Anda di halaman 1dari 21

B.

ANALISA DATA

Nama : Tn. B No. CM: 220921


Umur : 35 tahun Dx Medis: CKD

No Hari/Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa

1 20 September DS : Hipervolemia Ketidakefektifan Hipervolemia b.d


2021 - Pasien mengatakan kaki mekanisme ketidakefektifan
kanan agak bengkak regulasi mekanisme regulasi
- Pasien mengatakan (D.0022)
mempunyai riwayat
penyakit gagal ginjal
DO :
- TTV : TD = 159/108
mmHg, N = 82x/menit
- RR =20x/menit, S = 36,5
- Tampak bengkak pada
kaki sebelah kanan, pitting
edema derajat I
- CRT <2 detik
- tidak ada sianosis
- Balance cairan : infus (800
cc) + minum (300 cc) +
makan (100 cc) + Air
Metabolisme (5cc x 56,7 =
283,5) = 1483,5 cc
- Output : urine (200cc) +
feses (100 cc) + IWL (15
cc x 56,7 = 850,5) =
1150,5 cc
- Balance cairan : intake-
output :1483,5-1150,5 =
333 cc (+)

2. 20 September Ds : Nyeri akut Agen cedera fisik Nyeri Akut b.d Agen
2021 Pasien mnegatakan merasa (insersi jarum) cedera fisik (insersi
nyeri pada area tusukan jarum) (D.0077)
jarum hemodialisa
Pengkajian nyeri :
P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada
satu titik (brachialis)
S:5
T : terus menerus
Do :
Pasien tampak meringis
kesakitan

3. 20 September Ds : Ansietas Penyakit Kronis Ansietas b.d Penyakit


2021 - Pasien merasa cemas Progresif (CKD) Kronis Progresif (CKD)
akan penyakitnya (D.0080)
- Pasien takut jika
kondisinya bertambah
buruk
Do :
- Ttv : td = 159/108 mmhg,
n = 82x/menit
- Rr =20x/menit, s = 36,5
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak sedikit
bingung

4. 20 September Ds : Gangguan Kecemasan Gangguan pola tidur


2021 - Pasien mengatakan susah pola tidur b.d kecemasan
tidur dimalam hari (D.0055)
- Pasien mengatakan susah
tidur karena cemas jika
kondisinya akan
memburuk
- Pasien mengatakan hanya
tidur 4-6 jam sehari
Do :
- Pasien tampak lesu
- Terdapat sedikit lingkaran
hitam di bawah mata

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia berhubungan dengan ketidakefektifan mekanisme regulasi (D.0022)
2. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
3. Ansietas berhubungan dengan penyakit kronis progresif (D.0080)
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan (D.0055)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Masalah Tujuan keperawatan dan Intervensi Keperawatan


Keperawatan kriteria hasil
Hipervolemia Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipervolemia
keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam: 1. Pemeriksaan tanda dan gejala hipervolemia (mis. Ortopnea, dyspnea,
Fluid balance edema, JVP/CVP meningkat, reflek hepatojegular positif, suara napas
Dengan pemberian intervensi tambahan)
keperawatan yang diharapkan 2. Identifikasi penyebab hipervolemia
status keseimbangan cairan 3. Monitor status hemodinamik (mis. Frekuensi jantung, tekanan darah,
dapat ditingkatkan dengan MAP,CVP, PAP, PCWP, CO, CI), jika tersedia
kriteria hasil : 4. Monitor intake dan output cairan
1. Tekanan darah dalam 5. Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. Kadar natrium, BUN, hematocrit,
batas normal berat jenis urine)
2. Denyut nadi radial dalam 6. Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. Kadar protein
batas normal dan albumin meningkat)
3. Keseimbangan intake dan 7. Monitor kecepatan infus secara ketat
output dalam 24 jam 8. Monitor efek samping deuretik (mis. Hipotensi ortostatik,
4. Berat badan stabil hivopolemia,hypokalemia, hyponatremia)
5. Turgor kulit tidak mengilap Terapeutik
dan tegang 1. Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
6. Kelembaban membrane 2. Batasi asupan cairan dan garam
mukosa 3. Tinggikan kepala tempat tidur 30- 400
7. Hematokrit dan Nitrogen Edukasi
urea darah (BUN) 1. Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 Ml/kg/jam dalam 6 jam
8. Tidak ada distensi vena 2. Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari
leher 3. Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
9. Tidak ada edema perifer 4. Ajarkan cara mengatasi cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian deuretik
2. Kolaborasi penggatian kehilangan kalium akibat diuretic
3. Kolaborasi pemberian continuos renal replacement therapy (CRRT)

Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Dukungan Nyeri Akut : Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam, diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
menurun dan kontrol nyeri nyeri
meningkat dengan kriteri hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
Tidak mengeluh nyeri 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
1. Tidak meringis 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
2. Tidak bersikap protektif 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
3. Tidak gelisah 6. Nyeri
4. Kesulitan tidur menurun 7. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
5. Frekuensi nadi membaik 8. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Melaporkan nyeri 9. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
terkontrol 10. Monitor efek samping penggunaan analgetik
7. Kemampuan mengenali Terapeutik
nyeri meningkat 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
8. Kemampuan mengenali hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
penyebab nyeri meningkat teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat dingin, terapi bermain
9. Kemampuan 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
menggunakan teknik non- pencahayaan, kebisingan)
farmakologis meningkat 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Ansietas Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
intervensi keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam maka 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
ansietas menurun dengan 2. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
kriteria hasil : 3. Periksa ketegangan otot,frekkuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum
1. Verbalisasi kebingungan dan sesudah latihan
menurun 4. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
2. Verbalisasi khawatir Terapeutik
akibat kondisi yang 1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan
dihadapi menurun suhu ruang, nyaman.
3. Perilaku gelisah menurun 2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
4. Perilaku tegang 3. Gunakan pakaian longgar
menurun 4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. Keluhan pusing 5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
menurun tindakan medis lain, jika sesuai
6. Anoreksia menurun Edukasi
7. Palpitasi menurun 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis:
8. Diaforesis menurun music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
9. Tremor menurun 2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
10. Pucat menurun 3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
11. Konsentrasi membaik 4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
12. Pola tidur membaik 5. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis, Napas dalam, peregangan,
13. Frekuensi pernapasan atau imajinasi terbimbing)
membaik
14. Frekeunsi nadi
membaik
15. Tekanan darah
membaik
16. Kontak mata membaik
17. Pola berkemih
membaik
18. Orientasi membaik
Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Tidur
kualita dan intervensi keperawatan Observasi
kuantitas waktu selama 3 x 24 jam Gangguan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
tidur pola tidur pasien teratasi 2. Identifikasi fak tor penganggu tidur
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
1. Keluhan sering terjaga 4. Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
menurun Terapeutik
2. Keluhan tidak puas tidur 1. Modifikasi lingkungan
menurun 2. Batasi waktu tidur siang
3. Keluhan sulit tidur mnurun 3. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
4. Keluhan pola tidur berubah 4. Tetapkan jadwal rutin tidur
menurun 5. Lakukan prosedur untuk eningkatkan kenyamanan
5. Keluhan istirahat tidaak 6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan unruk menunjang
cukup menurun siklus tidur terjaga
6. Kemampuan aktivitas Edukasi
meningkat 1. Jelaskan pentingnya tidurcukup selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan tidur
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tanggal Dx Implementasi Respon TTD


Jumat / 19 1 1.Mengkaji status hemodinamik DS :
November pasien - pasien bersedia
2021 2.Mengkaji tanda dan gejala DO :
08.00 WIB hipervolemia - TTV :
TD = 159/108 mmHg, N = 82x/menit
RR = 20x/menit, S = 36,5
- CRT < 2
- tidak ada sianosis
- terdapat edema pada kaki sebelah kanan pasien; pitting
edema derajat I
- balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc)
+ Air Metabolisme (5cc x 56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (200cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x
56,7 = 850,5) = 1150,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1150,5 = 333 cc
(+)

08.30 2 Mengkaji skala nyeri pasien DS :


- pasien mengatakan merasa nyeri pada bagian inseri
jarum HD
P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:5
T : terus menerus
DO :
Pasien tampak meringis kesakitan

08.45 2 1. Memberikan posisi yang DS :


nyaman pada pasien Pasien mengatakan bersedia
2. Memberikan relaksasi dengan DO:
pemberian aromaterapi minyak - minyak esensial lavender diberikan dengan cara
esensial lavender mengoleskan pada area dekat penusukan jarum
hemodialisa dan juga di oleskan pada kerah baju pasien
supaya pasien dapat menghirup aroma lavender tersebut

10.45 2 1. Mengkaji skala nyeri pasien DS :


2. Mengajarkan dan - pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
menganjurkan pasien agar Pengkajian nyeri :
melakukan terapi relaksasi P : insersi jarum hemodialisa
nafas dalam jika nyeri masih Q : tertusuk-tusuk
dirasakan R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:3
T : terus menerus

DO :
Pasien tampak lebih nyaman dan rileks

4 Mengkaji pola tidur pasien DS :


- pasien mengatakan bersedia
- pasien mengatakan selama sakit sering tidak bisa tidur
dikarenakan cemas memikirkan tentang penyakitnya dan
takut jika kondisinya memburuk
DO :
Pasien tampak lesu dan terdapat sedikit kantung mata//
14.30 1 Mengedukasi pasien agar DS :
mengatur jumlah cairan (minum) - pasien mnegatakan bersedia
yang masu ke tubuh pasien - pasien mengatakan mengerti dan faham mengenai
edukasi yang diberikan

DO :
- pasien tampak paham akan edukasi yang disampaiakan

17.00 3 Monitor tanda-tanda ansietas DS :


- pasien mengatakan pasien merasa cemas akan
penyakitnya
- pasien takut jika kondisinya bertambah buruk

DO :
Pasien tampak cemas dan gelisah
Pasien tampak sedikit bingung

18.30 3 Menciptakan lingkungan tenang DS :


dan nyaman - Pasien mengatakan mengatakan mengerti mengenai
teknik relaksasi yang akan dilakukan
Menjelaskan mengenai tujuan dan - Pasien bersedia untuk melakukan teknik relaksasi
manfaat relaksasi untuk guided imagery
mengurangi kecemasan
DO :
- pasien mengerti teknik relaksasi guided imagery yang
akan dilakukan
- telah dilakukan teknik relaksasi guided imagery
19.00 3 Mengkaji respon pasien setelah DS : pasien mengatakan masih merasa cemas
dilakukan tindakan relaksasi
guided imagery DO : pasien tampak masih cemas, bingung dan gelisah
sudah sedikit berkurang
21.00 4 Memodifikasi ruangan dengan DS :
meredupkan lampu Pasien mengatakan bersedia
DO :
Anjurkan kepada pasien untuk Pasien tampak bersiap untuk tidur
mencukupi kebutuhan tidurnya Pasien mengikuti anjuran dari perawat
00.00 1 Memberikan injeksi Furosemid 20 DS :
mg/2ml sesuai advice dokter Pasien mengatakan bersedia

DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
02.30 4 Mengobservasi pasien DS :
Pasien mengatakan terbangun dan tidak bisa tidur lagi

DO :
Pasien tampak melamun dan tidak tidur
Sabtu, 20 4 Mengkaji pola tidur pasien DS :
November Pasien mengatakan semalam belum bisa tidur nyenyak
2021
07.30 DO :
Pasien tampak lesu
08.00 1 Mengkaji hemodinamik pasien DS :
Pasien mengatakan bersedia

DO :
- TTV : TD = 140/95 mmHg, N = 90x/menit, RR =
20x/menit, S= 36,1ºC
- CRT < 2detik
- tidak ada sianosis
08.00 1 Mengkaji tanda dan gejala DS :
hipervolemi - pasien mengatakan bersedia
- pasien mengatakan bengkak pada kaki kanannya sudah
berkurang

DO :
- Edema pada kaki kanan pasien sudah berkurang, pitting
edema derajat I

- balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc)
+ Air Metabolisme (5cc x 56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (300cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x
56,7 = 850,5) = 1250,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1150,5 = 233 cc
(+)

08.00 1 Memberikan injeksi Furosemid 20 DS :


mg/2ml sesuai advice dokter Pasien mengatakan bersedia

DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
09.00 2 Mengkaji skala nyeri DS :
Menganjurkan kepada pasien Pasien mengatakan bersedia
untuk memberikan kompres dingin Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
pada lokasi sekitar tusukan jarum Pengkajian nyeri :
hemodialisa P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:2
T : hilang timbul (jika disentuh atau ditekan)
DO :
Pasien tampak nyaman dan lebih rileks

14.00 1 Menganjurkan pasien untuk DS :


mengatur jumlah cairan yang Pasien mengatakan bersedia dan sudah paham
masuk kedalam tubuhnya sesuai mengenai edukasi yang diberikan
saran dokter
DO :
Pasien kooperatif dan paham mengenai anjuran yang
diberikan
17.00 3 Mengkaji ansietas pada pasien DS :
Pasien mengatakan masih merasa sedikit cemas

DO :
Pasien tampak sedikit cemas, dan sudah tidak bingung
Menganjurkan pasien untuk DS :
melakukan terapi relaksasi dzikir Pasien mengatakan bersedia
Pasien mengatakan cemas sudah sedikit berkurang
DO :
Pasien kooperatif dalam mengikuti instruksi yang
diberikan
Pasien tampak lebih tenang
21.00 4 Memodifikasi ruangan DS :
Menganjurkan pasien untuk Pasien mengatakan bersedia
menghilangkan stress dan
kecemasan sebelum tidur DO :
Memfasilitasi pasien untuk berdoa Pasien tampak bersiap untuk tidur dan mengikuti anjuran
dan berdzikir perawat
00.00 1 Memberikan injeksi Furosemid 20 DS :
mg/2ml sesuai advice dokter Pasien mengatakan bersedia

DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
02.30 4 Mengobservasi pasien DS : -
DO : Pasien tampak tertidur
Minggu, 21 Mengkaji hemodinamik pasien DS :
November Pasien mengatakan bersedia
2021
07.30 DO :
- TTV : TD = 130/85 mmHg, N = 80x/menit, RR =
20x/menit, S= 36,3ºC
- CRT < 2detik
- tidak ada sianosis
4 Mengkaji pola tidur pasien DS :
07.30 Pasien mengatakan sudah dapat tidur nyenyak dan
hanya terbangun sekali kemudian dapat tertidur lagi

DO :
Pasien tampak segar
08.00 1 Mengkaji tanda dan gejala DS :
hipervolemi Pasien mengatakan bengkak sudah sangat berkurang
Pasien mengatakan BAK lancar

DO :
Edema pada kaki pasien sudah sangat berkurang
Pitting edema –
balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc)
+ Air Metabolisme (5cc x 56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (450cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x
56,7 = 850,5) = 1400,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1400,5 = 83 cc (+)
1 Memberikan injeksi Furosemid 20 DS :
mg/2ml sesuai advice dokter Pasien mengatakan bersedia

DO:
Furosemide 20mg/2ml telah diberikan melalui jalur intra
vena
2 Mengkaji skala nyeri pasien DS :
Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi

DO :
Pasien tampak lebih nyaman dan rileks
Pasien dapat menggerakkan tangannya dengan bebas

14.00 3 Mengkaji ansietas pasien DS :


Pasien mengatakan cemas sudah berkurang
Pasien juga rutin melakukan relaksasi yang sudah di
ajarkan
DO :
Pasien tampak tenang, nyaman, tidak bingung dan
gelisah
F. Evaluasi Keperawatan

Hari / Tanggal No.Dx Evaluasi Tanda


Tangan
Jumat / 19 November 1 S : Pasien mengatakan terdapat edema pada kaki sebelah kanan
2021
O:
- terdapat edema pada kaki sebelah kanan pasien; pitting edema derajat I
- balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc) + Air Metabolisme (5cc x
56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (200cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x 56,7 = 850,5) = 1150,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1150,5 = 333 cc (+)

A : masalah hipervolemia pasien belum teratasi


P:
- monitorkecepataninfussecaraketat
- monitor tanda gejala hipervolemia
- anjurkan pasien untuk memperhatikan intake cairannya
- kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat diuretik

Jumat / 19 November 2 S:
2021 - Pasien mengatakan merasa nyeri pada bagian insersi jarum HD
- Pengkajian nyeri :
P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:5
T : terus menerus

O:
- Pasien tampak kurang nyaman
- Pasien tampak meringis kesakitan
A : masalah nyeri pasien belum teratasi
P:
- observasi skala nyeri secara berkala
- ajarkan teknik relaksasi (teknik relaksasi dengan aromaterapi lavender, teknik
relaksasi nafas dalam, dan kompres dingin)

Jumat / 19 November 3 S:
2021 - Pasien mengatakan pasien merasa cemas akan penyakitnya
- Pasien takut jika kondisinya bertambah buruk
O:
- Pasien tampak cemas dan gelisah
- Pasien tampak sedikit bingung
A : Masalah kecemasan pasien belum teratasi
P:
- Anjurkan pasien untuk melakukan manajemen cemas yang diajarkan perawat
- Kolaborasi dengan ahli untuk terapi lanjut
Jumat / 19 November 4 S:
2021 - Pasien mengatakan selama sakit sering tidak bisa tidur dikarenakan cemas
memikirkan tentang penyakitnya
- Pasien mengatakan takut jika kondisinya memburuk
O:
- Pasien tampak lesu dan terdapat sedikit kantung mata
A : Masalah gangguan pola tidur pasien belum teratasi
P:
- Ciptakan kondisi nyaman untuk pasien
- Anjurkan pasien untuk melakukan sleep hygiene
- Kolaborasi dengan ahli untuk terapi lanjut
Jumat / 20 November 1 S:
2021 pasien mengatakan bengkak pada kaki kanannya sudah berkurang

O:
- Edema pada kaki kanan pasien sudah berkurang, pitting edema derajat I

- balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc) + Air Metabolisme (5cc x
56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (300cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x 56,7 = 850,5) = 1250,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1150,5 = 233 cc (+)

A : masalah hipervolemia pasien teratasi sebagian


P:
- monitorkecepataninfussecaraketat
- monitor tanda gejala hipervolemia
- anjurkan pasien untuk memperhatikan intake cairannya
- kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat diuretik
Sabtu / 20 November 2 S:
2021 - Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
- Pengkajian nyeri :
P : insersi jarum hemodialisa
Q : tertusuk-tusuk
R : rasa sakit berada pada satu titik (brachialis)
S:2
T : hilang timbul (jika disentuh atau ditekan)

O:
Pasien tampak nyaman dan lebih rileks

A : masalah nyeri pasien teratasi sebagian


P:
- observasi skala nyeri secara berkala
- ajarkan teknik relaksasi (teknik relaksasi dengan aromaterapi lavender, teknik
relaksasi nafas dalam, dan kompres dingin)

Sabtu/ 20 November 3 S : Pasien mengatakan masih merasa sedikit cemas


2021 O :Pasien tampak sedikit cemas, dan sudah tidak bingung
A : Masalah cemas pasien teratasi sebagian
P:
- Fasilitasi pasien untukmengungkapkan kecemasan
- Anjurkan untuk menerapkan terapi relaksasi yang diajarkan oleh perawat

Sabtu / 20 November 4 S:
2021 - Pasien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak namun masih sering terbangun
dimalam hari
- Pasien mengatakan terbangun karena mengalami cemas terkait kondisinya
O:
- Pasien tampak lesu
- Pasien tampak gelisah
A : Masalah gangguan pola tidur pasien teratasi sebagian
P : Anjurkan pasien untuk menerapkan apa yang diajarkan perawat
Minggu/ 21 1 S:
November 2021 - Pasien mengatakan bengkak sudah sangat berkurang
- Pasien mengatakan BAK lancar

O:
Edema pada kaki pasien sudah sangat berkurang
Pitting edema –
balance cairan :
Intake : infus (800 cc) + minum (300 cc) + makan (100 cc) + Air Metabolisme (5cc x
56,7 = 283,5) = 1483,5 cc
Output : urine (450cc) + feses (100 cc) + IWL (15 cc x 56,7 = 850,5) = 1400,5 cc
Balance cairan : intake-output :1483,5-1400,5 = 83 cc (+)

A : masalah hipervolemia pasienteratasi sebagian


P:
- monitorkecepataninfussecaraketat
- monitor tanda gejala hipervolemia
- anjurkan pasien untuk memperhatikan intake cairannya
- kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat diuretik
Minggu/ 21 2 S:
November 2021 - Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi
O:
- Pasien tampak lebih nyaman dan rileks
- Pasien dapat menggerakkan tangannya dengan bebas
A : masalah nyeri pasien teratasi
P:
Anjurkan pasien untuk melakukan relaksasi yang telah diajarkan saat pasien di
berikan tindakan hemodialisa kembali

Minggu/ 21 3 S:
November 2021 - Pasien mengatakan cemas sudah berkurang
- Pasien juga rutin melakukan relaksasi yang sudah di ajarkan
O :Pasien tampak tenang, nyaman, tidak bingung dan gelisah
A : Masalah cemas pasien teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien supaya tidak timbul masalah berulang
Minggu/ 21 4 S :Pasien mengatakan sudah dapat tidur nyenyak dan hanya terbangun sekali
November 2021 kemudian dapat tertidur lagi
O :Pasien tampak segar
A : Masalah gangguan pola tidur pasien teratasi
P : Pertahankan kualitas dan kuantitas tidur pasien

Anda mungkin juga menyukai