TINJAUAN PUSTAKA
5) Suhu
Panas tubuh dihasilkan oleh reaksi kimia akibat metabolisme sel.
Peningkatan suhu tubuh ditimbulkan oleh peningkatan produksi panas
tubuh akibat peningkatan metabolisme sel seperti pada aktivitas fisik,
tirotoksikosis, trauma, peradangan, dan infeksi.
Selain itu peningkatan suhu tubuh juga bisa diakibatkan karena
gangguan dalam melepaskan panas ke lingkungan sekitar seperti pada
abnormalitas kelenjar keringat, gagal jantung kongestif, atau bila suhu
lingkungan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh.
Dengan demikian, suhu tubuh bisa menjadi panduan dalam
memperkirakan apa yang terjadi pada pasien. Pada keadaan normal,
suhu tubuh berkisar antara 36° - 38° C, bervariasi dalam 24 jam dan
mengikuti pola diurnal.
6) Denyut nadi
Heart rate atau denyut nadi mempunyai arti klinis yang penting,
hal ini dikarenakan sering memberikan gambaran kompensasi yang
dilakukan oleh jantung dalam menjaga hemodinamik. Pengukuran
denyut jantung bisa juga untuk mengetahui ritme jantung dan kekuatan
denyut nadi. Nilai normal denyut nadi untuk orang dewasa (di atas 18
tahun) yang sehat adalah 60-100 kali per menit. Nadi yang meningkat
(takikardi) sering disebabkan karena faktor nyeri, takut, stres,
kekurangan cairan, penurunan tekanan darah, demam, sepsis, maupun
kekurangan cairan. Keadaan lainnya bisa karena aritmia, gangguan
metabolik, hipertiroid, intoksikasi obat simpatomimetik, antikholinergik
narkoba.
Kondisi naiknya denyut nadi perlu mendapatkan perhatian
dikarenakan akan membutuhkan oksigen yang besar untuk jantung, bila
hal ini tidak terpenuhi bisa mengakibatkan terhentinya fungsi jantung.
Kondisi menurunnya denyut nadi (Bradikardi) juga merupakan
indikator yang penting, hal ini bisa diakibatkan fungsi kompensasi yang
melemah maka akan diikuti penurunan denyut jantung, bila hal ini tidak
mendapatkan perhatian atau intervensi maka bisa akan dikuti dengan
berhentinya fungsi jantung. Bradikardi juga bisa disebabkan karena
faktor obat (beta blocker), neostigmin, maupun obat sedasi yang terlalu
dalam, hipotermi, depresi SSP, hipotiroidisme ataupun blokade jantung.
7) Tekanan darah sistolik
Tekanan darah sistolik yang tinggi merupakan salah satu faktor
yang mungkin akan memunculkan kelainan kardiovaskuler, baik
serangan jantung mendadak, stroke maupun kondisi akut lainnya.
Tetapi tidak kalah pentingnya menilai perburukan atau penurunan
tekanan darah sistolik juga merupakan salah satu tanda perburukan
suatu penyakit.
Nilai normal tekanan darah sistolik tidak melebihi 120, sedangkan
nilai normal tekanan darah diastolik tidak kurang dari 80. Jadi tekanan
darah yang normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Jika
tekanan darah Anda lebih kecil dari 110/70 mmHg maka Anda
dinyatakan hipotensi atau tekanan darah rendah. Apabila Anda
memiliki tekanan darah di atas 140/ 90 mmHg maka bisa dinyatakan
Anda memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Hipotensi mungkin menunjukkan suatu keadaan perburukan pada
kekurangan cairan, gangguan pengisian jantung, sepsis, gangguan
pompa jantung, gangguan irama jantung, depresi SSP (Susunan Saraf
Pusat), hipoadreanlisme, penggunaan obat-obatan, syok anafilaktik.
Oleh karena itu bila mendapati orang dengan tensi sitolik < 100 mmHg,
perlu mendapatkan perhatian sampai dipastikan semua parameter
fisiologis dalam kondisi normal. Sedangkan orang yang mempunyai
tekanan sistolik > 200 mmHg perlu dinilai faktor psikologis apakah
terdapat faktor kesakitan, takut, stres atau memang mempunyai riwayat
penyakit darah tinggi. Bila memang riwayat darah tinggi juga
memerlukan perhatian efek komplikasi organik pada organ yang
berhubungan dengan sistem kardiovaskuler.
Tekanan darah diastolik tidak menjadikan penilaian khusus dalam
NEWS tetapi perlu mendapat perhatian bila terjadi peningkatan yang
tiba-tiba.
Parameter ini sudah rutin diukur dan dicatat dalam rekam medis pada
grafik observasi pasien di setiap rumah sakit. Masing-masing parameter
akan dikonversikan dalam bentuk angka, di mana makin tinggi nilainya
maka makin abnormal keadaan pasien sehingga menjadi indikasi untuk
dilakukan tindakan pertolongan sesegera mungkin.
2.3 Langkah-langkah Penggunan NEWSS 2