Oleh :
Yossy Caesar
NIM. SN181187
Dasar pemikiran :
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah salah satu penyakit renal tahap akhir.
CKD merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible. Dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan elektrolit yang menyebabkan uremia atau retensi urea dan sampah
nitrogenlain dalam darah (Smeltzer dan Bare, 2002). Menurut Smeltzer, dan Bare
(2002) proses terjadinya CKD adalah akibat dari penurunan fungsi renal, produk
akhir metabolisme protein yang normalnya diekresikan kedalam urin tertimbun
dalam darah sehingga terjadi uremia yang mempengarui sistem tubuh. Cairan
produk akhir metabolisme yang tertimbun dalam darah mengumpul di paru-paru
mengakibatkan oedem paru dan terjadi asidosis metabolik sehingga pasien sesak
nafas.
3. Prinsip Tindakan
a. Prinsip bersih
b. Memastikan selang O2 tidak bocor
c. Humidifier berada pada level yang tepat
d. Jauh dari api
e. Menjelaskan tujuan dan prosedur
f. Persiapan alat :
1) Tabung O2
2) Selang O2
3) plester
g. Prosedur Pelaksanaan :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Menjelaskan prosedur & tujuan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien
3) Mengatur posisi pasien semi fowler atau setengah duduk
4) Menyiapkan selang O2 dan disambungkan ke tabung O2
5) Memastikan humidifier berada pada posisi yang tepat
6) Sesuaikan aliran O2 ke pasien sesuai advis dokter
7) Memakaikan nasal kanul pada pasien
8) Fiksasi selang O2 dengan plester
4. Analisa Tindakan
Pemberian O2 dimaksudkan untuk memberikan bantuan O2 pada klien karena
klien mengalami hiperventilasi paru akibat penumpukan cairan di paru dan
asidosis metabolik yang mungkin disebabkan adanya gangguan pertukaran gas
karena adanya gangguan metabolik tubuh akibat CKD.
P : Pertahankan intervensi :
- Berikan posisi semifowler
- Ajarkan tehnik relaksasi mis : tarik nafas dalam
7. Tindakan Keperawatan lain
a. Monitor TTV
b. Perekaman EKG
8. Evaluasi Diri
Dapat melakukan pemberian O2 nasal kanul tanpa bantuan.