Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN 02 NASAL KANUL


DI RUANG GLADIOL ATAS RS IR. SOEKARNO

Oleh :
Yossy Caesar
NIM. SN181187

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN O2 NASAL KANUL

Inisial Klien : Tn. N


Diagnosa : CKD dan Asma
Medis
No Register : 003*****
Tanggal /Jam :15 November 2018 /15.00
Pengkajian

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
hiperventilasi .

Data Hasil Pengkajian :


DS :
 Pasien mengatakan
sesak nafas.
DO :
 Kesadaran : Composmentis
 Pasien gelisah
 RR: 32 x / menit
 TD : 120/80 mmHg
 N : 90 x/menit

Dasar pemikiran :
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah salah satu penyakit renal tahap akhir.
CKD merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible. Dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan elektrolit yang menyebabkan uremia atau retensi urea dan sampah
nitrogenlain dalam darah (Smeltzer dan Bare, 2002). Menurut Smeltzer, dan Bare
(2002) proses terjadinya CKD adalah akibat dari penurunan fungsi renal, produk
akhir metabolisme protein yang normalnya diekresikan kedalam urin tertimbun
dalam darah sehingga terjadi uremia yang mempengarui sistem tubuh. Cairan
produk akhir metabolisme yang tertimbun dalam darah mengumpul di paru-paru
mengakibatkan oedem paru dan terjadi asidosis metabolik sehingga pasien sesak
nafas.

2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan


Memberikan O2 kanul nasal 5 liter/menit.

3. Prinsip Tindakan
a. Prinsip bersih
b. Memastikan selang O2 tidak bocor
c. Humidifier berada pada level yang tepat
d. Jauh dari api
e. Menjelaskan tujuan dan prosedur
f. Persiapan alat :
1) Tabung O2
2) Selang O2
3) plester
g. Prosedur Pelaksanaan :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Menjelaskan prosedur & tujuan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien
3) Mengatur posisi pasien semi fowler atau setengah duduk
4) Menyiapkan selang O2 dan disambungkan ke tabung O2
5) Memastikan humidifier berada pada posisi yang tepat
6) Sesuaikan aliran O2 ke pasien sesuai advis dokter
7) Memakaikan nasal kanul pada pasien
8) Fiksasi selang O2 dengan plester

4. Analisa Tindakan
Pemberian O2 dimaksudkan untuk memberikan bantuan O2 pada klien karena
klien mengalami hiperventilasi paru akibat penumpukan cairan di paru dan
asidosis metabolik yang mungkin disebabkan adanya gangguan pertukaran gas
karena adanya gangguan metabolik tubuh akibat CKD.

5. Bahaya dan Pencegahan


a. Kebakaran
Oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya kebakaran.
Pencegahan : klien dengan terapi pemberian oksigen harus menghindari :
Merokok, membuka alat listrik dalam area sumber oksigen, menghindari
penggunaan listrik tanpa “Ground”.
b. Depresi Ventilasi
Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang
tepat pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi.
Pencegahan : pada saat pemberian O2 harus dipantau dan menanyakan respon
klien pada saat pemberian O2
c. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru
seperti atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru
akan terganggu.
Pencegahan : pada saat pemberian O2 harus dipantau dan menanyakan respon
klien pada saat pemberian O2.

6. Hasil yang Didapatkan dan Maknanya


S : Pasien mengatakan masih agak sesak nafas, tapi sudah lumayan enak dan
nyaman.
O : Klien nampak nyaman, RR : 24x/menit.

A : Masalah belum teratasi ditandai dengan sesak masih ada

P : Pertahankan intervensi :
- Berikan posisi semifowler
- Ajarkan tehnik relaksasi mis : tarik nafas dalam
7. Tindakan Keperawatan lain
a. Monitor TTV
b. Perekaman EKG

8. Evaluasi Diri
Dapat melakukan pemberian O2 nasal kanul tanpa bantuan.

Anda mungkin juga menyukai