Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.GS PADA Ny.

WY
DENGAN KELUARGA TAHAP PRA SEKOLAH
DI BANJAR.SEMER KEROBOKAN KELOD
TANGGAL 19-21 OKTOBER 2020

OLEH :
NI NYOMAN NURPENTI, S.Kep
NIM C2220063

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.GS PADA Ny.WY


DENGAN KELUARGA TAHAP USIA PRA SEKOLAH
DI BANJAR SEMER KEROBOKAN KELOD
TANGGAL 19-21 OKTOBER 2020

Diajukan Oleh :

Ni Nyoman Nurpenti, S.Kep


NIM. C2220063

Telah Disahkan Sebagai Laporan Praktik


Stase Keperawatan Keluarga

Preseptor Akademik

( Ns. Putu Wira Kusuma Putra, S.Kep.,M.Kep )


NIK. 11.06.0046

Mengetahui,
STIKES Bina Usada Bali
Profesi Ners
Ketua

( Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep.,M.Kep )


NIK. 11.01.004
ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA Tn. GS PADA Ny.WY

DENGAN TAHAP ANAK USIA PRASEKOLAH

DI BANJAR.SEMER KEROBOKAN KELOD

TANGGAL 19-21 OKTOBER 2020

A. Pengkajian (tanggal : 19 Oktober 2020 )


I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn. GS
2. Alamat dan No. Telepon : Banjar Semer Desa Kerobokan Kelod
3. Pekerjaan KK : Mahasiswa
4. Pendidikan KK : Sekolah Menengah Atas
5. Komposisi keluarga : Keluarga inti

Status imunisasi Ket


Hub
No Nama JK Umur Pddk
Klg KK
Polio DPT Hepatitis
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn. L Suami 35 SMA + + + + + + + + + + + + -
SP
2 Ny. P Istri 30 SMA + + + + + + + + + + + + -
M
3 An. R L Anak 5 + + + + + + + + + + + + -
kandung

6. Genogram
Keterangan:
: Laki – laki
: Laki – laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Garis keturunan
: Menikah
-------- : Tinggal satu rumah

7. Tipe keluraga :
Keluarga Tn.GS termasuk dalam kategori tradisional Nuklear Family ( keluarga
inti) karena terdiri dari keluarga inti (Ayah, Ibu, anak) tinggal dalam satu rumah
dalam suatu ikatan perkawainan.
8. Suku bangsa :
Keluarga Tn.GS mengatakan bersuku Bali dan berkebangsaan Indonesia, Bahasa
yang digunakan oleh keluarga Tn. GS adalah Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia.
9. Agama :
Keluarga Tn. GS mengatakan seluruh anggota keluarga beragama Hindu semua.
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Keluarga mengatakan sehari – hari yang bekerja adalah Tn. GS, bekerja dengan
membuka usaha sendiri yaitu toko jam di daerah Denpasar sambil melanjutkan
kuliah. Pendapatan Tn. GS setiap bulannya kurang lebih 3-6 juta. Sedangkan
Ny.WY saat ini sebagai karyawan swasta dengan penghasilan 3 juta setiap
bulannya . Keluarga mengatakan bisa menabung dan membayar asuransi kesehatan
untuk keluarganya.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga mengatakan sering kumpul bersama sanak saudara untuk saling bertukar
cerita, nonton televisi dan kadang pergi berekreasi ke objek wisata terdekat.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Saat ini keluarga ada pada tahap perkembangan tahap 3, yaitu tahap perkembangan
keluarga dengan anak prasekolah.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Mensosialosasikan anak, Ny, WY mengatakan selalu menemani anaknya jika
bermain diluar rumah
- Memenuhi kebutuhan bermain anak, Ny, WY mengatakan anaknya cukup aktif
bermain di dalam ataupun diluar rumah.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Tn.GS
Tn.GS mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, kalau sakit biasanya hanya berupa
demam, flu, batuk, sakit kepala Sakit ini biasanya sembuh setelah berobat ke
dokter dan diberikan obat oleh dokter.
- Ny. WY
Ny. WY mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, kalau sakit biasanya berupa sakit
kepala, pusing, mual, muntah, flu, demam dan batuk Sakit ini biasanya sembuh
setelah berobat ke dokter dan diberikan obat oleh dokter.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
- Tn. GS mengatakan ia tidak menderita penyakit kronis tertentu yang menular
ataupun menurun seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, asma, TBC, dan
lain – lain. Begitu pula dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis tertentu yang menular maupun menurun.
- Ny. WY mengatakan ia tidak menderita penyakit kronis tertentu yang menular
ataupun menurun seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, astma TBC, dan
lain – lain. Begitu pula dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis tertentu yang menular maupun menurun.
III. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga mengatakan rumah yang ditinggali saat ini adalah rumah milik pribadi.
Keluarga berasal dari Kerobokan Luas tanah 500 meter 2, jenis bangunan permanen
atau terbuat dari atap genteng, lantai dari ubin, terdiri dari tiga kamar tidur, ruang
televisi, dapur, dan kamar mandi, dan di teras rumah berisi tanaman hias, serta
Merajan atau tempat sembahyang keluarga. Pencahayaan baik, memiliki beberapa
jendela dibagaian depan, terdapat beberapa tempat sampah, kondisi rumah cukup
bersih dan rapi. Sumber air berasal dari sumur, air jernih, sumber air minum dari air
mineral kemasan.

Denah rumah

1 2 4
U

2
3 2

Keterangan
: Pintu

1 : Garase
2 : Kamar tidur
3 : Kamar mandi
4 : Dapur
5 : Ruang keluarga
6 : Ruang tamu
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga bertempat tinggal di kawasan perumahan sehingga jarak antar rumah satu
dengan yang lainnya saling berdekatan, warga disana memiliki kebiasaan
mengadakan arisan setiap bulannya. Arisan ini berlangsung di rumah masing –
masing warga secara bergantian, Ny. WY biasa mengikuti arisan setiap bulannya.
Pelayanan kesehatan terdekat adalah praktek dokter umum, keluarga Tn. GS biasa
berobat ke praktek dokter tersebut bila sakit.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga mengatakan rumahnya yang sekarang sudah ditempati selama 5 tahun.
Keluarga mengatakan kalau bepergian menggunakan sepeda motor dan mobil.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. SP bekerja dari senin sampai sabtu dan tidak terikat waktu,sehingga jika ada
kegiatan diluar pekerjaan sesekali hadir. Sedangkan Ny. WY sebagai karyawan
swasta yang setiap hari berankat kerja di pagi hari dan pulang sore hari. Interaksi
Tn. GS dan Ny. WY dengan warga masyarakat di sekitar rumahnya baik
5. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. GS apabila terdapat permasalahan selalu dimusyawarahkan
dengan Ny. WY dalam mengambil sebuah keputusan untuk keluarganya.

IV. Struktur keluarga


1. Struktur peran
- Tn. GS
Tn. GS berperan sebagai kepala keluarga, suami, dan pencari nafkah bagi
keluarga
- Ny. WY
Ny. M memiliki peran sebagai anggota masyarakat dan Karyawan swasta
untuk menambah penghasilan keluarga serta anggota perkumpulan PKK dan
mengurus rumah tangga.
2. Nilai atau norma keluarga
Pada keluarga Tn. GS tidak memiliki aturan khusus untuk keluarganya. Konflik
peran jarang terjadi. Tn GS selalu berdiskusi dengan Ny. WY ketika hendak
mengambil keputusan.
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. GS biasa berkomunikasi dengan Bahasa Bali dan Bahasa
Indonesia, keluarga dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak ada hambatan.
Mereka tetap melakukan komunikasi lewat handphone jika ada hal-hal yang
segera harus diselesaikan.
4. Struktur kekuatan keluarga
Setiap permasalahan atau pengambilan keputusannya, Tn GS dan Ny. WY selalu
mendiskusikan bersama. Tetapi tetap keputusan akhir ditetapkan oleh Tn GS
selaku Kepala Keluarga. Ny.WY sebagai istri dan ibu yang mengatur rumah dan
mengasuh anak.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga mengatakan tidak mengalami masalah kesulitan dalam ekonomi,
penghasilan Tn. GS cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari menabung
dan membayar asuransi.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Walaupun sibuk bekerja, Tn. GS dan Ny.WY selalu menyempatkan diri untuk
ikut dalam kegiatan-kegiatan di daerahnya di waktu luang mereka, sehingga
hubungan keluarga Tn. GS dan masyarakat sekitarnya tetap terjalin baik.
3. Fungsi pendidikan
Keluarga tidak ada yang buta huruf. Tn. GS lulusan SLTA dan Ny. WY adalah
lulusan DIPLOMA III
Dan mulai mempersiapkan anak untuk bersekolah Paud.
4. Fungsi sosialisasi
Tn. GS dan Ny. WY mengatakan hubungan dengan keluarga besarnya dan warga
terjalin baik.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
Ny. WY mengatakan jarang berolahraga. Tn GS mengatakan berolahraga 1 x
seminggu di lapangan dekat rumah, dan sepulang kerja hanya dirumah bermain
sama anak atau nonton tv.
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mampu mengidentifikasi atau mengenal masalah
kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit, sehingga ketika
ada yang sakit keluarga akan berobat ke dokter.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan mampu mengambil keputusan yang tepat bila ada
anggota keluarga yang sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan mampu merawat anggota keluarga yang sakit selama
ini.
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
Keluarga mampu memelihara dan menjaga lingkungan rumah yang sehat.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, yaitu
memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat
6. Fungsi religius
Keluarga Tn. GS mengatakan seluruh anggota keluarga beragama Hindu semua,
tidak ada perbedaan agama.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga biasanya pergi berekreasi ke taman kota atau pantai
8. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. GS belum merencanakan untuk memiliki anak lagi, dan Ny. WY
sedang menggunakan kontrasepsi.
9. Fungsi afektif
Keluarga Tn.GS saling menyayangi dan menghormati, serta memberikan
perhatian sesama anggota keluarga.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Keluarga Tn.GS mengatakan jarang mengalami stress yang sifatnya
berkepanjangan, kadang timbul stress jika anaknya rewel dan tidak mau bermain
bersama temannya.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
Keluarga mengatakan dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan keadaan
stress yang dialaminya dan selalu berdoa yang terbaik kepada Tuhan.
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi dan menangani stress atau permasalahan yang dihadapi
keluarga biasa memusyawarahkan terlebih dahulu dalam pengambilan keputusan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga akan melakukan musyawarah dengan anggota keluarga yang lain dalam
pengambilan sebuah keputusan.

VII.Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga

Pemeriksaan Tn. GS Ny. WY An. NA

Tekanan darah 120/80 mmHg 110/70 mmHg 80/60 mmHg


Frekuensi nadi 80 kali/ menit 84 kali/ menit 100 kali/menit
Respirasi rate 20 kali/ menit 20 kali/ menit 24 kali /menit
Tinggi Badan 163 cm 160 cm 102 cm
Berat badan 63 kg 57 kg 15 kg
Kepala Mesochepal, tidak ada Mesochepal, tidak Mesochepal, tidak
luka tidak ada nyeri ada lesi, tidak ada ada lesi, tidak ada
tekan nyeri tekan nyeri tekan
Rambut Warna hitam, bersih, Warna hitam, bersih, Warna hitam,
lurus panjang, lurus bersih, lurus
Mata Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan Tidak ada
penglihatan, tidak penglihatan, tidak gangguan
ikterik, tidak anemis, ikterik, tidak anemis, penglihatan, tidak
tidak ada lesi, tidak tidak ada lesi, tidak ikterik, tidak
ada nyeri tekan ada nyeri tekan anemis, tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan
Hidung Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, Bentuk simetris,
ada luka, tidak ada tidak ada luka, tidak ada luka,
secret, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada
pernafasan cuping
hidung
Telinga Bersih, tidak ada lesi, Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
tidak ada nyeri tekan lesi, tidak ada nyeri lesi, tidak ada
tekan nyeri tekan
Mulut dan Tidak ada stomatitis, Tidak ada stomatitis, Tidak ada
tenggorokan mukosa lembab, tidak mukosa lembab, stomatitis, mukosa
ada lesi, tidak ada tidak ada lesi, tidak lembab, tidak ada
nyeri tekan ada nyeri tekan lesi, tidak ada
nyeri tekan
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada
vena jugularis, tidak pembesaran vena pembesaran vena
ada nyeri tekan jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Dada Gerakan dada Gerakan dada Gerakan dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
jejas dan lesi, tidak jejas dan lesi, tidak jejas dan lesi, tidak
ada suara nafas ada suara nafas ada suara nafas
tambahan, tidak ada tambahan, tidak ada tambahan, tidak
nyeri tekan, irama nyeri tekan, irama ada nyeri tekan,
jantung regular jantung regular irama jantung
regular
Abdomen Tidak ada jejas dan Tidak ada jejas dan Tidak ada jejas dan
lesi, tidak ada nyeri lesi, tidak ada nyeri lesi, tidak ada
tekan, tidak ada tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak
pembesaran organ pembesaran organ ada pembesaran
dalam, bising usus dalam bising usus organ dalam bising
normal normal usus normal
Ekstremitas Gerakan normal, tidak Gerakan normal, Gerakan normal,
ada lesi, tidak ada tidak ada lesi, tidak tidak ada lesi, tidak
nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit putih Warna kulit putih
matang, tidak ada kekuningan, tidak
alergi, terlihat bersih, ada alergi, tidak ada
tidak ada lesi lesi, terlihat bersih
Genital Tidak ada masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

VIII. Harapan keluarga


Keluarga mengatakan dengan ini berharap dapat meningkatkan derajat kesehatan
anggota keluarganya terutama untuk istri dan anaknya serta bisa mempersiapkan
dengan maksimal untuk persiapan anak masuk sekolah dan meningkatkan hubungan
antar anggota keluarga.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


I. Analisa dan Sistesis Data

No Data Penyebab Masalah


1 Subjektif: Kurang sumber Gaya hidup kurang
- Ny. WY mengatakan ia daya, motivasi, Gerak
jarang berolahraga rutin minat, latihan, dan
- Ny.WY mengatakan sehari pengetahuan
–hari mengurus rumah dan terhadap aktivitas
anak. fisik
- Tn. GS mengatakan
berolahraga 1 x seminggu di
lapangan
- Tn GS mengatakan di
rumah jarang berolahraga
setelah pulang kerja hanya
dirumah saja.
- Tn. GS mengatakan hanyan
olahraga 1x seminggu
Objektif:
- Keluarga terlihat kurang
minat saat ditanya mengenai
olahraga atau aktivitas fisik

2 Subjektif : Kesadaran akan Kesiapan


- Ny. WY mengatakan pentingnya meningkatkan
mampu merawat jika ada kesehatan keluarga manajemen
anggota keluarga yang sakit. kesehatan.
- Ny.WY Mengatakan akan
pergi ke dokter jika sakit
berkelanjutan.
Objektif
- Ny. WY mengekspreikan
keinginan untuk
meningkatkan kesehatan
- Ny. WY memanfaatkan
layanan kesehatan dengan
baik.

II. Perumusan Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan


1 Gaya hidup kurang gerak
2 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

III. Penilaian (skoring) Diagnosis Keperawatan

DX. Kriteria Skor Pembenaran


No
1 a. Sifat masalah ; potensial a. 1/3 x 1 =1/3 Kurang beraktivitas dapat menjadi
ancaman penyakit tidak menular
pada keluarga Tn. GS

b. Kemungkinan masalah b. 2/2 x 2 = 2 Masalah dalam keluarga Tn. GS.


dapat diubah ; mudah dapat di ubah dengan mudah dengan
memberikan Health Education

c. Potensi masalah dapat c. 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah cukup lama,Tn.GS


dicegah; cukup dan istrinya memerlukan motivasi
yang tinggi untuk merubah gaya
hidupnya.

d. Menonjolnya masalah d. 0/2 x 1 = 0 Masalah tidak dirasakan oleh Tn.


GS dan istrinya.
Total skor 3
2 a. Sifat masalah a. 1/3 x 1 =1/3 Keinginan meningkatkan kesehatan
potensial keluarga dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan..

b. Kemungkinan masalah b. 2/2 x 2 =2 Dengan memberi penghargaan dan


dapat diubah : mudah pengetahuan tambahan dapat
meningkatkan kesehatan.

c. Potensi masalah dapat c.2/3 x 1 = 2/3 Pengetahuan yang cukup membuat


dicegah:cukup keluarga tenang.

d. Menonjolnya masalah ; d.0/2x 1 = 0 Keluarga mempunyai keinginan


Tidak dirasakan yang tinggi untuk menjaga
kesehatan keluarga

Total skor 3

IV. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1 Gaya hidup kurang gerak 3

V. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan: Gaya hidup kurang gerak

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Tujuan umum; NOC label: partisipasi latihan NIC label: peningkatan
1. Setelah - Merencanakan latihan yang latihan
diberikan tepat dengan tenaga kesehatan 1. Kaji pengalaman
asuhan sebelum memulai latihan keluarga sebelumnya
keperawatan ditingkatkan dari skor 1 (tidak mengenai latihan
selama 3 x pernah menunjukan) 2. Pertimbangkan mottivasi
kunjungan ditingkatkan menjadi skor 4 keluarga untuk memulai
diharapkan (sering menunjukan) program latihan
gaya hidup - Mengidentifikasi hambatan 3. Kaji hambatan untuk
kurang dalam program latihan melakukan latihan
gerak ditingkatkan dari skor 1 (tidak 4. Dukung keluarga untuk
teratasi pernah menunjukan) memulai dan
Tujuan khusus; ditingkatkan menjadi skor 4 melanjutkan latihan
1. Keluarga (sering menunjukan) 5. Dampingi keluarga
dapat - Menentukan tujuan jangka dalam menentukan
melakukan panjang dan jangka pendek tujuan jangka panjang
olahraga yang realistic ditingkatkan dari dan jangka pendek dari
secara skor 1 (tidak pernah latihan yang dilakukan
teratur menunjukan) ditingkatkan 6. Dampingi keluarga saat
2. Keluarga menjadi skor 4 (sering menjadwalkan latihan
dapat menunjukan) secara rutin setiap
menentukan - Menyeimbangkan aktivitas minggunya
tujuan sehari – hari dengan olahraga 7. Lakukan latihan bersama
jangka ditingkatkan dari skor 1 (tidak keluarga, jika diperlukan
pendek yang pernah menunjukan) 8. Intruksikan keluarga
realistis ditingkatkan menjadi skor 4 terkait frekuensi, durasi,
3. Keluarga (sering menunjukan) dan intensitas program
menggunaka - Ikut serta dalam latihan latihan yang diinginkan
n strategi ditingkatkan dari skor 1 (tidak 9. Monitor kepatuhan
untuk untuk pernah menunjukan) keluarga terhadap
menghadapi ditingkatkan menjadi skor 4 program latihan
hambatan (sering menunjukan) 10. Intruksikan keluarga
- Patuh pada program latihan mengenai kondisi yang
ditingkatkan dari skor 1 (tidak mengharuskan berhenti
pernah menunjukan) atau mengubah program
ditingkatkan menjadi skor 4 latihan
(sering menunjukan) 11. Intruksikan keluarga
- Menghubungi petugas terkait teknik yang
kesehatan jika diperlukan digunakan untuk
ditingkatkan dari skor 1 (tidak menghindari cedera
pernah menunjukan) 12. Monitor respon keluarga
ditingkatkan menjadi skor 4 terhadap program latihan
(sering menunjukan) 13. Berikan umpan balik
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

VI. Implementasi

Tanggal dan No. Implementasi Evaluasi formatif


waktu DP
19 Oktober 2020 1 1. Membina Hubungan Saling S: keluarga mengatakan akan
Pk. 15.00 wita Percaya pada keluarga memberikan informasi
keluarganya.
O: keluarga tampak senang
dengan kehadiran perawat.
Pk. 15.30 Wita 1 1. Mengkaji pengalaman S: Ny. WY mengatakan jarang
keluarga sebelumnya melakukan olahraga,
mengenai latihan biasanya Ny. WY hanya
2. Memotivasi keluarga untuk dirumah mengurus anak dan
memulai program latihan rumah tangga
3. Mengkaji hambatan untuk O: Ny. WY mengerti
melakukan latihan

Pk. 17.00 wita 1 Membuat kontrak waktu untuk S: Ny.WY mengatakan besok
kunjungan berikutnya. bisa ketemu jam 15.00 Wita
O: Ny. WY mengerti
20 Oktober 2020 1 1. Mendampingi keluarga S: Tn. GS dan Ny. WY
Pk. 15.00 wita dalam menentukan tujuan mengatakan akan mencoba
jangka panjang dan jangka latihan yang diberikan oleh
pendek dari latihan yang perawat serta bersama
dilakukan suami dalam menjalani
2. Mendampingi keluarga saat olah raga itu. Tn. GS dan
menjadwalkan latihan secara Ny.WY akan melakukan
rutin setiap minggunya olahraga 1x sehari yaitu
3. Melakukan latihan bersama jalan-jalan pagi atau sore
keluarga, jika diperlukan hari.
4. Mengintruksikan O: Keluarga tampak membuat
keluarga terkait jadwal dan antusias dalam
frekuensi, durasi, dan melakukan olah raga
intensitas program tersebut.
latihan yang diinginkan
Pk. 19.00 wita 1 Membuat kontrak waktu untuk S: pasien mengatakan bsok bisa
kunjungan besok. ketemu jam 16.00 Wita
O: pasien mengerti
21 Oktober2020 1 S: Keluarga mengatakan sudah
Pk. 16.00 wita 1. Memonitor respon keluarga membuat jadwal latihan
terhadap program latihan (olahraga) dalam
2. Memberikan umpan balik mempersiapkan kelahiran
positif atas usaha yang anak pertama, serta keluarga
dilakukan keluarga merasa senang sekali karena
perawat memperikan umpan
yang baik dan positif
terhadap keluarga dalam
membuat dan melakukan
latihan (olahraga).
O: Keluarga tampak senang dan
bersemangat.

VII. Evaluasi

Tanggal dan No. DP Evaluasi


waktu
21 Oktober 2020 1 Keluarga mengatakan sudah membuat jadwal latihan
Pk. 17.00 wita (olahraga) dalam mempersiapkan kelahiran anak
pertama, serta keluarga merasa senang sekali
karena perawat memperikan umpan yang baik dan
positif terhadap keluarga dalam membuat dan
melakukan latihan (olahraga), yaitu 1 kali sehari
seperti jalan – jalan sore atau pagi dan kegiatan
yang lain.
O: Keluarga tampak senang dan bersemangat dalam
membuat jadwal kegiatan
A: Masalah teratasi
P: Melakukan monitoring kepada keluarga Tn. GS
dalam melakukan kegiatan olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Riasmini,et al. 2017.Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga,


Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC
di Puskesmas dan Masyarakat.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

Butcher, H., ett all, 2016, Nursing Interventions Classification (NIC) 6th Indonesian
Edition, IOWA intervention Project, Mosby
Heather, H, NANDA-I diagnosis keperawatan : definisi dan klasifikasi 2018-2020,
Jakarta : EGC
Johnson, M., ett all, 2016, Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th Indonesian
Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.

LAMPIRAN 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG KELUARGA ANAK PRA SEKOLAH

Pokok Bahasan : Tahap Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Keluarga

2. Pengertian Anak Pra Sekolah

3. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Pra Sekolah


4. Masalah- masalah Pada Anak Usia Pra sekolah

5. Gaya Hidup Sehat Pada Keluarga Pra Sekolah

Sasaran : Keluarga Bapak Gs

Hari / Tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020

Waktu : Pk. 15.00 – selesai

Tempat :Rumah bapak GS di Banjar Semer Kerobokan Kelod

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi hidup dalam satu rumah tangga
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya
Keluarga anak pra sekolah adalah keluarga dengan anak usia 3 – 5 tahun
.Anak usia pra sekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka,sikap marah seringdiperlihatkan pada anak usia pra sekolah.Iri hati pada anak
usia pra sekolah juga sering terjadi Jika tahap perkembangan ini tidak dipahami oleh
orang tua maka pola asuh yang salah akan terjadi pada anak dan tahapan
perkembangan anak tidak akan terpenuhi dengan baik.
Sangat penting untuk memberikan edukasi kepada keluarga tentang anak usia
pra sekolah supaya orang tua mengetahui tahapan-tahapan, masalah- masalah, tugas
perkembangan dan gaya hidup sehat pada anak usia pra sekolah ,sehinnga orang tua
dapat mendidik dan mengasuh anak sesuai tahap perkembangannya

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami tentang Tahapan Keluarga Anak Usia Prasekolah
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit keluarga dapat :

a. Memahami pengertian Keluarga


b. Memahami pengertian anak usia pra sekolah
c. Mengetahui dan memahami tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra
sekolah
d. Menyebutkan masalah – masalah pada anak usia pra sekolah
e. Mengetahui gaya hidup sehat pada keluarga anak pra sekolah

C. Materi Pembelajaran
Materi yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Pengertian keluarga
2. Pemgertia anak usia pra sekolah
3. Tugas Perkembangan Keluarga dengan anak usia pra sekolah
4. Msalah – masalah pada anak usia pra sekolah
5. Gaya hidup sehat pada keluarga anak usia pra sekolah

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab

E. Media
1. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN

PERAWAT Respon Pasien /


Keluarga

1. Pembukaan 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab


salam salam
2. Memperkenalkan 2. Menyimak
diri 3. Menyimak
3. Menyampaikan 4. Menyimak
pokok bahasan 5. Menjawab
4. Menyampaikan dengan
tujuan benar
5. Apersepsi tentang
Keluarga Anak
Usia Pra Sekolah

2. Pelaksanaan 15 meni 1. Penyampaian materi 1. Keluarga


t tentang : mendengark
Pengertian an secara
Keluarga seksama
Pengertian 2. Keluarga
Keluarga Anak Usia memperhati
Pra Sekolah kan
Tugas
Perkembangan
Keluarga Dengan
Anak Usia Pra
Sekolah
Masalah – masalah
pada Anak Usia Pra
Sekolah
Menjelaskan
tentang gaya hidup
Bertanya
sehat pada
keluarga pra
sekolah
Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
mengenai materi yang
disampaikan

3. Evaluasi 5 menit Menanyakan kembali Menjawab


hal-hal yang sudah
dijelaskan mengenai
Keluarga Anak Pra
Sekolah

4 Penutup 5 menit - Menutup Mendengarkan


pertemuan
dengan
menyimpulkan
materi yang telah Menjawab salam
dibahas
- Memberikan
salam penutup

G. Setting Tempat

Penyaji & Leaflet

Peserta Peserta

H. Evaluasi
 Evaluasi Struktur
a. Materi siap dua hari sebelum penyuluhan
b. SAP siap dua hari sebelum penyuluhan
c. Media siap dua hari sebelum penyuluhan
 Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Semua anggota keluarga hadir dalam proses
penyuluhan
c. Tempat : Rumah Keluarga Bapak GS
d. Peserta yang aktif bertanya 50% dari total peserta.

 Evaluasi Hasil
a. 80% Keluarga paham dan dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian
keluarga
b. 80% Keluarga paham dan dapat menyebutkan kembali mengenai pemgertian
keluarga anak pra sekolah
c. 80% Keluarga paham dan dapat menyebutkan kembali mengenai tugas
perkembangan keluarga pada anak usia pra sekolah
d. 80% Keluarga paham dan mampu menyebutkan masalah – masalah pada anak usia
pra sekolah
e. 80% Keluarga paham dan mampu menyebutkan tentang gaya hidup sehat pada
keluarga anak pra sekolah
I. Materi Penyuluhan
Terlampir

LAMPIRAN 2. MATERI PENYULUHAN

KONSEP KELUARGA ANAK PRASEKOLAH

A. Pengertian keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi hidup dalam satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya 1978 dalam buku Friedman
2013).
B. Pengertian Anak Prasekolah
Anak prasekolah adalah anak dengan usia 3-5tahun.
1. Ciri fisik anak prasekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahap sebelumnya:
a. Anak prasekolah umumnya aktif
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan anak membutuhkan istirahat yang
cukup sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus cukup
beristirahat.
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap
jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil belum biasa
melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangan pada objek- objek yang kecil ukuranny. Itulah sebabnya koordinasi
tangan masih belum sempurna.
e. Walaupun tumbuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak.
f. Walapun anak laki – laki lebih besar anak perempuan lebih terampil dalam
tugas yang bersifat praktis khususnya dalam tugas motoric halus.

2. Ciri sosial anak prasekolah


a. Anak pada tahap ini memiliki satu atau dua sahabat. Sahabat yang dipilih
biasanya yang sama jenis kelamin kemudian berkembang sahabat dari jenis
kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi dengan baik oleh
karena cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
3. Ciri emosional anak prasekolah
a. Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka, sikap marah sering diperlihatkan oleh anak usia prasekolah.
b. Iri hati pada usia prasekolah sering terjadi.
4. Ciri kognitif anak prasekolah
a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam bahasa.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat, kesempatan
inetraksi, mengagumi dan kasih sayang.

C. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah


1. Membantu anak untuk bersosialisasi.
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir.
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar).
4. Pembagian waktu untuk individu pasangan dan anak.
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
D. Masalah – masalah pada anak usia prasekolah
1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti diare, cacar
air, difteri, dan campak.
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga
anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
4. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi karena keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
keterampilan tertentu.
5. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa
mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
6. Bahaya psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa
bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi lebih pemarah mengalami
regresi yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya misalnya mengompol dan
menghisap jempol.
7. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (Rapid
Eye Movement).Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar
– benar terbangun dan dapat mengingat mimpinya kembali secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu – waktu adalah hal yang normal dan satu –
satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak.Tetapi
mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah
psikis.
8. Masalah pelatihan buang air (toilet training)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2 – 3
tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan umur 3-4 tahun.Pada umur 5
tahun kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri, melepas
pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun
anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri. Tetapi sekitar
30 % anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun masing mengompol
pada malam hari. Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air
(toilet traning) adalah dengan mengenali kesiapan anak

E. GAYA HIDUP SEHAT KELUARGA ANAK USIA PRA SEKOLAH


Gaya hidup sehat pada keluarga anak usia pra sekolah dapat dilakukan dengan:
-Memperhatikan asupan makanan anak dengan memberikan makanan sehat yang
mengandung 4 sehat lima sempurna diantaranya karbohirat seperti nasi,lauk pauk seperti
daging,ikan ,tahu tempe telor ,sayur –sayuran dan susu untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan anak.
-Dorong aktivitas fisik anak bersama orang tua
Anak- anak harus didorong untuk bergerak aktif sedini mungkin.Aktivitas fisik membantu
anak – anak merasa lebih baik dan meningkatkan nafsu makan yang sehat.
Aktivitas fisik anak bersama orang tua bisa dilakukan dengan cara:
.Kurangi waktu menonton televisi
.Bermain di teras atau taman kota
.Berjalan – jalan ke taman atau tempat bermain
.Ajarkan anak untuk berenang
.Terlibat dalam kegiatan rutin yang menyenangkan anak - anak
Daftar Pustaka

Iman, S dkk.2010. Asuhan Keperawatan Keluarga. Buntara Media : Malang

Achjar, K.A.H. 2012. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga bagi Mahasiswa
Keperawatan dan Praktisi Perawat Perkesmas. Jakarta : Sagung Seto

Fredman, M. Marilyn. 1998. KeperawatanKeluarga ( Teori danPraktek ). Jakarta : EGC

Riasmini, et al.2017.Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan


Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan
Masyarakat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

LAMPIRAN 3

SOP PEMBERIAN EDUKASI


PENGERTIAN Pemberian edukasi pada pasien dan atau keluarga adalah kegiatan
yang dilakukan dalam rangka memberikan informasi terhadap
masalah kesehatan pasien dan keluarga yang belum diketahui
sedangkan hal tersebut perlu diketahui untuk membantu atau
mendukung penatalaksanaan medis dan atau tenaga kesehatan
lainnya.
TUJUAN 1. Agar pasien dan atau keluarga memahami masalah
kesehatan yang ada.
2. Meningkatkan pengetahuan dan atau ketrampilan pasien
dan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami.

3. Membantu pasien dan keluarga dalam mengambil


keputusan tentang perawatan yang harus dialami.

4. Membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan


kemampuan untuk mencapai kesehatan secara optimal.

5. Agar pasien dan keluarga beradaptasi terhadap proses


pelayanan yang diberikan.
PROSEDUR 1. Pelaksana adalah mahasiswa

2. Ucapkan salam petugas memperkenalkan diri.

3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang rencana


Pendidikan pasien dan keluarga yang akan diberikan sesuai
dengan hasil assessment dan indentifikasi kebutuhan
Pendidikan kesehatan. Informasi tersebut meliputi materi
yang akan diberikantujuan diberikan Pendidikan kesehatan
tempat dan lamanya Pendidikan kesehatan dilakukan,

4. Siapkan peralatan yang dibutuhkan

- Materi

- Formulir pemberian edukasi informasi

- Alat bantu demonstrasi ( bila diperlukan)

- Alat tulis

5. Lakukan Pendidikan kesehatan penyuluhan sesuai dengan


materi yang disiapkan dengan menggunakan Bahasa yang
mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga.

6. Lakukan Pendidikan kesehatan penyuluhan dengan metode


yang sesuai dengan topik Pendidikan kesehatan yang akan
diberikan. Bila materi berupa informasi seputar
pengetahuan, Pendidikan kesehatan pasien dilakukan
dengan metode presentasi dan diskusi. Bila materi berupa
ketrampilan prosedur tindakan (seperti perawatan
payudara, perawatan luka sederhana, dll) pemberian
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode
demonstrasi.
7. Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya
apabila ada materi yang kurang jelas.

8. Dokumentasikan tindakan Pendidikan kesehatan yang telah


dilakukan dalam lembar informasi dan edukasi

9. Mengucapkan salam dan terimakasih

LAMPIRAN 4

KARTU KELUARGA
LAMPIRAN 5

DOKUMENTASI KUNJUNGAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai