Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

F DENGAN
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK PRA SEKOLAH
DENGAN MASALAH UTAMA VERTIGO PADA Ny. M
DI LINGKUNGAN DASAN CERMEN TIMUR
TANGGAL 2 – 4 Maret 2021

Oleh :

IDA AYU ARUNDITA RANI PUTRI


NIM. P07120420011N

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2021

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus ini telah disahkan dan disetujui
oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :

Nama : Ida Ayu Arundita Rani Putri


NIM : P07120420011N
Kasus : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn. F
Dengan Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak
Pra Sekolah Dengan Masalah Utama Vertigo Pada Ny.
M Di Lingkungan Dasan Cermen Timur Tanggal 2 – 4
Maret 2021

Hari/Tanggal :

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan
yang di berikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk
membantu menyleseikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan (Depkes RI,1998).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga (Mubarok,dkk, 2006).
Sedangkan pengertian yang lain perawatan keluarga adalah tingkat
keperawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga
sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, Dengan sehat sebagai tujuan
melalui perawatan sebagai saran atau penyalur (Effendi,1998).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga digunakan suatu
pendekatan yang sistemik yaitu dengan keperawatan kesehatan
keluarga. Pendekatan ini digunakan dalam rangka mengidentifikasi dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi keluarga dimulai dari
pengkajian, penemuan diagnosa keperawatan keluarga, perencanaan,
pelaksanaan dan teknik evaluasi.

B. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga


1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara
kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status
kesehatan keluarganya.
2. Tujuan Khusus
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para
anggotanya.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya (Effendi,1998).

C. Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga


Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, yang menjadi
prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi
dalam bidang kesehatan, meliputi :
1. Keluarga dengan anngota keluarga dalam masa usia subur dengan
masalah sebagai berikut :
a. Tingkat social ekonomi rendah.
b. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah
kesehatan sendiri.
c. Keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga dengan
penyakit keturunan.
2. Keluarga dengan ibu dengan resiko tinggi kebidanan. Waktu hamil :
a. Umur ibu (16 tahun atau lebih dari 35 tahun)
b. Menderita kekuarangan gizi atau anemia.
c. Menderita hipertensi.
d. Primeparaatau multipara.
e. Riwayat persalinan dengan komplikasi.
3. Keluarga dimana anak menjadi resiko tinggi, karena :
a. Lahir premature/BBLR
b. Berat badan sukar naik.
c. Lahir dengan cacat bawaan.
d. ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi,
e. Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi
atau anaknya.
4. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota
keluarga.
a. Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk
digugurkan.
b. Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota dengan sering
timbul cekcok dan ketegangan.
c. Ada anggota keluarga yang sering sakit.
d. Salah satu orang tua (istri/suami) meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan keluarga (Effendi,1998).

D. Struktur Keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
1. Pola dan proses komunikasi.
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
a. Bersifat terbuka dan jujur
b. Selalu menyelesaikan konflik keluarga
c. Berpikiran positif
d. Tidak mengulangi isu dan pendapat sendiri
1) Karakteristik pengirim
a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat
b) Apa yang disampaikan jelas dan berkhualitas
c) Selalu meminta dan menerima umpan yang baik
2) Karakteristik penerima
a) Siap mendengarkan
b) Memberikan umpan balik
c) Melakukan validasi
2. Struktur peran.
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan, yang dimaksud posisi atau status
adalah posisi yang diberikan, yang dimaksud posisiatau status
adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya status sebagai
istri, suami, atau anak.
3. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari
individu untuk merubah perilaku ke arah yang positif.
4. Nilai – nilai keluarga
Nilai meruoakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.

E. Fungsi Keluarga
Lima fungsi dasar keluarga menurut Friedman adalah :
1. Fungsi Afektif
Apakah anggota keluarga merasa kebutuhan-kebutuhan
individu-individu lain dalam keluarga terpenuhi, apakah orang tua
(suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan
persoalan-persoalan lain dari anak-anak mereka dan pasangannya,
apakah mereka saling menghormati satu sama lain, bagaimana
mereka saling mendukung satu sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak lahir. keluarga merupakan
tempat individu belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan
individu dan keluarga di capai melalui interaksi atau hubungan antar
anggota keluarga yang di wujudkan dalam sosialisasi. Anggota
keluarga belajar disiplin, belajar tentang norma, budaya, dan
perilaku melalui hubungan interaksi dalam keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya
program keluarga bencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
4. Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan
sandang,pangan dan papan.Dan sejauh mana keluarga
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga.
5. Fungsi perawatan keluarga
Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga
terhadap kesehatan, definisi keluarga tentang tingkat pengetahuan
mereka. Apakah keluarga dapat melaporkan mulai kapan terjadi
stroke dan menyebutkan tanda-tanda atau perubahan yang terjadi
pada anggota keluarga dengan stroke. Apakah yang sudah di
lakukan keluarga, apa persepsi keluarga tentang hal yang telah di
lakukan dalam mengatasi masalah tersebut.
Bagaimana kebiasaan tidur keluarga : apakah anggota
keluarga memenuhi syarat tidur sesuai dengan tuntutan usia.
Kebiasaan menggunakan obat-obatan : Apakah keluarga terbiasa
mengonsumsi alkohol, kopi, teh dan rokok. Apakah keluarga secara
reguler menggunakan obat yang di beli di toko untuk
menghilangkan pusing. Peran keluarga dalam perawatan diri :
Apakah yang di lakukan kelurga untuk memperbaiki satus
kesehatan. Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan.

F. Tahap dan Tugas Pengembangan Keluarga


Dalam pengkajian ini penulis menggunakan format pengkajian
keluarga dari Friedman (1998), pada keluarga dengan stroke pengkajian
adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk
mengukur keadaan keluarga memakai norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan
kesanggupan keluarga untuk mengatasi.
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara
unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama.
Perkembangan keluarga berdasarkan konsep Duvall dan Miller
(Friedman, 1998) adalah sebagai berikut :
1. Tahap I : Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat individu membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
antara lain:
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok
sosial.
c. Mendiskusukan rencana memiliki anak.
2. Tahap II : Keluarga “ Child Bearing “ (Keluarga anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama
dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
a. Persiapan menjadi orang tua.
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual, dan kegiatan.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini di mulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun
dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun
diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah
Tahap keluarga yang dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain :
a. Membantu anak sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkugan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga.
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat meninggalkan rumah
orang tuanya. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara
lain :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan
meningkatkan otonomnya.
b. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
c. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang.
6. Tahap VI : Keluarga dan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini di mulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah. Lamanya tahap ini tergantung dalam jumlah anak dalam
keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan pada tahap ini
antara lain :
a. Memperluaskan keluarga inti menjadi keluarga yang besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan istri yang sedang sakit
dan memasuki masa tua.
c. Membantu anak untuk manfiri di masyarakat.
d. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7. Tahap VII : Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal
dunia. Tugas perkembangan keluarga pada ini antara lain :
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan anak –
anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
8. Tahap VIII : Keluarga usia lanjut
Pada tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah
satu pasangan pensiun berlanjut saat salah satu pasangan meninggal
sampai keduanya meninggal. Tugas perkembangan keluarga tahap
ini antara lain :
a. Mempertahankan rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan life – preview, perenungan hidup/masa lalu.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.F DENGAN
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK PRA SEKOLAH
DENGAN MASALAH UTAMA VERTIGO PADA Ny.M
DI LINGKUNGAN DASAN CERMEN TIMUR
TANGGAL 2 – 4 Maret 2021

I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama kk : Tn. F
2. Umur : 30 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Alamat : Lingkungan Dasan Cermen Timur
6. Komposisi Keluarga
No Nama Umur Jenis Hub. dengan Pendidikan Pekerjaan
(inisial) Kelamin Kepala Keluarga
1. Tn. F 30 tahun Laki-laki Kepala keluarga SMA Pedagang
2. Ny. M 27 tahun Perempuan Ibu SMA IRT
3. An. M 4 tahun Laki-laki Anak - -

7. Genogram
Keterangan :

: Laki – Laki : Garis Perkawinan

: Perempuan : Garis Keturunan

: Pasien : Tinggal serumah

8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.F adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak.
9. Budaya
Suku keluarga Tn. F adalah suku sasak. Dalam berkomunikasi
sehari-hari menggunakan Bahasa sasak dan Bahasa Indonesia.
Keluarga Tn. F tidak memiliki kebiasaan khusus yang
mempengaruhi kesehatan seperti pantangan terhadap makanan.
10. Agama
Keluarga Tn. F adalah agama islam.
11. Status sosial ekonomi keluarga
Dalam keluarga Tn.F penghasilannya ± Rp. 1.500.000,-/per bulan
dan Tn.F mengatakan penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari.
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Ny. M mengatakan sebelum pandemi Covid-19 setiap minggu selalu
rekreasi ke pantai atau pulang ke Lombok Timur. Ny. M
mengatakan selama pandemi Covid-19 tidak pernah rekreasi lagi.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. F sekarang pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia pra sekolah. Tugas perkembangan keluarga yang
seharusnya dilalui oleh keluarga adalah memenuhi kebutuhan
anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
aman, membantu anak untuk bersosialisasi, beradaptasi dengan anak
yang lain juga harus terpenuhi, mempertahankan hubungan yang
sehat baik didalam maupun diluar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar), pembagian waktu untuk individu, pasangan dan
anak, pembagian tanggung jawab anggota keluarga, kegiatan dan
waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini semua tahap perkembangan keluarga dengan pra sekolah
terpenuhi.
15. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat penyakit keturunan
Keluarga Tn.F mengatakan almarhum ayah Tn. F mempunyai
sakit asam urat. Keluarga Ny. M mengatakan di keluarganya
tidak ada yang mempunyai riwayat hipertensi, gula darah dan
penyakit menular lainnya.
b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Keluarga Tn.F mengatakan saat ini Ny. M sering pusing berputar
tiba-tiba dan pandangan buram setelah bangun dari tempat
tidurnya selama 30 detik dan cepat lelah. Keluarga Tn. F
mengatakan saat ini Tn. F dalam keadaan sehat. Dalam 6 bulan
terakhir An. M mengalami batuk-batuk dan pilek tetapi sudah
sembuh dengan dibawanya An. M ke dokter praktek.
16. Riwayat kesehatan sebelumnya
Keluarga Ny.F mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berat
sebelumnya, hanya sesekali sakit flu, batuk dan demam
C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Denah rumah

Kamar Mandi
Dapur
Kamar RuangTamu

b. Status rumah : Rumah milik atas Tn. F


c. Tipe rumah : Permanen
d. Luas rumah : 5 x 6 m2
Keadaan
e. Kebersihan dan Pencahayaan
Keluarga Tn.F mengatakan tetap membersihkan rumah,
lingkungan sekitar rumah Tn.F tampak bersih. Pada pagi hari
selalu membuka korden sehingga cahaya matahari dapat masuk.
Terdapat jendela dan ventilasi udara di rumah. Pencahayaannya
cukup baik.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn.F mengatakan keluarga Ny.F tetap menjalin hubungan
dengan baik sesama tetangganya, tetap bersosialisasi dan saling
membantu.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. F mengatakan tidak pernah kemana-mana dan jarang
ber-rekreasi, namun jika ingin ke rumah sakit / puskesmas dirinya
menggunakan motor atau diantar menggunakan mobil oleh
saudaranya.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.F mengatakan selalu berhubungan baik dan berinteraksi
dengan keluarga, tetangga sekitarnya maupun dengan masyarakat
lainnya.
21. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.F mengatakan selain keluarga besar, masyarakat sekitar
rumahnya menjadi pendukung bagi keluarganya.
D. STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. F mengatakan setiap anggota keluarga selalu saling
terbuka satu sama lain dan saling membantu bila ada masalah.
23. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. F mengatakan saling menghargai satu sama lain, saling
membantu atau mendukung. Keluarga Tn. F mengatakan mampu
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila ada masalah, Tn. F dan
Ny. M akan berdiskusi, walaupun kadang-kadang ada perbedaan
pendapat tetapi dapat dipecahkan Bersama.
24. Struktur peran
Keluarga Tn. F mengatakan dalam keluarganya yang berperan
mencari nafkah adalah Tn. F. Ny. M adalah ibu rumah tangga dan
An. M adalah anak tunggal yang masih TK.
25. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. F mengatakan nilai dan norma yang berlaku di
keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut yaitu agama
Islam dan norma yang berlaku di lingkungannya.

E. FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi afektif
Keluarga Tn.F mengatakan sangat menyayangi anak-anaknya, selalu
mencoba membantu semua kebutuhan anak-anak dan keluarganya.
27. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. F mengatakan tetap berinteraksi dan bersosialisasi
dengan keluarga dan tetangganya.
28. Fungsi perawatan kesehatan (Data Spesifik)
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.F mengatakan kesehatan Tn.F hanya mengalami
batuk pilek saja. Keluarga Tn. F mengatakan Ny. M sering
merasakan pusing seperti berputar setelah bangun tidur.
Keluarga Tn. F mengatakan An. M batuk dan pilek dalam 6
bulan terakhir. Keluarga Tn. F mengatakan jika Ny. M pusing
maka akan istirahat. Keluarga Tn F. mengatakan tidak
mengetahui penyebab pusing yang dialami Ny. M.
b. Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
Keluarga Tn. F mengatakan apabila ada keluarga yang sakit
dibawa ke puskesmas dan rumah sakit.
c. Kemampuan melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
yang sakit
Keluarga Tn. F mengatakan jika Tn. F batuk dan pilek maka
akan minum obat dari apotek. Keluarga Tn. F mengatakan jika
An. M sakit maka akan langsung membawa ke dokter praktek
atau melakukan kompres hangat sebelum di bawa ke pelayanan
kesehatan. Keluarga Tn. F mengatakan jika Ny. M pusing maka
akan istirahat di tempat tidur sampai pusingnya hilang. Keluarga
Tn. F mengatakan Ny. M tidak mengetahui penyebab hingga
penanganan pusingnya.
d. Kemampuan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
Keluarga Tn. F mengatakan lingkungan di sekitar selalu
dibersihkan, jendela setiap pagi dibuka. Keluarga Tn. F
mengatakan memanfaatkan fasilitas PDAM sebagai sumber air
bersih tetapi tidak untuk diminum.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada
Keluarga Tn. F mengatakan, apabila keluarga sakit selalu dibawa
ke puskesmas dan rumah sakit. Apabila sedang sakit demam,flu,
batuk biasanya pasien membeli obat di apotek.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


Keluarga Tn. F mengatakan apabila jenuh biasanya berkumpul dengan
keluarga besar untuk berbagi cerita melalui chat atau menelpon dan
apabila ada masalah biasanya keluarga Tn.F selalu berdiskusi dengan
istrinya jika ada masalah.
Harapan Keluarga Terhadap Perawat Berhubungan Dengan
Masalah Yang Dihadapi :
Dengan adanya kunjungan keluarga dapat menambah pengetahuan
tentang kesehatan dan bagaimana perawatan yang diberikan untuk
keluarga Tn. F serta membantu dalam proses peningkatan status
kesehatan khususnya keluarganya.
G. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOES)
Anggota Tn. F Ny. M An. M
keluarga
Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Rambut hitam, Rambut tampak Rambut tampak
bentuk oval, tidak bewarna hitam, bersih, berwarna
terdapat lesi, bibir bentuk oval, tidak hitam, bentuk
tampak lembab, terdapat lesi, bibir oval, tidak
konjungtiva non tampak lembab, terdapat lesi,
anemis, sklera non sklera non ikterik sklera non
ikterik, muka Palpasi : ikterik
tampak lemes Tidak ada nyeri Palpasi :
Palpasi : tekan Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri tekan.
tekan.
Leher Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
limfe limfe. limfe, vena
Palpasi : Palpasi : jugularis
Tidak ada Tidak ada Palpasi :
pembesaran pembesaran Tidak ada nyeri
kelenjar tiroid dan kelenjar tiroid dan tekan, tidak ada
limfe limfe pembesaran
kelenjar tiroid.
Dada Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Tampak simetris, Tampak simetris, Tampak
pergerakan dinding pergerakan dinding simetris,
dada simetris, tidak sama, tidak ada lesi pergerakan
ada lesi. Palpasi : dinding dada
Palpasi : Tidak ada benjolan, simetris, tidak
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri ada lesi.
tidak ada nyeri tekan. Palpasi :
tekan. Auskultasi : Tidak ada
Auskultasi : Tidak ada suara benjolan, tidak
Tidak ada suara napas tambahan. ada nyeri tekan.
napas tambahan. Perkusi : Auskultasi :
Perkusi : Terdapat suara Tidak ada suara
Terdengar suara sonor. napas tambahan.
sonor. Perkusi :
Terdapat suara
sonor.
Abdomen Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Tampak simetris, Tampak simetris, Tampak
tidak ada lesi. tidak ada lesi. simetris, tidak
Palpasi : Palpasi : ada lesi.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Palpasi :
tekan. tekan, abdomen Tidak ada nyeri
terasa tegang tekan, tidak
Auskultasi : asites
Peristaltik usus Auskultasi :
terdengar 10 Peristaltik Auskultasi :
kali/menit. terdengar 8 Peristaltik
Perkusi : kali/menit. terdengar 12
Terdengar Timpani Perkusi : kali/menit.
dan pekak saat Terdengar Timpani Perkusi :
mengenai batas dan pekak saat Terdengar
organ mengenai batas Timpani dan
organ pekak saat
mengenai batas
organ
Ekstremitas Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
ekstremitas atas ekstremitas atas ekstremitas atas
dan bawah tampak dan bawah regio dan bawah
simetris. kanan paralisis tampak simetris.
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak tekan pada tekan, tidak
terdapat edema, ekstremitas bawah terdapat edema,
CRT kembali kanan, CRT 1 detik CRT 1 detik
dalam 1 detik
Kekuatan otot Kekuatan otot
Kekuatan otot 5 5 5 5
5 5
5 5 5 5
5 5
Data Tambahan :
1. Tanda – tanda vital
a. Tn. F : TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 18 x/menit

b. Ny. M : TD : 100/80 mmHg


N : 84 x/menit
S : 36 0C
RR : 18 x/menit

c. An. M : N : 90 x/menit
S : 36 0C
RR : 20 x/menit
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : Ketidakmampuan Manajemen keluarga
- Keluarga Tn. F keluarga merawat tidak efektif
mengatakan Ny. M sering anggota keluarga yang
mengalami pusing yang menderita vertigo
berputar setelah bangun
tidur.
- Keluarga Tn. F
mengatakan Ny. M hanya
istirahat di tempat tidur
saja sampai pusingnya
hilang.
DO :
- Ny. M tampak lemas dan
lesu
- TTV:
TD : 100/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36 0C
RR : 18 x/menit

2. DS : Ketidakmampuan Manajemen kesehatan


- Keluarga Tn. F keluarga dalam keluarga tidak efektif
mengatakan Ny. M sering mengenal vertigo
mengalami pusing yang
berputar setelah bangun
tidur.
- Keluarga Tn. F
mengatakan Ny. M tidak
mengetahui penyebab
hingga penanganan
pusingnya.
- Keluarga Tn. F
mengatakan Ny. M hanya
istirahat saja jika pusing.
DO :
- Ny. M tampak bingung saat
ditanya tentang penyebab
hingga penanganan
pusingnya.
- TD : 100/80 mmHg
B. RUMUSAN DIAGNOSA
1. Manajemen keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita vertigo ditandai dengan keluarga Tn. F mengatakan Ny. M
sering mengalami pusing yang berputar setelah bangun tidur,
keluarga Tn. F mengatakan Ny. M hanya istirahat di tempat tidur
saja sampai pusingnya hilang, Ny. M tampak lemas, TD :
0
100/80 mmHg, N: 84 x/menit, S : 36 C, R: 18 x/menit.
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubuungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal vertigo ditandai dengan,
keluarga Tn. F mengatakan Ny. M sering mengalami pusing yang
berputar setelah bangun tidur, keluarga Tn. F mengatakan Ny. M
tidak mengetahui penyebab hingga penanganan pusingnya, Ny. M
tampak bingung saat ditanya tentang penyebab hingga penanganan
pusingnya., TD : 100/80 mmHg, N: 84 x/menit, S: 36 0C, RR: 18
x/menit.
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Prioritas Masalah :
1. Manajemen keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita vertigo
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubuungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal vertigo

No Diagnosa Tujuan Rencana


Keperawatan TUM TUK Keperawatan
1. Manajemen Setelah Setelah dilakukan 1. Monitor
keluarga tidak dilakukan kunjungan rumah 3 kelelahan fisik
efektif tindakan kali diharapkan 2. Identifikasi
berhubungan keperawatan keluarga mampu aktivitas yang
dengan ketidakmampua merawat anggota dapat dilakukan
ketidakmampua n keluarga keluarga yang 3. Pastikan
n keluarga dalam merawat menderita vertigo lingkungan
dalam merawat anggota keluarga dengan kriteria aman dan
anggota keluarga yang menderita keluarga mampu penerangan
yang menderita vertigo teratasi menjelaskan secara yang cukup
vertigo lisan 2 cara 4. Anjurkan tirah
penanganan vertigo baring
secara tepat 5. Berikan
penjelasan
penanganan
vertigo di rumah
2. Manajemen Setelah Setelah dilakukan 1. Kaji
kesehatan dilakukan kunjungan rumah 3 pengetahuan
keluarga tidak tindakan kali diharapkan keluarga
efektif keperawatan keluarga mampu mengenai
berhubungan ketidakmampua mengenal vertigo vertigo
dengan n keluarga dengan kriteria : 2. Berikan
ketidakmampuan mengenal 1. Keluarga penjelasan
keluarga dalam vertigo teratasi mengatakan terkait
mengenal vertigo mengerti tentang a. Pengertian
pengertian, vertigo
penyebab, tanda b. Penyebab
dan gejala, vertigo
pencegahan c. Tanda dan
vertigo gejala vertigo
2. Keluarga dapat d. Pencegahan
mengulangi vertigo
kembali 3. Beri pujian
a. Pengertian positif
vertigo terhadap
b. 3 dari 5 kemampuan
penyebab keluarga
vertigo dalam
c. 3 dari 5 tanda memahami
gejala vertigo penjelasan
d. 3 dari 5 tentang
pencegahan vertigo
vertigo
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


Keperawatan Formatif
1. Selasa, 2 Manajemen 1. Mengkaji 1. Keluarga Tn.F
Maret 2021 keluarga tidak Kesehatan keluarga mengatakan
efektif kesehatan Tn.F
berhubungan hanya mengalami
dengan batuk pilek saja.
ketidakmampuan Keluarga Tn. F
keluarga dalam mengatakan Ny. M
merawat anggota sering merasakan
keluarga yang pusing seperti
menderita berputar setelah
vertigo bangun tidur.
Keluarga Tn. F
mengatakan An. M
batuk dan pilek
dalam 6 bulan
terakhir. Keluarga
Tn. F mengatakan
jika Ny. M pusing
maka akan istirahat
2. Memonitor 2. Ny. M tampak
kelelahan fisik Ny. lemas dan lesu saat
M dikunjungi perawat
3. Mengidentifikasi 3. Keluarga Tn. F
aktivitas yang dapat mengatakan jika
dilakukan pusingnya muncul,
maka Ny. M akan
beristirahat di
tempat tidur
4. Memastikan 4. Lingkungan di
lingkungan aman dalam rumah
dan penerangan keluarga Tn. F
yang cukup untuk tampak berserakan
Ny. M mainan An. M.
Penerangan cukup
di dalam rumah
keluarga
5. Menganjurkan tirah 5. Keluarga Tn. F
baring mengatakan Ny. M
selalu istirahat
6. Memberikan 6. Keluarga tampak
penjelasan mengerti dengan
penanganan vertigo penjelasan dari
di rumah seperti : perawat
a. Istirahat selama
dan setelah
serangan vertigo
b. Melakukan
Teknik Brandt
Daroff selama 5
kali dalam 1
sesi. Dilakukan
2-3 kali dalam
seminggu
selama
2. Selasa, 2 Manajemen 1. Mengkaji 1. Keluarga Tn. F
Maret 2021 kesehatan pengetahuan mengatakan Ny. M
keluarga tidak keluarga mengenai hanya merasakan
efektif vertigo pusing berputar
berhubungan setelah bangun dari
dengan tidur, tetapi tidak
ketidakmampuan mengetahui
keluarga dalam penyebab hingga
mengenal vertigo pencegahan vertigo
2. Memberikan 2. Keluarga Ny. H
penjelasan terkait tampak antusias
a. Pengertian mendengar
vertigo penjelasan tentang
b. Penyebab vertigo penjelasan dari
c. Tanda dan gejala perawat
vertigo
d. Pencegahan
vertigo
3. Memberi pujian 3. Keluarga Tn. F
positif terhadap terutama Ny. M
kemampuan tampak senang
keluarga dalam dengan pujian
memahami perawat
penjelasan tentang
vertigo

3. Rabu, 3 Manajemen 1. Mengkaji kesehatan 1. Keluarga Tn. F


Maret 2021 keluarga tidak keluarga mengatakan saat ini
efektif Tn. F tidak
berhubungan mengeluh sakit, Ny.
dengan M tidak merasakan
ketidakmampuan pusing saat bangun
keluarga dalam tidur, dan An. M
merawat anggota sedang dalam
keluarga yang keadaan sehat
menderita
vertigo 2. Memonitor 2. Ny. M tidak tampak
kelelahan fisik Ny. lemas dan lesu
M 3. Keluarga Tn. F
3. Menganjurkan tampak paham
kepada Ny. M untuk dengan penjelasan
membereskan perawat
mainan An. M agar
resiko jatuh tidak
terjadi
4. Keluarga Tn. F
4. Menganjurkan tirah mengatakan Ny. M
baring selalu istirahat
5. Keluarga Tn. F
5. Menganjurkan mengatakan Ny. M
Kembali untuk melakukan anjuran
penanganan vertigo dari perawat
di rumah seperti :
a. Istirahat selama
dan setelah
serangan vertigo
b. Melakukan
Teknik Brandt
Daroff selama 5
kali dalam 1 sesi.
Dilakukan 2-3
kali dalam
seminggu selama
4. Rabu, 3 Manajemen 1. Menanyakan 1. Keluarga Tn. F
Maret 2021 kesehatan kembali terkait dapat mengulangi
keluarga tidak a. Pengertian kembali :
efektif vertigo a. Pengertian
berhubungan b. Penyebab vertigo vertigo
dengan c. Tanda dan gejala b. 2 dari 5
ketidakmampuan vertigo penyebab
keluarga dalam d. Pencegahan vertigo
mengenal vertigo vertigo c. 2 dari 5 tanda
2. Memberi Kembali gejala vertigo
pujian positif d. 3 dari 5
terhadap pencegahan
kemampuan vertigo
keluarga dalam 1. Keluarga Tn. F
memahami terutama Ny. M
penjelasan tentang sangat senang
vertigo dengan pujian dari
perawat
5. Kamis, 4 Manajemen 1. Mengkaji kesehatan 1. Keluarga Tn. F
Maret 2021 keluarga tidak keluarga mengatakan saat ini
efektif Tn. F tidak
berhubungan mengeluh sakit, Ny.
dengan M tidak merasakan
ketidakmampuan pusing saat bangun
keluarga dalam tidur, dan An. M
merawat anggota sedang dalam
keluarga yang keadaan sehat
menderita
vertigo 2. Memonitor 2. Ny. M tidak tampak
kelelahan fisik Ny. lemas dan lesu
M

3. Menganjurkan 3. Saat dikunjungi,


Kembali kepada Ny. rumah tampak bersih
M untuk dari mainan An. M
membereskan
mainan An. M agar
resiko jatuh tidak
terjadi 4. Keluarga Tn. F
mengatakan Ny. M
4. Menganjurkan tirah selalu istirahat
baring 5. Keluarga Tn. F
mengatakan Ny. M
5. Menganjurkan melakukan anjuran
Kembali untuk dari perawat
penanganan vertigo
di rumah seperti :
a. Istirahat selama
dan setelah
serangan vertigo
b. Melakukan
Teknik Brandt
Daroff selama 5
kali dalam 1
sesi. Dilakukan
2-3 kali dalam
seminggu
selama
6. Kamis, 4 Manajemen 1. Menanyakan 2. Keluarga Tn. F
Maret 2021 kesehatan kembali terkait dapat mengulangi
keluarga tidak a. Pengertian kembali :
efektif vertigo e. Pengertian
berhubungan b. Penyebab vertigo vertigo
dengan c. Tanda dan gejala f. 4 dari 5
ketidakmampuan vertigo penyebab
keluarga dalam d. Pencegahan vertigo
mengenal vertigo vertigo g. 4 dari 5 tanda
gejala vertigo
h. 4 dari 5
pencegahan
vertigo
2. Memberi kembali 3. Keluarga Tn. F
pujian positif terutama Ny. M
terhadap sangat senang
kemampuan dengan pujian dari
keluarga dalam perawat
memahami
penjelasan tentang
vertigo
V. EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif


1. Kamis, 4 Manajemen keluarga tidak S :
Maret 2021 efektif berhubungan dengan 1. Keluarga Tn. F terutama
ketidakmampuan keluarga Ny. M mengatakan
dalam merawat anggota penanganan vertigo
keluarga yang menderita seperti tirah baring
vertigo selama serangan vertigo
hingga gejala vertigonya
hilang dan teknik Brand
Daroff

O:
1. Keluarga Tn. F terutama
Ny. M tidak tampak
lemas
2. Keluarga Tn. F terutama
Ny. M tampak mampu
menyebutkan kembali 2
penanganan vertigo di
rumah yaitu istirahat
selama serangan vertigo
hingga pusingnya hilang
dan latihan teknik Brandt
Daroff
3. TTV :
a. TD : 110/80 mmHg
b. N : 80 x/menit
c. S : 36 0C
d. RR : 18 x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
2. Kamis, 4 Manajemen kesehatan S :
Maret 2021 keluarga tidak efektif 1. Keluarga Tn. F
berhubungan dengan mengatakan mengerti
ketidakmampuan keluarga tentang pengertian,
dalam mengenal vertigo penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan
vertigo
O:
Keluarga tampak paham dan
mengerti penjelasan perawat
dengan mengulangi
kembali:
a. Pengertian vertigo
b. 4 dari 5 penyebab
vertigo
c. 4 dari 5 tanda gejala
vertigo
d. 4 dari 5 pencegahan
vertigo
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai