A. Tinjauan Teori
Menurut Eko Prabowo dan Andi Eka (2014), sistem perkemihan atau
sistem urinaria adalah suatu sistem tubuh tempat terjadinya filtrasi atau
penyaringan darah sehingga terbebas dari zat-zat yang tidak digunakan
lagi oleh tubuh. Selain itu pada proses ini juga terjadi proses
penyerapan zat-zat yang masih dipergunakan lagi oleh tubuh. Zat-zat
yang sudah tidak dipergunakan lagi oleh tubuh akan larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
2. Anatomi fisiologi
a. Ginjal
c. Kandung kemih
d. Uretra
a. Manifestasi klinis
1) Retensi, yaitu adanya penumpukan urine didalam bladder dan tidak
kesanggupan bladder mengosongkan diri.
2) Inkontinensia urine, ketidak sanggupan sementara atau permanen
otot sfingter eksternal untuk mengontrol keluarnya urine.
3) Enuresia, sering terjadi pada anak-anak terutama pada malam hari.
4) Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan saat berkemih.
5) Urigency, peroses seseorang untuk berkemih.
6) Polyuria, produksi urin abnormal dalam jumblah besar oleh ginjal
tanpa adanya peningkatan intek cairan.
7) Urinary suppresi, berhenti mendadak produksi urine.
1. Diagnosa
2. Definisi
3. Patofisiologi
a. Etiologi
3) Obstruksi anatomik
4) Penyebab multiple
5) Proses terjadi
b. Proses terjadi Menurut Eko dan Andi, 2014
1) Anyang-anyangan
2) Disuria
3) Dorongan berkemih
4) Inkontenensia
5) Inkontenensia urine
6) Nokturia
7) Retensi urine
8) Sering berkemih
d. Pemeriksaan fisik
Pada abdomen perlu diperiksaan pembesaran, pelebaran
pembuluh darah vena, distensi blader, pembesaran ginjal, nyeri
tekan tenderness, bising usus. Pada genetalia wanita perlu
dilakukan pemeriksaan inflamasi, nodul, lesi, adanya screet
dari meatus, keadaan atropi jaringan vagina dan pada genetalia
lali laki periksa kebersihan, adanya lesi, tenderness, adanya
pembesan scrotum.
e. Pemeriksaan diagnostik
Untuk data yang lebih lengkap dan akurat perhatikan
pemeriksaan diagnostic pada urine, seperti warna normalnya
adalah jernih kekuningan, penampilan urine normalnya jernih,
bau beraroma, Ph normalnya 4,5-8,0, berat jenis normal nya
1,005-1,030, glukosa normalnya tidak terdapat pada urine dan
tidak terdapat keton pada urine normal.
1. Diagnosa keperawatn
2. Rencana tujuan
3. Rencana keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Pada tahap ini yang perlu dievaluasi menurut Nanda Nic Noc jilid
1,169 pada pasien dengan gangguan eleminasi urine mengacu pada
tujuan yang hendak dicapai
DAPTAR PUSTAKA
Nanda Internasional.2015.Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifiksi.Jakarta:EGC.
Potter dan Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Volume 2,Edisi 4 .
Jakarta : EGC.
LAPORAN PENDAHULUAN
2017