13
14
2. Status kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagaian bahu kanan meliputi PQRST :
P : Klien mengatakan nyeri pada saat bergerak.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Bahu kanan
S : Dengan skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul kurang lebih 10 menit
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan post kecelakaan lalu lintas 1 hari yang lalu.
Klien mengatakan terdapat nyeri pada bagian bahu sebelah kanan
dan tangan kanan tidak bisa diangkat. Kemudian keluarga klien
membawa klien ke IGD RS. Nur Hidayah pada tanggal 24 maret
2019. Setelah diperiksa oleh dokter, klien dianjurkan untuk
dilakukan tindakan operasi. Klien direncanakan dilakukan tindakan
operasi pada tanggal 25 maret 2019 pukul 06:00 WIB.
c. Riwayat Kesehatan masa lalu
Klien mengatakan belum pernah dilakukan tindakan operasi, dan
ini pertama kalinya klien di rawat di rumah sakit. Keluarga klien
mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti asma,
jantung atau DM, klien juga tidak pernah melakukan kebiasaan
merugikan seperti minum alkohol dan obat-obatan terlarang.
15
Kemampuan
0 1 2 3 4 Keterangan
perawatan diri
Makan dan
minum
0 = mandiri
Mandi
1 = dengan alat bantu
Toeliting
2 = dibantu orang lain
Berpakaian
3 = dibantu alat dan
Mobilitas
orang lain
ditempat tidur
4 = dibantu total
Berpindah
Ambulasi
6) Persepsi kognitif
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat, maupun orang.
7) Peran dan hubungan
Klien adalah seorang suami dan ayah. Klien berkomunikasi dengan
baik. klien mengatakan orang yang paling dekat dengan dirinya
adalah istrinya, dan selama klien dirawat selalu didampingi oleh
istri dan anaknya. Hubungan dengan petugas rumah sakit baik.
8) Produksi dan seksualitas
Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah dan
mempunyai anak.
17
3. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum = Sedang
2) Kesadaran = Compos mentis GCS = 15 ( E = 4 M =6
V=5 )
3) Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah = 140/90 mmHg
- Denyut Nadi = 88 x/menit
- Suhu Tubuh = 36,5 0C
- Pernafasan = 22 x/menit
4) Berat Badan = 65 kg
c) Telinga
Keadaan kanalis bersih, tidak ada gangguan pendengaran
normal, tidak memakai alat bantu pendengaran, tidak ada
nyeri tekan.
d) Hidung
Tidak ada polip, tidak ada sekret, keadaan septum bersih,
tidak ada radang dan tidak ada benjolan.
e) Mulut
Keadaan gigi tidak lengkap, ada karies gigi, tidak ada
pemakaian gigi palsu, mukosa bibir tidak pucat.
2) Leher
Tidak ada benjolan pada leher, tidak ada kelainan kelenjar getah
bening, dan tidak ada kelainan vena jugularis
4) Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak nampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Redup
Auskultasi : Terdengar BJ 1 & BJ 2 “lupdup”
5) Abdomen
Inspeksi : Simetris
19
6) Ginjal
Tidak ada nyeri tekan
7) Genetalia
Klien berjenis kelamin laki-laki
8) Muskuloskeletal
Terdapat nyeri pada bagian bahu kanan klien, dan tangan kanan
sulit untuk diangkat. hasil rontgen menunjukan adanya fraktur
pada bagian tulang clavicula dextra klien.
9) Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit bagus, tidak ada oedema,
dan tidak ada nyeri tekan.
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium tanggal 24 maret 2019
Tabel Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
WBC 8.6 /mm3 4-11
RBC 5.00 Juta/ul 4.5-5.5
Hemoglobin 14.5 g/dl 14-24
HCT 41.4 vol% 40 – 52
MCV 82.8 Fl 80-100
MCH 29.0 Fl 27/34
MCHC 35.0 Pg 32-36
PLT 275 sel/mm3 150-450
20
2) Psikis
Klien bertanya bagaimana proses jalannnya operasi nanti, klien
sadar bahwa sekarang sudah berada di kamar operasi.
21
Keterangan skor :
0 : Tidak Ada Gejala
1 : Satu dari gejala yang ada
2 : Sedang atau separuh dari gejala yang ada
3 : Berat atau lebih dari setengah gejala yang ada
4 : Sangat berat
Derajat Cemas
<6 : Tidak ada kecemasan
7-14 : Kecemasan ringan
15-27 : Kecemasan Sedang
>27 : Kecemasan Berat
Kesimpulan : Pasien mengalami kecemasan sedang
22
3) Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24 maret 2019
4) Administrasi
Persetujuan tindakan operasi telah ditanda tangani oleh keluarga,
saksi dan dokter (informed concent bedah dan anestesi) saat serah
terima perawat bangsal ke perawat IBS
7. Analisa Data
Tabel Analisa Data
No Tanggal Symtom Etiologi Problem
1 25 Maret DS : Agen Nyeri
2019 - Pasien mengatakan injury,
nyeri pada bahu. kerusakan
DO : jaringan
- Skala nyeri 6
- Terfokus pada diri
sendiri
- Posisi menahan
nyeri
2 25 Maret DS : Rencana Ansietas
2019 - Pasien mengatakan tindakan
cemas karena akan operasi
dilakukan tindakan
operasi
DO :
- Wajah pasien terlihat
tegang dan cemas
24
8. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury, kerusakan jaringan
b. Ansietas berhubungan dengan rencana tindakan operasi
9. Intervensi Keperawatan
No DX Implementasi Paraf
1 Nyeri 06 : 10
1. Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Menggunakan komunikasi
terapeutik
3. Membantu pasien mengenali
situasi yang menimbulkan
kecemasan
6. Mengidentifikasi tingkat
28
kecemasan pasien
11. Evaluasi
Diagnosa
No Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 S : klien mengatakan nyeri berkurang
Nyeri dengan sekala 5.
O :
- Skala nyeri 5
- Klien masih terfokus pada diri
sendiri
- TD : 140/90 mmHg
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Berikan analgetik
Lanjut persiapan operasi
2 Ansietas S : Klien mengatakan rasa cemasnya
berkurang
O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Ekspresi wajah tidak tegang
- Pasien terlihat sudah siap dan
yakin untuk menjalani operasi
- Pasien tampak kooperatif
29
P: Pertahankan intervensi
Lanjutkan intervensi persiapan
operasi
a. Persiapan ruangan
1) Mengatur meja operasi
2) Mengecek nyala dan mengatur lampu operasi
3) Menyiapkan perlak diatas meja operasi
4) Mengatur suhu ruangan 19-210C, kelembapan 45-60%, dan tekanan
udara positif
5) Menyiapkan mesin ESU ( Elektro Surgical Unit )
6) Menyiapkan mesin suction
7) Menyiapkan trolley meja instrumen dan linen
8) Menyiapkan meja alat dan bahan habis pakai
9) Memastikan sambungan aliran listrik siap pakai
10) Menyiaapkan dan memastikan instrumen dan linen dalam keadaan
steril (ada indikator bahwa instrumen dan linen masih belum
digunakan)
11) Menyiapkan tempat sampah medis, non medis, benda tajam dan
sampah flabot infus
12) Menyiapkan tempat linen kotor (infeksius/non infeksius)
13) Menyiapkan standing infus
14) Jam dinding
15) Mesin anestesi
b. Persiapan linen
1) Jas operasi : 4 Buah
2) Duk sedang : 2 Buah
3) Duk kecil : 2 Buah
4) Handuk kecil : 4 Buah
5) Perlak alas meja mayo : 1 Buah
6) Sarung meja mayo : 1 Buah
7) Perlak bersih : 1 Buah
31
c. Persiapan instrumen
1) Sponge Holding Forcep / Babcock : 1 Buah
2) Kidney tray ( bengkok ) : 1 Buah
3) Bowl ( kom kecil ) : 2 Buah
4) Scalpel handle no 4 : 1 Buah
5) Dressing Forceps ( duk klem ) : 5 Buah
6) Disecting Forceps ( pinset anatomis ) : 2 Buah
7) Tissue Forceps ( pinset chirurgis ) : 2 Buah
8) Ligature Scissors ( gunting benang ) : 1 Buah
9) Metzenbaum Scissors ( gunting jaringan ) : 1 Buah
10) Hemoestatik Forceps (pean) : 8 Buah
11) Homostatik Forceps ( kocher ) : 6 Buah
12) Needle Holder / Nadvolder : 1 Buah
13) Distributor Pencil Couter : 1 Buah
14) Langen Back/Midledorf : 2 Buah
15) Kanul suction : 1 Buah
16) Selang suction : 1 Buah
17) Bone reductions : 2 buah
18) Bone klem : 2 buah
19) Screw driver : 1 buah
20) Depth gauge : 1 buah
21) Bor : 1 buah
22) Dril no. 2.5 (mata bor) : 1 buah
23) Lowmen : 1 buah
24) Raspa : 1 buah
e. Persiapan pasien
1) Perawat sirkuler melakukan serah terima (hand over) pasien dengan
perawat bangsal (konfirmasi idntitas klien, prosedur operasi, inform
consent, tindakan bedah dan anastesi, alergi dan riwayat penyakitnya)
2) Perawat melakukan sign in yang meliputi : konfirmasi ulang identitas
klien ( nama, umur, RM, tanggal lahir yang dicocokan dengan gelang
identitas pasien). Perawat memastikan pasien mengatehahui tindakan
operasi pada pasien. Perawat menanyakan pada pasien apakah
memiliki riwayat alergi. kemudian perawat menanyakan kepada dokter
anastesi apakah alat anastesi dan mesin anastesi sudah siap untuk
digunakan.
3) Memindahkan pasien keruang operasi 2
4) Selanjutnya memasang monitor saturasi, tensi dan nadi pada lengan
kiri pasien
5) Mengatur posisi pasien (supine)
6) Selanjutnya dilakukan general anastesi
7) Pasang negative plate yang sudah diberikan jelly pada kaki kiri pasien
dipermukaan yang cembung
f. Persiapan perawat
1) Memastikan kebenaran pasien dan rencana tindakan yang akan
dilakukan
33
27) Berikan depth gauge pada operator untuk dilakukan pengukuran hole
ke empat.
28) Selanjutnya berikan corticle screw 3.5 no 16 pada operator yang sudah
terpasang pada screw driver yang telah diberi iodine., kemudian
operator melakukan pemasangan screw pada hole ke empat.
29) Kemudian operator melepas bone klem yang terpasang pada clavicula.
30) Sign out (07:25), meliputi :
Instrumen sebelum operasi 46 buah
Intrumen sesudah operasi 46 buah
Kassa sebelum operasi 20 lembar
Sisa kassa sesudah operasi 4 lembar, meliputi
- 4 lembar untuk skin preparation
- 1 lembar untuk alas handle scalple di dalam kidney tray
- 1 lembar untuk fiksasi couter dengan dressing forceps
- 5 lembar kassa digunakan untuk melakukan perawatan
perdarahan saat operasi.
- 1 lembar kassa digunakan untuk mengeringkan area operasi
yang telah di bersihkan.
- 2 lembar untuk mencuci alat
- 2 lembar kassa digunakan untuk menutup area operasi yg
telah dijahit (kulit)
2 jarum/benang sebelum operasi
2 jarum/benang sesudah operasi
31) Cuci dengan kassa yang diberi povidone iodine 10%
32) Kemudian berikan serbuk antibiotic chloramphenicol 1 vial pada area
yang terpasang plate di clavicula dextra klien.
33) Berikan benang cromic 2-0 tapper pada operator untuk dilakukan
penutupan area otot, fascia dengan teknik jaitan continues unlocking
dan sub kutis dengan jaitan simpul dalam.
34) Berikan gunting benang pada asisten operator untuk menggunting
benang cromic.
38
35) Berikan benang ethilon 3-0 pada operator untuk melakukan penutupan
area kutis dengan teknik jaitan continues locking
36) Bersihkan luka sekitar dengan Nacl 0,9 %, lalu beri povidone iodine
10 % lalu beri lomatule
37) Kemudian tutup menggunakan kassa kering dan fiksasi menggunakan
dressing fixcation
38) Operasi selesai
39) Rapikan alat dan pasien
40) Ambil brankar dan pindahkan pasien ke recovery room
41) Penilaian aldrete score
1. Analisa data
Tabel Analisa Data
Symtom Etiologi Problem
Ds : - Prosedur invasi Resiko infeksi
Do :
- Terpasang infus RL
disebelah tangan kiri
pasien
- Terdapat luka
sayatan pada area
clavicula dextra
sepanjang 10 cm
2. Diagnosa keperawatan
a. Resiko infeksi berhubungan dengan Prosedur invasi
39
6. Implementasi
Tabel 3.13 Implementasi
Diagnosa
Implementasi Paraf
Keperawatan
Resiko infeksi 1. Mengatur suhu ruangan 19-210C,
kelembapan 45-60%, dan tekanan
udara positif
2. Membatasi jumlah orang di dalam
ruang operasi
Memastikan tim operasi menggunakan
alat pelindung diri (APD) yang
Alfian
lengkap
7. Evaluasi
Tabel 3.14 Evaluasi
Diagnosa
Evaluasi Paraf
Keperawatan
S:-
O:
- Terpasang infus RL di tangan kiri
pasien
Tim kamar operasi menggunakan alat
pelindung diri (APD) lengkap
- Tim kamar operasi melakukan cuci Alfian
tangan bedah sesuai prosedur
- Perawat menggunakan tehnik aseptik
untuk mengontrol infeksi
- Scrub nurse menerapkan prinsip steril
pada instrumen
- Penjahitan pada area luka terjahit rapi
42
A:
Masalah teratasi sebagian
- Perawat mempertahankan tehnik steril
sesuai dengan standar
- Perawat melakukan tehnik aseptik
2. Keadaan Umum
Pasien tiba di recovery room (RR) pukul 07.35 WIB
Pasien tampak lemah karena pengaruh anastesi .
Tingkat kesadaran Composmentis
Terpasang oksigen 3 l/pm dengan kanul nasal
Infus Ringer Laktat 20 tpm di tangan kiri
Penutupan luka tampak bersih, kering dan tidak merembes
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
SpO2 : 98%
44
4. Sistem Pernafasan
Nafas spontan, Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler,
tidak tampak retraksi dinding dada, tidak ada perubahan
nafas suara
Terpasang oksigen 3 lpm dengan nasal kanul
Saturasi oksigen 99%
5. Sirkulasi
Capillary refill <3 detik
Akral ekstermitas bawah dan atas hangat
perawat
Berpegangan
pada benda-benda 30
di sekitar
Kruk / tongkat 15
Ya 20
Terapi intravena 20
Tidak 0
Normal 0
Gaya berjalan atau gaya
Bed rest 10 10
berpindah
Lemah 20
Orientasi baik 0
Status mental Orientasi tidak 0
15
realistik
Total 45
Keterangan :
0-24 = Tidak Beresiko
25-50 = Resiko Rendah
>50 = Resiko Tinggi
8. Analisa data
9. Diagnosa keperawatan
a. Resiko jatuh berhubungan dengan Faktor periode pemulihan post
operasi
11. Implementasi
Tabel 3.19 Implementasi
Diagnosa
Implementasi Paraf
Keperawatan
Resiko Jatuh Jam 07:50 WIB
1. Memberikan oksigen dengan tekanan
3 lpm dengan nasal kanul
2. Memonitor oksigen Alfian
3. Memonitor TTV
4. Mengatur tempat tidur dengan tepat
(memasang side rail tempat tidur)
12. Evaluasi
Tabel 3.20 Evaluasi
Diagnosa
Evaluasi Paraf
Keperawatan
Resiko Jatuh S:
- Pasien mengatakan kakinya sudah
sedikit bisa digerakkan
- Pasien masih terlihat lemah
O:
- Pasien sudah tidak terpasang oksigen
lagi
Alfian
- Nafas pasien spontan
- Bromage score
- Brancard sudah terpasang penghalang
/ side rail kanan dan
- TTV
TD : 110/70 mmhg
N : 82 x/m
49
RR : 20x/m
SpO2 : 99%
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
- Pertahankan intervensi sampai pasien
dipindahkan ke bangsal / ruangan
- Pindahkan pasien ke bangsal / ruangan