A. Data umum
1. Nama KK : Tn. N
2. Umur KK : 53 tahun
3. Alamat : RT 04/ RW 01, Desa Petungsewu, Kec.
Dau, Malang
4. No. Telephon : 0822xxxxxxxx
5. Pekerjaan : Buruh Tani
6. Pendidikan : SD
7. Susunan Anggota Keluarga :
Hub Sex Umur Gol Masalah
No Nama Pendidikan Pekerjaan
dg KK (L/P) (tahun) Darah Kesehatan
1 Na’ib Suami L 53 - SD Buruh Tani -
2 Tukiyah Istri P 41 - SD Buruh Tani Hipertensi
3 Hidayatul Anak P 21 - SMP Buruh -
4. Alviatus Anak P 13 - SMP - -
Risma
Widyatati
5. Saimah Orang P 56 - SD Buruh Tani Hipertensi
Tua
Genogram
HT
Ny. S
56 th
th
HT
53 th
Tn. N Ny. T
41 th
An. H An. A
th 13 tn
21 tn
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien/ Klien
: Perempuan : Menikah
: Tinggal satu rumah : Meninggal
: Hubungan anak kandung : Cerai
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga besar (extended family) karena terdiri dari
ayah, ibu, anak dan nenek
9. Latar belakang kebudayaan
Keluarga memliki kebudayaan Jawa. Tn. N warga asli desa
Petungsewu, dan Ny. T juga berasal dari desa Petungsewu. Keduanya
biasa menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-
hari. Ny. S juga berasal dari jawa beliau juga menggunakan bahasa
jawa sebagai komunikasi sehari-hari. An. A juga menggunakan
bahasa jawa untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Keluarga
klien tidak memiliki pantangan terhadap kebudayaan tertentu dalam
berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan juga dalam masalah
kesehatan.
Keluarga lebih percaya pada pelayanan kesehatan, dalam hal
tradisional keluarga terkadang mengkonsumsi jamu tradisional.
Keluarga tidak memiliki kebiasaan diet/ pantangan makanan.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat biasanya ke rumah praktik mandiri.
10. Identifikasi religius
Semua anggota keluarga beragama islam dan untuk pelaksanaan sholat
waktu hanya kadang-kadang. Keluarga Tn. N sesekali mengikuti acara
tahlilan di masyarakat. Keyakinan keluarga Tn. N tidak bertentangan
dengan norma yang ada di sekitar tempat tinggalnya, terutama dalam
masalah kesehatan.
11. Status kelas sosial
Sumber penghasilan keluarga yakni dari Tn. N dan Ny. T yang berperan
sebagai pencari nafkah. Status kelas sosial keluarga yakni menengah ke
bawah. Ny. T mengatakan untuk keperluan/ kebutuhan sehari-hari cukup.
12. Mobilitas kelas sosial
Anggota keluarga biasanya jalan-jalan di sekitar RW 01 saja untuk
refreshing. Waktu luang mereka dihabiskan untuk berkumpul seperti
nonton TV bersama maupun bercerita kegiatan sehari-hari.
Dapur
Rumah yang ditinggali oleh keluarga adalah rumah milik orang tua Ny. T.
Rumah tersebut merupakan bangunan permanen dan memiliki teras.
Posisi kursi pada ruang tamu di pinggirkan semua dan terdapat 1 meja
ditengah lingkaran kursi tersebut. Di belakang terdapat ruang TV bersama,
satu kamar yang untuk Tn. N dan Ny. T, satu kamar untuk An. A dan satu
kamar untuk Ny. S. selain itu juga terdapat satu kamar mandi dan
disampingnya terdapat dapur keluarga.
18. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat
Rumah klien berada di pemukiman warga yang cukup padat. Rumah yang
berada di kanan dan kiri hampir menempel pada rumah klien. Klien memiliki
hewan ternak dibelakang rumahnya. Masyarakat sekitar rumah klien sering
berinteraksi satu sama lain dengan keluarga yang lain. Biasanya mereka
melakukan gotong-royong bersama. Sumber mata air menggunakan air
wislik. Air minum merupakan air yang dimasak sendiri. WC yang digunakan
merupakan WC jongkok.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga klien biasa menggunakan motor untuk bermobilisasi ke tempat
yang lain. Rumah klien berada di perumahan padat penduduk di desa
Petungsewu RW 01.
20. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat
Tn. N adalah warga yang terkadang mengikuti kegiatan yang ada di desa
seperti tahlilan. Pekerjaan Tn. N yaitu sebagai buruh tani di sawah maupun
di ladang. Ny. T mengatakan biasanya mengikuti kegiatan PKK dan arisan
yang ada di RT, beliau juga aktif apabila ada kegiatan di RT maupun di
RW, seperti lomba dalam rangka 17 Agustus.
D. Struktur Keluarga
21. Pola dan Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga yaitu komunikasi terbuka,
ketika ada masalah di dalam keluarga maka segera dibicarakan bersama
dan diseleseikan secara langsung. Dalam pola komunikasi, yang
mendominasi dalam keluarga adalah Tn. N sebagai kepala keluarga, untuk
permasalahan perekonomian keluarga cenderung dibicarakan bersama
dalam mengambil keputusan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Apabila ada masalah yang belum bisa terselesaikan, biasanya Tn. N dan
Ny. T meminta nasihat kepada Ny. S selaku ibu dari Ny. T. Apabila An. A
ada masalah biasanya cerita ke Ny. T terlebih dahulu, kemudian Ny. T
menyampaikan ke Tn. N.
22. Struktur Kekuatan
Keputusan dalam keluarga cenderung lebih banyak diambil oleh Tn. N
selaku kepala keluarga. Tetapi dalam hal melaksanakan harus tetap
dirundingan dengan Ny. T, dalam hal pemenuhan kebutuhan Ny. N
cenderung lebih banyak berperan seperti memasak maupun pemenuhan
kebutuhan harian keluarga yang lain.
23. Struktur Peran
Tn. N berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah
setiap hari dan melindungi keluarga selayaknya kepala keluarga. Tn. N
berperan juga sebagi suami dari Ny. T dalam rumah tangganya serta
berperan sebagai ayah dari anak-anaknya. Ny. T berperan sebagai istri
dalam rumah tangganya dan sebagai seorang ibu untuk anak-anaknya
serta Ny. T juga bekerja untuk membantu suaminya. Tn. N sebagai kepala
keluarga yang bekerja sebagai buruh tani lebih sering berada di luar rumah.
Ny. T sebagai ibu rumah tangga sekaligus berkerja sebagai buruh tani juga
lebih sering di luar rumah bersama Tn. N. Dalam mengurus dan mendidik
anak biasanya dilakukan bersama-sama oleh Tn. N dan Ny. T.
24. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang menonjol di dalam keluarga Tn. N dan Ny. T adalah saling
menghargai satu sama lain, dimana selalu menekankan kehidupan yang
sederhana yang selalu bersyukur atas apa yang diperoleh baik dalam hal
kehidupan sehari-hari maupun dari segi ekonomi yang didapatkan. Nilai
yang digunakan dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam dan jawa yang
memang diaplikasikan oleh sebagian besar penduduk. Nilai ini dianut
secara sadar oleh keluarga dan keluarga menganggap kesehatan
sangatlah penting.
E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. N dan Ny. N merupakan keluarga yang harmonis. Interaksi
dalam keluarga terjalin dengan baik, baik dengan keluarga inti maupun
dengan keluarga asal. Antar keluarga saling menghormati, menghargai,
membantu satu sama lain dan saling menyayangi. Ny. N juga sangat
memperhatikan perkembangan anaknya sehingga kebutuhan kasih
sayangnya pun terpenuhi. Ketika petugas ingin mengecek tekanan darah
Ny. N, An. A dan Ny. S juga ikut berpartisipasi.
26. Fungsi Sosialisasi
Keluarga bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan sekitar. Ny. T dan
Tn. N biasa bersosialisasi dengan tetangga dengan sering berinteraksi satu
sama lain di luar rumah. Keluarga menanamkan nilai-nilai baik kepada
anak mereka dalam bersosialisasi, ketika perawat datang, Ny. T
menyambut dengan ramah.
27. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. N dan Ny. T jarang melakukan pemeriksaan keyang dilakukan
diluar tindakan yang dilakukan oleh layanan kesehatan misal pengobatan
alternatif. Keluarga jarang melakukan pengobatan alternatif namun
terkadang mengkonsumsi jamu-jamuan. Tn. N dan An. A melakukan
pemeriksaan kesehatan hanya pada saat sakit saja, sedangkan Ny. T
biasanya periksa pada saat kontrol KB saja dan Ny. S perika pada saat
diadakan kegiatan posyandu lansia di RW. Tn. N biasanya merokok di
dalam rumah maupun diluar rumah.
Pola makan keluarga: dalam sehari-hari menu makan keluarga ada
sayur, lauk, nasi, dan buah namun tidak setiap hari. Biasanya Ny. T
dan keluarga makan 3x sehari. Ny. T biasanya mengkonsumsi kopi
setiap hari 2 gelas namun sekarang hanya 1 gelas perhari dan
cenderung memasak makanan yang asin.
Pola istirahat tidur: biasanya Ny. T tidur malam pukul 22.00 sampai
04.00. Tn. N tidur malam pukul 22.00 sampai 04.00. Tn. N dan Ny. T
jarang tidur siang karena siang hari harus bekerja. Sedangkan An. A
juga jarang tidur siang dan tidur malam malam pukul 21.00 sampai
05.00. Ny. S tidur malam pukul 21.00 sampai 04.00.
Pola olahraga: Ny. T mengatakan keluarganya jarang melakukan
olahraga rutin. Terkadang hanya jalan-jalan disekitar rumah saja
karena pagi hari keluarga Ny. N harus pergi bekerja ke sawah maupun
ke ladang.
28. Terapi Komplementer dan Alternatif
Keluarga terkadang menggunakan jamu-jamuan pada saat sakit. Namun
keluarga lebih sering memanfaatkan layanan kesehatan seperti bidan desa
maupun pergi ke puskesmas.
29. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan yang selama ini digunakan adalah menggunakan
dana mandiri. Keluarga Tn. N memiliki BPJS kecuali Ny. S.
G. Harapan Keluarga :
Semoga sekeluarga sehat selalu dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
dengan tercukupi.
H. Pemeriksaan Fisik
2. Kulit, rambut dan I : Kulit, rambut, I : Kulit, rambut, I : Kulit, I : Kulit sudah
kuku. dan kuku dan kuku rambut, dan mulai keriput,
I : tampak bersih tampak bersih kuku tampak rambut, dan
P: P: kulit dingin P: kulit dingin bersih kuku tampak
P: karena cuaca karena cuaca P: kulit dingin bersih
A: yang dingin yang dingin karena cuaca P: kulit dingin
P: CRT <2 detik P: CRT <2 detik yang dingin karena cuaca
A: tidak terkaji A: tidak terkaji P: CRT <2 yang dingin
detik P: CRT <2
A: tidak terkaji detik
A: tidak terkaji
Total 2 5/6
Skor Diagnosa Ketidakefektifakan Manajemen Kesehatan Keluarga
No Kriteria Nilai Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 1 1/3x1 1/3 Ny. T dan Ny. S mengatakan
Skala : Tidak/kurang sehat/aktual 3 mempunyai riwayat tekanan darah
Ancaman kesehatan/resiko 2 tinggi
Keadaan sejahtera/potensial 1 Ny. S mengatakan terkadang
mengkonsumsi jamu pada saat sakit