P: Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
3. Memberikan bantuan dalam
aktifitas perawatan sesuai
indikasi. Selingi periode
aktifitas dengan periode
istirahat

VI 1. Memberikan kesempatan S: Pasien mengatakan napasnya


kepada pasien untuk masih sesak pada hal sudah
mengekspresikan menggunakan oksigen, pasien
perasaannnya. mengatakan cemas mengapa masih
Hasil: pasien mengatakan terasa sesak
napasnya masih sesak, pada
hal sudah menggunakanO: Keadaan umum lemah, suara
oksigen napas wheezing, gelisah, akral
dingin, berkeringat Tanda vital;
2. Memberitahu pasien tentang TD: 108/64 mmHg, N:
program medis yang telah 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
dibuat untuk menurunkan 35ºC, SpO2: 92%,
serangan yang akan dating
dan meningkatkan stabilitas A: Masalah belum teratasi
jantung.
P: Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
3. Mendorong keluarga untuk
memberikan support kepada
pasien

4. Membantu pasien mengatur


posisi yang nyaman untuk
tidur atau istirahat, batasi
pengunjung
04.04.13 I 1. Mengauskultasi bunyi napas. S: Pasien mengatakan sesak
Hasil: suara napas wheezing berkurang, masih batuk

2. Mengkaji/memantau frekuensi O: Keadaan umum lemah, suara


pernapasan napas wheezing, gelisah, Tanda
Hasil: RR: 40x/menit vital; TD: 108/64 mmHg, N:
110x/menit, RR: 34x/menit, S:
3. Catat adanya derajat dispnoea, 35ºC, SpO2: 92%,
mis.,gelisah, ansietas, distress
pernapasan, penggunaan otot A: Masalah belum teratasi
bantu
Hasil: pasien gelisah, cuping P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
hidung (+), cemas dilanjutkan

4. Mengkaji pasien untuk posisi


yang nyaman.
Hasil: memberikan posisi
semifowler, pasien merasa
nyaman dengan posisi ini.

5. Mengobservasi karakteristik
batuk
Hasil: batuk pendek, basah

6. Kolaborasi:
 memberikan terapi obat:
inhalasi (Nebulizer)
hasil: pasien mengatakan
merasa lebih baik
II 1. Mengkaji frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak
kedalaman pernapasan dan berkurang, batuk berlendir
ekspansi dada.
Hasil: RR: 40x/menit, O: Keadaan umum lemah, suara
kontraksi otot abdomen pada napas wheezing, gelisah, akral
saat bernapas, ekspansi dada dingin, berkeringat Tanda vital;
kurang TD: 108/64 mmHg, N:
110x/menit, RR: 34x/menit, S:
2. Mengauskultasi bunyi napas 35ºC, SpO2: 92%,
dan catat adanya bunyi napas
adventisius, seperti krekels, A: Masalah belum teratasi
mengi, gesekan pleural
Hasil: suara napas wheezing P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
dilanjutkan
3. Memberikan posisi yang
nyaman: tinggikan kepala dan
bantu mengubah posisi.
Hasil: posisi pasien semi
fowler

4. Mendorong pasien dalam


napas dalam dan latihan
batuk.
Hasil: pasien dapat mengikuti
latihan napas dalam dengan
baik

5. Kolaborasi:
 Memberikan oksigen
tambahan
Hasil: terpasang oksigen
NRM 10 liter/menit
III 1. Memantau tanda vital, S: Pasien mengatakan sesak
capillary revil, warna kulit, berkurang, batuk berlendir
kelembaban kulit, edema,
saturasi O2 di daerah perifer O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: TD: 159/104 mmHg, N: napas wheezing, gelisah, akral
128x/menit, RR: 34x/menit, dingin, berkeringat Tanda vital;
S: 35ºC, akral dingin, TD: 108/64 mmHg, N:
berkeringat, SpO2: 90%, 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
oedema pada kedua tungkai 35ºC, SpO2: 92%,

2. Meningkatkan tirah baring A: Masalah belum teratasi


selama fase akut.
Hasil: pasien istirahat dengan P: Intervensi 1, 2, 3, 4, dilanjutkan
posisi semi fowler

3. Kolaborasi:
 memberikan oksigen
NRM 10 liter/menit
 Obat-obat inotropik: ISDN
5 mg
 Memberikan trapi obat
drip 2 ampul perdipine
dalam cairan Ring As →
10 tts/menit
IV 1. Memantau haluaran urine, S: Pasien mengatakan sesak napas
warna, jumlah berkurang, kedua kakinya sudah
Hasil: urine: 375 cc, warna tidak bengkak
kuning tua
O: Keadaan umum lemah, suara
2. Memantau intake dan output napas wheezing, gelisah, akral
selama 24 jam dingin, berkeringat Tanda vital;
Hasil: TD: 108/64 mmHg, N:
Intake: 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Output: 35ºC, SpO2: 92%,

3. Mempertahankan posisi A: Masalah belum teratasi


duduk atau semi fowler
selama masa akut P: Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
Hasil: posisi yang nyaman
untuk pasien adalah semi
fowler

4. Mengkaji distensi vena


jugularis dan pembuluh
perifer, edema pada tubuh
Hasil; edema pada kedua
tungkai, tidak ada distensi
vena jugularis

5. Mengauskultasi bunyi nafas


tambahan, mis: wheezing,
krekels.
Hasil: suara nafas wheezing

6. Kolaborasi:
 memberikan obat diuretic:
injeksi furosemid 3 ampul
V 1. Memeriksa tanda vital S: Pasien mengatakan sesak
sebelum dan sesudah berkurang, batuk berlendir
beraktifitas.
Hasil: TD sebelum O: Keadaan umum lemah, suara
beraktifitas: napas wheezing, gelisah, akral
dingin, berkeringat Tanda vital;
2. Mencatat respon TD: 108/64 mmHg, N:
kardiopulmonal terhadap 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
aktifitas, takikardi, disritmia 35ºC, SpO2: 92%,
dispnea, berkeringat, pucat.
Hasil: pasien tidak bias A: Masalah belum teratasi
beraktifitas karena sesak
napas, berkeringat, akral P: Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
dingin, Nadi: 134x/menit

3. Memberikan bantuan dalam


aktifitas perawatan sesuai
indikasi. Selingi periode
aktifitas dengan periode
istirahat

VI 1. Memberikan kesempatan S: Pasien mengatakan sesak naps


kepada pasien untuk berkurang, tidak cemas lagi
mengekspresikan
perasaannnya. O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: pasien mengatakan napas wheezing, gelisah, akral
napasnya masih sesak, pada dingin, berkeringat Tanda vital;
hal sudah menggunakan TD: 108/64 mmHg, N:
oksigen 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
35ºC, SpO2: 92%,
2. Memberitahu pasien tentang
program medis yang telah A: Masalah belum teratasi
dibuat untuk menurunkan
serangan yang akan dating P: Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
dan meningkatkan stabilitas
jantung.

3. Mendorong keluarga untuk


memberikan support kepada
pasien

4. Membantu pasien mengatur


posisi yang nyaman untuk
tidur atau istirahat, batasi
pengunjung

Anda mungkin juga menyukai