Anda di halaman 1dari 23

Keluarga Binaan (ASKEP LENGKAP)

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data umum

1. Nama KK : Tn. N
2. Umur KK : 53 tahun
3. Alamat : RT 04/ RW 01, Desa Petungsewu, Kec.
Dau, Malang
4. No. Telephon : 0822xxxxxxxx
5. Pekerjaan : Buruh Tani
6. Pendidikan : SD
7. Susunan Anggota Keluarga :
Hub Sex Umur Gol Masalah
No Nama Pendidikan Pekerjaan
dg KK (L/P) (tahun) Darah Kesehatan
1 Na’ib Suami L 53 - SD Buruh Tani -
2 Tukiyah Istri P 41 - SD Buruh Tani Hipertensi
3 Hidayatul Anak P 21 - SMP Buruh -
4. Alviatus Anak P 13 - SMP - -
Risma
Widyatati
5. Saimah Orang P 56 - SD Buruh Tani Hipertensi
Tua

Genogram
HT
Ny. S

56 th

th

HT
53 th
Tn. N Ny. T

41 th
An. H An. A

th 13 tn

21 tn
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien/ Klien
: Perempuan : Menikah
: Tinggal satu rumah : Meninggal
: Hubungan anak kandung : Cerai
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga besar (extended family) karena terdiri dari
ayah, ibu, anak dan nenek
9. Latar belakang kebudayaan
 Keluarga memliki kebudayaan Jawa. Tn. N warga asli desa
Petungsewu, dan Ny. T juga berasal dari desa Petungsewu. Keduanya
biasa menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-
hari. Ny. S juga berasal dari jawa beliau juga menggunakan bahasa
jawa sebagai komunikasi sehari-hari. An. A juga menggunakan
bahasa jawa untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Keluarga
klien tidak memiliki pantangan terhadap kebudayaan tertentu dalam
berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan juga dalam masalah
kesehatan.
 Keluarga lebih percaya pada pelayanan kesehatan, dalam hal
tradisional keluarga terkadang mengkonsumsi jamu tradisional.
 Keluarga tidak memiliki kebiasaan diet/ pantangan makanan.
 Apabila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat biasanya ke rumah praktik mandiri.
10. Identifikasi religius
Semua anggota keluarga beragama islam dan untuk pelaksanaan sholat
waktu hanya kadang-kadang. Keluarga Tn. N sesekali mengikuti acara
tahlilan di masyarakat. Keyakinan keluarga Tn. N tidak bertentangan
dengan norma yang ada di sekitar tempat tinggalnya, terutama dalam
masalah kesehatan.
11. Status kelas sosial
Sumber penghasilan keluarga yakni dari Tn. N dan Ny. T yang berperan
sebagai pencari nafkah. Status kelas sosial keluarga yakni menengah ke
bawah. Ny. T mengatakan untuk keperluan/ kebutuhan sehari-hari cukup.
12. Mobilitas kelas sosial
Anggota keluarga biasanya jalan-jalan di sekitar RW 01 saja untuk
refreshing. Waktu luang mereka dihabiskan untuk berkumpul seperti
nonton TV bersama maupun bercerita kegiatan sehari-hari.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap keluarga dengan remaja. Ny. T dan Tn. N
menikah karena dijodohkan oleh orang tua. Tn. N menikah pada usia tahun
31 tahun dan Ny. T pada usia 19 tahun. Tn. N sebelumnya berstatus duda.
Setelah menikah, 1 tahun kemudian Ny. T mengandung anak pertama
yang diberi nama An. H sekarang sudah berusia 21 tahun dan sudah
menikah serta mempunyai anak. Kemudian pada saat An. H bersekolah
kelas tiga SD, Ny. T melahirkan anak yang kedua. Anak pertama dan kedua
selisihnya sekitar 9 tahun. Sekarang keluarga klien berfokus pada
pertumbuhan dan perkembangan anaknya serta mendidik anaknya supaya
tidak salah pergaulan.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi. Tugas perkembangan
keluarga remaja, keluarga dengan anak remaja.
15. Riwayat keluarga inti
Tn. N dan Ny. T menikah karena dijodohkan oleh keluarganya. Tn. N tidak
memiliki riwayat penyakit yang serius. Namun Ny. T memiliki riwayat
hipertensi dan saat ini Ny. T rutin meminum obat yang diberikan ketika
periksa di rumah bidan praktik mandiri. An. A setiap menstruasi sering
mengalami disminore, biasanya untuk mengurangi rasa sakitnya An. A
membawanya tidur.
16. Riwayat keluarga asal
Ibu Ny. T yaitu Ny. S memliki riwayat penyakit hipertensi, dan rutin minum
obat yang diberikan pada saat mengikuti posyandu lansia. Sedangkan
ayah Ny. T sudah meninggal dunia. Ibu Tn. N tidak memiliki riwayat
penyakit yang serius dan ayah Tn. N juga sudah meninggal dunia.
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Denah rumah
Denah rumah KM

Teras Ruang Tamu Ruang TV Kamar Kamar Kamar

Dapur

Rumah yang ditinggali oleh keluarga adalah rumah milik orang tua Ny. T.
Rumah tersebut merupakan bangunan permanen dan memiliki teras.
Posisi kursi pada ruang tamu di pinggirkan semua dan terdapat 1 meja
ditengah lingkaran kursi tersebut. Di belakang terdapat ruang TV bersama,
satu kamar yang untuk Tn. N dan Ny. T, satu kamar untuk An. A dan satu
kamar untuk Ny. S. selain itu juga terdapat satu kamar mandi dan
disampingnya terdapat dapur keluarga.
18. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat
Rumah klien berada di pemukiman warga yang cukup padat. Rumah yang
berada di kanan dan kiri hampir menempel pada rumah klien. Klien memiliki
hewan ternak dibelakang rumahnya. Masyarakat sekitar rumah klien sering
berinteraksi satu sama lain dengan keluarga yang lain. Biasanya mereka
melakukan gotong-royong bersama. Sumber mata air menggunakan air
wislik. Air minum merupakan air yang dimasak sendiri. WC yang digunakan
merupakan WC jongkok.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga klien biasa menggunakan motor untuk bermobilisasi ke tempat
yang lain. Rumah klien berada di perumahan padat penduduk di desa
Petungsewu RW 01.
20. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat
Tn. N adalah warga yang terkadang mengikuti kegiatan yang ada di desa
seperti tahlilan. Pekerjaan Tn. N yaitu sebagai buruh tani di sawah maupun
di ladang. Ny. T mengatakan biasanya mengikuti kegiatan PKK dan arisan
yang ada di RT, beliau juga aktif apabila ada kegiatan di RT maupun di
RW, seperti lomba dalam rangka 17 Agustus.

D. Struktur Keluarga
21. Pola dan Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga yaitu komunikasi terbuka,
ketika ada masalah di dalam keluarga maka segera dibicarakan bersama
dan diseleseikan secara langsung. Dalam pola komunikasi, yang
mendominasi dalam keluarga adalah Tn. N sebagai kepala keluarga, untuk
permasalahan perekonomian keluarga cenderung dibicarakan bersama
dalam mengambil keputusan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Apabila ada masalah yang belum bisa terselesaikan, biasanya Tn. N dan
Ny. T meminta nasihat kepada Ny. S selaku ibu dari Ny. T. Apabila An. A
ada masalah biasanya cerita ke Ny. T terlebih dahulu, kemudian Ny. T
menyampaikan ke Tn. N.
22. Struktur Kekuatan
Keputusan dalam keluarga cenderung lebih banyak diambil oleh Tn. N
selaku kepala keluarga. Tetapi dalam hal melaksanakan harus tetap
dirundingan dengan Ny. T, dalam hal pemenuhan kebutuhan Ny. N
cenderung lebih banyak berperan seperti memasak maupun pemenuhan
kebutuhan harian keluarga yang lain.
23. Struktur Peran
Tn. N berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah
setiap hari dan melindungi keluarga selayaknya kepala keluarga. Tn. N
berperan juga sebagi suami dari Ny. T dalam rumah tangganya serta
berperan sebagai ayah dari anak-anaknya. Ny. T berperan sebagai istri
dalam rumah tangganya dan sebagai seorang ibu untuk anak-anaknya
serta Ny. T juga bekerja untuk membantu suaminya. Tn. N sebagai kepala
keluarga yang bekerja sebagai buruh tani lebih sering berada di luar rumah.
Ny. T sebagai ibu rumah tangga sekaligus berkerja sebagai buruh tani juga
lebih sering di luar rumah bersama Tn. N. Dalam mengurus dan mendidik
anak biasanya dilakukan bersama-sama oleh Tn. N dan Ny. T.
24. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang menonjol di dalam keluarga Tn. N dan Ny. T adalah saling
menghargai satu sama lain, dimana selalu menekankan kehidupan yang
sederhana yang selalu bersyukur atas apa yang diperoleh baik dalam hal
kehidupan sehari-hari maupun dari segi ekonomi yang didapatkan. Nilai
yang digunakan dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam dan jawa yang
memang diaplikasikan oleh sebagian besar penduduk. Nilai ini dianut
secara sadar oleh keluarga dan keluarga menganggap kesehatan
sangatlah penting.

E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. N dan Ny. N merupakan keluarga yang harmonis. Interaksi
dalam keluarga terjalin dengan baik, baik dengan keluarga inti maupun
dengan keluarga asal. Antar keluarga saling menghormati, menghargai,
membantu satu sama lain dan saling menyayangi. Ny. N juga sangat
memperhatikan perkembangan anaknya sehingga kebutuhan kasih
sayangnya pun terpenuhi. Ketika petugas ingin mengecek tekanan darah
Ny. N, An. A dan Ny. S juga ikut berpartisipasi.
26. Fungsi Sosialisasi
Keluarga bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan sekitar. Ny. T dan
Tn. N biasa bersosialisasi dengan tetangga dengan sering berinteraksi satu
sama lain di luar rumah. Keluarga menanamkan nilai-nilai baik kepada
anak mereka dalam bersosialisasi, ketika perawat datang, Ny. T
menyambut dengan ramah.
27. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. N dan Ny. T jarang melakukan pemeriksaan keyang dilakukan
diluar tindakan yang dilakukan oleh layanan kesehatan misal pengobatan
alternatif. Keluarga jarang melakukan pengobatan alternatif namun
terkadang mengkonsumsi jamu-jamuan. Tn. N dan An. A melakukan
pemeriksaan kesehatan hanya pada saat sakit saja, sedangkan Ny. T
biasanya periksa pada saat kontrol KB saja dan Ny. S perika pada saat
diadakan kegiatan posyandu lansia di RW. Tn. N biasanya merokok di
dalam rumah maupun diluar rumah.
 Pola makan keluarga: dalam sehari-hari menu makan keluarga ada
sayur, lauk, nasi, dan buah namun tidak setiap hari. Biasanya Ny. T
dan keluarga makan 3x sehari. Ny. T biasanya mengkonsumsi kopi
setiap hari 2 gelas namun sekarang hanya 1 gelas perhari dan
cenderung memasak makanan yang asin.
 Pola istirahat tidur: biasanya Ny. T tidur malam pukul 22.00 sampai
04.00. Tn. N tidur malam pukul 22.00 sampai 04.00. Tn. N dan Ny. T
jarang tidur siang karena siang hari harus bekerja. Sedangkan An. A
juga jarang tidur siang dan tidur malam malam pukul 21.00 sampai
05.00. Ny. S tidur malam pukul 21.00 sampai 04.00.
 Pola olahraga: Ny. T mengatakan keluarganya jarang melakukan
olahraga rutin. Terkadang hanya jalan-jalan disekitar rumah saja
karena pagi hari keluarga Ny. N harus pergi bekerja ke sawah maupun
ke ladang.
28. Terapi Komplementer dan Alternatif
Keluarga terkadang menggunakan jamu-jamuan pada saat sakit. Namun
keluarga lebih sering memanfaatkan layanan kesehatan seperti bidan desa
maupun pergi ke puskesmas.
29. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan yang selama ini digunakan adalah menggunakan
dana mandiri. Keluarga Tn. N memiliki BPJS kecuali Ny. S.

F. Stress dan Koping Keluarga


30. Stressor jangka pendek
TV yang dimiliki keluarga Tn. N sudah lama rusak, namun belum ada uang
untuk memperbaikinya.
31. Stressor jangka panjang
Ny. T berharap bisa memiliki rumah sendiri supaya tidak tinggal bersama
dengan ibunya lagi.
32. Strategi koping keluarga
Ny. T dan Tn. N lebih semangat dalam bekerja supaya dapat memenuhi
stresor yang ada dalam keluarganya seperti memperbaiki TV dan
membangun rumah pribadi. Selain itu Ny. T juga ikut arisan di RT untuk
menambah dana.
33. Adaptasi keluarga
Klien sudah mampu beradaptasi dengan anaknya yang akan melanjutkan
sekolah menengah pertama (SMP). Mereka lebih memperhatikan
pergaulan anaknya supaya tidak mengikuti pergaulan anak-anak jaman
sekarang.

G. Harapan Keluarga :
Semoga sekeluarga sehat selalu dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
dengan tercukupi.
H. Pemeriksaan Fisik

No Jenis Ayah Ibu Anak 1 Orang Tua


pemeriksaan (Tn. N) (Ny. T) (An. A) (Ny. S)
1. TTV dan TD : 110/70 TD : 140/100 TD : 110/80 TD : 140/100
kesadaran Nadi: 70 x/ menit Nadi: 77 x/ menit Nadi: 69 x/ Nadi: 70 x/
Suhu: 370C Suhu: 37,20C menit menit
RR: 16 x/ menit RR: 18 x/ menit Suhu: 370C Suhu: 37,40C
Compos mentis Compos mentis RR: 16 x/ menit RR: 18 x/ menit
Compos Compos
mentis mentis

2. Kulit, rambut dan I : Kulit, rambut, I : Kulit, rambut, I : Kulit, I : Kulit sudah
kuku. dan kuku dan kuku rambut, dan mulai keriput,
I : tampak bersih tampak bersih kuku tampak rambut, dan
P: P: kulit dingin P: kulit dingin bersih kuku tampak
P: karena cuaca karena cuaca P: kulit dingin bersih
A: yang dingin yang dingin karena cuaca P: kulit dingin
P: CRT <2 detik P: CRT <2 detik yang dingin karena cuaca
A: tidak terkaji A: tidak terkaji P: CRT <2 yang dingin
detik P: CRT <2
A: tidak terkaji detik
A: tidak terkaji

3. Kepala, leher I : Kepala I : Kepala I : Kepala I : Kepala


I : tampak simetris, tampak simetris, tampak tampak
P: leher tidak leher tidak simetris, leher simetris, leher
P: tampak tampak tidak tampak tidak tampak
A: pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
vena jugularis, vena jugularis vena jugularis vena jugularis
teraba jakun P: leher dan P: leher dan P: leher dan
P: leher dan kepala normal kepala normal kepala normal
kepala normal A: tidak terkaji A: tidak terkaji A: tidak terkaji
A: tidak terkaji
4. Cara berpakaian Rapih, Rapi, Rapih, Rapi,
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
baju dan celana baju dan rok baju dan baju dan rok
celana
5. Status mental dan Stabil Stabil Stabil Stabil
cara berbicara
6. Orientasi Dapat mengenal Dapat mengenal Dapat Dapat
waktu, tempat, waktu, tempat, mengenal mengenal
dan orang dan orang waktu, tempat, waktu, tempat,
dan orang dan orang
7. Gaya berbicara Lancar dalam Lancar dalam Malu-malu Lancar dalam
berbicara, berbicara, dalam berbicara,
mampu mampu berbicara, mampu
berkomunikasi berkomunikasi mampu berkomunikasi
dengan baik, dengan baik, berkomunikasi dengan baik,
bicara dengan bicara dengan dengan baik bicara dengan
gerakan gerakan gerakan
8. Postur dan cara Tegak, normal, Tegak, normal, Tegak, normal, Tegak, normal,
berjalan seimbang seimbang seimbang seimbang
II. ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan


Data Subyektif: Perilaku Kesehatan Cenderung
 Ny. T mengatakan Tn. N merokok di dalam rumah Berisiko b/d kurang
maupun diluar rumah pemahaman
 Tn. N mengatakan biasa menggunakan layanan
kesehatan ketika sakit
 Ny. T mengatakan sekarang mengurangi konsumsi kopi
yaitu hanya 1 gelas setiap hari
 Ny. T mengatakan terkadang pada saat memasak
cenderung asin.
 Ny. S mengatakan terkadang mengkonsumsi jamu pada
saat sakit
Data Obyektif:
 TD Ny. T dan Ny. S: 140/ 100 mmHg
Data Subyektif: Ketidakefektifakan Manajemen
 Ny. T dan Ny. S mengatakan mempunyai riwayat Kesehatan Keluarga b/d
tekanan darah tinggi kerumitan regimen terapeutik
 Ny. T mengatakan periksa hanya pada saat kontrol KB
saja
 Ny. S mengatakan periksa pada saat ada kegiatan
posyandu lansia
 Ny. S mengatakan terkadang mengkonsumsi jamu pada
saat sakit
Data Obyektif:
 TD Ny. T dan Ny. S: 140/ 100 mmHg
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Prioritas Masalah
Skor Diagnosa Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
No Kriteria Nilai Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2 2/3x1 2/3 Ny. T mengatakan Tn. N merokok di
Skala : Tidak/kurang sehat/aktual 3 dalam maupun di luar rumah
Ancaman kesehatan/resiko 2 Tn. N mengatakan biasa
Keadaan sejahtera/potensial 1 menggunakan layanan kesehatan
ketika sakit

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 1/2x2 1 Ny. T mengatakan sekarang


Skala : Mudah 0 mengurangi konsumsi kopi yaitu
Sebagian 1 hanya 1 gelas setiap hari
Tidak dapat 2
3. Potensial masalah untuk dicegah 2 2/3x1 2/3 Ny. T mengatakan sekarang
Skala : Tinggi 3 mengurangi konsumsi kopi yaitu
Cukup 2 hanya 1 gelas setiap hari
Rendah 1
4. Menonjol masalah 1 1/2x1 1/2 Ny. T mengatakan sekarang
Skala : Masalah berat, harus segera ditangani 2 mengurangi konsumsi kopi yaitu
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1 hanya 1 gelas setiap hari
Masalah tidak dirasakan 0 Ny. T mengatakan terkadang pada
saat memasak cenderung asin.

Total 2 5/6
Skor Diagnosa Ketidakefektifakan Manajemen Kesehatan Keluarga
No Kriteria Nilai Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 1 1/3x1 1/3 Ny. T dan Ny. S mengatakan
Skala : Tidak/kurang sehat/aktual 3 mempunyai riwayat tekanan darah
Ancaman kesehatan/resiko 2 tinggi
Keadaan sejahtera/potensial 1 Ny. S mengatakan terkadang
mengkonsumsi jamu pada saat sakit

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 1 1/2x2 1 Ny. T mengatakan periksa hanya


Skala : Mudah 0 pada saat kontrol KB saja
Sebagian 1 Ny. S mengatakan periksa pada saat
Tidak dapat 2 ada kegiatan posyandu lansia
3. Potensial masalah untuk dicegah 2 2/3x1 2/3 Ny. T mengatakan periksa hanya
Skala : Tinggi 3 pada saat kontrol KB saja
Cukup 2 Ny. S mengatakan periksa pada saat
Rendah 1 ada kegiatan posyandu lansia
4. Menonjol masalah 1 1/2x1 1/2 Ny. S mengatakan terkadang
Skala : Masalah berat, harus segera ditangani 2 mengkonsumsi jamu pada saat sakit.
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Total 2 3/6
b. Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko b/d kurang pemahaman
2. Ketidakefektifakan Manajemen Kesehatan Keluarga b/d kerumitan regimen terapeutik
IV. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Tindakan


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
1 Perilaku Setelah TUK 1 Kognitif NOC : NIC :
Kesehatan dilakukan Keluarga Perilaku Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan
Cenderung asuhan mampu No. Indikator Skala keterangan 1. Identifikasi faktor internal
Berisiko keperawat mengenal Saat Target dan eksternal yang dapat
an selama masalah pengkaji mengurangi motivasi
3x kesehatan an dalam kebiasaan hidup
pertemua 1.. Melakukan 2 4 1= tidak sehat
n keluarga perilaku pernah 2. Bantu individu, keluarga
siap untuk kesehatan 2= jarang untuk memperjelas
mengubah secara rutin 3= kadang- keyakinan dan nilai-nilai
perilaku 2. Mengikuti 3 4 kadang kesehatan
cenderung diet sehat 4= sering 3. Ajarkan strategi yang
berisiko 3. Memperoleh 3 4 5= sangat dapat digunakan untuk
pemeriksaan sering menolak perilaku yang
rutin tidak sehat atau berisiko
4. Menghindari 3 4 daripada memberikan
paparan sisa saran untuk menghindari
asap rokok atau mengubah perilaku
5. Menghindari 2 4 4. Tekankan pentingnya pola
penggunaan makan sehat, tidur,
tembakau berolahraga dan hidup
sehat pada keluarga
TUK 2 Kognitif NOC : NIC :
Keluarga Perilaku Patuh Bantuan Penghentian
mampu No. Indikator Skala keterangan Merokok
mengambil Saat Target 1. Informasikan mengenai
keputusan pengkaji bahaya merokok
an 2. Bantu klien
1.. Mencari 2 4 1= tidak mengidentifikasi alasan
informasi pernah berhenti merokok
kesehatan 2= jarang 3. Bantu memilih metode
dari berbagai 3= kadang- yang tepat untuk
sumber kadang mengurangi/berhenti
2. Menggunaka 1 4 4= sering merokok
n strategi 5= sangat 4. Libatkan orang disekitar
untuk sering klien untuk mengingatkan
mengelimina dalam mengurangi/
si perilaku menghentikan kebiasaan
tidak sehat merokok
3. Menggunaka 1 4
n strategi
untuk
mengoptimal
kan
kesehatan
4. Melakukan 1 4
skrining
sendiri
5. Melakukan 1 4
monitor
sendiri
mengenai
status
kesehatan
mandiri
TUK 3 Psikomotor NOC : NIC :
Keluarga Perilaku Patuh: Diet yang Sehat Konseling Nutrisi
mampu No. Indikator Skala keterangan 1. BHSP kepada keluarga
merawat Saat Target 2. Fasilitasi untuk
pengkaji mengidentifikasi perilaku
an makan yang harus diubah
1.. Menyusun 1 4 1= tidak 3. Berikan informasi
target pernah mengenai perlunya
capaian diet 2= jarang modifikasi diet bagi
2. Menyiapkan 2 4 3= kadang- kesehatan
makanan kadang
sesuai 4= sering
dengan 5= sangat
rekomendasi sering
diet untuk
lemak dan
garam
3. Mengkonsum 3 4
ei buah
sesuai yang
disarankan
4. Mengkonsum 3 4
ei sayur
sesuai yang
disarankan

TUK 4 Afektif NOC : NIC :


Keluarga Dukungan Sosial Dukungan Pengasuhan
mampu No. Indikator Skala keterangan 1. Eksplor kekuatan dan
memodifika Saat Target kelemahan dari caregiver
si pengkaji 2. Monitor interaksi keluarga
lingkungan an dalam penyelesaian
1.. Adanya 3 5 1= tidak masalah
dukungan ada 3. Buat pernyataan positif
dari keluarga/ 2= sedikit mengenai startegi upaya
orang sekitar 3= cukup perubahan perilaku
dalam 4=
merubah sebagian
perilaku 5= penuh
TUK 5 psikomotor NOC : NIC :
Keluarga Partisipasi dalam Keputusan Perawatan Kesehatan Panduan Sistem Pelayanan
mampu Kesehatan
memanfaatk No. Indikator Skala keterangan 1. Informasikan kepada klien
an fasilitas Saat Target mengenai fasilitas layanan
kesehatan pengkaji kesehatan yang terdekat
an 2. Dorong klien untuk
1.. Akses 2 4 = tidak melakukan kontrol
keluarga pernah kesehatan ke layanan
untuk 2= jarang kesehatan, meskipun tidak
layanan 3= kadang- sakit
kesehatan kadang 3. Bantu klien/ keluarga
4= sering memilih fasilitas
5= sangat kesehatan yang ada
sering 4. Monitor kesehatan
klien/keluarga saat ini

No Diagnosa Tujuan Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Tindakan


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga
2 Ketidakefektif Setelah TUK 1 Kognitif NOC : NIC :
akan dilakukan Keluarga Pengetahuan Regimen Kesehatan Pengajaran Proses Penyakit
Manajemen tindakan mampu No. Indikator Skala keterangan 1. Kaji tingkat pengetahun
Kesehatan keperawat mengenal Saat Target pasien terkait dengan
Keluarga an masalah pengkaji proses penyakit yang
manajeme kesehatan an spesifik
n
kesehatan
, 1.. Proses 2 4 1= tidak 2. Jelaskan secara detail
diharapka Penyakit ada tentang penyakit yang
n keluarga 2= terbatas dideritanya
mengetah 2. Manfaat 2 4 3= sedang 3. Diskusikan perubahan
ui 4= banyak gaya hidup yang dapat
pengetahu manajemen 5= sangat mencegah terjadinya
an tentang penyakit banyak komplikasi
terapi 4. Diskusikan pilihan terapi/
keluarga 3. Diet yang 2 4 manajemen yang sesuai
dengan dianjurkan dengan kondisi klien
penyakit
darah 4. Rejimen obat 3 4
tinggi
yang
diresepkan

TUK 2 Kognitif NOC : NIC :


Keluarga Perilaku Promosi Kesehatan Dukungan Pengambilan
mampu No. Indikator Skala keterangan Keputusan
mengambil Saat Target 1. Tentukan apakah
keputusan pengkaji terdapat perbeda
anantara pandangan
an
pasien dan pandangan
1.. Menjaga 2 4 1= tidak
penyedia perawatan
hubungan pernah
kesehatan mengenai
2= jarang
sosial kondisi pasien.
3= kadang-
2. Menggunaka 2 4 2. Informasikan pada
kadang
pasien mengenai
n dukungan 4= sering
pandangan-pandangan
social untuk 5= sangat atau solusi alternative
meningkatka sering dengan cara yang jelas
dan mendukung.
n kesehatan 3. Bantu pasien
3. Mengikuti 2 4 mengidentifikasi
diet sehat. keuntungan dan kerugan
dari setiap alternative
pilihan
TUK 3 Psikomotor NOC : NIC :
Keluarga Perilaku Patuh: Diet yang Sehat Developmental
mampu No. Indikator Skala keterangan Enhancement: Infant
merawat Saat Target 1. Berikan informasi
pengkaji mengenai pertumbuhan
an dan perkembangan bayi
1.. 1. Menjaga 2 4 1= tidak sesuai usia
pernah 2. Ajarkan mengenai
hubungan
2= jarang stimulasi perkembangan
sosial bayi sesuai usia
3= kadang-
2. 2. Mengguna 2 4 kadang
kan 4= sering
5= sangat
dukungan
sering
social
untuk
meningkat
kan
kesehatan
3. Mengikuti 2 4
diet sehat.

TUK 4 Afektif NOC : NIC :


Keluarga Pengetahuan: Manajemen Penyakit Kronik Pengajaran: Peresapan Diet
mampu No. Indikator Skala keterangan 1. Kaji tingkat pengetahuan
memodifika Saat Target pasien mengenai diet
si pengkaji yang disarankan
lingkungan an 2. Instruksikan pasien untuk
1.. Manfaat 1 4 1= tidak menghindari makanan
manajemen ada yang dipantang dan
penyakit 2= terbatas mengkonsumsi makanan
2. Diet yang 2 4 3= sedang yang diperbolehkan
dianjurkan 4= banyak 3. Observasi bagaimana
3. Strategi 2 4 5= sangat pasien memilih makanan
mengatasi banyak
komplikasi
4. Kelompok 2 4
dukungan
yang tersedia
TUK 5 psikomotor NOC : NIC :
Keluarga Partisipasi Keluarga dalam Perawatan Profesional Health System Guidance
mampu No. Indikator Skala keterangan 1. Informasikan kepada klien
memanfaatk Saat Target mengenai fasilitas layanan
an fasilitas pengkaji kesehatan yang terdekat
kesehatan an 2. Dorong klien untuk
1.. Akses 2 4 = tidak melakukan kontrol
keluarga pernah kesehatan ke layanan
kesehatan, meskipun tidak
untuk 2= jarang sakit
layanan 3= kadang- 3. Bantu klien/ keluarga
kesehatan kadang memilih fasilitas
4= sering kesehatan yang ada
5= sangat 4. Monitor kesehatan
sering klien/keluarga saat ini

Anda mungkin juga menyukai