5. Mengobservasi karakteristik
batuk
Hasil: batuk pendek, basah
6. Kolaborasi:
memberikan terapi obat:
inhalasi (Nebulizer)
hasil: pasien mengatakan
merasa lebih baik
II 1. Mengkaji frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak napas,
kedalaman pernapasan dan sulit untuk bernapas
ekspansi dada.
Hasil: RR: 40x/menit, O: Keadaan umum lemah, suara
kontraksi otot abdomen pada napas wheezing, gelisah, akral
saat bernapas, ekspansi dada dingin, berkeringat Tanda vital;
kurang TD: 108/64 mmHg, N:
110x/menit, RR: 34x/menit, S:
2. Mengauskultasi bunyi napas 35ºC, SpO2: 92%,
dan catat adanya bunyi napas
adventisius, seperti krekels, A: Masalah belum teratasi
mengi, gesekan pleural
Hasil: suara napas wheezing P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
dilanjutkan
3. Memberikan posisi yang
nyaman: tinggikan kepala dan
bantu mengubah posisi.
Hasil: posisi pasien semi
fowler
5. Kolaborasi:
Memberikan oksigen
tambahan
Hasil: terpasang oksigen
NRM 10 liter/menit
III 1. Memantau tanda vital, S: Pasien mengatakan sesak napas,
capillary revil, warna kulit, batuk berlendir
kelembaban kulit, edema,
saturasi O2 di daerah perifer O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: TD: 159/104 mmHg, N: napas wheezing, gelisah, akral
128x/menit, RR: 34x/menit, S: dingin, berkeringat Tanda vital;
35ºC, akral dingin, TD: 108/64 mmHg, N:
berkeringat, SpO2: 90%, 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
oedema pada kedua tungkai 35ºC, SpO2: 92%,
3. Kolaborasi:
memberikan oksigen
NRM 10 liter/menit
Obat-obat inotropik: ISDN
5 mg
Memberikan trapi obat
drip 2 ampul perdipine
dalam cairan Ring As →
10 tts/menit
IV 1. Memantau haluaran urine, S: Pasien mengatakan sesak
warna, jumlah napas, kakinya bengkak
Hasil: urine: 375cc/5jam,
warna kuning tua O: Keadaan umum lemah, suara
napas wheezing, gelisah, akral
2. Memantau intake dan output dingin, berkeringat Tanda vital;
selama 24 jam TD: 108/64 mmHg, N:
Hasil: 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Intake: 1500cc 35ºC, SpO2: 92%, kedua tungkai
Output: 1925cc bengkak, Intake: 1500 cc, output:
1925 cc
3. Mempertahankan posisi duduk
atau semi fowler selama masa A: Masalah belum teratasi
akut
Hasil: posisi yang nyaman P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
untuk pasien adalah semi dilanjutkan
fowler
6. Kolaborasi:
memberikan obat diuretic:
injeksi furosemid 3 ampul
V 1. Memeriksa tanda vital S: Pasien mengatakan tidak bias
sebelum dan sesudah beraktifitas karena sesak dan sulit
beraktifitas. bernapas
Hasil: TD sebelum
beraktifitas: O: Keadaan umum lemah, suara
napas wheezing, gelisah, akral
dingin, berkeringat Tanda vital;
2. Mencatat respon TD: 108/64 mmHg, N:
kardiopulmonal terhadap 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
aktifitas, takikardi, disritmia 35ºC, SpO2: 92%, aktifitas dibantu
dispnea, berkeringat, pucat.
Hasil: pasien tidak bias A: Masalah belum teratasi
beraktifitas karena sesak
napas, berkeringat, akral P: Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
dingin, Nadi: 134x/menit
5. Mengobservasi karakteristik
batuk
Hasil: batuk pendek, basah
6. Kolaborasi:
memberikan terapi obat:
inhalasi (Nebulizer)
hasil: pasien mengatakan
merasa lebih baik
fisioterapi dada
II 1. Mengkaji frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak
kedalaman pernapasan dan berkurang
ekspansi dada.
Hasil: RR: 40x/menit, O: Keadaan umum lemah, suara
kontraksi otot abdomen pada napas wheezing, akral dingin,
saat bernapas, ekspansi dada berkeringat Tanda vital; TD:
kurang 119/72mmHg, N: 98x/menit, RR:
34x/menit, S: 36ºC, SpO2: 92%,
2. Mengauskultasi bunyi napas
dan catat adanya bunyi napas A: Masalah belum teratasi
adventisius, seperti krekels,
mengi, gesekan pleural P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
Hasil: suara napas wheezing dilanjutkan
5. Kolaborasi:
Memberikan oksigen
tambahan
Hasil: terpasang oksigen
NRM 10 liter/menit
III 1. Memantau tanda vital, S: Pasien mengatakan sesak
capillary revil, warna kulit, berkurang
kelembaban kulit, edema,
saturasi O2 di daerah perifer O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: TD: 140/96 mmHg, N: napas wheezing, akral dingin,
105x/menit, RR: 34x/menit, berkeringat Tanda vital; TD:
S: 36ºC, akral dingin, 119/72 mmHg, N: 110x/menit,
berkeringat, SpO2: 90%, RR: 34x/menit, S: 35ºC, SpO2:
oedema pada kedua tungkai 92%,pasien mulai tenang
3. Kolaborasi:
memberikan oksigen
NRM 10 liter/menit
Obat-obat inotropik: ISDN
5 mg
Memberikan trapi obat
drip 2 ampul perdipine
dalam cairan Ring As →
10 tts/menit
IV 1. Memantau haluaran urine, S: Pasien mengatakan sesak
warna, jumlah napas, kakinya bengkak
Hasil: urine: 375 cc, warna
kuning tua O: Keadaan umum lemah, suara
napas wheezing, gelisah, akral
2. Memantau intake dan output dingin, berkeringat Tanda vital;
selama 24 jam TD: 108/64 mmHg, N:
Hasil: 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Intake: 35ºC, SpO2: 92%, kedua tungkai
Output: bengkak, Intake: 1500 cc, output:
1925 cc
3. Mempertahankan posisi duduk
atau semi fowler selama masa A: Masalah belum teratasi
akut
Hasil: posisi yang nyaman P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
untuk pasien adalah semi dilanjutkan
fowler
6. Kolaborasi:
memberikan obat diuretic:
injeksi furosemid 3 ampul
V 1. Memeriksa tanda vital S: Pasien mengatakan belum bias
sebelum dan sesudah beraktifitas seperti biasa karena
beraktifitas. masih terasa sesak meskipun
Hasil: TD sebelum sudah berkurang
beraktifitas:
O: Keadaan umum lemah, suara
2. Mencatat respon napas wheezing, gelisah, akral
kardiopulmonal terhadap dingin, berkeringat Tanda vital;
aktifitas, takikardi, disritmia TD: 108/64 mmHg, N:
dispnea, berkeringat, pucat. 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Hasil: pasien tidak bias 35ºC, SpO2: 92%,
beraktifitas karena sesak
napas, berkeringat, akral A: Masalah belum teratasi
dingin, Nadi: 134x/menit
P: Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
3. Memberikan bantuan dalam
aktifitas perawatan sesuai
indikasi. Selingi periode
aktifitas dengan periode
istirahat
5. Mengobservasi karakteristik
batuk
Hasil: batuk pendek, basah
6. Kolaborasi:
memberikan terapi obat:
inhalasi (Nebulizer)
hasil: pasien mengatakan
merasa lebih baik
II 1. Mengkaji frekuensi, S: Pasien mengatakan sesak
kedalaman pernapasan dan berkurang, batuk berlendir
ekspansi dada.
Hasil: RR: 40x/menit, O: Keadaan umum lemah, suara
kontraksi otot abdomen pada napas wheezing, gelisah, akral
saat bernapas, ekspansi dada dingin, berkeringat Tanda vital;
kurang TD: 108/64 mmHg, N:
110x/menit, RR: 34x/menit, S:
2. Mengauskultasi bunyi napas 35ºC, SpO2: 92%,
dan catat adanya bunyi napas
adventisius, seperti krekels, A: Masalah belum teratasi
mengi, gesekan pleural
Hasil: suara napas wheezing P: Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
dilanjutkan
3. Memberikan posisi yang
nyaman: tinggikan kepala dan
bantu mengubah posisi.
Hasil: posisi pasien semi
fowler
5. Kolaborasi:
Memberikan oksigen
tambahan
Hasil: terpasang oksigen
NRM 10 liter/menit
III 1. Memantau tanda vital, S: Pasien mengatakan sesak
capillary revil, warna kulit, berkurang, batuk berlendir
kelembaban kulit, edema,
saturasi O2 di daerah perifer O: Keadaan umum lemah, suara
Hasil: TD: 159/104 mmHg, N: napas wheezing, gelisah, akral
128x/menit, RR: 34x/menit, dingin, berkeringat Tanda vital;
S: 35ºC, akral dingin, TD: 108/64 mmHg, N:
berkeringat, SpO2: 90%, 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
oedema pada kedua tungkai 35ºC, SpO2: 92%,
3. Kolaborasi:
memberikan oksigen
NRM 10 liter/menit
Obat-obat inotropik: ISDN
5 mg
Memberikan trapi obat
drip 2 ampul perdipine
dalam cairan Ring As →
10 tts/menit
IV 1. Memantau haluaran urine, S: Pasien mengatakan sesak napas
warna, jumlah berkurang, kedua kakinya sudah
Hasil: urine: 375 cc, warna tidak bengkak
kuning tua
O: Keadaan umum lemah, suara
2. Memantau intake dan output napas wheezing, gelisah, akral
selama 24 jam dingin, berkeringat Tanda vital;
Hasil: TD: 108/64 mmHg, N:
Intake: 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
Output: 35ºC, SpO2: 92%,
6. Kolaborasi:
memberikan obat diuretic:
injeksi furosemid 3 ampul
V 1. Memeriksa tanda vital S: Pasien mengatakan sesak
sebelum dan sesudah berkurang, batuk berlendir
beraktifitas.
Hasil: TD sebelum O: Keadaan umum lemah, suara
beraktifitas: napas wheezing, gelisah, akral
dingin, berkeringat Tanda vital;
2. Mencatat respon TD: 108/64 mmHg, N:
kardiopulmonal terhadap 110x/menit, RR: 34x/menit, S:
aktifitas, takikardi, disritmia 35ºC, SpO2: 92%,
dispnea, berkeringat, pucat.
Hasil: pasien tidak bias A: Masalah belum teratasi
beraktifitas karena sesak
napas, berkeringat, akral P: Intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
dingin, Nadi: 134x/menit