Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN


GANGGUAN JIWA DI POLI KLINIK JIWA RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI

Topik : Peran Keluarga Dalam Penanganan Kekambuhan pada


Pasien Gangguan Jiwa
Penyuluh : Vebi Soleh Sutaya
Pokok Bahasan : Perawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa di Rumah
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian kekambuhan
2. Tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan klien
4. Peran klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/Tanggal/Bulan/Tahun: Kamis, 3 Juli 2019
Waktu : 09.00-09.20 WIB/ 20 menit
Tempat : Di Poli Klinik Jiwa RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi seluruh masyarakat dalam rangka mewujudkan derajat masyarakat
yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, sehingga masyarakat bukan hanya menjadi
sasaran tetapi juga menjadi pelaksana dalam pembangunan kesehatan jiwa. Sesuai dengan
Visi Departemen Kesehatan RI yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah masyarakat yang sadar, mampu
mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan, baik yang disebabkan penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat
bencanan, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat
termasuk masalah kesehatan jiwa ( Farid, 2008).
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada
ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang komperhensif. Klien
dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,
pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung utama
dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh karena itu
keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit pada
klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai
cara perawatan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga (Jeffy, 2011).
Dari data wawancara yang penulis dapatkan selama praktek di poli klinik RSJD Dr.
RM. Soedjarwadi didapatkan klien yang pernah dirawat inap ataupun jalan yang mengalami
putus obat mengalami kekambuhan kembali pada penyakitnya. Keluarga adalah orang-orang
yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap paling banyak tahu kondisi pasien serta
dianggap paling banyak memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sangat penting
artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien. Oleh karena itu sangat penting sekali bagi
perawat dan dokter untuk menyiapkan klien dan keluarga terutama bagaimana perawatan
klien ketika di rumah.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan mengenai peran keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, keluarga mampu memahami peranya dalam
mencegah kekambuhan penderita gangguan jiwa di rumah.

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai peran keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, keluarga selama 1 x 20 menit klien mampu :
1) Menjelaskan pengertian kekambuhan
2) Menjelaskan tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
3) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan klien
4) Menjelaskan peran klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan

4. MATERI
(Terlampir)

5. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

6. MEDIA
Leaflet
7. KEGIATAN
Kegiatan Waktu Respon Keluarga
1. PEMBUKAAN
a. Memberi salam 5 Menit Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan Tujuan Mendengarkan
d. Memberikan kesempatan Bertanya
untuk bertanya
2. KEGIATAN INTI
a. Melakukan apersepsi 10 menit Menjawab
b. Menjelaskan pengertian Mendengarkan
dari kekambuhan
c. Menjelaskan tanda dan Mendengarkan
gejala kekambuhan klien
gangguan jiwa Mendengarkan
d. Menjelaskan faktor-
faktor yang Mendengarkan
mempengaruhi
kekambuhan klien
e. Menjelaskan peran klien Bertanya
dan keluarga dalam
pencegahan kekambuhan
f. Memberikan kesempatan
klien atau keluarga untuk
bertanya
3. PENUTUP
a. Melakukan evaluasi 5 Menit Menjawab
b. Memberikan Mendengarkan
reinforcement Menyimpulkan bersama.
c. Menimpulkan kegiatan Menjawab salam
d. Salam penutup
MATERI
PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN
PASIEN GANGGUAN JIWA

1. Kreteria Jiwa Sehat (WHO)

 Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan walaupun buruk.


 Memperoleh kepuasan diri dari keluarga
 Lebih puas memberi dari pada menerima
 Bebas/relatif dari ketegangan-kecemasan
 Berhubungan dengan orang lain secara memuaskan, tolong menolong
 Kekecewaan dipakai sebagai pengalaman dikemudian hari.
 Rasa permusuhan diarahkan pada penyelesaian yang konstruktif-kreatif.
 Daya kasih sayang besar.

2. Pengertian Kekambuhan
Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda (Dorland,
2002). Kekambuhan yaitu kembalinya gejala – gejala penyakit sehingga cukup parah dan
mengganggu aktivitas sehari – hari dan memerlukan rawat inap dan rawat jalan yang tidak
terjadwal (Boyd dan Nihart, 1998).

3. Tanda – Tanda Kekambuhan


a. Tahap I :
Penderita memperlihatkan ketegangan yang berlebihan (overextension), sering mengeluh
cemas terus – menerus, tak dapat konsentrasi, lupa kat – kata dalam pertengahan kalimat,
adanya hambatan mental dalam aktivitas dan penampilan diri yang menurun.
b. Tahap II :
Memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran (retriction conciusness), depresi, mudah
bosan, apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi),
menarik diri dari aktivitas sehari – hari dan membatasi stimulus eksternal.
c. Tahap III :
Kadang – kadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan persepsi,
gangguan isi pikir dan gagal memakai mekanisme pembelaan yang matang
d. Tahap IV :
Memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus
menerus
e. Tahap V :
Penderita tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai penipu. Dapat
pula penderita mengamuk.
f. Tahap VI :
Penderita nampak seperti robot dn bingung serta gelisah.
Jika muncul tanda – tanda di atas segera :
1) bantu klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan
2) segera kontrol ke RS, sehingga segera mendapat pertolongan.

4. Penyebab Kekambuhan
Faktor – faktor yang menyebabkan kekambuhan :
a. Tidak teratur minum obat, pemakaian obar neuroleptik yang lama dapat menyebabkan
efek samping “tardive dyskinesia” (gerakan tidak terkontrol)
b. lingkungan dengan stressor tinggi
c. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi
d. Kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.

5. Akibat Kekambuhan Pada Gangguan Jiwa


 Tidak mampu mengurus diri sendiri.
 Tidak mampu sosialisasi/bergaul.
 Tidak mampu melakukan pekerjaan sehari-hari.
 Tidak mampu mengatasi masalah yang dialami.
 Tidak mampu memutuskan yang baik dan buruk.
(Anindya. 2009).

6. Perawatan Penderita Di Rumah


Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat pasien di
rumah antaralain :
a. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari
b. selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan suatu
kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll.
c. meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien mulai menyendiri atau
berbicara sendiri
d. mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya : pengajian,
kerja bakti dll
e. berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat
dilakukan pasien
f. mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter
g. jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan emapti.
Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.
h. kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah
i. mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan
j. segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat
habis.

7. Peran Keluarga
 Mengenal adanya gangguan ataupun kekambuhan gangguan jiwa pada anggota keluarga.
 Memutuskan tindakan tepat yang harus dilakukan pada keluarga yang sakit terutama pada
terjadi kekambuhan.
 Merawat anggota keluarga.
 Menciptakan lingkungan/suasana yang aman, nyaman dan sehat bagi anggota keluarga.
 Menggunakan pelayanan kesehatan yang ada untuk menyembuhkan.
(Anindya. 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Anindya. 2009. Perawatan Klien Jiwa di Rumah. http://www.rajawana.com. Diakses tanggal 2


Juli 2019

Jeffy, 2011. http://jeffy-louis.blogspot.co.id/2011/08/panduan-rawat-jalan-bagi-keluarga.html.


Diakses tanggal 2 Juli 2019

Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University

Anda mungkin juga menyukai