Anda di halaman 1dari 20

2.

3 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan
Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. 1. 1.

1. Defisit volume Setelah diberikan Mandiri Mandiri


cairan berhubungan asuhan 1. Awasi tanda vital,. 1. Memberikan pedoman untuk
dengan peningkatan keperawatan Perhatikan kapiler dan penggantian cairan dan
kebocoran kapiler selama 3x24jam, kekuatan nadi perifer. mengkaji respon
dan perpindahan diharapkan pasien 2. Awasi pengeluaran urine kardiovaskuler.
cairan dari menunjukan dan berat jenisnya. 2. Penggantian cairan dititrasi
intravaskuler ke perbaikan Observasi warna urine dan untuk meyakinkan rata-rata
ruang Interstisial.. keseimbangan hemates sesuai indikasi. pengeluaran urine 30-50 cc/jam
cairan. 3. Perkirakan drainase luka pada orang dewasa. Urine
DS: Kriteria hasil: dan kehilangan yang berwarna merah pada
 Pasien mengatakan 1. Tidak ada manifestasi tampak kerusakan otot masif karena
kulitnya terasa dehidrasi, resolusi 4. Timbang berat badan setiap adanya darah dan keluarnya
kering oedema hari. mioglobin.
 Pasien mengatakan 2. Elektrolit serum dalam 5. Ukur lingkar ekstremitas 3. Peningkatan permeabilitas
tidak ingin minum. batas normal yang terbakar tiap hari kapiler, perpindahan protein,
3. Haluaran urine di atas sesuai indikasi. proses inflamasi dan kehilangan

17
30 ml/jam. 6. Selidiki perubahan mental cairan melalui evaporasi
DO: 7. Observasi distensi abdomen, mempengaruhi volume sirkulasi
 Kulit pasien kering hematomesis, feces hitam. dan pengeluaran urine.
 Mukosa bibir 8. Hemates drainase NG dan 4. Penggantian cairan tergantung
kering feces secara periodik. pada berat badan pertama dan
 Pasien tampak perubahan selanjutnya.
dehidrasi 5. Memperkirakan luasnya
oedema/perpindahan cairan
yang mempengaruhi volume
sirkulasi dan pengeluaran urine.
6. Penyimpangan pada tingkat
kesadaran dapat
mengindikasikan ketidak
adequatnya volume
sirkulasi/penurunan perfusi
serebral.
7. Stres (Curling) ulcus terjadi
pada setengah dari semua pasien
yang luka bakar berat(dapat
Kolaborasi terjadi pada awal minggu
1. Pasang / pertahankan pertama).
kateter urine 8. Observasi ketat fungsi ginjal

18
2. Berikan penggantian cairan dan mencegah stasis atau refleks
IV yang dihitung, elektrolit, urine.
plasma, albumin. Kolaborasi
3. Awasi hasil pemeriksaan 1. Memungkinkan infus cairan
laboratorium ( Hb, cepat.
elektrolit, natrium ). 2. Resusitasi cairan menggantikan
kehilangan cairan/elektrolit dan
4. Berikan obat sesuai idikasi : membantu mencegah
1. Diuretika contohnya komplikasi.
Manitol (Osmitrol) 3. Mengidentifikasi kehilangan
2. Kalium darah dan kebutuhan
3. Antasida penggantian cairan dan
elektrolit.

4.
- Diindikasikan untuk
meningkatkan haluaran
urine dan membersihkan
tubulus dari
debris/mencegah nekrosis.
- Menurunkan keasaman
gastrik sedangkan inhibitor

19
histamin menurunkan
produksi asam hidroklorida
untuk menurunkan produksi
asam hidroklorida untuk
menurunkan iritasi gaster.
- Mengidentifikasi
penyimpangan indikasi
kemajuan atau
penyimpangan dari hasil
yang diharapkan. Periode
darurat (awal 48 jam pasca
luka bakar) adalah periode
kritis yang ditandai oleh
hipovolemia yang
mencetuskan individu pada
perfusi ginjal dan jarinagn
tak adekuat.
2. Gangguan Setelah diberikan Mandiri Mandiri
pertukaran gas asuhan 1. Pantau laporan GDA dan 1. Mengidentifikasi kemajuan dan
berhubungan keperawatan kadar karbon monoksida penyimpangan dari hasil yang
dengan keracunan selama 3x24jam, serum. diharapkan. Inhalasi asap dapat
karbonmonoksida, diharapkan 2. Kaji bunyi nafas, frekuensi merusak alveoli, mempengaruhi

20
obstruksi oksigenasi pasien pernapasan, irama, dalam pertukaran gas pada membran
trakeobronkial, adekuat. dan simetrisnya kapiler alveoli.
keterbatasan Kriteroia hasil: pernapasan. 2. Hasil pengkajian ini
pengembangan dada 1. RR 12-24 x/mnt, 3. Pantau pasien untuk memberikan data dasar untuk
2. Warna kulit normal. mendeteksi tanda-tanda pengkajian selanjutnya dan
DS:
3. GDA dalam renatng hipoksia. bukti peningkatan penurunan
 Pasien mengatakan
normal. 4. Amati hal-hal berikut: pernapasan.
kesulitan dalam
4. Bunyi nafas bersih. - Eritema atau 3. Tanda ini menunjukan
bernafas
5. Tak ada kesulitan pembentukan bula kemungkinan cedera inhalasi
bernafas. (lepuh) pada mukosa dan resiko disfungsi pernapasan.
bibir dan pipi. 4. Pernafasan dalam
DO:
- Lubang hidung yang mengembangkan alveoli,
 RR=>24x/menit gosong. menurunkan resiko atelektasis.
- Luka bakar pada muka, 5. Memudahkan ventilasi dengan
leher dan dada. menurunkan tekanan abdomen
- Bertambahnya terhadap diafragma.
keparauan suara.
- Adanya hangus dalam
sputum atau jaringan
trakea dan secret
respirasi.
4. Anjurkan pernafasan dalam

21
dengan penggunaan
spirometri insentif setiap 2
jam selama tirah baring.
5. Pertahankan posisi semi Kolaborasi
fowler, bila hipotensi tak 1. Suplemen oksigen
ada. meningkatkan jumlah oksigen
Kolaborasi yang tersedia untuk jaringan.
1. Beriakan suplemen oksigen Ventilasi mekanik diperlukan
pada tingkat yang untuk pernafasan dukungan
ditentukan. Pasang atau sampai pasien dapat dilakukan
bantu dengan selang secara mandiri.
endotrakeal dan temaptkan 2. Luka bakar sekitar torakal
pasien pada ventilator dapat membatasi ekspansi ada.
mekanis sesuai pesanan bila Mengupas kulit (eskarotomi)
terjadi insufisiensi memungkinkan ekspansi dada.
pernafasan (dibuktikan
dengan hipoksia,
hiperkapnia, rales, takipnea
dan perubahan sensorium).
2. Untuk luka bakar sekitar
torakal, beritahu dokter bila
terjadi dispnea disertai

22
dengan takipnea. Siapkan
pasien untuk pembedahan
eskarotomi sesuai pesanan.
3. Resiko tinggi infeksi Setelah diberikan Mandiri Mandiri
berhubungan asuhan 1. Bersihkan area luka bakar 1. Pembersihan dan pelepasan
dengan kerusakan keperawatan setiap hari dan lepaskan jaringan nekrotik meningkatkan
barier kulit, selama 3x24jam, jarinagn nekrotik pembentukan granulasi.
kerusakan respon diharapkan pasien (debridemen) sesuai 2. Rambut media baik untuk
imun, prosedur bebas dari infeksi. pesanan. Berikan mandi pertumbuhan bakteri, namun
invasif. Kriteria hasil: kolam sesuai pesanan, alis mata bertindak sebagai
DS: 1. Tak ada demam, implementasikan perawatan pelindung untuk mata.
 Pasien mengeluh 2. Pembentukan jaringan yang ditentukan untuk sisi Pencucian secara teratur
panas didaerah luka granulasi baik. donor, yang dapat ditutup menurunkan keluarnya bakteri
DO: 3. luka bakar pasien dengan balutan vaseline ke luka bakar.
 Luka pasien kurang terawat/bersih atau op site. 3. Antimikroba topikal membantu
terawat 2. Cukur/ikat rambut di mencegah infeksi. Mengikuti
sekitar area yang terbakar prinsip aseptik melindungi
meliputi 1 inci batas pasien dari infeksi. Kulit yang
(termasuk bulu alis). Cukur gundul menjadi media yang baik
rambut wajah dan beri untuk kultur pertumbuhan
sampo pada kepala tiap baketri.
hari. 4. Kulit adalah lapisan pertama

23
3. Lepaskan krim lama dari tubuh untuk pertahanan
luka sebelum pemberian terhadap infeksi. Teknik steril
krim baru. Gunakan sarung dan tindakan perawatan
tangan steril dan berikan perlindungan lainmelindungi
krim antibiotika topikal pasien terhadap infeksi.
yang diresepkan pada area Kurangnya berbagai rangsang
luka bakar dengan ujung ekstrenal dan kebebasan
jari. Berikan krim secara bergerak mencetuskan pasien
menyeluruh di atas luka. pada kebosanan.
4. Tempatkan pasien pada 5. Melindungi terhadap tetanus.
ruangan khusus dan
lakukan kewaspadaan
untuk luka bakar luas yang
mengenai area luas tubuh.
Gunakan linen tempat tidur
steril, handuk dan skort
untuk pasien. Gunakan
skort steril, sarung tangan
dan penutup kepala dengan
masker bila memberikan
perawatan pada pasien.
Tempatkan radio atau

24
televisis pada ruangan
pasien untuk
menghilangkan kebosanan.
5. Bila riwayat imunisasi tak
adekuat, berikan globulin
imun tetanus manusia
(hyper-tet) sesuai pesanan. Kolaborasi
Kolaborasi 1. Temuan-temuan ini
1. Beritahu dokter bila demam menandakan infeksi. Kultur
drainase purulen atau bau membantu mengidentifikasi
busuk dari area luka bakar, patogen penyebab sehingga
sisi donor atau balutan sisi terapi antibiotika yang tepat
tandur. Dapatkan kultur dapat diresepkan. Karena
luka dan berikan balutan siis tandur hanya
antibiotika IV sesuai diganti setiap 5-10 hari, sisi ini
ketentuan. memberiakn media kultur untuk
2. Mulai rujukan pada ahli pertumbuhan bakteri.
diet, beriakn protein tinggi, 2. Ahli diet adalah spesialis nutrisi
diet tinggi kalori. Berikan yang dapat mengevaluasi paling
suplemen nutrisi seperti baik status nutrisi pasien dan
ensure atau sustacal dengan merencanakan diet untuk
atau antara makan bila emmenuhi kebuuthan nutrisi

25
masukan makanan kurang penderita. Nutrisi adekuat
dari 50%. Anjurkan NPT memabntu penyembuhan luka
atau makanan enteral bial dan memenuhi kebutuhan
pasien tak dapat makan per energi.
oral.

4. Gangguan rasa Setelah diberikan Mandiri Mandiri


nyaman : nyeri asuhan 1. Kaji keluhan nyeri, 1. Mengindikasikan kebutuhan
berhubungan keperawatan perhatikan lokasi, intensitas untuk intervensi atau tindakan
dengan kerusakan selama 3x24jam, (skala 1-10), frekuensin dan untuk mengurangi nyeri dan
kulit/jaringan, diharapkan nyeri waktu. Menandai gejala juga tanda-tanda
pembentukan edema pasien berkurang nonverbal mis: gelisah, perkembangan/resolusi
atau terkontrol. takikardia, meringis. komplikasi.
DS: Kriteria hasil: 2. Dorong pengungkapan 2. Dapat mengurangi ansietas dan
 Pasien mengeluh 1. Pasien tidak meringis perasaan. rasa takut, sehingga mengurangi
nyeri 2. Nyeri pasien 3. Ajarkan tehnik relaksasi, persepsi akan intensitas rasa
 Pasien mengatakan terkontrol termasuk latihan sakit.
nyeri-nya seperti 3. skala nyeri 2-3 dari 0- pernapasan dalam, 3. Menurunkan tegangan otot,
terbakar dan 10 skala yang visualisasi dan pedoman memfokuskan kembali
tertusuk-tusuk diberikan imajinasi. perhatian dan dapat
4. tanda-tanda vital 4. Bantu dengan pengubahan meningkatkan kemampuan
dalam rentang normal posisi setiap 2 jam bila koping.

26
DO: terutama nadi (N=60- diperlukan. Dapatkan 4. Menghilangkan tekanan pada
100x/menit), dan bantuan tambahan sesuai tonjolan tulang dependen.
 Pasien tampak respirasi (RR= 12- kebutuhan, khususnya bila Dukungan adekuat pada luka
meringis 24x/menit) pasien tak dapat membantu bakar selama gerakan
 Skala nyeri 5-6 dari 5. Melaporkan perasaan membalikkan badan membantu meinimalkan
0-10 skala yang nyaman sendiri. ketidaknyamanan.
diberikan 6. Ekspresi wajah dan 5. Pertahankan pintu kamar 5. Panas dan air hilang melalui
 N= >100x/menit postur tubuh rileks. tertutup, tingkatkan suhu jaringan luka bakar,
 RR=>24x/menit ruangan dan berikan menyebabkan hipoetrmia.
selimut ekstra untuk Tindakan eksternal ini
memberikan kehangatan. membantu menghemat
Kolaborasi kehilangan panas.
1. Berikan anlgesik narkotik
yang diresepkan program
rnedik dan sedikitnya 30 Kolaborasi
menit sebelum prosedur 1. Analgesik narkotik diperlukan
perawatan luka. Evaluasi utnuk memblok jaras nyeri
keefektifannya. Anjurkan dengan nyeri berat. Absorpsi
analgesik IV bila luka bakar obat IM buruk pada pasien
luas. dengan luka bakar luas yang
disebabkan oleh perpindahan
interstitial berkenaan dengan

27
peningkatan permeabilitas
kapiler.
5. Perubahan perfusi Setelah diberikan Mandiri Mandiri
jaringan perifer asuhan 1. Kaji warna, sensasi, 1. Pembentukan edema dapat
berhubungan keperawatan gerakan, nadi perifer secara cepat menekan pembuluh
dengan hipovolemi, selama 3x24jam, (melalui dopler), dan darah, sehingga mempengaruhi
penurunan aliran diharapkan Pasien pengisian kapiler pada sirkulasi dan statis vena/edema.
darah arteri. menunjukkan ekstremitas luka bakar Perbedaan dengan tungkai yang
sirkulasi tetap melingkar. Bandingkan tak sakit membantu
DS:
adekuat. dengan hasil pada tungkai membedakan masalah sistemik
 Keluarga pasien
Kriteria hasil: yang tidak sakit. dengan lokal.
mengatakan kulit
1. Warna kulit normal, 2. Tinggikan ekstremitas yang 2. Meningkatkan sirkulasi
tangannya dan kaki
2. Nadi perifer dapat sakit dengan tepat. Hindari sistemik/aliran balik vena dan
teraba dingin
diraba. memplester sekitar dapat menurunkan edema atau
 Pasien mengeluh
3. Pengisian kapiler baik ekstremitas atau tubuh yang pengaruh gangguan lain yang
kesemutan
(CRT <3detik) terbakar. mempengaruhi konstriksi
4. Kulit pasien teraba 3. Dorong latihan gerak aktif jaringan edema. Peninggian
DO:
hangat pada bagian tubuh yang yang lama dapat mengganggu
 Sianosis
5. Pasien tidak sianosis sakit. perfusi arterial bila TD turun
 Kulit teraba dingin
4. Untuk luka bakar yang atau tekanan jaringan
 CRT >3detik
mengitari ekstermitas atau meningkat secara berlebihan.
luka bakar listrik, pantau 3. Meningkatkan sirkulasi lokal

28
status neurovaskular dari dan sistemik.
ekstermitas setaip 2 jam. 4. Mengidentifikasi indikasi-
5. Selidiki nadi secara teratur. indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang
diharapkan.
5. Disritmia jantung dapat terjadi
sebagai akibat perpindahan
elektrolit, cedera listrik, atau
menghilangkan faktor depresan
miokard, pengaruh pada curah
jantung/perfusi jaringan.

Kolaborasi Kolaborasi
1. Beritahu dokter dengan 1. Temuan-temuan ini
segera bila terjadi nadi menandakan kerusakan
berkurang, pengisian sirkualsi distal. Dokter dapat
kapiler buruk, atau mengkaji tekanan jaringan
penurunan sensasi. Siapkan untuk emnentukan kebutuhan
untuk pembedahan terhadap intervensi bedah.
eskarotomi sesuai pesanan. Eskarotomi (mengikis pada
2. Awasi elektrolit, khususnya eskar) atau fasiotomi mungkin
natrium, kalium, dan diperlukan untuk memperbaiki

29
kalsium. Berikan terapi sirkulasi adekuat.
penggantian sesuai indikasi. 2. Kehilangan atau perpindahan
3. Hindari pengguanaan elektrolit ini mempengaruhi
injeksi IM atau SC. potensial/eksitabilitas membran
mukosa, sehingga mengubah
konduksi miokard, potensial
resiko disritmia, dan
menurunkan curah
jantung/perfusi jaringan.
3. Perubahan perfusi jaringan dan
pembentuukan edema
mengganggu absorpsi obat.
Injeksi pada sisi donor kurang
menyerap karena pembentukan
hematoma.
6. Perubahan nutrisi Setelah diberikan Mandiri Mandiri
kurang dari asuhan 1. Auskultasi bising usus, 1. Ileus sering berhubungan
kebutuhan keperawatan perhatikan hipoaktif/tak dengan periode pasca luka
berhubungan selama 3x24jam, ada bunyi. bakar tetapi biasanya dalam 36-
dengan status diharapkan nutrisi 2. Pertahankan jumlah kalori 48 jam dimana makanan oral
hipermetaboik, pasien terpenuhi. ketat. Timbang tiap hari. dapat dimulai.
katabolisme protein. Kriteria hasil: Kaji ulang persen area 2. Pedoman tepat untuk

30
1. Pemasukan nutrisi permukaan tubuh pemasukan kalori tepat. Sesuai
DS: adekuat terbuka/luka tiap minggu. penyembuhan luka, presentase
 Pasien mengatakan 2. Berat badan stabil/ 3. Awasi massa otot/ lemak area luka bakar dievaluasi
tidak ada nafsu massa otot terukur. subkutan sesuai indikasi. untuk menghitung bentuk diet
makan 3. Keseimbangan 4. Berikan makan dan yang diberikan dan penilaian
 Pasien mengatakan nitrogen positif. makanan kecil sedikit dan yang tepat dibuat.
kesulitan dalam 4. nafsu makan pasien sering. 3. Berguna dalam memperkirakan
menelan meningkat 5. Berikan HE tentang diet perbaikan tubuh/ kehilangan
 Pasien mengatakan 5. Pasien tidak lemas sebagai pengobatan dan dan keefektifan terapi.
tidak mampu 6. Pasien mampu untuk memilih makanan 4. Membantu mencegah distensi
menghabiskan menghabiskan /minuman tinggi gaster/ ketidaknyamanan dan
makanannya makanannya protein/kalori. meningkatkan pemasukan.
7. albumin serum normal 6. Pastikan makanan yang 5. Kalori dan protein diperlukan
DO: (3,5-5,0 gr/dL) disukai dan tidak disukai, untuk mempertahankan berat
 Pasien tampak dorong orang terdekat badan, kebutuhan memenuhi
lemas untuk membawa makanan metabolik, dan meningkatkan

 Pasien terlihat dari rumah, yang tepat. penyembuhan.

kurus 6. Memberikan pasien/orang

 Pasien tampak terdekat rasa kontrol;

hanya meningkatkan partisipasi dalam

menghabiskan ½ perawatan dan dapat

porsi makanannya Kolaborasi memperbaiki pemasukan.

31
1. Rujuk ke tim ahli diet Kolaborasi
dukungan nutrisi. 1. Berguna dalam membuat
2. Berikan diet tinggi kebutuhan nutrisi individual
protein/kalori dengan (berdasarkan berat badan dan
tambahan vitamin. cedera area permukaan tubuh)
3. Pasang/pertahankan dan mengidentifikasikan rete
makanan sedikit melalui yang tepat.
selang enterik/tambahan 2. Kalori (3000-5000/hari), protein,
bila dibutuhkan. dan vitamin yang dibutuhkan
4. Awasi pemeriksaan untuk memenuhi peningkatan
laboratorium: albumin kebutuhan metabolik,
serum, kreatinin, transferin, mempertahankan berat badan
nitrogen urea urine. dan mendorong regenerasi
jaringan.
3. Memberikan makanan
kontinu/tambahan bila pasien
tidak mampu untuk
mengkonsumsi kebutuhan kalori
total harioan secara oral.
4. Indikator kebutuhan nutrisi dan
keadekuatan diet/terapi.
7. Gangguan mobilitas Setelah diberikan Mandiri Mandiri

32
fisik berhubungan asuhan 1. Pertahankan posisi tubuh 1. Meningkatkan posisi fungsional
dengan edema, keperawatan tepat dengan dukungan pada ekstremitas dan mencegah
nyeri, kontraktur selama 3x24jam, atau belat, khususnya untuk kontraktur yang lebih mungkin
DS: diharapkan pasien luka bakar diatas sendi. di atas sendi.
dapat memenuhi 2. Perhatikan sirkulasi, 2. Edema dapat mempengaruhi
 Pasien mengatakan
ADLnya secara gerakan dan sensasi jari sirkulasi pada ekstremitas
mengalami
bertahap. secara sering. mempotensialkan nekrosis
keterbatasan dalam
Kriteria hasil: 3. Lakukan latihan rentang jaringan/ terjadinya kontraktur.
bergerak
1. Pasien dapat gerak secara konsisten, 3. Mencegah secar progresif
 Pasien mengatakan
memenuhi ADL-nya diawali dengan pasif mengencangkan jaringan parut
ADL-nya dibantu
dengan bantuan secara kemudian aktif. dan kontraktur; meningkatkan
oleh keluarga
bertahap. 4. Jadwalkan pengobatan dan pemeliharaan otot/sendi dan
2. Pasien dapat aktivitas perawatan untuk menurunkan kehilangan
DO:
memenuhi ADL-nya memberikan periode kalsium dari tulang.
 Pasien tampak
mandiri secara istirahat. 4. Meningkatkan kekuatan dan
terbatas dalam
bertahap. 5. Dorong dukungan dan toleransi pasien terhadap
bergerak
3. Pasien tidak bantuan orang terdekat/ aktivitas.
 Pasien tampak
tergantung dengan keluarga pasien pada 5. Memampukan keluarga/orang
dibantu keluarga
orang lain. latihan rentang gerak. terdekat untuk aktif dalam
dalam ADL
6. Instruksikan dan bantu perawatan pasien dan
dalam mobilitas, contoh memberikan terapi lebih
tongkat, walker secara konstan/konsisten.

33
tepat. 6. Meningkatkan keamanan
7. Dorong partisipasi pasien ambulasi.
dalam semua aktivitas 7. Meningkatkan kemandirian
sesuai kemampuan pasien, meningkatkan harga
individual. diri, dan membantu proses
perbaikan.

Kolaborasi
1. Mencegah tekanan lama pada
Kolaborasi jaringan, menurunkan potensial
1. Berikan tempat tidur busa, iskemia jaringan/nekrosis dan
udara atau tempat tidur pembentukan dekubitus.
terapi kinetik sesuai 2. Memberikan aktivitas/program
indikasi. latihan terintegrasi dan alat
2. Konsul dengan rehabilitasi, bantu khusus berdasarkan
fisikal dan terapis kejuruan. kebutuhan individu dan
membantu manajemen intensif
jangka panjang terhadap
potensial defisit.
8. Gangguan Integritas Setelah diberikan Mandiri Mandiri
kulit berhubungan asuhan 1. Kaji/catat ukuran, warna, 1. Memberikan informasi dasar
dengan trauma keperawatan kedalaman luka, perhatikan tentang kebutuhan penanaman

34
kerusakan selama 3x24jam, jaringan nekrotik dan kulit dan kemungkinan
permukaan kulit diharapkan dapat kondisi sekitar luka. petunjuk tentang sirkulasi pada
memunjukkan 2. Lakukan perawatan luka aera graft.
DS:
regenerasi jaringan bakar yang tepat dan 2. Menyiapkan jaringan untuk
 Pasien mengatakan
Kriteria hasil: tindakan kontrol infeksi. penanaman dan menurunkan
terdapat luka bakar
1. Mencapai 3. Pertahankan penutupan resiko infeksi/kegagalan kulit.
pada tubuhnya
penyembuhan tepat luka sesuai indikasi. 3. Kain nilon/membran silikon
waktu pada area luka 4. Tinggikan area graft bila mengandung kolagen porcine
DO:
bakar. mungkin/tepat. peptida yang melekat pada
 Terdapat luka bakar
2. Integritas kulit terjaga Pertahankan posisi yang permukaan luka sampai
pada tubuh pasien
diinginkan dan imobilisasi lepasnya atau mengelupas
area bila diindikasikan. secara spontan kulit repitelisasi.
5. Pertahankan balutan diatas 4. Menurunkan pembengkakan
area graft baru dan/atau sisi /membatasi resiko pemisahan
donor sesuai indikasi. graft. Gerakan jaringan
6. Cuci sisi dengan sabun dibawah graft dapat mengubah
ringan, cuci, dan minyaki posisi yang mempengaruhi
dengan krim, beberapa penyembuhan optimal.
waktu dalam sehari, setelah 5. Area mungkin ditutupi oleh
balutan dilepas dan bahan dengan permukaan
penyembuhan selesai. tembus pandang tak reaktif.
6. Kulit graft baru dan sisi donor

35
yang sembuh memerlukan
perawatan khusus untuk
mempertahankan kelenturan.
Kolaborasi
1. Siapkan / bantu prosedur Kolaborasi
bedah/balutan biologis. 1. Graft kulit diambil dari kulit
orang itu sendiri/orang lain
untuk penutupan sementara
pada luka bakar luas sampai
kulit orang itu siap ditanam.

36

Anda mungkin juga menyukai