Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PERLINDUNGAN PADA KELUARGA


TN. S YANG MENDERITA STROKE NON HEMORAGIK DI DESA
KEBOCORAN RT 01 RW 02 KECAMATAN KEDUNGBANTENG

KABUPATEN BANYUMAS

Nama Pengkaji :
Tanggal :
A. PENGKAJIAN

1. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. S
Umur : 48 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekejaan :-
Alamat : Desa Kebocoran RT 01 RW 02 Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas
2. Komposisi Keluarga

No Nama JK Umur Hubungan Pekerjaan Pendidikan Ket.


Keluarga
1. Ny. R P 38 th Istri Wiraswasta SD Anggota
kel.
2. An. L P 17 th Anak Pelajar SMA Anggota
kel.
3. An. R P 7 th Anak Pelajar SD Anggota
kel.

3. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Laki-laki meninggal

: Perempuan : Perempuan meninggal

: Menikah : Garis keturunan

: Anggota keluarga sakit : Tinggal serumah


4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak yang tinggal dalam satu rumah.

5. Suku Bangsa
a. Asal Suku Bangsa : Jawa
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : tidak ada budaya yang
mengikat dan terpantang terhadap kesehatannya.

6. Agama dan Kepercayaan


Tn. S dan keluarga beragama islam yang taat beribadah yaitu dengan
menjalankan sholat lima waktu dan mengaji. Tidak ada kepercayaan di
keluarga yang bertentangan dengan kesehatan.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ny. R yaitu istri Tn. S bekerja
wiraswasta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kelaurga Tn. S
b. Penghasilan : kurang lebih penghasilan keluarga Tn. S dalam satu bulan
yaitu Rp. 800.000-,
c. Upaya lain : terkadang Tn. S mendapatkan kiriman dari bekas bosnya dulu
setiap bulannya sebesar Rp 300.000-, dimana Tn. S dulu bekerja sebagai
supir pada saat sebelum sakit.
d. Harta benda yang dimiliki : keluarga Tn. S menepati rumah dengan
perabot yang sederhana seperti lemari kayu, kipas angina, tv, dll.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulannya : untuk memenuhi kebutuhan
primer Tn. S merasa cukup.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Rekreasi keluarga Tn. S biasanya hanya dilakukan dengan menonton
televisi bersama di waktu luang.

9. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan Tn. S adalah keluarga dengan anak remaja. Dengan
tugas perkembangan sebagai berikut:
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahapan tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. S adalah anak terakhir dari 5 bersaudara. Di keluarga Tn. S ada yang
menderita stroke non hemoragik yaitu Ny. R kakak perempuannya
nomor 3 sejak 2 tahun yang lalu. Ayah Tn. S juga memiliki riwayat
hipertensi. Tn. S mengatakan bahwa dirinya menderita stroke non
hemoragik sejak satu tahun yang lalu. Tn. S mengetahui dirinya terkena
stroke non hemoragik setelah dirinya dirawat di RSUD Ajibarang pada
satu tahun yang lalu. Tn. S mengeluh kaki dan tangan kanan kaku sulit
digerakkan. Kaki kanan agak sulit untuk berjalan dan harus berjalan pelan,
tidak bisa berjalan jauh hanya disekitar rumah, jari-jari tangan sedikit
menekuk. Tn. S mengatakan kadang-kadang berolahraga dengan berjalan-
jalan kecil di sekitar rumah, itupun kalau Tn. S ingin berolahraga. Saat ini
Tn. S masih melakukan control sebulan sekali di RSUD Margono dan
masih minum obat secara rutin. Kekuatan otot Tn. S:
3 5

3 5
Tn. S mengatakan pernah jatuh terpeleset satu tahun yang lalu. Istri Tn. S
tidak memiliki riwayat keturunan Hipertensi, DM, Stroke dan penyakit
keturunan lainnya. Sedangkan kedua anak Tn. S yaitu An. L dan An. R
saat ini dalam keadaan sehat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. S memiliki riwayat penyakit stroke non hemoragik sejak 1 tahun yang
lalu dan memiliki riwayat hipertensi. Pernah menjalani perawatan di
RSUD Ajibarang selama 5 hari dan masih menjalani kontrol rutin selama
1 bulan sekali di RSUD Margono. Ayah Tn. S juga memiliki riwayat
hipertensi, kakak kandungnya Ny. R juga menderita stroke yang sama
dengan Tn. S.
e. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Puskesmas
Kedungbanteng, Politeknik Kesehatan Desa (PKD) Kebocoran, RSUD
Ajibarang dan RSUD Margono.

10. Pengkajian Lingkungan


a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah ukuran 111 m2. Dengan 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
dapur, 1 ruang makan dan 1 kamar mandi. Lantai rumah dengan
keramik dan beratapkan genteng.
2) Sumber air menggunakan sumur pompa, WC bentuk leher angsa,
saluran air dialirkan ke spticteng, ventilasi dirumah cukup terpapar
sinar matahari. Untuk malam hari menggunakan listrik dengan
penerangan cukup.
Denah rumah:

6m

U B A
B T
S
C 16 m
B

5m F D B
E

9m
Keterangan:
A : Ruang tamu
B : Kamar tidur
C : Ruang keluarga
D : Ruang dapur
E : Kamar mandi
F : Gudang
b. Type rumah : permanen
1) Kepemilikan sendiri
2) Jumlah ruangan dalam rumah ada 8 ruangan dengan pemanfaatan yang
cukup baik
3) Ventilasi cukup terpapar sinar matahari
4) Sumber air bersih : sumur pompa
5) Kamar mandi/wc : bentuk leher angsa
6) Kebersihan lingkungan rumah cukup, rumah terlihat rapi
7) Pengelolaan sampah : sampah dibuang dan dikumpulkan di bekas
kolam belakang rumah lalu dibakar.
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan masyarakat disekitar
Di Desa Kebocoran ada kebiasaan untuk sholat subuh, maghrib, dan
isya berjamaah dan ada acara pengajian setiap hari jum’at di Mushola
tersebut. Tidak ada kesepakatan masyarakat yang bertentangan dengan
kesehatan, dan arisan RT diadakan rutin setiap bulan.
2) Aturan dalam masyarakat
Setiap warga diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
terutama kebersihan sekitar rumah masing-masing. Setiap warga wajib
menciptakan kenyamanan dan keamanan lingkungan. Tidak ada aturan
yang bertentangan dengan kesehatan.
3) Kebersihan lingkungan masyarakat
Lingkungan di Desa Kebocoran RT 01 RW 02 terbilang cukup bersih.
Meski jarang diadakan kerja bakti, masing-masing warga rutin
menjaga kebersihan lingkungan rumah sendiri. pengelolaan sampah
dilakukan dengan cara dikumpulkan kemudian dibakar.
4) Budaya jawa yang dianut turun menurun
Tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
d. Mobilitas geografis keluarga
Sebelum dan sesudah menikah Tn. S tinggal di Desa Kebocoran RT 01
RW 02 Kecamatan Kedungbanteng hingga saat ini. Tn. S sekarang tidak
bekerja karena penyakit yang dideritanya. Kebutuhan sehari-hari dipenuhi
dari penghasilan Ny. R yang bekerja sebagai wiraswasta. Jarak rumah
dengan pelayanan kesehatan (PKD) sekitar 100 meter dari rumah.
Sedangkan jarak ke puskesmas Kedungbanteng berjarak sekitar 500 meter
dengan menggunakan sepeda motor.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Semenjak sakit Tn. S jarang mengikuti kegiatan kumpulan seperti arisan
RT. Namun Tn. S dan Ny. R masih rutin mengikuti kumpulan yang ada di
lingkungan rumah tinggal mereka seperti pengkajian karena Musholanya
dekat dengan rumah Tn. S. Hubungan keluarga Tn. S dengan tetangga
akrab dan harmonis.
f. System pendukung
Keluarga Tn. S memiliki fasilitas jaminan kesehatan. Jarak rumah dengan
pelayanan kesehatan (PKD) sekitar 100 meter dari rumah. Sedangkan
jarak ke puskesmas Kedungbanteng berjarak sekitar 500 meter dengan
menggunakan sepeda motor.
g. Struktur keluarga :
1) Pola/cara komunikasi keluarga
Komunikasi terbuka dan menggunakan bahasa ngoko. Di dalam
keluarga terlihat sekali bagaimana yang tua menyayangi yang lebih
muda dan yang muda menghormati yang lebih tua. Jika ada masalah
dibicarakan bersama.
2) Struktur kekuatan keluarga
Tn. S dan keluarga mengambil keputusan dengan bermusyawarah
bersama.
3) Struktur peran
Tn. S berperan sebagai kepala keluarga sekaligus sebagai bapak untuk
anaknya.
4) Nilai dan norma keluarga
Sesuai dengan norma masyarakat setempat, tidak ada norma yang
bertentangan. Keluarga Tn. S memiliki norma untuk seluruh anggota
keluarganya yaitu menghormati orang yang lebih tua dan harmonis
dengan sesama anggota keluarga........ norma kesehatan

11. Fungsi Keluarga


a. Fungsi afektif
Tn. S mengatakan bahwa anggota keluarganya saling menyayangi dan
menghormati. Apabila ada anggota yang kesulitan maka akan saling
membantu.
b. Fungsi sosial
Kerukunan, interaksi dan hubungan dalam keluarga baik, terkadang ada
percekokan tetapi dapat terselesaikan dengan baik. Anggota yang dominan
dalam pengambilan keputusan adalan Tn. S dan Ny. R. Kegiatan keluarga
pada saat senggang yaitu berkumpul dengan anggota keluarga serta
menonton tv. Keluarga Tn. S cukup berpartisipasi dalam kegiatan sosial di
lingkungan rumah tinggalnya.
c. Fungsi perawatan keluarga
1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Anggota keluarga Tn. S mengatakan mengetahui menderita stroke non
hemoragik sejak satu tahun yang lalu setelah Tn. S dibawa ke RSUD
Ajibarang. Namun keluarga belum mengetahui penyebab, tanda dan
gejala stroke non hemoragik, belum mengetahui akibat stroke bila
tidak dilakukan perawatan yang benar di rumah. Keluarga sudah
mengetahui bahwa keadaan Tn. S beresiko jatuh.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Keluarga Tn. S dalam mengambil keputusan untuk melakukan
perawatan atau melakukan pemeriksaan masih kurang. Keluarga akan
pergi ke pelayanan kesehatan terdekat hanya kalau sakit yang
dirasakan sudah parah.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga Tn. S belum maksimal merawat anggota keluarga yang sakit.
Hal ini dibuktikan dengan Tn. S tidak rutin melakukan latihan gerak
sendi atau olahraga untuk mengatasi kekakuan pada tangan dan kaki
kanannya. Tn. S berolahraga hanya jika merasa ingin saja. Keluarga
juga kurang membantu dan memotivasi Tn. S untuk melakukan
olahraga/ latihan gerak sendi. Tn. S juga mempunyai riwayat jatuh
satu tahun yang lalu karena terpeleset. Dalam merawat Tn. S keluarga
sudah mengontrol makanan yang dikonsumsi Tn. S.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga Tn. S mengatakan mereka tahu bahwa lingkungan dapat
mempengaruhi kesehatan orang disekelilingnya. Hal ini dibuktikan
dengan barang-barang yang ada di rumah Tn. S terlihat rapih dan
lantai tampak bersih, selain itu lingkungan rumah terhindar dari hal-
hal yang membahayakan Tn. S seperti lantai licin, perabotan kayu
rapuh, dll. Keluarga selalu berusaha menjaga kerapihan dan
kebersihan, bila rumah nampak berantakan langsung dirapihkan.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa mempunyai kartu jaminan
kesehatan. Namum keluarga Tn. S jarang memeriksakan diri secara
rutin ke layanan kesehatan. Jika ada anggota keluarga yang sakit
membeli obat dari warung terlebih dahulu kemudian hanya beristirahat
dengan dibawa tidur. Namun jika keadaannya tidak ada perubahan dan
semakin memburuk, langsung dibawa ke Puskesmas atau pelayanan
kesehatan terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
Istri Tn. S mengikuti program keluarga berencana dengan menggunakan
KB suntik. Tn. S dan Ny. R memiliki 2 orang anak dan belum
berkeinginan untuk mempunyai anak lagi.
e. Fungsi Ekonomi
Tn. S sekarang tidak bekerja karena penyakit yang dideritanya. Kebutuhan
sehari-hari dipenuhi dari penghasilan Ny. R yang bekerja sebagai
wiraswasta dengan pendapatan yang didapat setiap bulannya sekitar Rp
800.000 dengan pengeluaran yang tidak pasti sesuai dengan kebutuhan
keluarga Tn. S.

12. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek : Tn. S mengatakan masalah untuk saat ini adalah
kesehatan dirinya. Tn. S menanyakan bagaimana melakukan perawatan
pada penyakitnya agar kaku pada kaki dan tangan kanan dapat teratasi.
b. Stressor jangka panjang : ingin selalu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
dan berharap segera sembuh..
c. Respon keluarga dengan stressor : bila ada masalah Tn. S dan keluarga
selalu berdoa karena keluarga Tn. S menganggap bahwa semua masalah
yang terjadi adalah ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan ikhlas dan
tetap bertawakal.
d. Strategi koping : Keluarga Tn. S menggunakan cara berdiskusi dan
bermusyawarah dalam memecahkan masalah dan mencapai keputusan
untuk memecahkan masalah.
e. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga Tn. S mengatakan apabila
merasa tidak enak badan, keluarga Tn. S hanya mengistirahatkan badan
sejenak.
13. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya : berharap ingin cepat senbuh dan selalu
diberikan kesehatan untuk kedepannya.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : minta diberi informasi tentang
penyakit yang dideritanya.

14. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Tn. S (Klien) Ny. R An. R
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis
Keadaan umum Baik Baik Baik
Kepala dan rambut Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
mesochepal, mesochepal, mesochepal, rambut
ramput hitam putih rambur hitam putih hitam panjang lurus,
lurus, bersih lurus, bersih
Mata Sclera anikterik, Sclera anikterik, Sclera anikterik,
conjunctiva conjunctiva conjunctiva ananemis,
ananemis, ananemis, penglihatan masih baik
penglihatan masih penglihatan masih
baik baik
Hidung Simetris, tidak ada Simetris, tidak Simetris, tidak ada
pembesaran polip, ada pembesaran pembesaran polip,
bersih polip, bersih bersih

Mulut dan gigi Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir lembab,
lembab, jumlah lembab, tidak ada tidak ada karies gigi
gigi sudah tidak karies gigi
lengkap

Telinga Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak ada


ada serumen ada serumen serumen berlebih
berlebih berlebih
Leher Tidak ada Ada pembesaran Ada pembesaran tiroid,
pembesaran tiroid, tidak ada tidak ada peningkatan
tiroid, tidak ada peningkatan JVP JVP
peningkatan JVP
Dada: Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada simetris,
Jantung simetris, retraksi simetris, retraksi retraksi dinding dada (-),
dinding dada (-), dinding dada (-), suara nafas vesikuler, ictus
suara nafas suara nafas cordis teraba ICS 5
vesikuler, ictus vesikuler, ictus
cordis teraba ICS 5 cordis teraba ICS 5
Abdomen Auskultasi: bising Auskultasi: Auskultasi: bising usus
usus 15x/menit. bising usus 10x/menit. Inspeksi:
Inspeksi: buncit 17x/menit. buncit Palpasi: tidak ada
Palpasi: tidak ada Inspeksi: buncit nyeri tekan.
nyeri tekan. Palpasi: tidak ada Perkusi: timpani
Perkusi: timpani nyeri tekan.
Perkusi: timpani

Kulit Warna sawo Warna sawo Warna sawo matang,


matang, turgor matang, turgor turgor kulit baik, tidak
kulit baik, tidak kulit baik, tidak ada decubitus, akral
ada decubitus, ada decubitus, hangat
akral hangat akral hangat
Punggung Tidak ada Tidak ada Tidak ada kelainan
kelainan kelainan
Genetalia Laki-laki, tidak Perempuan, tidak Perempuan, tidak ada
ada keluhan ada keluhan keluhan
Ekstremitas atas Kekuatan otot: Kekuatan otot: Kekuatan otot: kanan
dan bawah kanan (3), kiri(5), kanan (5), kiri (5), kiri (5), tidak ada
tidak ada edema, (5), tidak ada edema, pergerakan
pergerakan: kanan
edema, normal
(tidak makimal),
pergerakan
kiri (maksimal).
normal
Tanda-tanda vital TD: 160/90 TD: 110/70 N: 95 x/menit
mmHg N: 83 mmHg N: 84 RR: 20
x/menit x/menit x/menit
RR: 23 RR: 25 S:
x/menit S: x/menit S: 36°C
36°C 36,5°C BB: 25 kg
BB: 65 Kg BB: 55 Kg TB: 120 Cm
TB: 165 Cm TB: 155 Cm

15. Analisa Data

DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


DS: Ketidakmamp Ketidakefekt
- Tn. S mengatakan tangan dan kaki kanan kaku, sulit uann keluarga ifan
digerakan dengan bebas sejak satu tahun yang lalu. merawat perlindunga
- Tn. S mengatakan tidak bisa berjalan jauh, hanya anggota n
disekitar lingkungan rumah saja keluarga yang

- Tn. S mengatakan tidak pernah menggunakan alat sakit stroke


non
bantu jalan
hemoragik
- Tn. S mengatakan pernah jatuh saat berjalan sekitar
satu tahun yang lalu karena terpeleset
- Tn. S mengatakan jarang melakukan olahraga atau
latihan anggota gerak, Tn. S melakukan olahraga jika
merasa ingin saja
- Keluarga mengatakan menjaga kebersihan rumah dan
mengatakan mengetahui bahwa Tn. S beresiko jatuh
DO:
- Tn. S mengalami keterbatasan dalam bergerak,
terlihat pelan saat berjalan, keseimbangan pasien
baik, tidak menggunakan alat bantu jalan
- Jari-jari tangan kanan sulit digerakkan dengan bebas,
sedikit menekuk
- Perabotan tidak berserakan, lantai tidak licin
- Kekuatan otot 3
5
3 5
- TD: 160/90 mmHg
N: 83x/menit
RR: 23x/menit
S: 36oC

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakefektifan perlindungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit stroke non hemoragik.

C. INTERVENSI

Tujuan NIC
Umum Khusus
Setelah dilakukan tindakan 1. Setelah dilakukan tindakan Identifikasi Risiko – 6610
keperawatan selama 5 kali keperawatan selama 1x45 1. Kaji ulang data yang
kunjungan, diharapkan menit, diharapkan klien dan didapatkan dari
ketidakefektifan perlindungan keluarga mampu mengenal pengkajian risiko secara
yang dialami pasien dapat dan memahami masalah rutin
teratasi. kesehatan yang dialami 2. Identifikasi adanya
klien, dengan kriteria hasil: sumber-sumber agensi
NOC: Perilaku Promosi untuk membantu
Kesehatan – 1602 menurunkan faktor risiko
Indikator Awal Tujuan 3. Identifikasi risiko biologis,
Menggun 2 4
lingkungan dan perilaku
akan
perilaku serta hubungan timbal
yang
balik
menghind
ari resiko
Memonit 3 4
or
lingkunga
n terkait
dengan
resiko
Melakuka 2 4
n perilaku
kesehatan
secara
rutin
Menggun 2 4
akan
latihan
rutin
yang
efektif
Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten
menunjukkan

2. Setelah dilakukan tindakan Surveilans – 663:


keperawatan 1x45 menit, 1. Pilih indicator
diharapkan keluarga dapar pemantauan pada
mengambil keputusan yang pasien, sesuaikan
tepat dalam memberikan dengan kondisi pasien.
tindakan untuk mengatasi 2. Kaji adanya tanda
ketidakefektifan awal yang harus
perlindungan, dengan segera ditangani.
kriteria hasil: 3. Tanyakan kepada

NOC: Kognisi - 0900 pasien mengenai

Indikator Awal Tujuan tanda, gejala, dan


Pemaham 3 5 masalah yang dialami
an
tentang 4. Monitor kemampuan
makna pasien dalam
situasi
Mempros 3 5 menjalankan aktivitas
es sehari-harinya
informasi
Menimba 3 5
ng
alternatif-
alternatif
ketika
membuat
keputusan
Pengambi 3 5
lan
keputusan
yang
tepat
Keterangan:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu

3. Setelah dilakukan tindakan Bantuan perawatan diri –


keperawatan 1x45 menit 1800 :
menit, diharapkan keluarga 1. Berikan bantuan
mampu merawat anggota sampai pasien mampu
keluarga yang sakit, dengan melakukan perawatan
kriteria hasil: diri mandiri
NOC: Pergerakan – 0208 2. Dorong asien untuk
Indikator Awal Tujuan melakukan aktivitas
Keseimba 3 5
normal sehari-hari
ngan
Cara 3 5 sampai batas normal
berjalan kemampuan (pasien)
Gerakan 3 5
sendi 3. Dorong kemandirian
Bergerak 3 5 pasien, tapi bantu
dengan
mudah ketika pasien tidak
Keterangan: mampu melakukannya
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu

4. Setelah dilakukan
Terapi latihan: ambulasi –
tindakan keperawatan 1x45
0221:
menit diharapkan keluarga
1. Beri pasien pakaian
mampu memelihara
yang tidak mengekang
lingkungan yang sehat,
dengan kriteria hasil: 2. Sediakan tempat tidur
NOC: Pengetahuan: berketinggian rendah,
Keamanan Pribadi – 1809 yang sesuai.
Indikator Awal Tujuan 3. Bantu pasien untuk
Strategi 2 4 berpindahan, sesuai
pencegah
an jatuh kebutuhan
Strategi 2 4 4. Terapkan/ sediakan
penguran
gan risiko alat bantu (tongkat,
Langkah- 2 4 walker, atau kursi
langkah
keamanan roda).
rumah
Pengguna 2 4
an alat
bantu
yang
benar
Keterangan:
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak

5. Setelah dilakukan Dukungan kelompok –


kunjungan 1x45 menit, 5430:
diharapkan klien dan 1. Pertahankan suasana
keluarga mampu positif untuk
memanfaatkan fasilitas mendukung perubahan
kesehatan yang ada dengan gaya hidup.
kriteria hasil: 2. Anjurkan melakuakan
NOC: Pengetahuan: control kesehatan ke
Promosi Kesehatan – 1823 dokter jika diperlukan.
Indikator Awal Tujuan
Perilaku 2 4
yang
meningka
tkan
kesehatan
Pemeriks 2 4
aan
kesehatan
yang
direkome
ndasikan
Perilaku 2 4
untuk
mencegah
cedera
yang
tidak
sengaja
Sumber 2 4
informasi
peningkat
an
kesehatan
terkemuk
a
Keterangan:
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
D. IMPLEMENTASI

Tanggal Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


/jam

Senin, 8 Kunjungan pertama : Pengkajian S:-Tn. S dan keluarga

Oktober keperawatan mengatakan senang dan

2018 1. Memperkenalkan diri menerima kedatangan


2. Membina hubungan saling mahasiswa.
14.00
percaya -Tn. S mengatakan
WIB
3. Menjelaskan maksud dan tujuan memiliki masalah
pada pasien kesehatan yaitu tangan
4. Memberikan informd consent dan kaki kanan kaku,
5. Mengkaji keluhan Tn. S dan sulit digerakkan secara
anggota keluarga Tn. S bebas sejak satu tahun
6. Melakukan pemeriksaan tanda- yang lalu.
tanda vital dan head to toe. -Tn. S dan keluarga
Implementasi keperawatan: mengatakan tidak tahu
1. Melakukan pengkajian mengenai tentang penyakit stroke
pola hidup harian keluarga. non hemoragik, tidak tahu
2. Mengkaji tingkat penyebab, tidak tahu tanda
pengetahuan klien dan keluarga dan gejalanya, dan cara
tentang penyakit stroke, penyebab, pencegahannya.
tanda dan gelaja, dan cara -Tn. S mengatakan pernah
pencegahan stroke non hemoragik jatuh satu tahun yang lalu
3. Mengkaji pengetahuan keluarga karena terpeleset.
tentang penyakit stroke non O:-Tn. S dan keluarga
hemoragik, kemampuan keluarga tampak antusias dan
mengambil keputusan untuk menjawab pertanyaan.
anggota keluarga yang sakit, -Tn. S pelo saat berbicara,
merawat anggota keluarga yang jari tangan kanan sedikit
sakit, modifikasi lingkungan menekuk, berjalan pelan.
rumah, dan kemampuan keluarga -Tn. S dan keluarga saat
memanfaatkan fasilitas kesehatan ditanya tentang penyakit
yang ada. Tn. S, penyebab, tanda dan
4. Mengkaji adanya tanda awal yang gejala, serta cara
harus segera ditangani pencegahan stroke non
5. Mengidentifikasi adanya sumber- hemoragik tampak
sumber agensi untuk membantu menurunkan
kebingungan faktor risiko
dan tidak
6. Memberikan waktumenjawab.
mampu kepada keluarga untuk bertanya
7. Kontrak untuk pertemuan -TTV Tn. S: TD: 160/90
selanjutnya. mmHg, S: 36°C, N: 83
x/menit, RR: 23x/menit.
-TTV Ny. R: TD: 110/70
mmHg, S: 36,5°C, N: 84
x/menit, R: 25 x/menit.
A:Mahasiswa dapat
melanjutkan intervensi
P:-Kontrak waktu untuk
melakukan
intervensi selanjutnya.
-Beri pendidikan
kesehatan tentang
pengertain, penyebab,
tanda dan gejala, serta
cara pencegahan stroke
non hemoragik.

Rabu, Kunjungan kedua: S:-Tn. S dan keluarga


10 1. Mengucapkan salam menjawab salam
Oktober 2. Memvalidasi keadaan pasien -Tn. S dan keluarga
2018 3. Mengingatkan kontrak mengatakan sudah jelas

11.00 sebelumnya dan paham tentang

WIB 4. Menjelaskan tujuan pengertian, penyebab,


5. Memberikan pendidikan kesehatan tanda dan gejala, serta
tentang pengertian, penyebab, pencegahan stroke non
tanda dan gejala, serta perawatan hemoragik
strpoke non hemoragik -Tn. S dan keluarga
6. Memonitor kemampuan pasien megatakan akan melakukan
dalam menjalankan aktivitas apa yang dianjurkan
sehari-hari mahasiswa seperti menjaga
7. Memberikan reinforcement pola makan dan olahraga
positif terhadap keluarga O:-Tn. S dan keluarga
8. Kontrak waktu untuk tampak antusias,
pertemuan selanjutnya kooperatif dan
memperhatikan saat
penkes.
-Tn. S dan keluarga masih
dibantu mahasiswa saat
menjelaskan kembali
tentang penyuluhan yang
sudah diberikan.
A: Mahasiswa dapat
melanjutkan intervensi
P:-Kontrak waktu untuk
melakukan intervansi
selanjutnya.
-Berikan pendidikan
kesehatan tentang cara
perawatan stroke non
hemoragik saat di rumah.

Kamis, Kunjungan ketiga: S:-Tn. S dan keluarga


11 1. Mengucapkan salam Menjawab salam.
Oktober 2. Memvalidasi keadaan pasien. -Tn. S dan keluarga
2018 3. Mengingatkan kontrak mengatakan sudah jelas

19.00 4. Menjelaskan tujuan dan paham tentang

WIB 5. Memberikan pendidikan ketidakefektifan


kesehatan tentang perlindungan dan keluarga
ketidakefektifan perlindungan mengetahui cara merawat
dan cara perawatan Tn. S yang benar.
stroke non hemoragik di -Tn. S mengatakan
rumah. melakukan kegiatan
6. Memberikan bantuan sampai sehari- hari dilakukan
pasien mampu melakukan sendiri, Tn. S baru akan
perawatan diri mandiri. meminta bantuan jika
7. Mendorong kemandirian pasien, tidak bisa
tapi bantu ketika pasien tidak melakukannya sendiri.
mampu melakukannya. O:-Tn. S dan keluarga
8. Mendorong pasien untuk tampak antusias dan
melakukan aktivitas normal koopertaif
sehari-hari sampai batas normal -Keluarga masih dibantu
kemampuan (pasien). mahasiswa saat
9. Memberikan reinforment positif Menjelaskan kembali
pada pasien dan keluarga tentang penyuluhan yang
10. Kontrak waktu untuk pertemuan sudah diberikan.
selanjutnya. -Tn. S berjalan sendiri
tanpa bantuan
keluarganya walaupun
berjalan pelan.
A: Mahasiswa dapat
melanjutkan intervensi.
P:-Kontrak waktu untuk
melakukan intervensi
selanjutnya
-Beri pendidikan
kesehatan tentang cara
pencegahan cedera akibat
jatuh dan rumah sehat
(modifikasi lingkungan).

Jumat, Kunjungan ke empat: S:-Tn. S dan keluarga

12 1. Mengucapkan salam menjawab salam.


Oktober 2. Memvalidasi keadaan pasien dan -Keluarga mengatakan
2018 keluarga sudah jelas dan paham

19.00 3. Mengingatkan kontrak tentang cara mencegah

WIB 4. Menjelaskan tujuan cedera pada Tn. S akibat


5. Memberikan pendidikan kesehatan jatuh
tentang cara pencegahan cedera -Tn. S mengatakan
akibat jatuh. pernah jatuh terpeleset
6. Menganjurkan pasien memakai satu tahun yang lalu.
pakaian yang tidak mengekang -Keluarga mengatakan
7. Menganjurkan untuk memakai akan melakukan apa yang
tempat tidur yang dianjurkan oleh
berketinggian rendah yang sesuai. mahasiswa yaitu menjaga
8. Menerapkan/menyediakan alat kebersihan, kerapihan,
bantu (tongkat, walker, atau kursi dan menjaga lantai tidak
roda) jika diperlukan licin agar Tn. S terhindar
9. Memberikan reinforment positif dari resiko jatuh,
pada keluarga memakai pakaian yang
10. Kontrak waktu untuk pertemuan nyaman (tidak ketat), dan
selanjutnya. memakai tempat tidur
yang berketinggian
rendah.
-Tn. S mengatakan tidak
pernah menggunakan alat
bantu jalan
O:-Keluarga tampak
antusias dan koopertaif.
-Keluarga menjawab
semua pertanyaan dengan
baik dan benar.
-Rumah tampak bersih
dan rapih. Pada ruang
dapur dan depan kamar
mandi di beri keset agar
lantai tidak licin.
-Tn. S tampak berjalan
pelan tanpa
menggunakan alat bantu
jalan.
A: Mahasiswa dapat
melanjutkan intervensi.
P:-Kontrak waktu untuk
melakukan intervensi
selanjutnya.
- Beri pendidikan
kesehatan tentang ROM
dan
mendemonstrasikannya.

Sabtu, Kunjungan kelima: S:-Tn. S dan


13 1. Mengucapkan salam keluarga menjawab
Oktober 2. Memvalidasi keadaan pasien dan salam.
2018 keluarga. -Tn. S dan keluarga

19.00 3. Mengingatkan kontak mengatakan sudah jelas

WIB 4. Menjelaskan tujuan dan paham tentang


5. Memberikan pendidikan ROM atau latihan gerak
kesehatan ROM dan sendi.
mendemonstrasikannya -Tn. S mengatakan akan
6. Membantu pasien untuk melakukan latihan gerak
berpindahan, sesuai sendi setiap hari dan
kebutuhan. akan meminta bantuan
7. Mempertahankan suasana positif keluarga jika tidak bisa
untuk mendukung perubahan gaya melakukan sendiri.
hidup. -Tn. S mengatakan rutin
8. Menganjurkan melakukan control melakukan control ke
kesehatan ke dokter secara rutin. RSUD Margono setiap
sebulan sekali.
O:-Tn. S dan keluarga
tampak antusias dan
kooperatif.
-Tn. S dan keluarga
masih dibantu
mahasiswa pada saat
menjelaskan kembali
tentang penyuluhan
yang sudah diberikan.
-Tn. S dapat mengikuti
ROM dengan mengikuti
arahan mahasiswa dan
dilakukan sendiri.
-Tn. S menunjukan obat
yang diminum selama
sebulan.
A:-Mahasiswa dapat
melanjutkan intervensi
P:Kontrak waktu untuk
evaluasi/terminasi.
E. EVALUASI

Tanggal/Jam Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf

Senin, 15 Ketidakefektifan S:-Tn. S dan keluarga mengatakan

Oktober perlindungan sudah mengetahui dan paham

2018 berhubungan tentang penyakit stroke non


dengan hemoragik, penyebab, tanda dan
ketidakmampuan gejala, serta pencegahannya.
keluarga -Tn. S dan keluarga mengatakan
merawat anggota sudah mengetahui dan paham
keluarga yang tentang ketidakefektifan
sakit stroke non perlindungan dan mengetahui cara
hemoragik merawat Tn. S dengan benar.
- Keluarga mengatakan sudah
paham dan mengetahui cara
pencegahan cedera akibat jatuh dan
cara memodifikasi lingkungan
dengan benar agar Tn. S terhindar
dari resiko jatuh.
- Tn. S mengatakan sudah
melakukan ROM / latihan sendi
setiap hari. Tangan dan kaki kanan
masih kaku namun sudah lebih
mudah untuk digerakan dari pada
beberapa hari yang lalu, masih
belum bisa berjalan jauh hanya
disekitar lingkungan rumah saja.
-Tn. S mengatakan masih
melakukan control kesehatannya
ke RSUD Margono
O:-Tn. S dan keluarga masih dibantu
mahasiswa pada saat menjelaskan
kembali tentang pentuluhan yang
diberikan.
-Rumah tampak bersih dan rapih,
barang-barang tidak berserakan,
lantai juga tidak licin agar Tn. S
terhindar dari resiko jatuh.
-Tn. S dapat melakukan ROM
secara mandiri dengan mengikuti
arahan mahasiswa.
-Tn. S terlihat berjalan pelan-pelan
dengan baik walaupun tidak
menggunakan alat bantu,
keseimbangan pasien saat berjalan
sudah baik. Pergelangan kaki
kanan sudah mudah digerakan.
Jari-jari tangan sudah mudah
diluruskan.
-Kekuatan otot
3 5
3 5

-TD: 150/90 mmHg


N: 82x/menit
RR: 22x/menit
S: 36oC
A: Masalah ketidakefektifan perlindungan teratasi
sebagian
1. Klien dan keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan yang dialami klien
Indikator Awal Tujuan Akhir
Menggunakan 2 4 4
perilaku yang
menghindari
resiko
Memonitor 3 4 4
lingkungan
terkait dengan
resiko
Melakukan 2 4 4
perilaku
kesehatan
secara rutin
Menggunakan 2 4 4
latihan rutin
yang efektif
Keterangan:
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunujukan

2. Keluarga mampu mengambil keputusan


terhadap masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga yang sakit.
Indikator Awal Tujuan Akhir
Pemahaman 3 5 5
tentang
makna
situasi
Memproses 3 5 4
informasi
Menimbang 3 5 5
alternatif-
alternatif
ketika
membuat
keputusan
Pengambilan 3 5 5
keputusan
yang tepat
Keterangan:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga


yang sakit
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keseimbangan 3 5 5
Cara berjalan 3 5 4
Gerakan sendi 3 5 4
Bergerak 3 5 4
dengan mudah
Keterangan:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu

4. Keluarga mampu memelihara lingkungan


yang sehat (memodifikasi lingkungan)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Strategi 2 4 4
pencegahan
jatuh
Strategi 2 4 4
pengurangan
risiko
Langkah- 2 4 4
langkah
keamanan
rumah
Penggunaan 2 4 4
alat bantu
yang benar
Keterangan:
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak

5. Klien dan keluarga dapat memanfaatkan


fasilitas kesehtan yang ada

Indikator Awal Tujuan Akhir


Perilaku yang 2 4 4
meningkatkan
kesehatan
Pemeriksaan 2 4 4
kesehatan yang
direkomendasikan
Perilaku untuk 2 4 4
mencegah cedera
yang tidak
sengaja
Sumber informasi 2 4 4
peningkatan
kesehatan
terkemuka
Keterangan:
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak

Anda mungkin juga menyukai