NON FALSE
TRIASE / RESUSITASI EMERGENCY URGENT URGEN EMERGENC
KATEGORI T Y
JALAN NAPAS Sumbatan Stridor/disstres √Bebas Bebas Bebas
HentiNapas Napas>32x/menit √ Napas 24- Napas Napas
PERNAPASAN Napas Wheezing 32 x/menit Normal 16- Normal 16-
<10x/menit Wheezing 20 x//menit 20 x//menit
Sianosis
HentiJantung √ Nadi √Nadi 100- Nadi NadiNormal
Nadi tidakteraba/lemah 150 x/menit Norm LukaRingan
tidak Bradikardia(<50x/mnt) TDSistole al
teraba/lema Takikardia(>150x/mnt) >160 mmHg Perdarahan
h Pucat TDDiastole Ringan
Pucat √ AkralDingin >100 mmHg Cedera
SIRKULASI AkralDingin CRT >2setik Perdarahan Kepala
GDA <80 √ TD Sistole sedang ringan
mg/dl <100mmHg √ Mual Muntah
GDA >200 √ TD Diastole <60 dehidrasi / diare
mg/dl mmHg Kejang tanpa
Kejang Nyeri akut(>8) tapi sadar dehidrasi
Perdarahanakut √ NyeriSedang Nyeri
multipleFraktur
√ Suhu >39C ringan
DISABILITY GCS <9 GCS 9-12 GCS >12 √GCS 15 GCS 15
AREA P1 P2 P3
RESPON TIME 1 MENIT 10 MENIT 60
MENIT
1
Pengkajian Perawat, jam: Riwayat Penyakit Dahulu:
Keluhan utama (SAMPLE): √ TB Kanker InfarkMiokard
Sesak napas, timbul gatal PPOK Hepatitis Peny.Jantung
kemerahan pada wajah, badan, DM Hipertensi Stroke
dan lengan, bengkak di kedua Kejang Asma √
Lain2:
mata dan bibir, gelisah, mual,
Riwayat Pemakaian Alkohol:
tidak enak ditenggorokan dan rasa √YA TIDAK Jml/hri: 1btl
tertekan di dada Riwayat Merokok:
√YA TIDAK Jml/hri: 1-2 bungkus
Riwayat Alergi:
YA √TIDAK Jenis Alergi:
TD: 80/ 60 Nadi: 112x/menit SUHU: 39,1oC TB: 168cm / BB: 64Kg
mmHg
GDA: 130,10 SaO2: 99 % Skala Nyeri (0-10): 5 Status Gizi: Normal
mg/dl
Skala Nyeri Untuk Umur < 9 Tahun: NILAI SKALA
NYERI:
0
Skala Nyeri Untuk Umur > 9 Tahun: 5 (Tidak
(sedang) Nyeri)
1-3 (Ringan)
√ 4-6 (Sedang)
7-10 (Berat)
2
Pemeriksaan fisik head to toe) (DCAPBTLS): (D=Deformitas, C=Contution, A=Abration, P=Penetration,
B=Burns, T=Tenderness, L=Laceration,S=Swelling)
A. Kepala: Normocephali
E. Thorax :
Inspeksi: Simetris, tidak tampak pulsasi iktus kordis
Palpasi: Iktus kordis tidak teraba,Vokal fremitus N/N
Perkusi: Batas atas jantung setinggi ICSII Batas bawah jantung setinggi ICSV Batas kanan jantung pada PSL kanan
Batas kiri
jantung pada MCL kiri
Auskultasi: Cor: S1S2 tunggal, regular, murmur(-)
Pulmo: Vesikuler+/+,Ronkhi-/-,Wheezing-/-
J. Ektremitas: Hangat ++/++ Edema:--/- Eritema generalisata berbatas tidak tegas pada seluruh tubuh(+)
Tingkat Risiko :
Skor0-24 : Tidak Berisiko, Perawatan yangbaik
Skor 25-50 : Risiko Rendah, Lakukan intervensi jatuh standar
Skor≥ 51 : Resiko Tinggi, Lakukan intervensi jatuh resikotinggi
Pemeriksaan diagnostic jam : RENCANA PROSEDUR
◻ Tidak ada USG orofaringeal airway terapi nasogastrik
√ darah lengkap √ XRay nasofaringeal airway kateter urin
BUN MRI intubasi ETT kateter vena sentral (CVP)
enzim jantung CTscan √ terapi oksigen perawatan Ob/Gyn
glukosa lain-lain terapi nebulizer perawatan orthopedic
Tesfungsi hati urinalisis CPR terapi trombolitik
√ Gas darah arteri tes kehamilan √ IV fluid perawatan luka
Alcohol dalam darah oksmetri nadi DC shock
HIVserologi √ EKG lain-lain :
√ Kimia Darah Planning Diagnostik
Tesimmunology IgE total
Monitoring
Vitalsign Keluhan
Prognosis
Dubius ad bonam
DIAGNOSIS MEDIS:
- Syok Anafilaksis oleh karena obat
- Hemoptisis ec. TB Paru on treatment
- Infeksi HIV st IV (WHO)
- Anemia hipokromik mikrositer oleh karena perdarahan kronis
1. Pola nafas tidak efektif (D.0005) bd. Efek agen farmakologis (respon alergi) d.d dipsnea,
takipnea, RR:24x/mnt, sensasi nyeri tekan didada
2. Penurunan curah jantung (D.0008) b/d perubahan afterload d.d dipsnea, TD:80/60 mmHg,
N: 112x/mnt, nadi terabah lemah
DIAGNOSIS 3. Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129) b.d bahan kimia iritatif (terpapar obat
KEPERAWATAN: alergen) d.d Gatal, Timbul kemerahan pada wajah, badan, dan lengan
4. Hipertemi (D.0130) b.d Proses Penyakit (Syok Anafilaksis) d.d kenaikan suhu tubuh
39,1oC
5. Nausea (D.0076) b.d efek agen farmakologis (respon alergi) d.d mual, tidak enak di
tenggorokan, nafsu makan menurun
4
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
JAM TINDAKAN
1. Pola nafas tidak efektif (D.0005) bd. Efek agen farmakologis (respon alergi) d.d dipsnea,
takipnea, RR:24x/mnt, sensasi nyeri tekan didada
Pemantauan respirasi (I.01014)
1. memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
2. memonitor pola napas (takipnea)
3. memonitor adanya sumbatan jalan nafas
4. meauskultasi bunyi nafas
5. memonitor saturasi oksigen
2. Penurunan Curah jantung b.d Penurunan afterload d.d dipsnea, TD:80/60 mmHg, N:
112x/mnt, nadi terabah lemah (D. 0008)
Manajemen Syok Anafilaktik (I.02049)
1. memonitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD)
2. mengidentifikasi Alergen
3. memonitor tanda-tanda awal syok (mis. Sesak nafas atau dispnea, nyeri didada)
4. memonitor status oksigenasi
5. memonitor status cairan
6. memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil
7. mempertahankan kepatean jalan napas
8. Memberikan posisi syok (modified trendelenberg)
9. Memasang infus NaCl 0.9% 20 tetes/menit
10. Memberikan terapi Oksigen 2-4 lpm
11. menstop obat-obat yang dicurigai (Codein, paracetamol, asam tranexamat, ceftazidine,
ciprofloxacin, ambroxol, cotrimoxasol, dan OAT)
12. memberikan injeksi Adrenalin0,3cc (IM)
3. Resiko Gangguan integritas kulit/jaringan b.d terpapar obat alergen d.d Gatal, Timbul
kemerahan pada wajah, badan, dan lengan (D.0139)
Manajemen Reaksi Alergi (I.14520)
1. mengidentifikasi penyebab dan riwayat alergi (mis. Obat, makanan)
2. memonitor tanda gejala reaksi alergi (mis. Kemerahan diwajah, lengan, dan badan,
dispnea, Edema bibir, batuk)
3. memasang gelang alergi
4. menghentikan paparan alergen yang dicurigai (Codein, paracetamol, asam tranexamat,
ceftazidine, ciprofloxacin, ambroxol, cotrimoxasol, dan OAT)
5. memberikan bantuan hidup dasar selama terjadi syok anafilaksis
6. merencanakan Tesimmunology IgE total
7. menginformasikan tentenag alergi yang dialami
8. mengajarkan cara menghindari dan mencegah paparan alergen dari lingkungan
9. memberikan injeksi Methylprednisolone 2x62,5 mg (IV) dan Diphenhydramine 1x10mg
(IV) (diberikansetelahpasienstabil)
4. Hipertermi b.d Proses Penyakit (Syok Anafilaksis) d.d kenaikan suhu tubuh 39,1oC (D.0130)
1. memonitor suhu tubuh setiap 2 jam sekali secara teratur
2. mengompres Hangat di area lipatan (aksila, dahi)
3. mempertahankan suhu tubuh dalam angka normal 36,5oC – 37,5oC
5. Nausea (D.0076) b.d efek agen farmakologis (respon alergi) d.d mual, tidak enak di
tenggorokan, nafsu makan menurun
Manajemen Mual (I.03117)
1. mengidentifikasi pengalaman mual
2. mengidentifikasi dampak mual
3. mengidentifikasi faktor penyebab mual (mis. Pengobatan dan prosedur)
4. memonitor mual (frekuensi, durasi, tingkat keparahan)
5. memonitor asupan nutrisi
6. mengurangi keadaan pemicu mual (kecemasan)
7. memberikan asupan makanan sedikit namun sering
8. menganjurkan meningkatkan istirahat tidur
9. mengajukan menggunakan teknik nonfarmakologis (relaksasi)
5
Subjektif :
Px. Mengeluh masih merasa sesak dan seperti tertekan didada, badannya panas, mual, gatal dan
kemerahan pada wajah, lengan, dan badan masih ada
Objektif :
1. Airway: bebas, jalan nafas bersih, tidak ada sekret
2. Breathing: klien terlihat sesak dan memegang area nyeri di dada, terpasang O2 2-4
lpm, terpasang infus NaCl 0.9% 20 tetes/menit, RR: 24x/mnt, polmo:vesikuler
EVALUASI
3. Circulation: akral teraba dingin, klien terlihat pucat, nadi terabah lemah, N: 110x/mnt,
CRT 2 detik, TD: 80/60mmHg, Nyeri dada skala 4 (sedang), S: 39,1oC, mual, tidak
enak di tenggorokan
1. Disability: kesadaran CM, GCS: E4M6V5, Anemis -/-, Ikterus -/-, Reflek Pupil +/+
Isokor, Edema Palpebra +/+, gelisah
Suhu: 39,1oC
Bila dirujuk/alih rawat, Tanggal: Jam:
SpO2: 99%
GCS: E4M6V5
Ttd Perawat