ANALISA DATA
2. 20 September Ds : Nyeri akut Agen cedera fisik Nyeri Akut b.d Agen
2021 Pasien mnegatakan merasa (insersi jarum) cedera fisik (insersi
nyeri pada area tusukan jarum) (D.0077)
jarum hemodialisa
Pengkajian nyeri :
P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada
satu titik (brachialis)
S:5
T : terus menerus
Do :
Pasien tampak meringis
kesakitan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia berhubungan dengan ketidakefektifan mekanisme regulasi (D.0022)
2. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
3. Ansietas berhubungan dengan penyakit kronis progresif (D.0080)
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan (D.0055)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Dukungan Nyeri Akut : Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam, diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
menurun dan kontrol nyeri nyeri
meningkat dengan kriteri hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
Tidak mengeluh nyeri 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
1. Tidak meringis 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
2. Tidak bersikap protektif 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
3. Tidak gelisah 6. Nyeri
4. Kesulitan tidur menurun 7. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
5. Frekuensi nadi membaik 8. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Melaporkan nyeri 9. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
terkontrol 10. Monitor efek samping penggunaan analgetik
7. Kemampuan mengenali Terapeutik
nyeri meningkat 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
8. Kemampuan mengenali hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
penyebab nyeri meningkat teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat dingin, terapi bermain
9. Kemampuan 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
menggunakan teknik non- pencahayaan, kebisingan)
farmakologis meningkat 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Ansietas Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
intervensi keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam maka 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
ansietas menurun dengan 2. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
kriteria hasil : 3. Periksa ketegangan otot,frekkuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum
1. Verbalisasi kebingungan dan sesudah latihan
menurun 4. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
2. Verbalisasi khawatir Terapeutik
akibat kondisi yang 1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan
dihadapi menurun suhu ruang, nyaman.
3. Perilaku gelisah menurun 2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
4. Perilaku tegang 3. Gunakan pakaian longgar
menurun 4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. Keluhan pusing 5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
menurun tindakan medis lain, jika sesuai
6. Anoreksia menurun Edukasi
7. Palpitasi menurun 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis:
8. Diaforesis menurun music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
9. Tremor menurun 2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
10. Pucat menurun 3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
11. Konsentrasi membaik 4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
12. Pola tidur membaik 5. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis, Napas dalam, peregangan,
13. Frekuensi pernapasan atau imajinasi terbimbing)
membaik
14. Frekeunsi nadi
membaik
15. Tekanan darah
membaik
16. Kontak mata membaik
17. Pola berkemih
membaik
18. Orientasi membaik
Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Tidur
kualita dan intervensi keperawatan Observasi
kuantitas waktu selama 3 x 24 jam Gangguan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
tidur pola tidur pasien teratasi 2. Identifikasi fak tor penganggu tidur
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
1. Keluhan sering terjaga 4. Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
menurun Terapeutik
2. Keluhan tidak puas tidur 1. Modifikasi lingkungan
menurun 2. Batasi waktu tidur siang
3. Keluhan sulit tidur mnurun 3. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
4. Keluhan pola tidur berubah 4. Tetapkan jadwal rutin tidur
menurun 5. Lakukan prosedur untuk eningkatkan kenyamanan
5. Keluhan istirahat tidaak 6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan unruk menunjang
cukup menurun siklus tidur terjaga
6. Kemampuan aktivitas Edukasi
meningkat 1. Jelaskan pentingnya tidurcukup selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan tidur
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DO :
Pasien tampak lebih nyaman dan rileks
DO :
- pasien tampak paham akan edukasi yang disampaiakan
DO :
Pasien tampak cemas dan gelisah
Pasien tampak sedikit bingung
DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
02.30 4 Mengobservasi pasien DS :
Pasien mengatakan terbangun dan tidak bisa tidur lagi
DO :
Pasien tampak melamun dan tidak tidur
Sabtu, 20 4 Mengkaji pola tidur pasien DS :
November Pasien mengatakan semalam belum bisa tidur nyenyak
2021
07.30 DO :
Pasien tampak lesu
08.00 1 Mengkaji hemodinamik pasien DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
- TTV : TD = 140/95 mmHg, N = 90x/menit, RR =
20x/menit, S= 36,1ºC
- CRT < 2detik
- tidak ada sianosis
08.00 1 Mengkaji tanda dan gejala DS :
hipervolemi - pasien mengatakan bersedia
- pasien mengatakan bengkak pada kaki kanannya sudah
berkurang
DO :
- Edema pada kaki kanan pasien sudah berkurang, pitting
edema derajat I
- balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc)
+ Air Metabolisme (5cc x 56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (300cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x
56,7 = 850,5) = 1250,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1150,5 = 233 cc
(+)
DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
09.00 2 Mengkaji skala nyeri DS :
Menganjurkan kepada pasien Pasien mengatakan bersedia
untuk memberikan kompres dingin Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
pada lokasi sekitar tusukan jarum Pengkajian nyeri :
hemodialisa P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:2
T : hilang timbul (jika disentuh atau ditekan)
DO :
Pasien tampak nyaman dan lebih rileks
DO :
Pasien tampak sedikit cemas, dan sudah tidak bingung
Menganjurkan pasien untuk DS :
melakukan terapi relaksasi dzikir Pasien mengatakan bersedia
Pasien mengatakan cemas sudah sedikit berkurang
DO :
Pasien kooperatif dalam mengikuti instruksi yang
diberikan
Pasien tampak lebih tenang
21.00 4 Memodifikasi ruangan DS :
Menganjurkan pasien untuk Pasien mengatakan bersedia
menghilangkan stress dan
kecemasan sebelum tidur DO :
Memfasilitasi pasien untuk berdoa Pasien tampak bersiap untuk tidur dan mengikuti anjuran
dan berdzikir perawat
00.00 1 Memberikan injeksi Furosemid 20 DS :
mg/2ml sesuai advice dokter Pasien mengatakan bersedia
DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
02.30 4 Mengobservasi pasien DS : -
DO : Pasien tampak tertidur
Minggu, 21 Mengkaji hemodinamik pasien DS :
November Pasien mengatakan bersedia
2021
07.30 DO :
- TTV : TD = 130/85 mmHg, N = 80x/menit, RR =
20x/menit, S= 36,3ºC
- CRT < 2detik
- tidak ada sianosis
4 Mengkaji pola tidur pasien DS :
07.30 Pasien mengatakan sudah dapat tidur nyenyak dan
hanya terbangun sekali kemudian dapat tertidur lagi
DO :
Pasien tampak segar
08.00 1 Mengkaji tanda dan gejala DS :
hipervolemi Pasien mengatakan bengkak sudah sangat berkurang
Pasien mengatakan BAK lancar
DO :
Edema pada kaki pasien sudah sangat berkurang
Pitting edema –
balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc)
+ Air Metabolisme (5cc x 56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (450cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x
56,7 = 850,5) = 1400,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1400,5 = 83 cc (+)
1 Memberikan injeksi Furosemid 20 DS :
mg/2ml sesuai advice dokter Pasien mengatakan bersedia
DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
2 Mengkaji skala nyeri pasien DS :
Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi
DO :
Pasien tampak lebih nyaman dan rileks
Pasien dapat menggerakkan tangannya dengan bebas
Jumat / 19 November 2 S:
2021 - Pasien mengatakan merasa nyeri pada bagian insersi jarum HD
- Pengkajian nyeri :
P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:5
T : terus menerus
O:
- Pasien tampak kurang nyaman
- Pasien tampak meringis kesakitan
A : masalah nyeri pasien belum teratasi
P:
- observasi skala nyeri secara berkala
- ajarkan teknik relaksasi (teknik relaksasi dengan aromaterapi lavender, teknik
relaksasi nafas dalam, dan kompres dingin)
Jumat / 19 November 3 S:
2021 - Pasien mengatakan pasien merasa cemas akan penyakitnya
- Pasien takut jika kondisinya bertambah buruk
O:
- Pasien tampak cemas dan gelisah
- Pasien tampak sedikit bingung
A : Masalah kecemasan pasien belum teratasi
P:
- Anjurkan pasien untuk melakukan manajemen cemas yang diajarkan perawat
- Kolaborasi dengan ahli untuk terapi lanjut
Jumat / 19 November 4 S:
2021 - Pasien mengatakan selama sakit sering tidak bisa tidur dikarenakan cemas
memikirkan tentang penyakitnya
- Pasien mengatakan takut jika kondisinya memburuk
O:
- Pasien tampak lesu dan terdapat sedikit kantung mata
A : Masalah gangguan pola tidur pasien belum teratasi
P:
- Ciptakan kondisi nyaman untuk pasien
- Anjurkan pasien untuk melakukan sleep hygiene
- Kolaborasi dengan ahli untuk terapi lanjut
Jumat / 20 November 1 S:
2021 pasien mengatakan bengkak pada kaki kanannya sudah berkurang
O:
- Edema pada kaki kanan pasien sudah berkurang, pitting edema derajat I
- balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc) + Air Metabolisme (5cc x
56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (300cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x 56,7 = 850,5) = 1250,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1150,5 = 233 cc (+)
O:
Pasien tampak nyaman dan lebih rileks
Sabtu / 20 November 4 S:
2021 - Pasien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak namun masih sering terbangun
dimalam hari
- Pasien mengatakan terbangun karena mengalami cemas terkait kondisinya
O:
- Pasien tampak lesu
- Pasien tampak gelisah
A : Masalah gangguan pola tidur pasien teratasi sebagian
P : Anjurkan pasien untuk menerapkan apa yang diajarkan perawat
Minggu/ 21 1 S:
November 2021 - Pasien mengatakan bengkak sudah sangat berkurang
- Pasien mengatakan BAK lancar
O:
Edema pada kaki pasien sudah sangat berkurang
Pitting edema –
balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc) + Air Metabolisme (5cc x
56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (450cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x 56,7 = 850,5) = 1400,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1400,5 = 83 cc (+)
Minggu/ 21 3 S:
November 2021 - Pasien mengatakan cemas sudah berkurang
- Pasien juga rutin melakukan relaksasi yang sudah di ajarkan
O :Pasien tampak tenang, nyaman, tidak bingung dan gelisah
A : Masalah cemas pasien teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien supaya tidak timbul masalah berulang
Minggu/ 21 4 S :Pasien mengatakan sudah dapat tidur nyenyak dan hanya terbangun sekali
November 2021 kemudian dapat tertidur lagi
O :Pasien tampak segar
A : Masalah gangguan pola tidur pasien teratasi
P : Pertahankan kualitas dan kuantitas tidur pasien