Anda di halaman 1dari 18

ASKEP LANSIA DENGAN REMATIK

di Rt 005/003 Kel. Margahayu


Kota Bekasi

1. Biodata
- Tanggal Pengkajian : 14 April 2020
- Nama : Ny.R
- Usia : 71 Tahun
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Pedagang Nasi Uduk
- Tanggal Masuk : 14 April 2020
- Diagnosa Medis : Rematik (Artiritis Reumatoid)
Penanggung Jawab
- Nama : Tn.J
- Hubungan Dengan Klien : Anak Kandung
- Pekerjaan : Pegawai Swasta
- Alamat : Jl. RA.Kartini Mawar 7 Rt 005/003
Kel. Margahayu Kec. Bekasi Timur
Kota Bekasi
2. Keluhan Utama
Nenek.R mengatakan sudah + 1 tahun mengeluh bahwa kedua kakinya
sering sakit, dan + 2 bulan ini dari lutut ke sendi-sendi kaki dan tangan
bengkak serta tulang belakang kalau berjalan bungkuk.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien mengatakan karena sejak 2 bulan ini kaki dan sendi-sendi tangan
sakit oleh anaknya dibawa ke tempat praktek dokter, oleh dokter nenek R
dinyatakan rematik. Nenek.R mengatakan kini dia tidak bisa berjalan
jauh, karena bila berjalan kedua kaki sangat sakit sehingga dia tidak bisa
berjualan nasi uduk lagi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
bergantung pada anak bungsunya.
Nenek.R mengatakan nyeri yang dia rasakan skala 6-7. Terlihat nenek.R
bila terasa nyeri wajahnya menangis sambil mengurut-urut kedua
kakinya.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Nenek.R mengatakan tidak pernah di rawat di RS karena tidak pernah
mangalami penyakit yang parah. Paling hanya sakit ringan, seperti
demam , flu, batuk. Yang sembuh hanya minum obat-obat yang dibeli di
warung. Nenek.R juga tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan
ataupun jenis makanan.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Nenek.R mengatakan dalam tidak mempunyai penyakit seperti dia.
Ibunya meninggal Stroke. Ayahnya meninggal karena diare dan adiknya
no.3 meninggal karena Diabetes Mellitus itupun karena sudah tua.

Genogram

Klien
Keterangan :
= Laki-Laki
= Perempuan

= Meninggal dunia
Nenek.R anak ke-2 dari 6 bersaudara, adik nenek.R nomor 3 baru
meninggal + 4 bulan yang lalu dan suami klien juga telah meninggal + 1
tahun yang lalu. Nenek.R mempunyai anak 6, tiga laki dan tiga
perempuan semuanya masih hiduo, dia tinggal dengan anaknya yang ke
4, 5, 6.
6. Keadaan Psikologis
Bahasa sehari-hari yang digunakan nenek.R bahasa betawi. Nenek.R
berifikir bahwa penyakitnya sulit untuk disembuhkan dan berat badannya
semakin menurun. Klien mengatakan telah diajak anak bungsunya
berobat kemana-mana, dari kealternatif sampai ke rumah sakit. Namun
nenek.R tetap bersyukur masih bisa berjalan walaupun dipapah oleh
anaknya.
- Konsep Diri
1) Body Image
Nenek.R mengatakan berat badannya makin lama makin turun dan
cepat lelah bila berjalan.
2) Ideal diri
Nenek.R mengharapkan dan selalu berdoa keapda Tuhan YME
agar diberikan ketabahan dalam mengahadapi penyakitnya dan
kesembuhan walaupun tidak terlalu mengharap.
3) Harga diri
Nenek.R sebelum sakit senang berjualan nasi uduk di pagi hari
didepan rumahnya untuk membantu anak bungsunya mengnafkahi
Keluarganya, selain mengaji di pengajian yang ada dikampung
tempat dia tinggal.
4) Peran diri
Nenek.R seorang janda yang telah ditinggal suaminya meninggal +
1 tahun yang lalu. Dari perkawinannya nenek.R mempunyai 6
orang anak.
- Keadaan Emosi
Keadaan emosi nenek.R dalam keadaan stabil.
- Perhatian Terhadap Orang Lawan Bicara
Nenek.R tampak memperhatikan dan menanggapi setiap pertanyaan
yang diberikan kepadanya.
- Hubungan Dengan Keluarga
Hubungan nenek.R harmonis dengan anak-anaknya dan saudara-
saudaranya.
- Hubungan Dengan Orang Lain
Hubungan nenek.R dengan tetangga dan teman-teman pengajiannya
baik, nenek.R mau bergaul dengan sesame warga ditempat tinggalnya
terutama tetangga disebelah rumahnya.
Nenek.R mudah beradaptasi dengan orang baru, ini terlihat bila ada
orang baru yang ada dilingkungan tempat tinggalnya.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Nenek.R dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kedua kaki lemah
sehingga perlu bantuan orang lain untuk berjalan dam berat badan
nenek.R makin turun karena nyeri sehingga nafsu makan turun.
b. Tanda-tanda vital
TD. 110/80 mmHg RR. 20x/mnt
HR. 80x/mnt TB. 145 cm
BB. 45 Kg
c. Pemeriksaan Head to Toe
- Kepala dan rambut
Kepala dan wajah bentuk simteris, rambut terlihat bersih tapi sudah
putih, kepala juga tidak terdapat benjolan atau luka.
- Mata
Bentuk mata simetris, penglihatan masih tajam, terlihat nenek.R masih
bisa memasukkan benang ke lubang jarum dengan baik. Konjungtiva
tidak anemis dan sklera tidak ikterik serta kedua pupil isokor.
- Hidung
Bentuk simetris dan fungsi penciuman nenek.R masih baik, dia bisa
membedakan bau serta tidak terlihat halep dan benjolan lainnya.
- Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat cairan yang keluar dari lubang telinga
dan pendengaran nenek.R masih baik.
- Mulut dan Faring
Tidak terlihat adanya sariawan/pendarahan gusi dan gigi. Gigi
nenek.R hanya tinggal 3 buah sehingga untuk mengunyah makanan
sedikit sulit. Didaaerah faring tidak terlihat pembesaran tonsil.
- Leher
Tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar tyroid, suara nenek.R
terdengar jelas.
- Kulit
Warna kulit nenek.R kuning langsat, nenek.R tampak bersih turgor
dan kelembaban kulit baik
- Dada
Bentuk dada simetris antara dada kanan dan kiri frekuensi nafas
20x/mnt tidak ada masalah dalam bernafas. Irama nafas teratur
dantidak ada suara nafas tambahan begitu pula dengan suara jantung
normal.
- Abdomen
Bentuk simetris, tidak terlihat dan teraba massa, tidak terlihat asites
dan tidak ada nyeri tekan.
- Pemeriksaan Muskuloskeletal atau Ekstemistas atas dan bawah
Bentuk kaki nenek.R simetris antara kanan dan kiri tapi ada
pembengkakan di sendi lutut sehingga kekuatan otot kaki berkurang
dan nenek.R mengeluh bila timbul nyeri tidak sanggup rasanya.
Nenek.R mengatakan bila nyeri timbul skalanya 7.

8. Pemeriksaan Neutrologis
a. Tingkat kesadaran
i. Compas
ii. GCS = 15-E4 M6 V5
b. Status mental
Keadaan emosi nenek.R stabil dan ia masih dapat berorentasi dengan
baik. Baik waktu, tempat dan orang begitu pula dengan daya ingat
klien masih kuat. Ia masih ingat masa lalunya dan sia berkeinginan
agar segera sembuh.
c. Fungsi motorik
i. Cara berjalan : Klien bila berjalan sulit
memerlukan bantuan orang lain.
ii. Test jari hidung : Klien dapat menyentuh hifung
dengan jarinya
iii. Promosi dan supinasi test : Klien mampu untuk membolak-
balikan tangan
iv. Romberg Test : Klien mampu berdiri walau
dengan bantuan
d. Fungsi sensorik
i. Test tajam tumpul : Klien dapat membedakan benda tajam
dan tumpul
ii. Test panas dingin : Klien dapat membedakan benda panas
dan dingin
iii. Test reflex :-
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola tidur
Nenek.R tidur malam 6-7 jam sedangkan tidur siang kadang-kadang.
Namun pas sakit ini nenek sering sulit tidur karena nyeri.
b. Pola eliminasi
Nenek.R BAB 1 kali sehari dan tidak ada kesulitan begitu pula dengan
BAK 5-6x sehari lancer tidak ada Inkontinensia urine tidak nyeri dan
warna urine normal tidak bercampur darah sehingga tidak perlu
menggunakan obat untuk melancarkan urine.
c. Pola makan dan minum
 Nenek.R mengatakan makan 3x sehari, dalam segi makanan tidak
ada alergi dan pantangan, tapi setelah sakti nenek.R pantang makan
yang dapat menimbulkan nyeri atau meningkatnya asam urat,
seperti jeroan, sayur bayam, dll.
 Nenek.R biasa minum air putih sehari habis + 2000 cc/hari.
d. Personal hygine
Nenek.R mandi 2x sehari dengan sabun mandi, sikat gigi 3x sehari
dilakukan pada waktu mandi dan mau tidur malam, sedangkan
memotong kuku dia lakukan bila terlihat sudah panjang
e. Aktivitas
Saat ini nenek.R tidak memiliki kegiatan rutin seperti dulu sebelum
sakit ia setiap pagi jualan nasi uduk didepan rumahnya tapi sekarang
karena sakit nenek.R hanya diam dirumah saja.
Untuk melakukan penilaian kemampuan terhadap seberapa lemah dan
ketergantungan lansia biasanyadilakuakan penilaian aktivitas dasar sehari-hari
pada lansia dengan menggunakan indeks Katz dan Indeks Barthel. Indeks Katz
digunakan untuk mengukur kemampuan mandiri pasien untuk mandi,
berpakaian, ketoilet, berpindah tempat, mempertahankan kontinensia, dan
makan. Indeks ini membentuk suatu kerangka kerja untuk mengkaji
kemampuan hidup mandiri pasien atau, bila ditemukan terjadi penurunan
fungsi, maka akan disusun titik-titik fokus perbaikannya. Sedangkan pada
indeks Barthel sering digunakan untuk mengkaji kemampuan pasien merawat
diri mereka sendiri, namun pokok-pokoknya ditekankan untuk jumlah bantuan
fisik yang akan diperlukan bila pasien tak mampu melakukan fungsi yang
diberikan (Gallo dkk, 2004).
Berikut ini adalah tabel penilaian aktivitas berdasarkan Indeks Katz
yang dikutip dari Maryam (2008) :175
Tabel Aktivitas Dasar Lansia menurut Indeks Katz
Kemampuan
No Mandiri Tergantung
Aktivitas
Mandi di kamar mandi (menggosok, 
1.
membersihkan, dan mengeringkan badan)
Menyiapkan pakaian, membuka, ddan 
2.
mengenakannya.
3. Memakan makanan yang telah disiapkan 
Memelihara kebersihan diri untuk
penampilan diri (menyisir rambut,
4. 
mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis)
Buang air besar di WC (membersihkan 
5.
dan mengeringkan daerah bokong)
Dapat mengontrol pengeluaran feses 
6.
(tinja)
Buang air kecil di kamar mandi 
7. (membersihkan dan mengeringkan daerah
kemaluan)
8. Dapat mengontrol pengelauaran air kemih 
Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau 
9. ke luar ruanggan tanpa alat bantu, seperti
tongkat.
Menjalankan ibadah sesuia agama dan 
10
kepercayaan yang dianut
Melakukan pekerjaan rumah, seperti : 
11 merapikan tempat tidur, mencuci pakaian,
memasak, dan membersihkan ruanggan
Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau 
12
kebutuhan keluarga
Mengelolah keuangan (menyimpan dan 
13
menggunakan uang sendiri)
Menggunakan sarana transformasi untuk 
14
berpergian.
Menyiapkan obat dan minum obat sesuai 
15 dengan aturan (takaran obat dan waktu
minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan
untuk kepentingan keluarga dalam hal
penggunaan uang, aktivitas sosial yang 
dilakukan dan kebutuuhan akan pelayanan
kesehatan.
Melakukan aktivitas di waktu luang
17 (kegiatan keagamaan, social, rekreasi, 
olah raga, dan menyalurkan hobi)
Jumlah 7 10

Keterangan :
Point : 13 – 17 Mandiri ( mampu melakukan aktivitas dasar)
Point : 0 – 12 Ketergantungan (kurang mampu melakukan aktivitas)

Tabel Aktivitas Dasar Lansia menurut Bartel Indeks

DENGAN
No. KRITERIA MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
1. Makan 5 10 Mandiri
2. Minum 5 10 Mandiri
3. Berpindah dari kursi roda ke 5 - 10 15 Dengan
tempat tidur, sebaliknya Bantuan
4. Personal toilet ( cuci muka, 0 5 Dengan
menyisir rambut, gosok gigi) Bantuan
5. Keluar masuk toilet (mencuci 5 10 Dengan Bantuan
pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Mandiri
7. Jalan di permukaan datar 0 5 Mandiri
8. Naik turun tangga 5 10 Dengan Bantuan
9. Mengenakan pakaian 5 10 Mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 5 10 Mandiri
11. Kontrol Blader (BAK) 5 10 Mandiri
12. Olah Raga 5 10 Dengan Bantuan
13. Rekreasi/ pemanfaatan waktu 5 10 Mandiri
TOTAL 105
         Keteranagan : a. 130               : Mandiri
                                   b. 65- 125         : Ketergantungan sebagian 
                                    c. 60                 : Ketergantungan Total

NO DATA PENYEBAB MASALAH

1. - DS Penaikkan metabolisme Nyeri


Klien mengatakan tulang
bahwa kaki kiri
dan kanan sakit
dan bengkak Penaikkan enzim yang
apalagi bila merusak tulang rawan
dibawa jalan

- DO Penaikkan kadar
profeologlikan
 Klien terlihat
sering
memijat-
berkurangnya kadar air
mijat/mengurut
sendi tulang rawan
kakinya pada
saat dikaji
 Wajah terlihat
Penaikkan Fungsi
meringis
menahan nyeri
 Skala nyeri 7
Nyeri tulang
(berat)
 Klien terlihat
bila berjalan di
papah oleh
keluarganya

2. Lansia Intoleransi aktifitas


- DS
Klien mengatakan
tidak kuat
Penurunan fungsi tulang
berjalan/tidak
mampu berjalan
sendiri tanpa
Kekuatan otot melemah
bantuan orang
- DO Menaiknya nyeri saat
 Klien bila berjalan
berjalan
dipapah oleh
keluarganya Latoleransi aktifitas
 Klien lebih
banyak tiduran
 Semua ADL
dibantu oleh
keluarga
3.
Lansia
- DS Resti cedera fisik
Klien mengatakan
tidak bisa berjalan Penurunan fungsi
sendiri tanpa
bantuan
- DO Resiko tinggi cedera
 Klien terlihat
setiap ingin
berjalan
dibantu oleh
keluarga
 Klien takut
untuk berjalan
sendiri

DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)

1. Nyeri sendi berhubungan dengan penurunan fungsi tulang ditandai


dengan klien tampak meringis Manahan nyeri dan skalanya 7.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan melemahnya fungsi otot
ditandai dengan bila berjalan dipapah oleh keluarganya.
3. Resti cedera fisik berhubungan dengan mobilitas menurun ditandai
dengan semua aktivitas nenek.R dibantu

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Nenek.R


Diagnosa medis : Rematik
Alamat : Jl RA.Kartini Mawar 7 Rt 005/003 kel.Margahayu
kec.Bekasi Timur Kota Bekasi

DIAGNOSA TUJUAN/KRI RENCANA RASIONALISASI


KEPEWARATAN TERIA TINDAKAN
HASIL
1 2 3 4
1. Nyeri sendi b/d T/ Nyeri sendi - Kaji tingkat nyeri - Membantu dalam
penurunan fungsi
hilang setelah 1 (lokasi, karakteristik menentukan
tulang, ditandai
dengan : minggu diberi dan derajat nyeri ) manajemen nyeri
- Nyeri sendi
perawatan - Anjurkan klien
dengan skala 7
- Wajah klien KH/ Dalam untuk selalu mandi
terlihat meringis
3x24 jam air hangat - Dengan respon
karena nyeri
- Kaki sakit bila - Klien dapat panas dapat
berjalan
istirahat atau meningkatkan letak
tidur dengan sisi otak dan
tenang - Berikan klien posisi mobilitas sehingga
- Klien tampak yang nyaman pada dapat menurunkan
rileks waktu tidur dan rasa sakit
duduk - Tirah baring
mungkin
diperlukan untuk
membatasi nyeri
dan cedera sendi

- Berikan masase - Dapat menaikkan


yang lembut pada relaksasi atau
kaki dan tangan regangan otot.
- Beri obat sesuai - Sebagai terapi
indikasi dokter pengobatan

2. Intoleransi T/ Klien mampu - Pertahankan - Untuk mencegah


aktivitas
beraktivitas istirahat tirah baring kelelahan dan
berhubungan
dengan lansia mandiri setelah atau duduk jika mempertahankan
dengan adanya
1 minggu diberi diperlukan kekuatan otot
kelemahan fungsi
otot, ditandai perawatan. - Bantu gerak dengan - Meningkatkan
dengan :
KH/ Dalam bantuan seminimal fungsi sendi
- Klien tidak
sanggup berjalan 3x24 jam mungkin kekuatan otot dan
sendiri
- ADL sebagian stamina umumnya
- Semua ADL total
dibantu oleh mandiri - Dorong klien - Memaksimalkan
keluarga
- Klien dapat mempertahankan fungsi sendi dan
berjalan tanpa postur tegak, duduk mempertahankan
bantuan orang dan berdiri mobilitas
lain - Berikan lingkungan - Untuk
yang aman dan menghindari
menganjurkan untuk cedera akibat
menggunakan alat kecelakaan
bantu
- Beri terapi sesuai - Untuk menekan
indikasi inflamasi sistemik
akut

T/ Dalam + 1 - Kendalikan - Lingkungan yang


3. Resti cedera fisik
bulan klien lingkungan dari bebas bahaya akan
b/d penurunan
fungsi sendi tulang dapat bahan-bahan yang menghindari resiko
lansia ditandai
mempertahanka dapat membahayakan cedera fisik pada
dengan :
- Klien tampak n keselamatan klien seperti lantai klien
terlihat bila berjalan
fisik licin, barang-barang
dibantu
- Semua sendi-sendi KH/ yang dapat membuat
terlihat idema
- Dalam 3x24 klien jatuh
jam cedera fisik - Bantu rigimen - Untuk
tidak terjadi medikasi mengetahui sejauh
- Klien mulai mana tahap
berjalan dengan pengobatan
pegangan - Anjurkan klien - Menghindari
dinding rumah untuk melatih resiko cedera
tanpa dibantu berjalan atau bangkit
keluarga dari duduk dan tidur
dengan perlahan-
lahan
NO HARI/
DX TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Selasa, Pukul 06.00 s/d 16.00 WIB S. Klien
14 April 2020 - Mengkaji keluhan nyeri dari mengatakan
lokasi tingkat atau derajat nyeri. bahwa kedua kaki
Skala nyeri yang dirasakan 7. dan tangannya
- Menganjurkan klien untuk mandi masih sakit
air hangat apabila dibawa
- Memberikan klien posisi yang berjalan.
nyaman pada waktu tidur dan O. -Klien tampak
duduk masih memijat-
- Memberikan atau mengajarkan mijat kedua
klien untuk masase yang lembut kakinya
pada kulit lutut atau sendi - Wajah klien
terlihat meringis
Menahan nyeri
- Skala nyeri yang
dirasakan klien
masih 7
A. Masalah belum
teratasi
P. Rencana
tindakan
dilanjutkan
2. S. Klien
Pukul 06.00 s/d 16.00 WIB mengatakan
- Menyarankan klien untuk berjalan masih
memperthankan istirahat duduk takut dan masih
atau tirah baring jika diperlukan dipapah
- Membantu bergerak dengan O.- Klien bila
bantuan seminimal mungkin berjalan masih
- Menganjurkan klien untuk dibantu dengan
mempertahankan postur tegak bila cara dipapah oleh
duduk atau berjalan anggota keluarga
- Klien terlihat
takut untuk
berjalan sendiri
A. Masalah belum
teratasi
P. Rencana
tindakan belum
dilanjutkan

3.
S. Klien masih
Pukul 06.00 s/d 16.00 WIB takut cedera bila
- Menyingkirkan bahaya yang berjalan sendiri
dapat menyebabkan cedea fisik O. Klien tampak
pada klien seperti meletakkan masih dibantu
kursi pada tempatnya dan lantai oleh keluarga bila
tetap bersih dan tidak licin berjalan ke toiler
- Mendorong klien untuk tetap atau pindah
berjalan tempat
- Menjelaskan pada klien untuk A. Masalah belum
tetap menggerakan sendi yang teratasi
tujuannya untuk mengurangi P. Rencana
kekakuan pada sendi tindakan
keperawatan
dilanjutkan
1. Rabu,
15 April 2020 S. Klien
Pukul 15 WIB mengatakan nyeri
-Mengkaji keluhan klien dari pada kedua kaki
lokasi dan tingkat nyeri yang dan tangan sedikit
dirasakan. Skala nyeri 4 berkurang, tapi
- Menganjurkan klien untuk mandi bila dibawa
air hangat berjalan masih
- Menganjurkan klien minum obat sakit
sesuai indikasi pada waktu berobat O. -Klien terlihat
kedokter (Allopirinol 1x300 mg, sudah berkurang
Glukosamin 3x1 tablet dan memijat-mijat
Miloxicam 2X15 mg) kakinya
- Memberikan masase yang - Wajah klien
lembut pada sendi-sendi kaki dan terlihat sedikit
tangan rileks
- Klien tampak
berjalan tidak
dipapah lagi
berpegangan di
dinding.
A. Masalah
teratasi sebagian
P. Rencana
tindakan tetap
dilanjutkan
2.
S. Klien
Pukul 15.00 WIB mengatakan mulai
- Menyarankan istirahat tirah dapat berjalan
baring bila diperlukan sendiri tapi hanya
- Menganjurkan keluarga untuk lima langkah
memindahkan benda yang O. Klien terlihat
mengganggu saat klien berjalan sudah bisa
- Membantu klien untuk bergerak berjalan sendiri
dengan bantuan seminimal walaupun lambat.
mungkin. A. Masalah mulai
teratasi sebagian
P. Rencana
tindakan tetap
3. dilanjutkan

S. Klien
Pukul 15.00 WIB mengatakan sudah
- Mendorong klien untuk tetap bisa berjalan tapi
latihan jalan masih takut untuk
- Menjelaskan pada klien untuk berjalan sedikit
tetap menggerakan sendi jauh
seminimal mungkin yang O.- Klien tampak
tujuannya untuk mengurangi berhati-hati saat
kekakuan sendi berjalan
- Menyingkirkan bahaya yang - Bila berjalan
dapat menyebabkan cedera klien tampak
lambat
A. Masalah
sebagian teratasi
P. Rencana
1. Kamis, tindakan
dilanjutkan
16 April 2020
S. Klien
Pukul 11.00 WIB menyatakan kaki
• Menganjurkan minimal obat kirinya masih
setelah makan 3x / hari sakit
Memberikan posisi yang nyaman O. -Klien memijat
yaitu posisi duduk bersandar. kaki kirinya
• Menganjurkan untuk memijat - Wajah sedikit
bagian sendi yang sakit dengan meringis
obat gosok. A. Masalah
teratasi sebagian
P. Rencana
Tindakan
2. dilanjutkan

S. Klien
Pukul 11.00 WIB mengatakan masih
- Menjelaskan untuk tidak berjalan takut untuk
ditempat yang licin berjalan
- Membantu klien bangkit dari O. Klien dating ke
duduk saat akan pulang poliklinik bersama
- Menganjurkan klien untuk teman satu
banyak istirahat wismanya
A. Masalah belum
teratasi
3. P. Rencana
tindakan
dilanjutkan

S. Klien
Pukul 11.00 WIB menyatakan dapat
- Membantu klien bergerak berjalan, dari
dengan cara menuntunnya tidak sanggup
- Menganjurkan klien untuk berjalan jauh
menggerakkan sendinya walaupun O. Klien berjalan
dalam keadaan duduk lambat dan tetap
- Menganjurkan klien tetap menggunakan
menggunakan tongkatnya saat tongkat
berjalan A. Masalah
sebagian teratasi
P. Rencana
tindakan
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai